Anda di halaman 1dari 21

STANDAR NASIONAL INDONESIA

SNtI sNI 01.1679-1989

UDC:

F.,r

TETES TBBU

DEWAN STANDARDISASI NASIONAL. DSN


DAFTAR ISI

Halaman
l. RUANG LIGKUP

2. DEFINISI

3. KLASIFIKASI/PENGGOLONGAN

4. SYARAT MUTU
I

5. CARA PENGAMBILAN CONTOH


2

6. CARA UJI

7. SYARAT LULUS UJI


Itr
8. CARA PENGEMASAN
r8

9. REKOMENDASI
ltt
t0. CATATAN UMUM
l9
sNI 0t-t679-1989

TETES TEBU

l. RUANG LINGKUP
Standar ini meliputi definisi, klasifikasi/penggolongan, syarat muru.
car.a
pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, cara pengemasan, rekorlendasi
dan catatan umum.

.,
DEFINISI
Tetes tebu adalah hasil samping pabrik gula, berupa cairan kental
bcrwarnir
coklat kehitam-hitaman, berbau khas, berasa sepet manis, sebagai procluk
dari
proses pemisahan terakhir gula kristal dari masakan tebu (Sacchaium-rfficinttrunt
L), tanpa penambahan air dan bahan lainnya.

3. KLASIFIKASI/PENGGOLONGAN
Tetes tebu digolongkan kedalam tiga jenis muru. yaitu :

Mutu A (Fancyf
Mutu B (Choice)
Mutu C (Standard)

4. SYARAT MUTU
Ukuran dalam
Persyaratan
Jenis Mutu A Mutu B
(Fancy) (Choice)

Kadar gula total sebagai 52.0


invert (min.)

I dari l9
sNI 0t-t679-1989

5. CARA PENGAMBILAN CONTOH

5. r. Pengambilan dari tangki/container


Contoh diambil dari setiap tangki/container clalam tiap partai
baran-u clengan
menggunakan pipa berdiameter dalam 2,54 cm (inch) yung
poijang'i'ya
sekurang-kurangnya dapat menyentuh dasar tangki. eipa
iiuuat aaii taton
yang tidak mempengaruhi ataupun bereaksi dengan tetes
tebu (misal pipa pvc).
dan tidak lentur.

Masukkan pipa pengambilan contoh perlahan-lahan sampai


menyentuh dasar
tangki, dengan demikian pipa terisi dengan reres tebu mulai darilapisan.ras
sampai ke bagian bawah rangki. setelah terisi penuh, ujung
sebelah aras pipa
ditutup kemudian pipa ditarik keluar perlahan-lohun. Contoh-conroh
clari setiap
tangki dikeluarkan dari pipa kemudian dicampur menjadi satu
dalanr satur
wadah dan diaduk sehingga merata. Jumlah contoh yang
diambil dari kurnpulan
contoh tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk lot sebesar sampai dengan 1100 ton. jumlah contoh akhir yan-e
cliambrl
5 I untuk dianalisa dan arsip contoh.

5.2. Pengambilan pada saat dialirkan


Contoh diambil dari setiap tangki/container pada saat mengalirnya
tetcs teblr
melalui saluran pipa, denga cara penetesan meraui pipa cabang
kecir dari
saluran. Tetesan tersebut ditampung dalam satu wadah,
klmudian diaduk merata.
Jumlah contoh -yang diambil dari kumpuron .onah'i.rr"uu,
adalah sebagai
berikut :

Untuk lot sebesar sampai clengan 1100 ton jumiah contoh akhir yan-u cliambil
5 I dianalisa arsip contoh.

6. CAR.A UJI

6.1. Penentuan Gula Total, Gula Mereduksi dan Gula Sukrosa


Dalam Tetes Tebu
(Molases) Menurut Cara Lane Eynon.

6.l.l. Prinsip
Penentuan gula mereduksi didasarkan pada jumlah contoh
yang cliperl,k'n
untuk mereduksi pereaksi Fehling yang telah rliketahui konsentrasinya.
Thiazinc
dari indikator metilin biru direduksi menjadi metilin putih oleh keiebihan
gula

2 dari 19
I

sNI 0t- t679- t989

mereduksi setelah kebutuhan untuk mereduksi Cu total terpenuhi.


Adanya
udara akan mengoksidasi metilin putih menjadi metilin biru
kembali.'bleh
sebab itu selama titrasi berlangsung, contoh harus dipanaskan
untuk mencegah
kontak dengan oksigen dari udara.

6.1.2. Bahan Kimia


6.1.2.1. Pb-aserar nerral tpb(CH3COO)2.3H201 l0 %o
Timbang 10 gram Pb-asetat, larutkan dalam air suiing dan encerkan
menjadi
100 ml

6.1 .2.2. Na-fosfat/kalium-oksalat


Timbang 70 g dinarriur.ntbstar (Na2Hp04jZlIZO) Timbang 30 g kaliurn-
oksalat (K2C2O4. H2O) Kedua bahan diaras dilarurkan dalam
air suling tfun
dijadikan I liter
6.1.2.3. Indikator Metilin Biru
Timbang I g metilin biru, larutkan dalam air suling dan encerkan hingga
100 ml

6.1.2.4. HCL l:l


I bagian volume HCL pekat ditambah I bagian volume air suling.

6.t.2.5. NaOH 4N
Timbang 160 g NaoH, larutkan dengan air suling dan jadikan
r l.

6.1.2,6. NaOH 47o


Timbang 4 g NaoH, larurkan dengan air suring dan jadikan 100
mr.

6.1.2.7. Larutan Fehling I


Timbang 34,64 g rembagasulfar (CuSO4.5H20),larutkan dengan
air sLrling clan
encerkan hingga 500 ml.

