Terbagi dua:
1. Polimerisasi Kondensasi
2. Polimerisasi Adisi
1. Polimerisasi Kondensasi
Contoh poliamida:
O O
200300 oC
n H2N(CH2)6NH2 + n HOC(CH2)4COH
1,6-diaminoheksana asam heksanadioat
(heksametilenadiamina) (asam adipat)
O O
HN(CH2)6NHC(CH2)4C + (2n1) H2O
n
Nilon-6,6
(6 atom C pada diamina,
6 atom C pada dwiasam)
Contoh poliester:
O O
n HO C C OH + n HOCH2CH2OH
O O
O C C OCH2CH2 + (2n1) H2O
n
Dakron
Cincin benzena yang datar membuat Dakron lebih kaku daripada Nilon
dan digunakan sebagai bahan untuk jas yang tahan-kusut.
Jenis reaksi polikondensasi
Struktur rantai polimer hasil kondensasi bergantung
pada jumlah gugus fungsi monomernya (f).
Jika f=2 berarti:
o Polimer memiliki rantai linear
o Bersifat termoplastis
jika f>2 berarti:
o Polimer memiliki rantai berikatan silang
o Bersifat termoset
Derajat Pertumbuhan (p) reaksi polikondensasi
DPn = 1/(1-P)
Kinetika Reaksi Polikondensasi
A. Polikondensasi tanpa katalis
Monomer bifungsional ( f=2), mengikuti kinetika
reaksi ordo 2
DPn = Ao kt + 1
B. Polikondensasi dengan katalis
• Katalis oleh monomer, mengikuti kinetika
reaksi ordo 3.
DPn2 = 2Ao2 kt + 1
• Katalis oleh asam kuat, mengikuti kinetika
reaksi ordo 2
DPn = Ao kt + 1
2. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi rantai
Monomer memiliki ikatan rangkap
Tidak membentuk senyawa lain
Inisiator:
1. Asam Bronsted (donor proton)
H2SO4, HCl
Kekurangan:
a. Reaksi rantai eksotermik
b. Kontrol temperatur sulit
c. Kontrol Mn sulit
d. Viskositas meningkat dengan waktu
e. Transfer panas sulit
Pemakaian komersial polimerisasi massa adalah dalam
menuang folmulasi-formulasi dan polimer-polimer berat
molekul rendah untuk dipakai sebagai perekat, pemlastis,
bahan pelengket, dan bahan tambahan pelumas
polimer
polimer
Kekurangan:
a. Kontaminasi oleh pengemulsi dan bahan lainnya
b. Sering terjadi reaksi transfer
c. Diperlukan pencucian dan pengeringan.
A B A B
A B
A B
AB
Skema energi aktivasi
• A dan B akan bereaksi kalau energi tumbukannya
lebih besar dari harga minimum tertentu, yaitu
sebesar energi aktivasi (Ea).
Ea RT
k Ae
Reaktivitas kedua gugus
fungsional tidak tergantung
pada ukuran molekulnya
(3)
(4)
3. Eliminasi H2O dan H+ dan pembentukan ester:
(5)
d COOH k1k2 COOH OH [H ]
(9)
dt k 1
Menurut pers. (9), kinetika reaksi polikondensasi dapat
dibedakan menjadi dua, tergantung pada asal/sumber
ion H+:
d COOH
k COOH2 OH (10)
dt
dC
kC 3 (11)
dt
C dC t
3 k dt
C0 C 0
1 1 1
2 2 kt
2 C C0
1 1
2kt 2 2 (12)
C C0
EXTENT OF REACTION
C0 C
p (13)
C0
C C0 1 p (14)
1
2 30 ,9
t=0 p = 0,82
1 p
1
2 49
t = 30 p = 0,82 + (1 – 0,82) (0,206)
= 0,857 1 p
dst dst
1
2 1008
t = 800 p = 0,82 + (1 – 0.82) (0,825)
= 0,969 1 p
1200
600
400
200
0
0 200 400 600 800 1000
t (menit)
Slope = 2 C02 k = 1,231 menit-1
BM adipic acid (C6H10O4) = 146 g/mol
BM 1,10-decanediol (C10H22O2) = 174 g/mol
Campuran 1 mol adipic acid dan 1 mol 1,10-decanediol:
massa adipic acid = 146 g
massa 1,10-decanediol = 174 g
massa total = 320 g = 0,32 kg
C0 = [COOH]0 = [OH]0 = 2 mol asam / 0,32 kg
= (2) (1) mol / 0,32 kg = 6,25 mol/kg
1
1,231 menit
k190 C 1,57 10 2 kg 2 mol2 menit1
2 6 ,25 mol kg 1 2
