Anda di halaman 1dari 30

BAB 12.

POLIMER

12.1 KLASIFIKASI POLIMER

12.2 PROSES POLIMERISASI

12.3 POLIMER SINTETIK

12.4 POLIMER ALAMI


12.1 KLASIFIKASI POLIMER
12.2 PROSES POLIMERISASI

n monomer polimerisasi polimer

P Adisi: tidak ada atom yang hilang


O
L
Kondensasi: 1 molekul kecil (umumnya H2O)
I lepas setiap penambahan
M 1 monomer
E
Kopolimerisasi: > 1 jenis monomer ter-
R
polimerisasi secara adisi/
I
kondensasi  kopolimer
S
acak
A
S Pertautan silang (cross-linking):
I monomer memiliki  3 tapak reaktif
POLIMERISASI KONDENSASI, KOPOLIMERISASI, dan PERTAUTAN-
SILANG
1. Polimerisasi kondensasi: monomer memiliki 2 tapak reaktif
Contoh:
O H O
n HO C (CH2)5 N + n C (CH2)5 NH2
H HO
asam 6-aminoheksanoat O H
C (CH2)5 N C (CH2)5 N + (2n-1)H2O
O H n
amida
Nilon 6
2. Kopolimerisasi

Contoh:
CH CH2
a)
+ H2C CH CH CH2
stirena butadiena
OH H OH
b) + C O
H CH2OH
fenol formaldehida metilolfenol

OH OH OH
2n + 2n H2O
CH2OH CH2 CH2
n
kopolimer fenol-formaldehida

3. Pertautan silang: monomer memiliki  3 tapak reaktif


Contoh: Penggunaan HCHO berlebih pada sintesis kopolimer fenol-formal-
dehida menghasilkan: CH2OH CH2OH
OH OH
dan
CH2OH HOH2C CH2OH
dimetilolfenol trimetilolfenol
Keduanya membentuk polimer tertaut-silang:
 lebih kuat daripada polimer linear
 aplikasi: Bakelit (plastik sintetik: 1907) & perekat kayu lapis
12.3 POLIMER SINTETIK
serat (memanjang < 10% tanpa putus)
Ketahanan
terhadap ukuran plastik (20–100%)
elastomer (100–1000%)

1. SERAT
(1) serat alami: kapas, wol, sutra
(2) serat (semi) sintetik:
Nama Satuan Struktural Sifat Contoh Kegunaan
Rayon Selulosa Pengabsorpsi, lembut, mudah Gaun, jas, jubah, gorden,
teregenerasi diwarnai, pakaian yang tidak selimut
‘cuci-pakai’
Asetat Selulosa Cepat kering, lemas, tahan susut Gaun, kemeja, gorden
terasetilasi tebal, jok kursi
Nilon Poliamida Kuat, mengkilap, mudah dicuci, Karpet, jok kursi, tenda,
halus, kenyal layar perahu, stoking,
tekstil mulur, tali
Dakron Poliester Kuat, mudah diwarnai, tahan Tekstil pres-permanen, tali,
susut layar, benang
Akrilik CH2 CH Hangat, ringan, kenyal, cepat Karpet, baju hangat,
(Orlon) C Nn kering pakaian bayi, kaus kaki
a. Selulosa xantat
C OH + Na OH C O Na + H2O
selulosa
(polimer alami)
S
C O Na + CS2 C O C S Na
rayon viskosa
(serat semisintetik)
b. Poliamida
Contoh:
O O H
n HO C (CH2)4 C OH + n H N (CH2)6 NH2
asam adipat heksametilenadiamina
Angka 6 pertama  O O
 atom C diamina
C (CH2)4 C N (CH2)6 N + (2n-1)H2O
(monomer basa)
Angka 6 kedua  H H n
 atom C as. dikarboksilat Nilon 66
(monomer asam) serat sintetik pertama: 1930-an)
Nilon 66 sangat kuat karena ikatan hidrogen N-H---O menghasilkan gabungan
molekul polimer yang berjajar rapi

c. Poliester

Contoh:
O O
n HO C C OH + n HOCH2CH2OH
asam terftalat etilena glikol
O O
C C O CH2 CH2 O + (2n-1)H2O
n
Dacron