6.1.2.8. Larutan Fehling II

6.1.2.8" 1 Timbang 175 g kaliumnarriumrarrarat (KNaC 4H4A6.H2O) atar.r Zl4 g


KNaC4H406.4H2O larutkan dengan 30 ml air suling dalam labu ukur
500m1.

3 dari 19
sNI 0t-t679-t989

6'l'2.8-2- Timbang 50 g natrium hidroksida (NaoH), larurkan 50


ml air .suling lalu
tuangkan kedalam labu ukur diatas serta tepatkan dengan
air suling hingga
tanda garis. Kebasaan larutan ini memenuhi syarat jika l0
ml larutan ini
dititar dengan larutan asamchlorida I N menggunakan indikator pp
akan
memerlukan *24 ml asam.

6.1.2.8.3. Penenruan faktor koreksi titer f'ehling


Timbang 9,5 g sukrosa murni, larutkan dalam 75 ml air suling
dalam labu
ukur I liter
Tambahkan 5 ml HCL pekat dan diamkan selama 24 jampada
suhu kamar,
lalu netralkan dengan NaoH 4 vo (dengan Indikafor pp) seterah
netral
tambahkan beberapa tetes HCL Pekat untuk mengasamkan
larutan kemudian
encerkan dengan air suling hingga tanda garis.

Dipipet 50 ml larutan ini, masukkan kedalam labu ukur 250 ml dan


diencerkan dengan air suling hingga tanda garis (Setiap
ml larutan ini
mengandung 2 mg gula invert)

l0 ml larutan Fehling I + II (r:l) dititar denganlarutan sukrosa cli atas


menggunakan indikator methylene blue. Titik akhir titrasi
ditandai dengan
hiiangnya warna biru indikator.

Misalnya diperoleh : a ml.


Faktor koreksi titer Fehling (f) = 25.64
a

6.1.3. Peralatan

6.1.3.1. Neraca analitis kap. 200 g ket. 0,1 mg.

6.L.3.2. Magnetic stirrer dan hot plate.

6.1.3.3. Buret, 50 ml, ket. 0,1 ml.

6.1.3.4. Labu ukur 1000 ml, 100 ml. 250 ml.

4 dari 19
sNI 0t-f 679_1989

6.1.3.5. Erlenmeyer.

6.1.3.6. Peralatan gelas umum lainnya.

6.t.4. Persiapan Contoh.

6.t.4.r. Tfmbang 25 g tpres tebu, dibubuhi air suling sedikit


dan secara kuantitatif
dituangkan kedrilam labu ukur 250 ml.

6.1.4.2. Jernihkan larutan contoh dengan menambahkan


25 ml larutan pb-asetat netral
lUvo, dikocok dan disaring. l0 ml saringan pertama digunakan untuk
membilasi tabung penampung dan dibuang, t
teruskan penyaringan
secukupnya. "n,uoiun

6.r.4.3. Dipipet 50 ml saringan (b), masukkan kedalam


labu ukur 250 ml, tambahkan
5 ml campuran Na-fosfat/kaliumoksalat, encerkan dengan
air suling hingga
tanda garis, lalu dikocok, dan didiamkan

6.t.4.4. Saring larutan c. l0 ml saringan pertama


dibuang, kemudian penyaringan
dilanjutkan (seriap 100 ml laruran ini mengandung
2 g contoh molases).
6.1.5. Prosedur Pengujian.

6.1.5.1. Penentuan gula mereduksi.

6.1.5. l.l. Dipipet 50 ml saringan 6.r.4. kedalam labu ukur 100


ml, diencerkan dengan
air suling hingga tanda garis.

6.1.5.1.2. Lakukan percobaan titrasi pendahuluan


aras saringan 6.1.5.1.1.

Dipipet Fehling I & II masing-masing 5 ml dengan


teliti ke dalam erlcnnreyer
250 ml ditambahkan saringan 6..1.5.1.1. melalui
bur6t, rambahkan
v-' .g'r tratu
didih dan panaskan di aras hor plate sampai mendidih. 'uru

setelah mendidih selama 15 detik, lalu tambahkan


3-5 tetes indikator
metilin biru dan didihkan lagi selama 2 menit (terhitung
mulai
mendidih).

5 dari 19
sNl 0l-1679-t()iir)

Titar dengarr saringan 6.1.5.1.1. scdikir dc'ri seclikit clan tiap kali sarnl'rai
jurnlah 0.5 rnl. dipanaskan selama 40 detik sampai terjadi perubaharr wrlrnu
indikator'.

6.1.-5.1.3. Berdasarkan hasil percobaan pendahuh"ran. kernudian dilaksanakan titrasr


yang sebenarnya sebagai berikut :

- Dipipet Fehling I & tl masing-masing 5 rnlclengan teliti kedalam erlcrrureycr.


2-50 ml, ditambahkan saringan 6.1.5.1.1. clengan burer sejumlah vglume
yang diperlukan pada pendahuluan dikurangi I rnl.
,.
- Tarnbahkan beberapa butir batu cliclih dan /anaskan selama 2 menit sllrbil
ditlrtLtp dengan kaca arloji.

- Tarnbahkan 3-5 tetes indikator methylenc blue.,kenrudian titrasi clilan.iurkarr


sarnpai warltit biru larutan lenyap. Selarna titrasi'larLrtan tetap dalam keltlalrr
mendidih,
U
6l-5.1.4. Pernakaian saringan 6.1.5.1.1 yang cliperlukan untr-rk menitar c^prl)urir1
Fehling dicatat misalnya b ml.

6.1.5.2. Penentuan gula total.

6.1'5'2.1. Pipet -50 rnl larutan 6.1.4 keclalarn labu LrkLu'250 rnl. kemudian t.rrrbalrk'rr
l0 ml larutan HCL I : l.

