Anda di halaman 1dari 5

Meranti merah

1. Penggolongan Meranti Merah

Meranti merah
Pohon tengkawang (Shorea sp.),
sejenis meranti merah

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
(tidak Angiospermae
termasuk):
(tidak Eudikotil
termasuk):
(tidak Rosidae
termasuk):
Ordo: Malvales
Famili: Dipterocarpaceae
Genus: Shorea
Roxb. ex C.F.Gaertn.
Spesies
Shorea sp

Meranti merah adalah nama sejenis kayu pertukangan yang populer dalam perdagangan.
Berbagai jenis kayu meranti dihasilkan oleh marga Shorea dari suku Dipterocarpaceae. Sekitar
70 spesies dari marga ini menghasilkan kayu meranti merah.

2. Sifat-Sifat Kayu Meranti Merah

Meranti merah tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnya
berkisar antara 0,3 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat,

1
merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan
BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti
merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini,
sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu.

Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-
IV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap
pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang
bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan
menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.

3. Pemanfaatan

Meranti merah merupakan salah satu kayu komersial terpenting di Asia Tenggara. Kayu
ini juga yang paling umum dipakai untuk pelbagai keperluan di kawasan Malesia.

Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat
ruangan, bahan mebel dan perabot rumahtangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti
merah-tua yang lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat, balok, kasau,
kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak jembatan, serta untuk membuat perahu.

Meranti merah baik pula untuk membuat kayu olahan seperti papan partikel, harbor, dan
venir untuk kayu lapis. Selain itu, kayu ini cocok untuk dijadikan bubur kayu, bahan pembuatan
kertas.

Di samping menghasilkan kayu, hampir semua meranti merah menghasilkan damar,


yakni sejenis resin yang keluar dari batang atau pepagan yang dilukai. Damar keluar dalam
bentuk cairan kental berwarna kelabu, yang pada akhirnya akan mengeras dalam warna
kekuningan, kemerahan atau kecoklatan, atau lebih gelap lagi.

Beberapa jenis meranti merah menghasilkan buah yang mengandung lemak serupa
kacang, yang dikenal sebagai tengkawang. Pada musim-musim tertentu setiap beberapa tahun
sekali, buah-buah tengkawang ini dihasilkan dalam jumlah yang berlimpah-ruah; musim mana
dikenal sebagai musim raya buah-buahan di hutan hujan tropika. Di musim raya seperti itu,
masyarakat Dayak di pedalaman Pulau Kalimantan sibuk memanen tengkawang yang berharga
tinggi.

2
IDENTIFIKASI KAYU MERAH
Nama komersil Meranti merah
Nama daerah banio, ketuko, melebeken, merkuyung, sirantih (Sumatera); abang, awang,
damar, engkabang, kakan, kenuar, kontoi, lampung, lentang, ponga,
tengkawang (Kalimantan); kayu bapa, sehu (Maluku)
Nama negara lain Red meranti (Malaysia, UK, USA), red seraya (Sabah), meranti rouge
(France), meranti royo (Spain), meranto rosso (Italy), lichtrode meranti
(Netherland), hellrotes meranti (German), saya (Thailand), red lauan
(Philippines)
Nama botanis Shorea spp
Famili Dipterocarpaceae
Daerah penyebaran Sumatera, Kalimantan dan Maluku
Arsitektur pohon Tinggi mencapai 40 m, panjang batang bebas cabang 10 30 m, diameter
dapat mencapai 150 cm, bentuk batang lurus dan silindris, berbanir yang
tingginya 3 6 m
Gambar pohon / Tree Shorea pinanga Scheff
figure Shorea leprosula Miq
Shorea selanica Blume
Shorea palembanica Miq
Shorea stepnoptera Burck
Shorea sp
Gambar kayu teras /
Heartwood figure,
Shorea spp

Gambar kayu teras /


Heartwood figure,
Shorea johorensis Foxw

Warna kayu Kayu teras bervariasi dari hampir putih, coklat pucat, merah jambu, merah
muda, merah kelabu Merah-coklat muda dan merah sampai merah uta atau

3
coklat tua. Kayu gubal berwarna lebih muda dan dapat dibedakan denga jelas
dari kayu teras, berwanra putih, putih kotor, kekuning-kuningan atau
kecoklat-coklatan sangat muda, biasanya kelabu, tebal 2-8 cm
Tekstur Kayu agak kasar sampai kasar dan merata lebih kasar dari meranti kuning
dan meranti putih
Arah serat Arah serat umumnya agak berpadu, kadang-kadang hampir lurus,
bergelombang atau sangat berpadu
Kesan raba Permukaan kayu licin atau agak licin
Berat jenis kering udara S. acuminata : 0,51 (0,35-0,70)
Maksimum S. johorensis : 0,50 (0,32-0,69)
Minimum S. lepidota : 0,48 (0,35-0,78)
Rata-rata S. leprosula : 0,52 (0,30-0,86)
S. macrophylla : 0,40 (0,29-0,60)
S. macroptera : 0,49 (0,36-0,59)
S. ovalis : 0,51 (0,32-0,86)
S. ovata : 0,75 (0,52-0,99)
S. pachyphylla : 0,77 (0,52-0,92)
S. palembanica : 0,55 (0,37-0,69)
S. parvifolia : 0,45 (0,29-0,83)
S. pauciflora : 0,63 (0,54-0,78)
S. pinanga : 0,42 (0,31-0,57)
S. platycarpa : 0,72 (0,50-0,85)
S. platycardos : 0,67 (0,34-0,86)
S. quadrinervis : 0,57 (0,44-0,76)
S. sandakanensis : 0,54 (0,41-0,69)
S. selanica : 0,46 (0,39-0,52)
S. smithiana : 0,50 (0,30-0,72)
S. stepnoptera : 0,49 (0,43-0,52)
S. teysmanniana : 0,59 (0,40-0,81)
S. uliginosa : 0,64 (0,42-0,79)
Catatan :
Berdasarkan berat jenisnya meranti merah ringan (BJ kurang 0,60) disbut
Meranti merah saja dan meranti merah berat (BJ 0,60 atau lebih) disebut
meranti merah berat
Keterawetan Kayu S. parvifolia dan S. ovalis termasuk kelas sedang sampai sukar,
sedangkan kayu S. johorensis, S. pauciflora dan S. smithiana termasuk kelas
sukar
Kelas awet Termasuk kelas awet III V, kecuali S. ovata yang termasuk kelas awet III-II
Kelas kuat III (II-IV)
Kembang susut Sedang
Daya retak Sedang
Kekerasan Sedang kuat
Sifat pengerjaan Kayu meranti merah pada umumnya dikerjakan, mudah digergaji, dibor dan
dibubut serta dapat diamplas dengan baik Kayu dapat dipelitur dengan
dengan baik namum perlu didempul terlebih dahulu. Jenis kayu ini pada
umumnya dapat dipaku dan disekrup dengan baik, tetapi cenderung pecah

4
apabila digunakan paku ukuran besar
Pengeringan Mudah dikeringkan
Tempat tumbuh Di hutan hujan tropis dengan tipe curah hujan A dan B. Jenis ini tumbuh
pada tanah Latosol, podsolik merah-kuning dan podsolik kuning pada
ketinggian sampai 1.000 m dp
Kegunaan Untuk konstruksi ringan, kayu lapis (venir luar dan dalam)

Anda mungkin juga menyukai