Anda di halaman 1dari 87

RINGKASAN PUBLIK PT.

SBA Wood Industries

RINGKASAN PUBLIK

PT. SEBANGUN BUMI ANDALAS


WOOD INDUSTRIES

2018

1
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

I. PENDAHULUAN

A. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. SEBANGUN BUMI ANDALAS WOOD
INDUSTRIES
Jenis Badan Hukum : PT (Perseroan Terbatas)
Alamat Kantor Pusat : Jl. R. Sukamto Komplek Ruko PTC Blok I No.65
Palembang 30114Telp. (0711) 364167,364175
Fax. (0711) 364152
Alamat Kantor Operasional : Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI,
Provinsi Sumatera Selatan
Status Permodalan : Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Bidang Usaha : Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Tanaman (IUPHHK-HT)
Penanggung jawab kegiatan : Mara Ispana (Direktur Utama)
SK AMDAL yang disetujui : SK Bupati Ogan Komering Ilir No. 220/KEP/K-
PLH/2004 tanggal 12 Agustus 2004 tentang
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
dan rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
(RPL) kegiatan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT)
PT. SBA Wood Industries di Kec. Tulung Selapan
Kab. Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera
Selatan
Izin terkait dengan AMDAL : a. Perizinan Lingkungan
1. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
(SKKLH) melalui Komisi AMDAL Pusat
Departemen Kehutanan Nomor 113/DJ-
VI/AMDAL/97 tanggal 20 Agustus 1997 untuk
Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri PT.
SBA Wood Industri untuk lahan seluas 40.000
Ha di Kelompok Hutan Tanjung Koyan-Sungai
2
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Lumpur, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten


Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan;
2. SKKLH dari Surat Keputusan Bupati Ogan
Komering Ilir (OKI) Nomor 220/KEP/K-
PELH/2004 tanggal 12 Agustus 2004 tentang
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Analisis
Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Kegiatan Perluasan Izin usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman
(IUPHHK-HT) PT. SBA Wood Industries Luas
107.885 ha Lokasi Kecamatan Tulung Selapan
Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera
Selatan;
3. Surat Keputusan Bupati Ogan Komering Ilir
Nomor 660/07/KEP/BPLH-ESDM/2008 tanggal 28
Maret 2008 tentang Kelayakan Lingkungan
Hidup Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RKL), dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Pembangunan
Kanal, Logyard, dan Base Camp PT. SBA Wood
Industries lokasi Kecamatan Tulung Selapan,
Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan;
4. Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3 melalui
SK Bupati Ogan Komering Ilir Nomor
439/Kep/BLH/2014 tanggal 8 Agustus 2014;
5. Surat Rekomendasi Pengelolaan Persampahan
dari Kepala BLH Kabupaten Ogan Komering Ilir

3
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Nomor 660.1/40/REK./BLH/2012 tanggal 26


Februari 2012
b. Perizinan Kehutanan
1) Rekomendasi Pembangunan HTI di areal PT. SBA
Wood Industries seluas 40.500 ha oleh Gubernur
Provinsi Sumatera Selatan Nomor
592/04764/I/1994 Tanggal 7 September 1994;
2) Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri telah
diberikan melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 125/Menhut-II/1998 tanggal 18
Februari 1998 tentang Pemberian Hak
Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Atas Areal
Hutan Seluas 40.000 hektar di Provinsi Sumatera
Selatan;
3) Sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan SK.
347/Menhut-II/2004 pada tanggal 10 September
2004 menyatakan bahwa PT. SBA Wood Industries
telah mendapat pembaharuan hak pengusahaan
hutan tanaman industri atas areal hutan seluas
40.000 Ha di Provinsi Sematera Selatan menjadi
142.335 ha
4) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK..4109/MENHUT-VI/BPHT/2005 tanggal 11
Oktober 2005 tentang Persetujuan dan Pengesahan
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (RKUPHHK) Pada Hutan Tanaman atas nama
PT. SBA Wood Industries di Provinsi Sumatera
Selatan;
5) Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten
Ogan Komering Ilir Nomor 4/Kep/D.KEHUT/2010
tanggal 23 Februari 2010 tentang Penetapan