6.1.-5.2.2. Larutan dipanaskart dalatn waterbath pada suhr-r 60" C selama l0 menit slrnbil
digoyang seriap 3 menit lalu didinginkan.

6. | .-5.2.3. Tarnbahkan bebelapa tetes indikatkor PP, kernuclian tambahkan


larluta' NaOt{
4 N sedikit derni sedikit sampai warna larutan berubah menjadi mer.ah nrucla.
Encerkan larutan sampai tanda garis.

6.1.-5.2'4. Tahap berikutnya adalah sama dengan tahap 6.1.5.1 .2 sampai clengal
6.1.5.1.4. tetapi dengan menggunakan larutan 6.1.5.2.3 sebagai pepitar.

6.1.6. Penyajian hasil u.ji

6 dari lc)
sNl 0t-t679-tc)r{9

dx 100
vo Gula mereduksi -_ Eo

dimana

d= dilihat dalam daflar Lane-eynon clengan ml sebesar b x f"


b= ml larutan 6.1.5.1.1. yang diperlukan untuk menitar l0 ml c.rlpLr-irr
Fehling (lihat 6.1.5.1.4).
f- faktor koreksi (lihat pada butir 6.1.2.g).
W= bobot contoh dalam miligram per 100 ml.

6.1.6.2. Gula total

ex 100
Vo Gula total = Eo
w

dimana
-
dilihat dalam dattar lane eynon dengan pembacaan pada kolom ml
sebesar c x f (lihat tabel pada kolom sucrosa).

ml larutan 6.1.5.2.1. yang dipelukan untuk menitar l0 ml campuran


f-ehling.

W= bobot contoh dalam mg per 100 ml larutan 6.1.5.2.1,

6.1.6.3. Sukrosa

7o Sukrosa = (Vo gula total - Va gula mereduksi) x 0,g5.

7 dari 19
sNI 0t-t679-terie

Tabel

Mg Gula Reduksi seriap 100 ml Nira Tc,r.pakai Untuk


Menerapkan Kadar Gula Reduksi (kolbm I) dan
Kadar Total Gula Sebagai Invert (kolom II)

TITRAN I
(ML)
II
(0,35 gr 5/100 ml) (0 gr S/100 ml)

l5 33s.3 336.0
l6 314,6 316,0
t7 296.6 298.0
l8 280,6 292,0
l9 265.6 267.0
20 253,1 254,5
2t 241,6 242,9
22 230,5 231,9
23 220.9 ))1 )
24 2ll,g 213.3
25 203,7 204,9
26 196,0 r97.4
27 1 89.1 190.4
28 182.4 183.7
29 TJ6,4 177,6
30 170.5 t7 t.7
3l 165,3 166.3
32 160,2 161,2
33 155,6 156.6
34 151.1 152,2
35 t47.0 147,9
36 142,9 143,9
37 139,2 140.2
38 135,5 136,6
39 t32.3 133,3
4A 129,0 1 30,1
4l t25.9 127,1

8 dari 19
sNI 0t- t679_ l9lJ9

12 t23.r 124,2
43 120,3 t2\,4
M n7.6 I 18,7
45 ll4,g I l6,l
16 112,5 113,7
47 I10,3 lll,4
'18 109,0 109,2
49 106,0 107,1
50 103.9 105, I

6.2. Penentuan Kandungan Zat Padat Terlarut (Derajat


Brix).
6.2.1. Prinsip
Kandungan zat padat yang terlarut ditentukan dengan penentuan
berat jenis
(BJ) tetes rebu, kemudian dikonversikan kedalam
derajat Brix dengan
mempergunakan tabel Brix.

6.2.2. Bahan Kimia


Alkohol reknis

6.2.3. Peralatan
Neraca analitik dengan ketelitian sampai 0,1
mg.
Neraca kasar kapasitas 2500 g, keteliiian 0, t g.-
Piknometer kapasitas l0 ml atau 25 ml.
Kaleng email/gelas piala kapasitas 2 l.
Termometer dengan ketelitian 0,05oC.

6.2.1. Persiapan Contoh


Ditimbang 150 g tetes tebu kedalam kaleng email/gelas
piala lalu
ditambahkan 1350 g air suling dan diaduk dengan pengaduk
gelas sampai larut
dan merata.

6.2.5. Prosedur pengujian.

6'2'5' l ' Piknometer kosong dicuci bersih dan dibilas dengan


alkohol, lalu dikeringkan
dan didiamkan pada suhu kamar selama r5 menit lalu
ditimbang.

9 dari 19
sNI 0t-I679-|r)tre

6.2.-5.2. Piknometer diisi dengan air suling sampai penuh lalu bagian luar
piknornetcr
dilap sampai kering dan dibiarkan selama l5 menit dari ditimbang.

6.t -5..1. Piknometer dikosongkan, dicuci dan dibilas dengan alkohol serta dikcr-in-uk.n.
lalu diisi dengan larutan tetes tebu sampai penuh dan dilap dengan
kertas iiru..

6.2.5.4 Dibiarkan selama l-5 menit dan ditimbang.

6_2.5.5. Suhu ruangan pada saat pengujian dicatat dengan teliti.

6.2.6. Penyajian Hasil Uji.


C-A
Berat Jenis larutan tetes tebu =
(B-A) k

dimana :

A =berat piknometer kosong.


B = berat piknometer dan air suling.
C = berat piknometer dan larutan tetes tebu.
k = koreksi isi air pada suhu pengamatan(rihat Tabel I).

Nilai oBrix larutan tetes tebu dapat dicari dalam tabel hubungan
antara ber.'t
jenis dengan oBrix (Tabel 2).