 Dacron lebih kaku daripada Nilon 66 karena ada cincin benzena yang datar
 Polimer serupa Dacron yg berupa lembaran tipis  Mylar (pita audio/video)
2. PLASTIK
 dapat dicetak/diekstrusi  didinginkan/diuapkan pelarutnya
Plastik sintetik pertama: Bakelit

Nama Satuan Struktural Sifat Contoh Kegunaan


Polietilena CH2 CH2 Kerapatan tinggi: Wadah cetakan, tutup,
n keras, kuat, kaku mainan, pipa
Kerapatan rendah: Pengemas, kantung sampah,
botol semprot
lembut, lentur, jernih

Polipropilena CH2 CH Lebih kaku dan lebih keras Wadah, tutup, karpet, koper,
n
CH3 daripada polietilena tali
kerapatan-tinggi, titik leleh
lebih tinggi

Poli(vinil CH2 CH n Tidak mudah terbakar, Pipa air, atap, kartu kredit,
klorida) Cl tahan bahan kimia piringan hitam

Polistirena CH2 CH n Getas, mudah terbakar, Mebel, mainan, pelapis


tidak tahan bahan kimia, refrigerator, isolasi
mudah diproses dan
diwarnai

Fenolik Kopolimer fenol- Tahan panas, air, bahan Perekat kayu lapis, penguat
formaldehida kimia serat-kaca, papan rangkaian
Sintesis: Serat (umumnya polimer kondensasi)
Plastik (umumnya polimer adisi)

POLIETILENA: n H2C CH2 H2C CH2


n
Ciri produk beragam bergantung pada katalis:
a. P =1000–3000 atm dan T = 300–500oC:
Banyak terjadi transfer H di tengah rantai

Polimer sangat bercabang

Rantai samping yang tak beraturan sukar dikemas

Polietilena kerapatan-rendah
(LDPE:  < 0,94 g cm-3)

Aplikasi: pembungkus, plastik pengemas, kantung sampah, botol


semprot (karena sifatnya yang lebih lembut)
b. Katalis Ziegler: TiCl4 + organoaluminium [misal: Al(C2H5)3]
 Karl Ziegler (Jerman) + Giulio Natta (Italia): 1953–1954
Setiap tahap adisi etilena terjadi pada lengkung koordinasi Ti

Pertumbuhan pada ujung rantai saja


(polimer linear)

Rantai teratur: banyak daerah kristalin

Polietilena kerapatan-tinggi
(HDPE:  = 0,96 g cm-3)
Aplikasi: mangkok plastik, tutup, mainan anak (lebih keras)
c. Katalis Ziegler yang dikopolimerkan dengan 1-alkena (1970-an)
ada sejumlah gugus samping  kristalinitas & kerapatan < HDPE
gugus itu pendek & terkendali  kekuatan & kekakuan > LDPE
Polietilena kerapatan-rendah linear
(LLDPE)
POLIPROPILENA: n H2C CH CH3 H2C CH
CH3 n
 T.l. > HDPE  baik untuk sterilisasi peralatan kedokteran
Isotaktik (Gambar a): semua CH3- di sisi yang sama
Sindiotaktik (Gambar b):
 Posisi CH3-
penempatan CH3- berselang-seling secara beraturan
Ataktik (Gambar c): penempatan CH3- secara acak

 Sintesis:
- Adisi radikal-bebas  tidak baik
- Katalis Ziegler  isotaktik
- Katalis VCl4  sindiotaktik
POLISTIRENA

n H2C CH H2C CH
n

Cincin meruah  kristalinitas sangat rendah

Aplikasi: isolasi, busa untuk wadah sekali-


pakai
12.4 POLIMER ALAMI
(1) KARET
(2) PROTEIN
(3) POLISAKARIDA
(4) ASAM NUKLEAT

(1) KARET
H2C CH2 H2C CH3
n H2C CH C CH2 C C + C C
CH3 H CH3 n H CH2
n
2-metilbutadiena cis-poliisoprena trans-poliisoprena
(isoprena) (karet alam) (getah perca)
Adisi radikal bebas  campuran cis- dan trans-
Katalis Ziegler-Natta  semua cis-
Karet alam: meleleh tidak sepenuhnya kembali ke
lembek bentuk semula jika diulur
Vulkanisasi
(Goodyear, 1839) pembentukan jembatan disulfida (-S-S-) di
antara gugus –CH3 pada rantai yang
bersebelahan:
< 5% S  bahan elastik
banyak S  sangat keras & nonelastik
(ebonit)