Temperatur 161C
1
2 30 ,9
t=0 p = 0,82
1 p
1
2 37 , 4
t = 20 p = 0,82 + (1 – 0,82) (0,091)
= 0,836 1 p
dst dst
1
2 405 ,2
t = 880 p = 0,82 + (1 – 0,82) (0,724)
= 0,950 1 p
450
y = 0.4303x + 25.593
400
R² = 0.9995
350
300
1/(1 - p)2
250
200
150
100
50
0
0 200 400 600 800 1000
t (menit)
Slope = 2 C02 k = 0,43 menit-1
BM adipic acid (C6H10O4) = 146 g/mol
BM 1,10-decanediol (C10H22O2) = 174 g/mol
Campuran 1 mol adipic acid dan 1 mol 1,10-decanediol:
massa adipic acid = 146 g
massa 1,10-decanediol = 174 g
massa total = 320 g = 0,32 kg
C0 = [COOH]0 = [OH]0 = 2 mol asam / 0,32 kg
= (2) (1) mol / 0,32 kg = 6,25 mol/kg
1
0 ,43 menit
k161 C 5,504 10 3 kg 2 mol2 menit1
2 6 ,25 mol kg 1 2
k190 1,57 10 2
3 2,8525
k161 5,504 10
Persamaan Arrhenius:
R 463
k190 e Ea
k A e Ea RT
Ea R 434
k161 e
k190 Ea 1 1
ln
1 1
k161 8 ,314 J mol K 434 K 463 K
1
Ea 6 ,06 10 J mol
4
• Jika asam kuat, seperti asam sulfat atau p-toluene
sulfonic acid, ditambahkan ke dalam sistem poli-
esterifikasi, maka [H+] pada pers. (9) menyatakan
konsentrasi katalis.
• Karena selama reaksi berlangsung konsentrasi katalis
tetap, maka pers. (9) dapat ditulis sebagai:
d COOH
k ' COOHOH (16)
dt
Nilai k’ ini hampir 2 kali dari nilai k (konstanta laju poli-
esterifikasi tanpa katalis)
Jika konsentrasi awal equimolar, [COOH] = [OH] = C, maka
pers. (16) dapat ditulis sebagai:
dC
k' C 2 (17)
dt
C dC t
2 k ' dt
C0 C 0
1 1
k't (18)
C C0
__ N0 V C 0 C0
Xn
NV C C 0 1 p
__ 1
Xn
1 p
• Derajad polimerisasi yang tinggi, misal 200, hanya akan
diperoleh pada konversi tinggi.
• Misal mula-mula kita mempunyai 100 unit monomer.
Setelah waktu tertentu, reaksi dihentikan dan ternyata
diperoleh 5 molekul (rantai)
• Panjang rata-rata rantai = 100/5 = 20.
• Derajad polimerisasi yang lebih tinggi, misal 200, akan
diperoleh jika p = 0,995 atau konversi 99,5%.
Jika nilai k (konstanta laju poliesterifikasi tanpa katalis)
tidak dapat diabaikan dari nilai k’ (konstanta laju poli-
esterifikasi dengan katalis), maka laju reaksi polimerisasi
merupakan jumlah dari kedua mekanisme tersebut:
d COOH
k COOH3 k ' COOH2 (20)
dt
Jika konsentrasi awal equimolar, [COOH] = [OH] = C, maka
pers. (20) dapat ditulis sebagai:
dC
k C 3 k' C 2
dt
dC
2 dt
k C k' C
3
1 1 k 1 k 2 1
2 2 dC dt
k ' C k ' C k ' kC k '
C 1 1 k 1 k 2 1 t
2 2 dC dt
C 0 k ' C k ' C k ' kC k ' 0
1 1
ln 0 1 ln kC 0 k ' t
1 k C k 2
2
k ' C C 0 k ' C k ' k kC k '
1 1 k C 0 k kC 0 k '
ln ln k't
C C 0 k ' C k ' kC k '
1 1 k C kC 0 k '
ln k't
C C 0 k ' C 0 kC k '
k C kC 0 k ' 1 1
k ' t ln (21)
k ' C 0 kC k ' C 0 C
d COOH
k ' COOHOH
dt
dC
k ' C C 0 r 1 C
dt
dC
k ' dt
C C 0 r 1 C
1 1 1
dC k ' dt
C 0 r 1 C 0 r 1 C C
1 C 1 1 t
dC k ' dt
C 0 r 1 C0 C 0 r 1 C C 0
C 0 r 1 C
C
1
ln k' t
C 0 r 1 C C0
C 0 C 0 r 1 C
ln k ' C 0 r 1t
C C 0 r 1 C 0
C 0 r 1 C
ln k ' C 0 r 1t
rC
1.8
y = 0.0468x + 0.4732
1.6 R² = 0.987
1.4
ln[{C0 (r - 1) + C}/rC]
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0 10 20 30
t (menit)
Slope = k’ C0 (r – 1) = 0,046
0 ,046 0 ,046
k' 0.041 kg mol1 menit1
C 0 r 1 5,64 1,2 1
• Konsentrasi katalis asam kuat tetap konstan selama
proses polimerisasi berlangsung.