Nilai oBrix terkoreksi = (a + 0 x l0


dimana :
a = nilai oBrix yang didapat dari tabel 2 sesuai berat jenis
yang diperrleh.
f - faktor koreksi suhu pengamatan (lihat tabel 3).
n = faktor pengenceran tetes tebu pada 6.2.4.

l0 dari I9

,*,;
tr
sNI 0t-t679-tese

TABEL II

ISI JENIS AIR UNTUK MENGHITUNG ISI PIKNOMETER

PERPULUHAN DERAJAT

:O'C t.00t93 1t.00199 t.00201 t.00203 1.m205 1.00206 t.00208 t.(n2 t0 1.002r2 I r.rxr2r+

I t"c r.0o2t6 1t.002t8 1.00220 t.N222 L00224 t.(n226 t.m228 1.00230 1.00232 I r,rxPl+

2t'c r.00236 I L002-3tt t.00240 t.ur242 t.o02M r.m246 1.m248 l.(x)250 r.00252 I l.(x)154

l-r"c r.00256 I Lm258 L0026t r.00263 r.00265 t.00267 1m269 I.00271 l.ut214 I l.(xrzro

24"C t.00278 I t.00280 r.00282 r.00284 1.00287 t.00289 t.m29t t.00294 t.00296 | t.lx}]ux

:-5"C r.oo3or I r.oolor t.00305 t.00307 r.00310 1.003 t2 t.00314 1.003 r7 r.003te lt.u)ll:
26"C r.00324 I t.00326 t.00329 r.0033 t t.00334 1.00336 1.0033n l.m34l 1.00343 I t.rxlrao

2't" c 1.00349 I t.OOls r r.00353 1.00356 r.00358 1.0036 t 1.003M t.u)366 1.0036r,r I t.(x).r71

2n"c r.00374 I 1.00376 t.00379 1.00382 t.00384 r.00387 1.00392 t.(x)-r9.5 l.(}().teli
.r.00390
l9'c r.oo4oo I t.m4o3 1.00406 1.00408 l.m4ll r.m4l4 l.0Mt6 I .(x)4 l9 t.0{)422 r.ooiz:,

l(rc r.0M28 I t.m430 r.(n433 t.004-36 r.fi!r39 t.()0/,42 1.0044.5 1.fi)448 1.0045() |.(x).15 {

ll"c r.00456 | t.0045e l.uA62 1.0M64 r,00467 t.fix70 t.0u73 t.m476 l.u)4?e Lrxlllr:

t.00485 I t.00488 r.0049t 1.00494 l.(w97 t.005fi) t.00503 l.u)506 1.005$) I t.{x).1t2

1.005t.5 ll.00sl8 r .0052 t r.00524 r.00527 i.ooslo r.00533 i.ursro t.005.19 .l t.rxrs+z

t.oo546 | t.oo549 r.00552 r.00555 r.00558 r.00562 t.00565 1,00568 r.0057 t I r.rxlsza

I I dari 19
sNI 0t- t67q-t989

TABEL III

LARUTAN GULA MURNI PADA 27,5"C

PROSEN PROSEN PROSEN


BERAT BERAT BERAT BERAT BERAT BERAT
ATAU JENIS ATAU JENIS ATAU JENIS
DERAJAT DERAJAT DERAJAT
tsRIX BRIX BRIX
0.0 0.99640 s.0 1.01592 r0.0 r.03608
0.1 0.99678 5.1 1.0t632 r0.I t.03649
0.2 0.1)g7 tl 5.2 1.01671 10.2 t.03690
0.3 0.99755 5.3 I .0171 I r0.3 r.0373 t
0.4 0.99794 5.4 r.0l75l 10.4 t.03772
0.5 0.99832 5.5 1.01790 r0.5 t.038 t3
0.6 0.99811 5.6 l.01830 10.6 t.03854
0.7 0.99910 5.1 r.01870 10.7 r.03896
0.8 0"99948 5.8 I .0t910 r0.8 r.03937
0.9 0.99987 5.9 r.01950 10.9 r.03978
t.0 r.00026 6.0 1.01990 I r.0 I .04019
t.l r.00064 6.1 r.02030 lt.l t.0406 t
1.2 1.00103 6.2 r.42070 Ll.2 t.04102
t.3 I.A0r42 6.3 r.02110 1t.3 r.04143
t.4 1.00180 6.4 r .02150 lt.4 1.04 r85
1.5 t.00219 6.5 1.02190 r 1.5 1.04226
t.6 L00258 6.6 t.a2n0 u.6 t.04267
t.l 1.00297 6.1 t.02270 t1.7 r.04309
t.8 r.00336 6.8 r .02310 I t.8 1.04350
1.9 1.00374 6.9 t.02350 r t.9 t.04392
2.0 1.00413 7.0 r.an90 12.0 t.04433
2.t 1.aCI452 7.1 t.az$t 12.1 t.04475
2.2 r.00491 7.2 t.02471 12.2 t.045t7
2.3 r.00s30 7.3 1.0251 I 12.3 1.04558

l2 dari l9
sNr 0t-t679-t98q

LARUTAN GULA MURNI PADA 27,5OC

PROSEN PROSEN PROSEN


BERAT BERAT BERAT BERAT BERAT BERAT
ATAU JENIS ATAU JENIS ATAU JENIS
DERAJAT DERAJAT DERAJAT
BRIX BRIX BRiX
2.4 r.00569 7.4 1.0255 12.4
r t.04600
2.5 r.00608 7.5 1.02592 12.5 1.04642
2.6 1.00647 7.6 1.02532 12.6 t"04683
2.7 1.00686 7.7 1.02672 r2.7 1.04725
2.8 r.a072s 7.8 r.427 n 12.8 t.04767
2.9 1.00764 7.9 L02753 12.9 t.04809
3.0 r.00804 8.0 t.02794 13.0 r.0485 r
3.1 I.00843 8.1 t.02834 13. I r.04892
3.2 r.00882 8.2 L02875 t3.2 t.04934
3.3 L00921 8.3 t.42915 13.3 1.A4976
3.4 r .00961 8.4 t,02955 13.4 r .050 r8
3.5 1.01000 8.5 r.02996 13.5 r.05060
3.6 1.01039 8.6 1.03037 13.6 r.05 102
3.7 r.01078 8.7 L03077 t3.7 1.05144
3.8 1.01il7 8.8 r .031 l8 r3.8 r.05186
3.9 r .01 157 8.9 1.03 I 59 r3.9 r.05228
4.0 t.0ll97 9.0 r.03 199 r4.0 r.05271
4.1 t.01236 9.1 1.03240 t4.l r.05313
4.2 1.0t275 9.2 1.03281 14.2 1.05355
4.3 1.0 r 315 9.3 t.03322 t4.3 1.05397
4.4 l.0 t 354 9.4 t.03362 14.4 r.05439
4.5 1.01394 9.5 1.03403 14.5 1.05482
4.6 1.01433 9.6 1.03444 t4.6 1.05524
4.7 1.01473' 9.7 r.03485 t4.7 1.05566
4.8 r.0l5l3 9.8 1.03526 14.8 1.05609
4.9 1.01552 9.9 r.03567 14.9 r.05651

l3 dari l9
sNI 0t-t679-t9rJe

TABEL IV

EAKTOR KOREKSI SUHU PEI{GAMATAN

DER.AJAT BRTX
SL HU

8,0 8.1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 8,8 E.9 9.0
Ir5rr 10. l0g 0. t08 I 0.r08 0. t09 I o.ros 0.109 I
:6 I I O.tOZ 0. r02 I o.roz 0. t03 I o.ror
0.r09
I o.ro:
0.t09 0.1 t0 0.1 l() 0.I t0
q :^: I o.oes 0.096
I 0.08e
o.oso 0.096
I o.ooo
0. r03 0.103 0. t03 o. l(x) 0.104

II 0.090
0.096 0.096 o.osz
:rA -r i 0.099 0.089
| 0.089 I 0.089
0.097 0.097 0.09?
E :,(r lo.ogr 0.083 I 0.081 0.083 I o.onl
0.090
0.084
0.090
0.084 I o"osa
0.090 0.090 0.091
,fi t^5 lo.ozo
I

I
0.084 0.084 0.084
0.076 0.077 0.o77 0.077
I
I
0.a77 o.o7'l
.l. ln6
0.077 0.078 0.o78 0.{)78
10.070 0.070 0.070 0,070 0.070 0.07t 0.07t
trr- lo.oot 0.064 0.064 0.064 0.064
lo.orr 0.07t 0.07 r 0.07 t
T :h i. I o.osz 0.057 0.057 0.058 0.058
0.064
0.058
0.064
0.058
0.065 0.065 0.065 0,065

" :Fq lo.ost


0.058 0.058 0.058 0.05q
0.05t 0.051 0.05 t 0.05t
It- :-,,
:-r
I o.o* 0.044
0.038
0.045 0.045 0.045
0.051
0.045
0.052
0.045
0.052
0,045
0.052
0.045
0.0.52
0.046
0.0-52

0.046
lo.ors 0.038 0.038 0.038 0.038
:- : i 0.03t 0.03 t 0.03 r 0.031 0.031 0.032
0.03s
0,032
0.038
0.a32
0.039 0,0.r9 0.03e
0,032 0.032 0.032
0.024 0.025
:- r I o.ors 0.0t8 0.0t8
0.025
0.0t8
0.025
0.0t8
0.025
0,0r8
0.025
0.0t8
0.025
0.0r8
0.025 0.026 0.026
:-5 lo.o,' 0.01I 0.0t 0.0t2 0.0t2 0.0t2
0.019 0.019 0.0te I

:- 6 j o.oos
r
0,0 t2 0.0 t2 0.012
I

o.005 0.005 0.005 0.005


0.0r2 0.0t2
0.00s 0.00-5 0.005 0.006
I

0.fi)6 tl.OtXr
-
I

I 0.002 0.002 0.002 0.002


:- x
0.002 0.00t 0.00t 0.00t 0.00t 0.00t 0.00t
l o.oos 0.008 0.008 0.008 0.008
:- e I o.ols 0.0r5 0.0r5 0.0t5 0.015
0.008
0.015
0.m8 0.008 0.008 0.m8 0.007
0.0t5 0.0t5 0.014
tr 0 I o.ozz 0.022 o.022
0.0 t4 0,0 l4
:\ r I o.ozs 0.029 CI.02e
0.022
0.028
0.022
0.02E
0.02t 0.02t 0.021 0.02t 0.02 r 0.()21
l\ I j o.o:o 0.03s 0.035 0.035 0.035
0.028
0.03s
0.028
0.035
0.02E 0.028 0.028 0.0211
:r _1 I 0.043 0.035 0.035 0.035 0.015
0.042 0.042 o.M2
P
:r r
i o.o+l 0.049 0.049 0.049
4.042
0.049
8,A42
0.049
0.042
0.049
0.042
0,M8
0.442
0.048
0.042 0.04.2
0.(xr{ 0,04tt
.ls
o :\ 6 -{ I o.osn 0.056 0.056 0.056 0.056 0.056 0.056 0.056 0.055 0.055 0.055
| o.ool 0.063 0.063 0.ffi3 0.063
lF ;
0.063 0.061 0.063 0.063
5 I 0.070 0.070 0.063 0,063
0,070 0.070 0.070 0.070 0,070
:i( r{ I o.oll o.077 0.077 0.077 0.077
0.069 0.069 0.06e 0.069
I li e 0.076 0.076 0.076 0.076 0.076 0.076
I o.osa 0.084 0.084 0.084 0.084 0.0M 0.084 0.084 0.084
T te{} lo.mr 0.091 ti.osr 0.09t
0.083 0.083

l :.l r I o.ose
0.091 0.091 0.091 0.0er 0.09t 0.091 0.09t
0.098 0.098 0.098
le: I o.ros
F :.l.1 I o.rrz
0. t05 0. r05 0, t05
0.098
0. r05
0.097
0.105
0.097
0. t04
0,097
0,104
0.097
0. r04
0.097 0.097
0. t04 0.104
0.112 0.il2 0.n2 0.il2 il2
$r lo.rre 0.1 19 0.t19 0.1 t9 0.tt9
0,
0.tt9
0,1t2
0.1 t9
0.il2
0.tt9
0.il2
0.tt9
0.tl2 0.1t2
5 i oszr' 0.tt9 0.1t9
-'e 0.126 0.126 0.t26 0.126 0.126 0.126
:e 6 I o.6: 0.r33 0.t33 0.r33 0.1 33
I

0.133 0.t33
0.1 26 0.126 0.1 26 0,t26
3? jo.rm 0. t40 0. I40 0.14t) 0. t40 0.t40 0.r40
0.r33 I 0.t33 0.t33 0.I-1.1
l.rx 10.t47 o.t41 0.t47 0.l|47 0.147 0.t47 4.t47
0. t40 0.140 0.140 0. I,t()
l're 10.t-54 0.r54 0.1 54 0.t54 0.154 0.1 54 0.t54
0.147
0.1-54
0.t41 0.t47 (). t47
0.1 54 0. I _14 0.I54

l4 dari l9
sNI 0l-t679_t98e

DERAJAT BR.IX
SUHU

26.0 0.tl0 0.t t0 0.1 t0 0.ltl 0;ll 0.llt


I 0.il 1 0.n2 0.n2 0.il2
26.t 0. t04 0. t04 0. l04 0,t04 0. r04 0. t05 0.r05 0.t05
26.2 0.097 o. t05 0. t0-s
0.098 0.098 0.098 0,098
N 0.098 0,098 0.099 0.099 0.099
26.3 0.09t 0.091 0.09t 0"09 t 0.09t 0,092 0.092 0.092
E 26.4 o.w2 0.092
0.085 o.osi 0"085 0.085 0.085 0.085 0.085 0.086 0.086 0.086
G 26.5 0.07E 0.078 0.078 0.079 0.079 0.079 0.079 0.079 0.07e 0.08.1
A 26.6 0,07t 0.072 4.072 0.072 0.072 4.072 0.072 0.073
26.7 0.065 0.0?3 0.07.3
0.065 0.065
T 26.8
0.065 0.066 0.066 0"066 0.066 0.066 0.066
0.059 0.059 0.059 0.059 0.060 0.060
I 26.9 0.052 0.052 0.0s3 0.053
0.060 0.060 0.060 0.060
0.053 0.053 0.053 0.053
F 0.053 0.054
27.0 0.046 0,046 0.046 0.046 0.046 0.047 0.047 a.M7
27.t 0.039 a.M7 0.047
0.039 0.03e 0.039 0.040 0,040 0.04t) 0.040 0,040
)1 ) 0.032 0.032 0.032
0.04t)
0.032 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033
27.3 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026 0.027 0.027 0.CI27 0.027
27.4 0.0t9 0.0t9 0.0r9 0.019 0.0t9 0,020 0.020 0.020 0.020 0.020
27.5 0.0t2 0.0r 3 0.0t3 0.0r3 0.0t3 0.0t3 0.0t3 0.0 t.1
27.6 0.006 0,0t3 0.0 t.1
0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.007 0.007 0.007 0.(x)7
27.7 0.00t 0.00t 0.00t 0.000 0.000 0.000 0.000
27.8 0.000 0.000 0.0q)
0.007 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007
2'.1.9 0.0t4 0.006 0.006
0.014 0.0t4 0.0t4 0,014 0.014 0.014 0.0 t3 0.0t 3 0.0I.r
P 28.0 0.02 r 0.021 0.021 0.02 t 0.020 0.020 0.020 0.020
28. I 0.028 0.020 0.020
o 28.2 0.035
0.028
0.03s
0.028 0.028 o.027 0.027 0.027 0.027 0:.Q27 (r.027
0.03s 0.035 0.034 0.034
S 0.034 0.034 0.034
28.3 0.a2 0.042 0.042 0.u2 0.04t
0.034
0.04t 0.04t 0.041 0.04r 0.04
I 28.4 0.04tt 01048 0.048 0.(X8 0.048 0.u8
t
0.048 0.&lt 0.048 0.048
T 28.5 0.055 0.055 0.055 0.055 0.055 0.055 0.055 0.055
28.6 0.063 0.055 0.055
0.062 0.062 0.062
I 0.062 0.062 0.062 0.062 0.062 0.062
28.7 0.069 0.069 0.069 0.069 0.069 0,069 0.069
F 28.8 0.076 0.076 0.076
0.069 0.069 0.069
0.076 0.076 0.076 0.076 0.076 0.076 0.076
28.9 0.083 0.083 0.083 0.083 0.083 0.083 0.083 0.083 0.083 0.083
29.0 0.09t 0.090 0.090 0.090 0.090 0.090 0.090 0.090
29.t 0.097 0.090 0.090
4.097 0.097 0.097 0.097 0.097 0.097 0.097
29.2 0.r04 0.097 0.097
0.104 0. t04 0. t04 0.104 0. t04 0, t04 0. r04 0.t&r 0. t04
29.3 o.n2 0.1 r2 0.n2 0.1 t2 0.1t2 0.ilt 0.llt 0.il1 0.il
29.4 0.1 l9 0.r t9 0. il9 0.1 I8 0.1 t8 0.tt8
1
,0.ilt
0.118 0.I lll 0.r r8 0.tl8
29.5 0.126 0.t26 0.1 26 0.t26 0.t26 0.t26 0.126 0.t26
29.6 0.t33 0.r25 0. t2.5
0.1 33 0.t33 0,t33 0.t33 0.t33 0. r3-l 0. Li3 0.t33 0. r3-1
29.7 0.t40 0.140 0. t40 0. t40 0.140 0.140 0. t40 0.140 0. t40
29.8 0.t47 0.t47 0.140
0.147 0.t47 0.147 0.t47 0.t47 0.t47 0.147 0.147
29.9 0.t54 0.t54 0.t54 0.1 54 0.t54 0.1 54 0.|'54 0.154 0.154