Karet sintetik: - SBR


- kopolimer butadiena + akrilonitril (NBR)
- polibutadiena

Produksi sekarang < karet alam:


- bahan baku makin mahal
- meningkatnya minat orang akan ban
radial berserat
(2) PROTEIN

COOH -COOH  asam


Monomer: asam--amino H2N H -NH  basa
2
amfoter
R

 Asam amino paling sederhana: R = H (glisina)

O H O O O
- H2O
HO C CH2 N H + HO C CH2 NH2 HO C CH2 N C CH2 NH2
H
glisina diglisina
ikatan peptida (suatu dipeptida)

Polimerisasi  poliglisina/Nilon 2 (suatu polipeptida)


COOH COOH
 R=CH3 (alanina): 1 atom C kiral  H2N H H NH2
CH3 CH3
levo (L-) dekstro (D-)
Polipeptida harus dibangun dari 1 isomer optis saja agar sifatnya berulang
(reproducible)  20 asam -amino alami hampir semua levo

Lambang Struktur Gugus Samping


“Gugus Samping” Hidrogen
Glisina Gly –H

Gugus Samping Alkil


Alanina Ala –CH3
Valina Val –CH(CH3)2
Leusina Leu –CH2CH(CH3)2
Isoleusina Ile –CH(CH3)CH2CH3
CH2
Prolina Pro H2C CH2
(struktur seluruh NH CH
asam amino) COOH
Lambang Struktur Gugus Samping
Gugus Samping Aromatik
Fenilalanina Phe C
H2

Tirosina Tyr C OH
H2

Triptofan Trp CH2 C


HC
N
Gugus Samping Mengandung Alkohol H
Serina Ser –CH2OH
Treonina Thr –CH(OH)CH3

Gugus Samping Basa


Lisina Lys –(CH2)4NH2
Arginina Arg –(CH2)3NHC(NH2)=NH
CH2 C CH
Histidina Hys
HN N
C
H
Lambang Struktur Gugus Samping
Gugus Samping Asam
Asam aspartat Asp –CH2COOH
Asam glutamat Glu –(CH2)2COOH

Gugus Samping Mengandung Amida O


C C NH2
Asparagina Asn
H2
O
Glutamina Gln C C C NH2
H2 H2

Gugus Samping Mengandung Sulfur


Sisteina Cys –CH2SH
Metionina Met –CH2CH2SCH3
 Urutan asam amino tidak memberi informasi tentang konformasi 3D protein.
 Interaksi intrarantai kuat  konformasi protein tertentu sekalipun dalam larutan

Contoh: C O H N CH2 S S CH2


ikatan hidrogen jembatan disulfida
protein berserat (fibrous)
 Protein
protein globular

. PROTEIN BERSERAT:
a. Sutera: bentuk lembaran terlipat -
 monomer utama Gly dan Ala + sedikit
Ser dan Tyr  R cukup kecil
 rantai protein ditaut-silang oleh ikatan
hidrogen
C O H N

 gugus nonhidrogen semuanya terletak


pada 1 sisi lembaran
 gaya lemah antarlembaran membuat
lembaran menumpuk menjadi lapisan
 sutera terasa halus
b. Wol dan rambut: bentuk heliks-

 protein memilin menjadi kumparan berputar-


kanan dengan ikatan hidrogen antara
C O dan H N pada asam amino ke-4.

 R lebih meruah dan kurang terdistribusi


secara teratur  menonjol keluar dari heliks
dan tidak saling mengganggu
2. PROTEIN GLOBULAR
Contoh: Mioglobin (pembawa O2 dalam sel)
Hemoglobin (pembawa O2 dalam darah)

Struktur terlipat tak beraturan:


a. Ada bagian berstruktur heliks-/lembaran
dan bagian tidak beraturan.
b. R hidrokarbon menggerombol di daerah
yang menolak air dan R polar/bermuatan
cenderung tetap bersentuhan dengan air.