• Untuk poliesterifikasi reversibel yang berlangsung
dalam sebuah reaktor batch:
(22)
dp
C0 k ' C 02 1 p 2 k' 1 C 02 p2
dt
dp p 2
C 0 k ' 1 p
2
dt K
1 1
Jika a 1 1 2 dan b 1 1 2
K K
maka
1 1
1 1 ap 1 bp 1
1 1 2 p 1 1 1 2 p 1
K K
1 1 1 1 1
ab p 1 a p 1 b ab p 1 a p 1 b 1 b 1 a
1 1 1
a b p 1 a p 1 b
dp 1 1 1
2
dp
p a b p 1 a p 1 b
1 p
2
K
1 p 1 1 t
dp C 0 k ' dt
a b 0 p 1 a p 1 b 0
p
1 p1 a
ln C 0 k ' t
a b p 1 b0
1 1 b p 1 a
ln C0 k't
a b 1 a p 1 b
1 a p 1 a
ln C0 k't
a b b p 1 b
1 ap 1
ln C0 k't
a b bp 1
Pada keseimbangan:
p = pE
d COOH d COO dp
0 0
dt dt dt
dp pE
2
C 0 k ' 1 pE 0
2
dt K
dp pE
2
C 0 k ' 1 pE 0
2
dt K
2
pE
K (24)
1 pE
pE
K
1 pE
pE K 1 pE
pE K 1 K
K
pE (25)
K 1
1 1 pE 1 2 pE
a 1 1 2 1
K pE pE
1 1 pE 1
b 1 1 2 1
K pE pE
1 2 pE 1 2 1 pE 1
ab 2 1
pE pE pE pE
1 ap 1
ln C0 k't
a b bp 1
ap 1
ln C 0 a b k ' t
bp 1
1 2 pE
p p 1 1
ln E 2C 0 1 k ' t
p 1 pE
pE
pE 1 2 pE p 1
ln 2C 0 1 k ' t
pE p pE
pE 2 pE 1p 1
ln 2C 0 1 k ' t
pE p pE
pE 2 pE 1p 1
ln 2C 0 1 k ' t
pE p pE
pE 2 pE 1p 1
ln 2 1 (26)
pE p pE
Dengan = C0 k’t
CONTOH 4
Hitung konversi yang diperoleh dalam waktu 1 jam untuk
reaksi poliesterifikasi dalam sistem equimolar yang diberi
katalis berupa asam sangat kuat. C0k’ = 5 10-4 s-1 dan K
= 1. Berapa konversi yang akan diperoleh jika reaksi tsb.
dilangsungkan secara irreversibel dengan cara mengambil
air dari sistem?
