Anda di halaman 1dari 12

ABSTRAK

Penebangan pohon perubahan kondisi ekosistem hutan, yang merupakan pengaruh


besar pada karakteristik hulu sungai. Karakteristik tersebut meliputi jumlah dan
waktu aliran dasar dan aliran badai, konsentrasi sedimen dan nutrisi terlarut, suhu
air, dan stabilitas saluran sungai. Karya Ilmiah ini membahas tentang penebangan
kayu dan kerusakan alam, penebangan liar dan pencurian kayu sudah sejak lama
menjadi perhatian pemerintah, dan belum pernah ada indikasi bahwa pencurian
kayu dari hutan-hutan di Indonesia akan dapat dieliminir. Sudah menjadi
semacam penyakit yang kronis. Penebangan hutan secara liar dan pencurian kayu
sangat pantas menjadi keprihatinan kita semua. Perilaku tersebut bisa diibaratkan
seperti merampok hak anak-cucu kita. Ini sekali lagi merupakan contoh bahwa
sangat banyak orang yang hanya bisa melihat jangka pendek, mengabaikan
dampak jangka panjang. Ini juga mencerminkan lemahnya rasa tanggung jawab
sosial pada diri banyak warganegara Indonesia.
Note : Penebangan Hutan, Hutan.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah
Penebangan Pohon ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini
masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang
digunakan.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan karya
ilmiah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat
menyadari bahwa hasil

penyusunan karya ilmiah ini jauh dari sempurna di

karenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan penulis.


Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang
membangun dari berbagai pihak .

Lhokseumawe, Januari 2017

Penulis

DAFTAR ISI
ABSTRAK.....................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

ii

DAFTAR ISI ................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

B. Perumusan Masalah ......................................................................

C. Tujuan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Manfaat Hutan ..............................................................................

B. Situasi Hutan Indonesia.................................................................

C. Apa Sebab Akibat Terjadinya Kerusakan Alam.............................

D. Bencana Apa Saja Yang Disebabkan Oleh Penebangan Liar........

E. Pencegahan Penebangan Hutan ....................................................

F. Upaya Pemerintah dalam Menanggulangi Kerusakan Alam..........

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

9
9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang sebagian hidup tidak dapat dipenuhi karena
tidak mempunyai pekerjaan dan lain-lain, karena hal tersebut sebagian dari
masyarakat menggunakan hutan sebagai jalan pintu untuk memenuhi kebutuhan
hidup, yaitu dengan cara menebang pohon secara liar dan masyarakat tidak sadar
atau pekerjaan yang dilakukan itu. Karena pekerjaan itu dapat mengakibatkan halhal buruk diantaranya, terjadi banjir, longsor danlain-lain, tapi kalau mereka sadar
akan hal itu mungkin penebangan pohon secara liar tidak akan mereka lakukan
pasti tidak akan mengakibatkan hal-hal yang buruk.Maka dari sekarang kita
semua harus sadar bahwa penebangan pohon itu sangat berakibat patal kalau
hutan tidak dijaga penebangan liar pasti akanlebih banyak dan hutan akan menjadi
gundul. Maka dari sekarang kita harus menjaga hutan untuk anak cucu kita di
masa yang akan datang.
Beberapa

pelajaran

diambil

dari

pengalaman

penulis

di

DepartemenKehutanan Indonesia (1998-2001) sebagai berikut: penebangan liar


meningkatdengan cepat selama masa transisi menjelang demokratisasi dan
disentralisasi,memunculkan pertanyaan-pertanyaan tentang kesiapan hukum,
sumberdayamanusia, dan komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Permasalahandi Indonesia tidak unik, sehingga mungkin dapat dipelajari dan
dibagi denganCina, Brazil, Rusia, dan negara-negara Afrika.
Penebangan liar bukan masalah yang berdiri sendiri, tetapi isu yang
diperoleh dari kebijakan penggabungan hutandan industri kayu. Akhirnya,
tindakan penanggulangan telah dilakukan dengancepat dari tingkat lapangan ke
tingkat pusat dan internasional, termasuk kerjasamasemua pihak dan pemanfaatan
yang efektif dari informasi ilmiah di dalam pembuatan kebijaksanaan.
Denagn demikian penulis mengambil judul untuk karya ilmiah yakniPenebangan
pohon secara liar akan menyebabkan kerusakan alam