4
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tempat Penimbunan Kayu Antara (TPK) Antara


atas nama PT. SBA Wood Indutries;
6) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 238/VI-
BPHT/2009 tanggal 17 November 2009 tentang
Persetujuan Revisi Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman
Industri (RKUUPHHP-HTI) untuk jangka waktu 10
tahun periode 2009 – 2018 atas nama PT. SBA
Wood Industries di Provinsi Sumatera Selatan;
7) Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor
AHU-02913.AHA.01.02. Tahun 2010 tanggal 19
Januari 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan;
8) Rekomendasi Izin Penyimpanan BBM dari Kepala
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Sungai
Lumpur Nomor PK.405/01/III/UPP.SLR-2012
tanggal 23 Maret 2012;

B. LOKASI USAHA
Areal kerja PT. Sebangun Bumi Andalas Wood Industries(selanjutnya
disebut PT.SBA-WI) seluas 142.355 ha yang terdiri dari perijinan yang telah didapat
seluas 40.000 Ha dan areal perluasan 102.355 Ha terletak pada wilayah Administrasi
Pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dan masuk
dalam wilayah Kecamatan Tulung Selapan. Berdasarkan letak geografis, administrasi
pemerintah, administrasi pemangkuan hutan dan kelompok hutan, lokasi areal kerja
PT. SBA-WI menurut penyebaran distrik dapat dilihat pada tabel 1.

5
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 1. Areal kerja PT.SBA-WI berdasarkan letak geografis

Administrasi
Letak administrasi
Letak Geografis Distrik pemangkuan
pemerintahan
hutan
105034'-105056' Teluk Pulai, Sungai Kec.Tulung Selapan, CDK Wil.Timur,
BT dan 2048'-3021' Riding, Lebong Kab.OKI Dinhut Kab.
LU Hitam, Teluk Daun, Prov.Sumatera OKI, Prov.
Kuala Lumpur Selatan Sumsel

Dalam lingkup administrasi kehutanan termasuk dalam wilayah Dinas


Kehutanan Kebupaten Ogan Komering Ilir dan Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera
Selatan. Adapun batas areal kerja PT. SBA WI adalah sebagai berikut:
Sebelah utara : PT. Bumi Andalas Permai Unit I dan Hutan Lindung
Sebelah timur : PT. Bumi Andalas Permai Unit II
Sebelah selatan : Areal penggunaan lain dan Sungai Lumpur
Sebelah barat : PT. Bumi Andalas Permai Unit I dan PT. Bumi Mekar Hijau

C. DESKRIPSI KEGIATAN
Berdasarkan addendum surat keputusan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia No.SK 347/Menhut-II/2004 tanggal 10 September 2004, IUPHHK-HT
PT.SBA WI memperoleh penambahan areal seluas 102.355 hektar sehingga total
luasan menjadi 142.355 hektar. Areal kerja PT. SBA Wood Industries dibagi dalam
lima wilayah kerja yaitu distrik Teluk Pulai (22.934 ha), distrik Sungai Riding
(34.568ha), distrik Lebong Hitam (38.499 ha), distrik Teluk Daun (15.600 ha) dan
distrik Kuala Lumpur (30.754 ha).
Kegiatan pengelolaan Hutan Tanaman yang dilakukan PT. SBA WI adalah
sosialisasi kepada masyarakat sekitar, penataan areal kerja, pembukaan wilayah
hutan, penyiapan lahan (landclearing), penanaman (planting), pemeliharaan
tanaman (maintenance), perlindungan dan pengamanan hutan (forest protection),
pemanenan (harvesting), pengangkutan hasil hutan (log transport), pengadaan
tenaga kerja, pengadaan sarana dan prasarana (infrastruktur) serta kegiatan social
(community development).

6
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 2.Sasaran Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Untuk
Periode 2017 - 2026.