PENYELESAIAN
K 1
pE 0 ,5
K 1 11
C0 k' t 5 10 4 3600 1,8
Polikondensasi dengan katalis asam kuat
pE 2 pE 1p 1
ln 2 1
pE p pE
0 ,5 1 1 p 1
ln 2 1 1,8
0 ,5 p 0 ,5
0 ,5
ln 1,8
0 ,5 p
p = 0,486
Polikondensasi irreversibel dengan katalis eksternal
1
C0 k't 1 (19)
1 p
1
1
1 p
1
2,6
1 p
p = 0,643
Numer-average degree of polymerization dari campuran
reaksi, X n , didefinisikan sebagai jumlah total (N0)
molekul monomer mula-mula, dibagi dengan jumlah
total (N) molekul yang ada pada waktu t:
N0
Xn (27)
N
Untuk campuran stoikiomatris dari diol dan diacid, maka
ada satu karboksil per molekul:
C0
Xn (28)
C
Jika definisi dari extent of reaction (pers. 13) dimasukkan
ke pers. (25) maka akan diperoleh:
1
Xn (29)
1 p
Pers. (26) disebut persamaan Carothers, yang berlaku
untuk semua tahap reaksi polimerisasi:
Contoh:
1. H ( O R CO )100 OH
X n D Pn 100
M0
Mn X n M0 (33)
1 p
Misal dalam poliesterifikasi adipic acid, HO2C(CH2)4CO2H,
dan ethylene glycol, HOCH2CH2OH, polimer yang terbentuk
adalah HO(CH2 CH2 COO(CH2)4COO )n H
PENYELESAIAN
Hubungan antara Mn dan X n menurut pers. (33):
M0
Mn
1 p
1 Mn
atau:
1 p M0
Untuk reaksi poliesterifikasi tanpa katalis:
1
2C 0 kt 1
2
1 p 2 (15)
Mn M0 1 2 C 0 kt
2 12
Untuk reaksi poliesterifikasi dengan katalis:
1
C0 k't 1 (19)
1 p
Dengan cara yang sama, jika pers. (19) dan (33) digabung:
Mn M0 1 C0 k' t
Pers. (15) dan (19) berlaku untuk konversi di atas 80%.
Untuk mencapai konversi setinggi itu diperlukan waktu
yang sangat lama (t ), sehingga angka 1 pada kedua
persamaan di atas dapat diabaikan.
Mn tanpa katalis M0 C0 2 kt 1 2
PENYELESAIAN
Mn X n M0 K 1M0
Catatan:
Menurut persamaan di atas, meskipun konstanta
keseimbangan cukup besar, misal 1000, derajat
polimerisasi yang diperoleh hanya 32 jika reaksi
dilangsungkan dalam reaktor batch dan air hasil
reaksi tidak diambil.
CONTOH 7
Konstanta keseimbangan K untuk reaksi esterifikasi deca-
methylene glycol dan adipic acid = 1 pada 110C. Jika se-
jumlah equimolar diol dan diacid digunakan pada reaksi
polikondensasi pada 110C, berapa rasio berat air dengan
polimer yang sesuai dengan nilai X n keseimbangan
sebesar 60 pada 110C?
PENYELESAIAN
RCOOH + XOH RCOOX + H2O
1
X n 60 Xn 60 pE = 0,9833
1 pE
N A0 N AA0
r (Catatan: r selalu bernilai < 1)
NB0 NBB0
N A0 N A NB0 NB
pA pB
N A0 NB0
N A0 N A NB0 NB
pB r pA
Jika reaksi-reaksi sekunder (seperti reaksi intramolekuler
yang menghasilkan molekul siklis) dapat diabaikan, maka:
N AA0 NBB0
Xn
N AA0 NBB0 N A0 N A (34)
Xn
NBB0 N AA0 NBB0 1
N A0 N A
N AA0 NBB0 2N AA0
N A0
Xn
NBB0 N AA0 NBB0 1
N A0 N A
NBB0 N AA0 NBB0 1 2 N AA0 NBB0
N A0
1 r
Xn (35)
1 r 2r p
1 r
Xn (36)
1 r
Jika kedua monomer bifungsional semula berada dalam
kondisi stoikiometris, maka r = 1, dan pers. (35) menjadi
pers. (29):
2 1
Xn (37)
22p 1p
CONTOH 8
Berapa rasio mula-mula antara hexamethylene diamine
dan adipic acid agar diperoleh polyamide dengan Mn =
10000 pada konversi 99%? Identifikasi gugus ujung pada
produk tsb.
PENYELESAIAN
p = 0,99
r dapat dihitung dengan menggunakan pers. (35)
1 r
Xn (35)
1 r 2r p
1 r
88 ,5 r = 0,9974
1 r 2 r 0 ,99
Polimerisasi dapat dilakukan dengan rasio COOH/NH2
atau NH2/COOH = 0,9974
226
M0 113
2
Mn 20000
Xn 177
M0 113
1 r
lim X n 177
p1 1 r 2r
r = 0,9888
Misal jumlah asam asetat per mol adipic acid = x
Dari pers. (40):
N A0 2 1
r ' 0 ,9888 (40)
NB0 2NB0 2 2 x 1 x
x 0,0113
Jadi untuk setiap mol adipic acid jumlah asam asetat
yang ditambahkan adalah 0,0113 mol