B. Perumusan Masalah
a. Apa sebab akibat terjadinya kerusakan alam?
b. Bencana apa saja yang disebabkan oleh penebangan liar?
c. Upaya apa pemerintah dalam menanggulangi kerusakan alam?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apa saja akibat yang terjadi dari kerusakan alam?
b. Untuk mengetahui apa saya bencara yang disebabkan oleh penebangan
liar?
c. Apa saya upaya pemerintah dalam menanggulangi kerusakan alam?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat Hutan
Hutan di Indonesia sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup
satwa dan puspa yang ada di dalamnya. Selain itu, keberadaan hutan di Indoneisa
ini juga berfunsgi untuk melestarikan beraneka ragam potensi satwa dan puspa di
Indoensia. Berikut ini manfaat dari adanya keberadaan hutan :
1. Manfaat/Fungsi Ekonomi
Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang
yang bernilai tinggi.
-

Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.


Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar

negeri.
2. Manfaat/Fungsi Klimatologis
- Hutan dapat mengatur iklim
- Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi
3.
4.
-

kehidupan.
Manfaat/Fungsi Hidrolis
Dapat menampung air hujan di dalam tanah
Mencegah intrusi air laut yang asin
Menjadi pengatur tata air tanah
Manfaat/Fungsi Ekologis
Mencegah erosi dan banjir
Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati

B. Situasi Hutan Indonesia


Kedaan hutan yang berada di indonesia yang di ketahui sejauh ini memang
sangat mengecewakan . Seperti di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.
Contonnya di hutan Kalimantan: Dalam konteks kajian kehutanan untuk daerah
Kalimantan, posisi hutan Kalimantan Selatan benar-benar tidak diperhitungkan.
Sebabnya, karena sudah habis, setidak-tidaknya hampir habis dan jika masih ada,
itu pun tak seberapa jumlahnya sehingga hutan kalimantan ini sudah hampir tidak
di anggan lagi .Padahal, tahun 2003 deforestasi di Kalimantan menjadi salah satu
catatan besar dunia. Memang di atas angka, deforestasi hutan Kalimantan Selatan

tak sebanding dengan tiga provinsi lainnya. Dari deforestasi seluruh Indonesia 3,6
juta hektar (ha) per tahun, Kalimantan Tengah menyumbang 400.000 ha per tahun,
Kalimantan Barat 250.000 ha per tahun, Kalimantan Timur 200.000 ha per tahun,
dan Kalsel hampir tidak ada. Namun, Kalsel sebagai provinsi yang masih
memiliki beberapa industri perkayuan hingga kini masih eksis dengan kapasitas
produksi 2,14 juta meter kubik per tahun.
Luas kawasan hutan berdasar Perda Kalsel Nomor 9 Tahun 2000 masih
tercatat lumayan, 1,66 juta ha. Terdiri atas 574.637 ha hutan lindung, 176.615 ha
hutan wisata, 212.177 hutan produksi terbatas, 627.672 ha hutan produksi, dan
67.902 ha hutan produksi konversi. Kini, luas kawasan hutan itu diperkirakan
tinggal 1,2 juta ha. Namun, data Forest Watch Indonesia (FWI) tahun 1990-an
mencatat kawasan hutan di Kalsel yang tak teralokasikan tinggal 667.951 ha dari
total wilayah Kalsel lebih dari tiga juta ha. Sisanya merupakan hutan terdegradasi
dan hutan yang sudah gundul. Meski demikian, tidak ada yang mencari solusi soal
kondisi kawasan hutan di Kalsel yang di beberapa tempat kini mulai menurun.
Tapi, di beberapa lokasi yang masih dianggap berhutan, penebangan liar terus
berlangsung.
Hal yang mengejutkan adalah sebagian besar kayu yang diangkut
merupakan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) yang langka dan dilindungi. Selain
dilarang diperdagangkan antarpulau, kayu ulin dengan diameter 60 sentimeter
juga dilindungi dan dilarang ditebang berdasarkan Surat Keterangan Menteri
Pertanian Nomor 54/Kpts/Um/2/1972. Diduga, di balik pencurian kayu ulin itu
ada jaringan penyelundupan antarpulau yang lama beroperasi dan mengirimkan
hasil tebangan ke luar pulau.
C. Apa Sebab Akibat Terjadinya Kerusakan Alam
Pada
semakin besar,

zaman
para

sekarang
pejabat

perkembangan

banyak

korupsi

perekonomian
hukum

kurang

indonesia
ditegakan

kriminalitassemakin meningkat , dan lain-lain.Masyarakat yang berada di bawah


garis kemiskinan hidupnya sangatmenderita oleh karena itu hanya masyarakat
yang tidak mempunyai pekerjaanmenggunakan hutan. Sekarang tempat untuk
merubah perekonomiannya tetapi bagi masyarakat yang kurang bertanggung