ENZIM:
 residu yang membentuk tapak aktif dan menentukan sifat katalitik tidak
berdekatan satu sama lain.
 berfungsi menurunkan penghalang aktivasi suatu reaksi.
 bekerja selektif pada kelompok substrat yang terbatas.
(3) POLISAKARIDA
I. KARBOHIDRAT
1. Monosakarida: gula sederhana
CnH2nOn (n = 3,4,5,6 = triosa, tetrosa, pentosa, heksosa)
Polihidroksialdehida  aldosa
Contoh: glukosa
cincin cincin
H O membuka
membuka 1C
H di sini H di sini
6CH OH H 2
C OH 6
HO 4 2 HO 4 CH2OH
5 O HO 3
C H 5 O
H H H H
HO H 4
C OH HO
3 2 1 H 3 2 1 OH
H OH H 5
C OH H OH
OH CH2OH H
6
(a) -D-glukosa (b) D-glukosa (c) -D-glukosa
rantai terbuka

4 atom C-kiral  24 =16 gula aldoheksosa


Selain glukosa, yang alami: D-galaktosa (gula susu laktosa)
D-manosa (gula tumbuhan)
Polihidroksiketon  ketosa
Contoh: fruktosa (buah dan madu)
cincin cincin
membuka 1CH2OH membuka
di sini H di sini
1 2C O
HOH2C O H 1CH OH
HO 3C H HO 3 2
2 O
2 H HO 5 H 4C OH OH
HO OH
HO 3 4 CH2OH H 5C OH 4 5 6 H
OH H 6
CH2OH H H
6 H
(a) cincin beranggota-5 (b) bentuk (c) cincin beranggota-6
rantai-terbuka
2. Disakarida: kondensasi 2 gula sederhana melalui dehidrasi
Contoh: laktosa (gula susu); sukrosa (gula pasir dari tebu dan gula bit)
OH
6
H4 CH2OH
5 O
HO
H H H -D-glukosa
3 2 1 O 6
OH 4 CH2OH
H 5 O
H H H
-D-galaktosa HO
3 2 1 H
H OH

LAKTOSA OH
H
6CH OH
HO 4 2
5 O
H H -D-fruktosa
HO
3 2 H CH2OH
H OH 1 1 O H
O H HO 5
-D-glukosa 2
3 4 CH2OH
OH H 6
SUKROSA

(3) POLISAKARIDA
H
O CH2OH
O
H H
HO
H
H OH H
O CH2OH
O
H H
HO
H
H OH
PATI n

polimer dari -D-glukosa: dapat dimetabolisme manusia


dan hewan
H H
H
O CH2OH HO
O
H HO H
HO H H
O O
CH2OH
H OH
H
H
n

SELULOSA

polimer dari -D-glukosa: hanya dapat dicerna


bakteri pada saluran pencernaan kambing, sapi,
rayap, dsb.)
(4) ASAM NUKLEAT
Monomer: 4 jenis nukleotida, salah satunya:

Nukleotida = nukleosida + asam fosfat (H3PO4)


(1 molekul air dieliminasi)
Nukleosida = basa nitrogen + gula (1 molekul air dieliminasi)
purina D-ribosa  RNA
basa gula
nitrogen
pirimidina D-deoksiribosa  DNA
 DNA:
Basa purina dan pirimidina: James Watson dan Francis Crick (1953):
Heliks rangkap, antiparalel, pasangan
basa komplementer C & G, A & T
 Replikasi:
1. Lilitan heliks dilepas pada salah satu ujungnya
2. 1 untai DNA menjadi cetakan bagai untai kedua yang disintesis
3. Dihasilkan 2 molekul heliks rangkap, masing-masing 1 untai asli +
1 untai baru

 Penyandian informasi dalam DNA: urutan pasangan basa


(1 triplet basa  1 asam amino)
Contoh: CCC  prolina
AGAGAGAG ---- (berselang-seling)
Arg Glu

Ada 64 (43) triplet  ada >1 sandi untuk 1 asam amino


Beberapa triplet menjadi sinyal terminasi-rantai polipeptida
Sandi genetik ini universal  menyiratkan 1 asal bagi semua makhluk
hidup di bumi
6. Tuliskan definis dari:
a. polimer b. bahan sintetik
c. Polimer termoset d. monomer
e. Vulkanisasi f. Oligosakarida

7. Sebutkan contoh makromolekul yang berasal dari


bahan alam dan bahan sintetik yang Anda ketahui.

8. Apakah fungsi polimer untuk kehidupan manusia.

9. Sebutkan dua jenis reaksi polimerisasi. Apakah


perbedaan antara kedua polimerisasi tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai