Anda di halaman 1dari 25

MASALAH GIZI PADA

REMAJA
Redy wirahamedi
Fratisca Sara
Nena Desyana
Hotland Sitrus
Masalah Gizi Remaja
Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah
gizi ganda.
Pertumbuhan
Fisik

Perkembangan
GIZI LEBIH
Aktivitas

Pemerliharaan
aktivitas
LATAR BELAKANG
Gizi lebih pada remaja dapat menurunkan rasa percaya
diri seseorang dan menyebabkan gangguan psikologis
yang serius.

Data National Obesity


Forum disebutkan bahwa
gizi lebih menyumbangkan
30.000 kematian per tahun.
Gizi lebih yang dialami seseorang
pada saat remaja berkaitan erat
dengan peningkatan risiko
kematian di usia paruh baya
(American Journal of
Epidemiology )

Status gizi lebih ->


Lebih peka terhadap
ransangan lapar
10-14
•REMAJA AWAL

15-16
•REMAJA PERTENGAHAN

17-20
•REMAJA AKHIR
GIZI PADA REMAJA
Masa remaja adalah saat terjadinya
perubahan-perubahan cepat, sehingga
asupan zat gizi remaja harus diperhatikan
benar agar mereka dapat tumbuh optimal
PEMENUHAN GIZI PADA REMAJA
ENERGI DAN PROTEIN
REMAJA >> DEWASA

REMAJA LAKI-LAKI AKTIF : 3000 Kal/hari


REMAJA PEREMPUAN AKTIF : 2000 Kal/hari

METABOLISME
VIT. B1,B2,B3 ENERGI
KARBOHIDRAT

PEMBENTUKAN SEL DARAH


ASAM FOLAT, VIT. B12
MERAH

VIT. A,C,E PERTUMBUHAN JARINGAN


PEMENUHAN GIZI PADA REMAJA

VIT. D dan Kalsium Pertumbuhan tulang

Metabolisme pembentukan
ZAT BESI
sel-sel darah merah
PENANGANAN GIZI PADA REMAJA
1. Obesitas
a. Modifikasi diet
• Bila anak berumur >7 tahun, IMT pada 85-95 persentil =
Mempertahankan BB
• Sedangkan pada anak > 7 tahun dengan nilai IMTnya > 95
persentil = Kelebihan BB diturunkan secara bertahap.
b. Diet dengan kalori sangat rendah
Tujuan : Jika BB >140% BB ideal (superobes).
• Protein hewani dianjurkan dikonsumsi 1,5-2,5 g/kg BB ideal
• minum lebih dari 1,5 L cairan per hari
• suplementasi vitamin dan mineral.

Diet ini hanya boleh diterapkan selama 12 minggu dengan pengawasan


dokter
c. Latihan fisik
2. Anemia
a. Promosi atau kampanye
3. Kurang Energi Kronis (KEK)
Pencegahan KEK : Makan makanan yang bervariasi dan
cukup mengandung kalori dan protein

Penanganan KEK : Meningkatkan program penyuluhan


tentang gizi seimbang dan bagi remaja
SKEMA PENYEBAB KURANG GIZI
SUMBER: UNICEF 1988
Dampak KURANG GIZI

Penyebab Makan
Penyakit Infeksi
langsung Tidak Seimbang

Sanitasi dan Air


Penyebab Tidak Cukup Pola Asuh Anak Bersih/Pelayanan
Tidak langsung Persediaan Pangan Tidak Memadai Kesehatan Dasar
Tidak Memadai

Kurang Pendidikan, Pengetahuan dan Keterampilan

Pokok Masalah Kurang pemberdayaan wanita


di Masyarakat dan keluarga, kurang pemanfaatan
sumberdaya masyarakat

Pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan

Akar Masalah Krisis Ekonomi, Politik,


(nasional)
dan Sosial
Pengertian Gizi Seimbang
• Gizi
Seimbang adalah keseimbangan
antara zat - zat penting yang
terkandung di dalam makanan
maupun minuman yang di
konsumsi oleh seseorang dalam
kehidupan sehari -
hari, mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal.
4 Pilar Pedoman
Umum Gizi Seimbang
1. Mengonsumsi makanan beragam

2. Membiasakan perilaku hidup bersih

3. Melakukan aktivitas fisik

4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB)


dalam batas normal
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
Daftar Pustaka
• 1. Riskesdas
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%
20Riskesdas%202013.pdf (2013)
• 2. Kemenkes, Infodatin
http://www.kemkes.go.id/development/resources/download/
tabloid/infodatin/infodatin-gizi-2016.pdf (2016)
• 3. Smith A.D et al Genetic and environmental influences on
food preferences in adolescence, The American Journal of
Clinical Nutrition, Volume 104, Issue 2, 1 August 2016, Pages
446–453 https://doi.org/10.3945/ajcn.116.133983
• 4. National Obesity Forum, An approach to Primary Prevention
of Obesity in children and adolescents (Preconception to 18
years) (2008)

• Poltekes Depkes I. 2010. “Kesehatan Remaja Problem dan
Solusinya”. Jakarta. Salemba Medika.
• Batubara Jose. Adolescent Development [Perkembangan
Remaja]. Sari Pediatri 12(1):21-9. Jakarta: 2010
• California Department of Public Health. Adolescent Nutrition.
California. 2013
• Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta:
2014.
• Ikatan Dokter Anak Indonesia. Asuhan Nutrisi Pediatrik.
Jakarta: 2011
• Setiawati Vilda, Setyowati Maryani. Karakter Gizi Remaja Putri
Urban dan Rural di Provinsi Jawa Tengah. KEMAS 11(1):43-52.
Semarang: 2015

Anda mungkin juga menyukai