jawab pohon-pohon ditebang secaraliar, mereka tidak melakukan penghijauan


atau tebang pilih yang dipikirkannyaadalah bahaya ingin mendapatkan yang
sebanyaknya,

mereka

tidak

berpikir akibat

yang

akan

terjadi

karena

pekerjaan.Akibat hutan menjadi gundul dan akibatnya hutan gundul yang


akanmengakibatkan longsor dan mengakibatkan korban jiwa.
D. Bencana Apa Saja Yang Disebabkan Oleh Penebangan Liar
Bencana yang disebabkan oleh penebang liar contohnya longsor, banjir
danlain-lain. Ada juga penyebab lain tanah longsor yang disebabkan oleh
faktor manusia
-

Pemotongan tebing pada penambangan di lereng terjal


Penimbunan tanah urugan di daerah lereng
Pegundulan hutan
Budi daya dalam kolam ikan di atas lereng dan lain lain
Jadi kita harus sadar bahwa bahaya penebangan liar itu sangat berakibat patal
contohnya yang ditulis di atas bencana yang disebabkan oleh faktor manusia.
Maka dari sekarang jangan coba-coba menebang liar sembarangan yang
berakibat buruk, lestarikanlah hutan supaya tidak ada bencana yang
mengakibatkan korban jiwa

E. Pencegahan Penebangan Hutan


Hutan-hutan Indonesia menghadapi masa depan yang suram. Walau negara
tersebut memiliki 400 daerah yang dilindungi, namun kesucian dari kekayaan
alam ini seperti tidak ada. Dengan kehidupan alam liar, hutan, tebing karang,
atraksi kultural, dan laut yang hangat, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa
untuk eko-turisme, namun sampai saat ini kebanyakan pariwisata terfokus pada
sekedar liburan di pantai. Sex-tourism merupakan masalah di beberapa bagian
negara, dan pariwisata itu sendiri telah menyebabkan permasalahan-permasalahan
sosial dan lingkungan hidup, mulai dari pembukaan hutan, penataan bakau, polusi.
Melihat dampak dari penebangan hutan secara liar tersebut,maka perlu
adanya suatu cara untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Dalam hal ini, penulis
ingin memberikan kontribusi dalam menyikapi adanya penebangan hutan tersebut
dengan cara pendekatan secara neo-humanis. Di bawah ini akan diuraikan

beberapa pendekatan neo-humanis dalam mencegah dan mengurangi terjadinya


penebangan hutan secara liar :
1. Penduduk lokal biasanya bergantung pada penebangan hutan di hutan hujan
untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Pada masa lalu, praktek-praktek
semacam itu biasanya tidak terlalu merusak ekosistem. Bagaimanapun, saat
ini wilayah dengan populasi manusia yang besar, curamnya peningkatan
jumlah orang yang menebangi pohon di suatu wilayah hutan hujan bisa jadi
sangat merusak. Sebagai contoh, beberapa wilayah di hutan-hutan di sekitar
kamp-kamp pengungsian di Afrika Tengah (Rwanda dan Congo) benar-benar
telah kehilangan seluruh pohonnya. Oleh karena itu, perlu adanya bimbingan
dan penyuluhan kepada penduduk setempat tentang betapa pentingnya
keberadaan hutan bagi kehidupan semua umat.
2. Dalam hal penebangan hutan secara konservatif, denagn cara menebang
pohon yang sudah tidak berproduktif lagi. Jangan sampai pohon yang masih
muda dan masih berproduktif ditebang. Selain itu, sebaiknya masyarakat
sekitar perlu diberi arahan dalam penebangan pohon, di antaranya larangan
untuk menebang pohon yang sebagai plasa nutfah. Selanjutnya, setiap
menebang satu pohon, harus seerag menaggabti denagn menamam pohon
kembali sebanyak satu pohon.
3. Melakukan pembenahan terhadap sistem hukum yang mengatur tentang
pengelolaan hutan menuju sistem hukum yang responsif yang didasari
prinsip-prinsip keterpaduan, pengakuan hak-hak asasi manusia, serta
keseimbangan ekologis, ekonomis, dan pendekatan neo-humanisme.
F. Upaya Pemerintah dalam Menanggulangi Kerusakan Alam
Kerusakan

