Pendidikan :
Ilmu Keperawatan (S-1) – STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi
(2010)
Profesi Ners (Ners) – STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi (2011)
Pekerjaan :
Perawat Bedah – RS Mitra Kasih Cimahi (2011-2012)
Staff Prodi DIII Keperawatan – STIKes Wijaya Husada Bogor (2012-
2013)
Dosen dan Sekretaris Prodi S1 Ilmu Keperawatan – STIKes Faathir
Husada Tangerang (2013 – 2018).
Ketua Penyusun Akreditasi - STIKes Faathir Husada Tangerang (2014 –
2018)
Tim SPMI – STIKes Faathir Husada Tangerang (2014 – 2018)
Peneliti RISKESDAS Wilker Dinkes Kab. Sleman – KEMENKES RI
(2018)
Pengertian Higiene
Higiene adalah usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan
individu maupun usaha pribadi hidup manusia.
Sanitasi adalah usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia.
Lingkungan Kerja adalah aspek Higiene di Tempat
Kerja yang di dalamnya mencakup faktor fisika,
kimia, biologi, ergonomi dan psikologi yang
keberadaannya di Tempat Kerja dapat mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja.
K3 Lingkungan Kerja adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
Tenaga Kerja melalui pengendalian Lingkungan Kerja
dan penerapan Higiene Sanitasi di Tempat Kerja.
Lingkungan Kerja
3 Konsep
lingk. Kerja
2. Penilaian
lingk. Kerja
3. Pengendalian
lingk. Kerja
1. Pengenalan lingk. Kerja
menurunkan tingkat
faktor bahaya lingk
Tercapai upaya
peningkatan derajat
kesehatan
Tercapai Produktivitas
bekerja
Antisipasi potensi-potensi
(Antisipation) bahaya
Beban Lingkungan
kerja kerja
- Fisik - Fisik
- Mental (Bio, - Kimia
Psiko, Sosio
dan - Biologi
Spiritual)
- Ergonomi
- Psikologi
Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
Dalam lingk. Kerja dikenal faktor :
1. FISIK (suhu, penerangan, kebisingan …)
2. KIMIA (gas, uap, debu ….)
3. BIOLOGIK (virus, bakteri …..)
4. FISIOLOGIK (waktu kerja, cara kerja ….)
5. PSIKOLOGIK/PSIKOSOSIAL (hub. Kerja,
stres)
(NAB).
2. Berkala dilakukan secara eksternal paling sedikit 1 (satu) tahun sekali atau sesuai
dengan penilaian risiko atau ketentuan peraturan perundang-undangan, meliputi
sda.
3. Ulang dilakukan apabila hasil Pemeriksaan dan/atau Pengujian sebelumnya baik
secara internal maupun eksternal terdapat keraguan.
4. Khusus dilakukan setelah kecelakaan kerja atau laporan dugaan tingkat pajanan
di atas NAB
Mekanisme
Pengawasan pelaksanaan
K3 Lingkungan Kerja dilaksanakan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Lingkungan Kerja
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Sanksi (Ps. 71)