l5 dari l9
sNI 0t-1679_l9tie

DERAJAT BRIX
SUHU

7,4 7.1 1', 7,3 7.4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 ti,0

_r,r) l0.l6t l0.r6t I o.t6r


i:,t
o.rol
lo.ror lo.lol I 0.r6r I 0.161 0.t6t l0.tor
lo.168lo.ror I o.ros 0.t68 lo.t68 lo.ros I o.roe I o.ros 0.r68 | o,ron
lo.ror
l-12 lo.r26[o.lzo I o.rzo 0.t76 lo.rzo lo.lzo I o.rro I o.rze 0.176 I o.rzo
I o. tori
I rs:
:,r .r i o. rsr I o. rsr o. 0.183 lo.t83 lo.rsr
I o.rar I o.rst 0.t83 | o.rst
I o.rze
I o.tnr
-+.r.{
lo.rso lo.no I o.roo o.teo lo.rso lo.rso
I o.teo I o.reo o.teo o.lvo o.rqo
iJs lo.rselo.rss I o.lss o.re8 lo.,nr lo.'n* I o.rsr I o.res
I
0.198 I 0.te8
I
I

-\:|6 io.zoe I o.zos I o.zos o.2os lo.2o5 lo.zos


I 0.t98
1,'r lo.zr: I o.zrr I o.zrr I o.zo.r I o.zos 0.205 I o.zos L o.zo-s
0.2r3 lo.zn lo.zm
:''H l o.zzo I o.zzo I o.zzo l o.zn I o.zn 0.2 r3
| o.z rz t\.2t2
0.220lo.22o lo.zzo | 0.220 I o.zzo 02m I o.zzri
,.re lo.zze I o.zzu I o.zzt 0.228 10.228 Io.zzt
0.220
: o Io.zrs Io.zrs I o.z:s tt lo.zzt I o.zzt o.z2't I o.zzt 0.227
0.23s 10.235 lo.zrs 0.23s I o.zts 0.235 I o.zrs
:-,' 1r lo.zar lo.ztz I o.zaz 0.242 lO.ZqZ lo.Zqz 0.242 | o.z+z 0.242 I o.zqz
0.235

I o.zso I o.zso I o.zso 0.250 lo.zso f o.zso 0.250 | o.zso


$.242
.:r r I o.zsr I o.zsa I o.zsa
0.250 | o.zso 0.250'
0.2s8 lo.zst lo.zst 0.251 I o.zst 0.257 I o.z-st
-: .r I o.zos I o.zas I o.zos 0.26s lo.zos lo,zos 0.265 o.zos 0.265 | o.zo-r
0.257

j s lo.ztt I o.ztt I o.ztz II


0.272 lo.z7z lo,ztz |
o,z7z I o.ztz 0.272 I o',
0.26-5

:r 6 o.28o o.2so o.zro


l l l 0.280 lo.28o lo.zao 0.280 | o.zso
a.272
_. 7 I 0.288 | 0.28s I
0.280 | o.zso 0.2trO
o.zss 0,288 10.287 lo.zel o.z&7 I o.zr; o.zl7 I o.zsr
: 8 lo.zrs I o.zss I o.zss 0.2e5 lo.zss lo.zss 0.2e5 I o.zsr 0.2e5 | o.z.rs
0.2u7
:ie Io.ror I o.:or I o.:o: 0.303 lo.:or lo.lor 0.303 I o.:oz 0.302 | o.roz
0.29-5

i:o lo.r" I o.r'o I o.r'o o.3ro lo.r'o lo.r'o o.-r ro I o.r,n o.Jro I o.,r,o
0.102

r 0.3t0
::t l10.325 || 0.32j II o.-lzs
..: o.3t8 o.:ra o.:rr 0.3r8 10.3t8 lO.llr 0.3 r8 I o.: rn 0.3 r8 | o.: n 0.-1 t8
0.325 lo.izs lo.tzs 0.325 | o.lzs
T .::r lo.::z I o.lrz I o.:lz 0.332 lo.lrz lo.llz 0.33.2 | o.::t
o.-r2iI o.-rzs 0.125
,:.r Io.llo I o.yo I o._l+o 0.340
0.332 |I o.r-t: 0.-tt2
:: s I o.tot I o.to', I nro', lo.ro lo.ro 0.34{, o.t+o
I 0.340 0.340 0.34{)
0.347 lo.r+z lo.-l+z 0.347 | o._l+z
::6 | o.rs+ I o.rs+ I o.rsa 0.3s4 lo.rsa lo.rs+ 0.354 I o.:sa
0.347 | o.ro, 0.347
::7 lo.:or I o.ror I o..ror o..16r lo.ror 0.36r lo.lor
0.354 | o._rs+ 0.354
::8 10.369 lo..ror 0.36t I o.lr,I 0.36
:rv | 0.36e I o.rol 0.36e lo.:oe lo.:os 0.36e I o.:el 0,369 I o.t,i.l 0.,169
t

lo.rzo I o..rzo I o.lzo 0.376 lo.rzo


tt io.lro 0._j76 I 0.376 0.376 | o.-rzo 0.3?6
.-ru lo.:et l o.nr I o.:m 0.383 lo._j83 lo.rs+ 0.,r84 I o.rro
_:rr lo..rsr 0.384 | o.:s+ 0.384
:.'l lo.:lr I o.lsr o.3et lo.:rr lo.:rr o.-rer lo.3cr 0.391 | o.:e z
I o.3ee I o.tss
0..192

