Anda di halaman 1dari 4

Lumen merupakan ruangan kosong didalam serat.

Bentuk dan ukurannya bervariasi dari serat


ke serat yang lain maupun sepanjang satu serat. Lumen berisi zat - zat padat yang merupakan
sisa - sisa protoplasma yang sudah kering, yang komposisinya sebagian besar terdiri dari
nitrogen. Dinding lumen lebih tahan terhadap pereaksi - pereaksi tertentu dibandingkan
dengan dinding sekunder (Evalina, 2005).

Pengukuran dimensi serat


1. Jumlah serat yang diukur paling kurang 200 buah.

Perbesaran 4x untuk panjang serat, 400x untuk tebal dinding serat, diameter serat dan
diameter lumen

 Pengukuran dilakukan pada serat yang utuh dan pada posisi lurus
 Ukur panjang serat (L) dari kedua ujungnya
 Ukur diameter serat (d) pada tempat yang paling lebar

 Ukur tebal dinding serat


 Hitung nilai diameter lumen (l) menggunakan rumus

l = d – 2w

Penghitungan nilai turunan dimensi serat


Nilai turunan dimensi serat yang perlu dihitung adalah:

1. Runkel Ratio (RR) atau bilangan Runkel


2. Felting Power (FP) atau daya tenun serat
3. Muhlsteph Ratio (MR) atau bilangan Muhlsteph
4. Flexibility Ratio (FR) atau bilangan kelenturan serat
5. Coefficient of Rigidity (CR) atau nilai kekakuan serat

2. Penghitungan nilai total dari nilai turunan dimensi serat

Nilai total dari nilai turunan dimensi serat adalah nilai yang diberikan terhadap nilai turunan
dimensi serat dan ditambah dengan nilai terhadap panjang serat yang didasarkan pada table 1

Dengan berpedoman pada tabel 1 maka setiap nilai dari nilai turunan serat:

 Panjang serat, Runkel ratio, Felting power, Muhlsteph ratio, Flexibility ratio dan
Coefficient of rigidity

Akan memperoleh nilai nominal

3. Penghitungan nilai total

Nilai total yang dimaksud adalah penjumlahan dari nilai nominal yang diperoleh berdasarkan
tabel 1 dari kelima nilai turun yang dimiliki serat dan panjang serat seperti pada poin 5

4. Penetapan kelas mutu serat

Penetapan kelas mutu serat didasarkan pada tabel 1 dimana untuk memperoleh kelas mutu
serat menggunakan angka seperti berikut:

Kelas mutu I dengan angka kisaran 451 – 600

Kelas mutu II dengan angka kisaran 301 – 450

Kelas mutu III dengan angka kisaran 151 – 300

Kelas mutu IV dengan angka kisaran ≤150


Contoh perhitungan:

Diket    : Nilai rata-rata hasil pengukuran dimensi serat masing-masing untuk

Panjang serat (L) = 30 mm (3000µ)

Diameter serat (d) = 32 µ

Tebal dinding serat =5µ

Nilai nominal

No Parameter Nilai Nilai nominal


1 L 3000 100
2 RR 0,45 75
3 FP 93,75 100
4 MR 52 75
5 FR 0,68 75
6 CR 0,15 75
Total 500

Kesimpulan: Kelas mutu serat  =  Kelas I

Hal tersebut karena total nilai berada antara  451 – 600

Tabel 1. Parameter Dimensi,Turunan Dimensi  dan Kelas Serat

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV


Parameter
Syarat Nilai Syarat Nilai Syarat Nilai Syarat Nilai
fiber length 1.600 –
>2.200 100 75 900 – 1.600 50 900 25
(µm) 2.200
Runkel ratio <0,25 100 0,25 – 0,50 75 0,50 – 1,00 50 1,0 25
Felting power >90 100 70 – 90 75 40 – 70 50 40 25
Muhlsteph ratio <30% 100 30 – 60% 75 60 – 80% 50 80% 25
Flexibility ratio >0,80 100 0,60 – 0,80 75 0,40 – 0,60 50 0,40 25
Coeff. Of
<0,10 100 0,10 – 0,15 75 0,15 – 0,20 50 0,20 25
rigidity
Jumlah nilai 600 450 300 150
Range mutu
(451 – 600) (301 – 450) (151 – 300) (150)
serat

Share this:

Anda mungkin juga menyukai