alam

untuk menanggulanginya

sangat

merugikan

pemerintah

melakukan

masyarakat
tebang

pilih

dan
dan

memberikan pendidikan kepada masyarakat bagaimana cara mengolah hutan dan


hutanditegakan bagi orang yang melanggar hukum kehutanan diberi sangsi
dankeamanan harus diperketat.
Sistem pengelolaan hutan pada dasarnya bertumpu pada aspek ekonomi
dan hanya sedikit yang memperhatikan aspek pengelolaan hutan itu sendiri. Hal
inilah yang menimbulkan dampak yang negatif, seperti terjadinya bencana

alam banjir, tanah longsor dan pencemaran udara akibat pembakaran hutan secara
disengaja ataupun proses alam. Menghentikan penebangan liar ini tidaklah
mudah,karena terkait dengan mekanisme struktur budaya masyarakat yang
sudah beradaptasi secara turun temurun.
Dengan melihat hal tersebut maka diperlukan penanganan yang serius dan
terpadu dalam program pembangunan hutan, dan dalam hal ini adalah Dinas
Perhutani. Pentingnya peran Dinas Perhutani dalam menjaga kelestarian hutan
menjadi tanggung jawab utama disamping masyarakat.Untuk mewujudkan hal
tersebut tentunya harus berbagai upaya dilakukan oleh pihak Dinas perhutani.
Berdasarkan fenomena tersebut membuat kami inginmengetahui lanjut tentang
kebijakan-kebijakan apa saja yang akan dilakukan olehdinas yang terkait dalam
menaggulangi pengendalian illegal logging.
Tujuan

dari

kebijakanDinas

penelitian

Perhutani

ini

dalam

adalah

ingin

menanggulangi

mengetahui
upaya

bagaimana

menanggulangi

pembalakan hutandi Indonesia .Ingin mengetahui bagaimana membangun jejaring


(nett working ) kemitraan dalam pengelolaan hutan terpadu secara berkelanjutan
dan Ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan
penghambat dalam menanggulangi upaya menanggulangi pembalakan hutan di
Indonesia.

data

diperoleh

kemudian

dianalisa

dengan

menggunakan

teknik anailisa kualitatif.


Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Pemerintah provinsidan
kabupaten sampai saat ini hanya sebagai polisi tidur atas pembangunan
kehutanan, meskipun Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, dan Keputusan No. 215/KPTS-II/2003 tentang Rencana Kerja tahunan
Perum Perhutani telah ditetapkan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam karya tulis yang berjudul Penebangan pohon secara liar akan
menyebabkan kerusakan alam dapat penulis simpulkan bahwa kerusakan hutan
diebabkan banyaknya penebangan liar yang sudah banyak dilakukan oleh
masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Penebangan liar dan pencurian kayu
sudah sejak lama menjadi perhatian pemerintah, dan belum pernah ada
indikasi bahwa pencurian kayu dari hutan-hutan di Indonesia akan dapat
dieliminir. Sudah menjadi semacam penyakit yang kronis. Penebangan hutan
secara liar dan pencurian kayu sangat pantas menjadi keprihatinan kita semua.
Perilaku tersebut bisa diibaratkan seperti merampok hak anak-cucu kita. Ini sekali
lagi merupakan contoh bahwa sangat banyak orang yang hanya bisa melihat
jangka pendek, mengabaikan dampak jangka panjang. Ini juga mencerminkan
lemahnya rasa tanggung jawab sosial pada diri banyak warganegara Indonesia.
B. Saran
1. Kita sebagai manusia membutuhkan kehidupan sehat, dengan begitu
lestarikanlah sisa hutan di Indonesia dengan cara menanam seribu pohon,
tidak menebang pohon secara liar.
2. Penegakan hukum di Indonesia harus lebih di tegakan dalam memberantas
para penebang liar karena, jika didiamkan terus menerus maka, hutan di
Indonesia pun akan habis.
3. Pemerintah harus lebih bijak dalam mengatasi masalah ini peraturan pun
harus dijalankan agar, penebangan liar bisa dihentikan.

DAFTAR PUSTAKA
Hoed, Benny, et AL. Jakarta Recovery, blue print pembangunan Ibukota,
sumbangsih kampus untuk Jakarta.
http://organisasi.org/macam-jenis-hutan-di-indonesia-dan-fungsi-hutanuntuk-kehidupan-di-muka-bumi-ipa-geografi)
http://usantoso.wordpress.com/2013/04/19/peran-masyarakat-terhadappelestarian-fungsi-hutan-di-sekitar-kawasan-cagar-alam-danaudusun-besar-kota-bengkulu/
http://bayczed.blogspot.co.id/2012/03/makaah-penebangan-pohon.html

Anda mungkin juga menyukai