Anda di halaman 1dari 2

SIFAT MATERIAL TEKNIK

Standard
Material dipilih berdasarkan sifatnya. Untuk suatu kebutuhan yang spesifik, diperlukan
pula sifat yang spesifik pula. Oleh karena itu maka wawasan dan pengetahuan mengenai
sifat-sifat logam yang diperlukan harus dikuasai oleh para pengguna material itu
sendiri.

Sebagai contoh: material yang akan dipergunakan untuk konstruksi maupun untuk
komponen suatu mesin memerlukan sifat mekanik seperti kekuatan dan keuletan yang
sesuai. Bagi material yang akan dipergunakan untuk keperluan peralatan listrik,
diperlukan sifat listrik seperti konduktivitas listrik dan tahanan listrik spesifik yang
baik. Material yang dipergunakan pada lingkungan yang agresif, perlu memiliki
ketahanan korosi yang baik dan lain sebagainya. Jadi pemilihan sifat yang optimal
sesuai dengan kondisi operasinya akan membuat peralatan tahan dalam kondisi
operasinya sampai umur yang telah direncanakan. Bahkan dengan suatu perawatan
yang baik dan terencana, maka umur pakai tersebut dapat lebih lama dari umur yang
direncanakan.

Secara garis besar, maka sifat bahan dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:

1. SIFAT TEKNOLOGI
2. SIFAT MEKANIK
3. SIFAT FISIK
4. SIFAT KIMIA
Sifat teknologi adalah suatu sifat yang menunjukkan kemampuan atau kemudahan
suatu bahan dikerjakan dengan suatu metoda proses produksi. Sebagai contoh, logam
biasanya dikerjakan dengan proses produksi seperti proses pengecoran, proses
pengerjaan panas, proses pengerjaan dingin, proses pengelasan, proses pemesinan dan
lain-lain. Kemudahan suatu logam untuk dikerjakan dengan proses-proses tersebut
memberikan ciri pada suatu bahan yang memiliki sifat teknologi yang baik.

Sifat mekanik adalah suatu sifat yang berhubungan dengan kemampuan dan kelakuan
dari suatu bahan menerima suatu pola pembebanan tertentu. Sebagai contoh: kekuatan
tarik, kekuatan luluh, kekakuan, keuletan, ketangguhan, ketahanan lelah, ketahanan
creep atau ketahanan pada temperatur tinggi, ketahanan terhadap perambatan retakan
dan lain-lain. Untuk suatu komponen tertentu, ada suatu modus pembebanan tertentu
yang harus diterima, untuk hal ini tidak perlu semua sifat mekanik yang dimiliki harus
unggul. Kondisi-kondisi yang relevan saja yang harus dipenuhi syaratnya. Hal ini
dilakukan karena kita harus melakukan optimasi terhadap sifat-sifat yang dimiliki oleh
suatu bahan.

Dalam kasus tertentu, seringkali kekuatan dan keuletan mempunyai kecenderungan


yang saling bertolak belakang. Apabila kita menginginkan keuletan dari suatu bahan
yang cukup, seringkali kita harus mengorbankan kekeuatannya. Demikian pula yang
terjadi sebaliknya. Kecenderungan tersebut terutama didapat pada bahan yang telah
mengalami perlakuan tertentu untuk mengubah sifatnya. Sebagai contoh: baja yang
telah mengalami heat treatment atau perlakuan panas. Agar sifatnya tidak terlalu getas,
walaupun kekeuatannya dapat berkurang, maka dilakukanlah proses temper. Jadi disini
yang harus diputuskan adalah suatu proses optimasi, untuk mendapatkan kompromi
dari sifat-sifat yang diinginkan.

Sifat fisik adalah sifat dari bahan yang berkaitan dengan fisik dari bahan itu sendiri.
Misalnya: titik cair atau titik leleh dari bahan, berat jenis, konduktivitas panas,
konduktivitas listrik, tahanan spesifik dan lain sebagainya.

Sifat kimia adalah sifat bahan yang berkaitan dengan tingkat reaktivitas dari bahan
tersebut terhadap zat lain. Yang bisa digolongkan dedalam sifat ini antara lain adalah
ketahan korosi dari suatu bahan terutama logam. Suatu bahan yang mudah terkorosi
dengan sendirinya akan menimbulkan kerugian, karena akan rusak dalam waktu yang
relatif singkat, bahkan sebelum umur desainnya dicapai. Hal tersebut terjadi karena
interaksi bahan tersebut dengan lingkungannya. Suatu bahan yang tidak mudah
terkorosi dalam suatu lingkungan tertentu, dapat dikatakan memiliki ketahanan korosi
yang baik terhadap lingkungan tersebut. Apabila yang terjadi adalah sebaliknya, maka
adanya pasangan logam yang mudah terkorosi dan lingkungan yang agresif harus
dihindarkan.

Beberapa kalangan membuat penggolongan sifat suatu bahan dengan cara yang
berbeda, dimana hanya terdapat dua golongan sifat bahan, yaitu sifat fisik dan sifat
kimia. Dalam kasus ini sifat mekanik dimasukkan dalam kelompok sifat fisik.

Hampir semua sifat bahan di atas dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diuji.
Metode pengujian yang dapat dipergunakan khususnya untuk mendapatkan sifat-sifat
mekanik, akan dibahas lebih lanjut pada bagian cara pengujian.

Dalam tulisan ini, pembahasan akan dikonsentrasikan pada sifat teknologi, sifat
mekanik dan sifat kimia dari suatu bahan. Sedangkan sifat fisik kebanyakan akan
disinggung secara garis besarnya saja, karena sifat fisik dari suatu bahan pada
umumnya sudah didatakan dalam bentuk tabel yang relatif sudah cukup lengkap.

Anda mungkin juga menyukai