NO KEGIATAN SATUAN SASARAN CARA PENCAPAIAN


A Aspek Prasyarat
1 Organisasi dan Tenaga Orang Struktur organisasi Penetapan dan
Kerja penyempurnaan
organisasi
- Ketenagakerjaan = 503 Penyediaan dan
orang dan Diklat = 177 Pengembangan Sumber
orang
Daya Manusia.
2 Tata Batas m Penataan batas : Telah temu gelang dan
- Batas sendiri : ± 45.473,37 telah ada laporan hasil
m tata batas, masih proses
- Batas persekutuan : SK Penetapan dari
±180.655,09 m
Menteri KLHK.
3 Penataan Ruang Ha - Kawasan Lindung = 14.321 Tata Ruang HTI yang baru
(PermenLHK - Kawasan Lindung Gambut = ini telah sesuai dengan
66.737 peta FEG
No. 17/MenLHK/Setjen/
- Tanaman Pokok = 31.728
Kum.1/2/2017) - Tanaman Kehidupan =
23.739
4 Penataan Areal Kerja Ha -Tanaman pokok = 44.907 Telah sesuai dengan peta
-Tanaman Kehidupan = FEG.
1.493
-Kawasan Lindung = 38.559 Melaksanakan kegiatan
penataan areal kerja
dengan
mempertimbangkan
penutupan lahan saat ini,
dan kawasan lindung
serta memperhitungkan
daur teknis yang telah
ditetapkan.

5 Inventarisasi Hutan Ha 71.056 Inventarisasi tegakan


dilakukan dengan
intensitas sampling 2,5%

6 Pembukaan Wilayah Km - Jalan Utama = 244 Pembuatan jalan yang


Hutan - Jalan Cabang = 231 spesifikasinya
- Kanal Utama = 906 disesuaikan dengan
- Kanal Cabang = 1.868 kepentingan dan
intensitas pemakaian

B Kelestarian Fungsi Produksi


7 Pengadaan Bibit Btg - Tanaman Pokok = Membuat areal

7
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

NO KEGIATAN SATUAN SASARAN CARA PENCAPAIAN


85.540.438 batang persemaian yang
- Tanaman Kehidupan = permanen dengan
4.977.662 batang teknologi pembenihan
baik. (bibit tanaman
pokok dan tanaman
kehidupan bukan untuk
ditanami kembali pada
areal FLEG).

8 Penyiapan Lahan Ha - Tanaman Pokok = 51.314 Dilakukan berdasarkan


ha perencanaan yang dibuat
- Tanaman Kehidupan = (tidak direncanakan pada
2.986 ha areal FLEG).

9 Penanaman Ha - Tanaman Pokok = 51.314 Dilakukan berdasarkan


ha perencanaan yang dibuat
- Tanaman Kehidupan = (tidak direncanakan pada
2.986 ha areal FLEG).

10 Pemeliharaan Ha Penyulaman: Dilakukan berdasarkan


perencanaan yang
- Tanaman Pokok = 51.314
dibuat.
ha
- Tanaman Kehidupan = (telah sesuai dengan peta
2.986 ha FEG).
Pendangiran:

- Tanaman Pokok = 51.314


ha
- Tanaman Kehidupan =
2.986 ha
Penyiangan:

- Tanaman Pokok = 51.314


ha
- Tanaman Kehidupan =
2.986 ha
Pemupukan:
- Tanaman Pokok = 51.314
ha
- Tanaman Kehidupan =
2.986 ha
Pemberantasan Hama:

- Tanaman Pokok = 51.314


ha
- Tanaman Kehidupan =
2.986 ha
11 Pemanenan ha - Tanaman Pokok Penetapan RIL sebagai

8
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

NO KEGIATAN SATUAN SASARAN CARA PENCAPAIAN


3
M Luas = 44.907 hal yang harus dilakukan
Volume = 5.098.314

- Tanaman Kehidupan
Luas = 1.493

Volume = 133.430

- KLFEG Lindung-TP
Luas = 38.559

Volume = 5.148.476

- KLFEG Lindung-Tk
Luas = -

Volume = -

12 Pengolahan dan M3 10.447.001 Dijual dan diolah ke :


Pemasaran
- PT OKIPPMI di Provinsi
Sumsel

(terkait Kontrak Suplai


BB).