_?r .r
lo.3ee o.-lee lo.tss lo,:sc o.3ee I o.:ss 0.39e I o.rcs
?rr I o.+oz I o.+oz
I 0.407 0.407 lo.+oz lo.+oz o.4oi I o.+oz o.4o? | o.+or
0.399
0,408
::5 lo.+rs I o.+rs I o.+rs 0.4t5 lo.+rs f o.ars 0.4t5 lo.+rs o.4ts lo.+rs 0.4t5
10.423 | 0.423 | O.az-r 0.423 lo.nt lo.+z: 0.42i I n o, 0.423 I o.uz,
-i6 lu.+:o I o.+:o I o.+ro 0.430 lo.+so 0.430 I
0.423

i.:7 jo.+:r I o.+:s I o.+:r lo.+ro o.q: r 0.43r I o.+-rr 0.43 |

:,8 10.446 | O.+a6 | o.ut 0.438 lo.43B lo.+rr 0.438 I o.al* 0.43e I o.+u ).439
0.446 lo.M6 lo.w 0.447 | o.ut o.Mi I o.ut ).441
0.4s4 o.+sa 0.4s4 lo.+s+ 0.4s4 I
:.,
.r (J 1lo.4s4 | |
0.462 I 0.462 I O.+tZ
tt lo.+s+ o.ass 0.455 I o.+s.t ).4.55
0.462 ir0.462 lo.+oz 0.46-r I o.oo, 0.463 I o.oo., ).463

16 dari 19
sNI 0t-r679-t989

6.3. Penentuan Kadar Abu Sulfat Tetes Tebu

6.3.1. Prinsip
Kadar abu sultat ditentukan dengan penambahan asam sultat kedalam contoh
tetes tebu lalu diabukan dalam muffle furnace pada suhu 800"C. Residu yang
tidak terbakar ditimbang dan dianggap sebagai abu sulfat.

6.3.2. Bahan Kimia

6.3.2.l. Asam sulfat (AR).

6.3.2.2. Liquid paraffin.

6.3.3. Peralatan

6.3.3.1. Neraca analitik, ketelitian sampai dengan 0,I mg.

6.3.3.2. Cawan platina 30-50 cc.

6.3.3.3. Muffle furnace

6.3.3.4. Electric hot plate atau bunsen.

6.3.3.5. Desikator

6.3.4. Persiapan contoh


Contoh mula-mula diaduk dan siap ditimbang.

6.3.5. Cara Kerja

6.3.5.1. Cawan platina kosong dipanaskan dalam muffle furnace pada suhtr 550'C
selama 30 menit, didinginkan dalam desikator dan ditimbang.

6.3.5.2. Ditimbang dengan teliti 3-5 g tetes, tebu kedalam cawan platina yang telah
diketahui bobot kosongnya, lalu ditambah l-2 ml asam sulphat pekar dan
digoyang hingga bercampur dengan baik,

17 dari 19
SNI 0l-l(r79-ler{e

6 -r 5.3. Cawan berisi contoh dipanaskan diatas hot plate/bunsen


sampai rer.j,di
pengarangan, lalu dimasukkan kedalam muflle furnace
pacla suhu S5O"C selarnir
I jam atau sampai pengarangan sempurna, jika terjadi
fembentukan busa ,iakir
dapat ditambahkan beberapa teres liquicl paraflin.

6 3.5.4. Cawan plaltina dikeluarkan dari mutfle furnace dan didinginkan.


lalu
ditambahkan 2-3 tetes asarn sulphat pekat clan dipanaskan
kembali cl,larrr
muflle lurnace pada suhu 800.C selama 30 menit.

6 -3 5.5. Cawan platina berisi abu sulphat didinginkan dalam


desikatgr dan diti*rba.g.

b.-1.6. Penyajian hasil uji.

(b-a)x100
Va abv sulphat =
w
dimana
b= berat cawan platina beserta abu sulphat.
(l- berat cawan platina kosong.
W= berat contoh tetes tebu yang ditimbang,

SYARAT LULUS UJI


Contoh uji dinyatakan lulus uji apabira seluruh contoh yang
diuji nrcnrerrLrlri
syarat yang ditetapkan pada butir 4.

8. CARA PENGEMASAN
Tetes tebu dikemas dalam bentuk curah. penyimpanan dan
pengirirlal'ya
dilakukan dengan menggunakan tangki/containei yung bersih yung
dapat
menghindarkan kerusakan akibat fermentasi dan reaksi kimia
tunirrin.

l8 dari l9
sNI 0t- 1679- 1989

9. REKOMENDASI
Syarat mutu dan cara pengujian berikut dicantumkan sebagai rekomendasi.

KARAKTERISTIK SYARAT MUTU

Kadar zat padat o Brix Seharusnya min.8.5


kering yang terlarut
Kadar sukrosa %(bobat/bobot)
Kadar abu sulfat Vo(bobotlbobot)
Zat pengawet dan zat
asing lainnya. sesuai permintaan

_l

Keterangan
Dinyatakan sesuar dengan hasil pengujian.

r0. CATATAN UMUM


Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu
orang yang relah
berpengalaman atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai
ikatan dengan
suatu badan hukum.

19 dari 19

Anda mungkin juga menyukai