C Kelestarian Fungsi Lingkungan


13 Perlindungan dan Ha - Perlindungan Hama dan - Menggunakan hasil-
Pengamanan Hutan Penyakit Tanaman pada hasil penelitian yang
areal Tanaman Pokok dan telah dilakukan oleh
kehidupan Bagian LITBANG
- Sedapat mungkin
melakukan pencegahan
dengan cara memilih
bibit yang benar-benar
sehat dan bebas
infeksi.
14 Pengelolaan dan Ha - Kawasan Lindung - Mendasarkan pada
Pemantauan Lingkungan - Tanaman Pokok hasil kajian AMDAL
- Tanaman Kehidupan (RKL-RPL)
- Hasil evaluasi
Pengelolaan dan
Pemantauan
Lingkungan
15 Rencana Pemulihan Ha - FLEG TP seluas 38.859 Berpedoman pada
Fungsi Ekosistem Gambut - Sekat Kanal sejumlah 152 PermenLHK No.
unit P.16/Menlhk/2017.

D Kelestarian Fungsi Sosial

9
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

NO KEGIATAN SATUAN SASARAN CARA PENCAPAIAN


16 Pembinaan dan Desa - Desa-desa sekitar areal - Sebagian telah
Pemberdayaan kerja dilakukan
Masyarakat - Bagi desa-desa yang
belum, akan ditempuh
dengan cara menggali
aspirasi yang
berkembang di
masyarakat desa hutan
17 Pembinaan Kelembagaan Desa Kelompok Tani - Pendampingan
Masyarakat manajerial kelembagaan
- Pendampingan
keterampilan.

E Pemantauan dan Evaluasi Lima Tahunan


18 Pemantauan Kegiatan - Perencanaan pembuatan - Menetapkan Bagian
Operasional secara hutan tanaman Satuan Pengawas
Periodik (Kelola Produksi, - Pelaksanaan kegiatan Internal (SPI) sebagai
Lingkungan dan Sosial) pembuatan hutan lembaga yang
tanaman melakukan monitoring.
- Menggunakan hasil
kajian Litbang sebagai
bahan evaluasi.
19 Evaluasi Keberhasilan - Perencanaan pembuatan - Menetapkan Bagian
Secara Periodik (Kelola hutan tanaman Satuan Pengawas
Produksi, Lingkungan dan - Pelaksanaan kegiatan Internal (SPI) sebagai
Sosial) pembuatan hutan lembaga yang
tanaman melakukan monitoring.
- Menggunakan hasil
kajian Litbang sebagai
bahan pembuatan
evaluasi.
Sumber: RKU PT. SBA-WI,

a. Penataan Areal Kerja

Berdasarkan laporan Penataan BatasNo : 14/BPKH II.2/2014, tanggal 23


Maret 2015yang telah temu gelang, luas areal PT SBA Wood Industries menjadi
136.524, 68Ha, namun belum memperoleh SK Penetapan Areal Kerja Definitif dari
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Keadaan hutan areal kerja IUPHHK-HTI
berdasarkan peta kawasan hutan dan perairan Provinsi Sumatera Selatan
berdasarkan SK No. 866/Menhut-II/2014, tanggal 29 September 2014 pada
RKUPHHK-HTI 2017 – 2026 (areal fungsi hutan terakhir/saat ini) yaitu Hutan
produksi seluas 134.027 ha dan Areal untuk Penggunaan Lain seluas 2.498 ha.

10
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Sejalan perkembangannya, terdapat perubahan areal peruntukan/tata ruang


di dalam pengusahaan hutan tanaman. Perubahan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan: RKUPHHK-HTI tahun 2009-2018 yang disahkan disahkan
melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.106/VI – BUHT/2011 dimana
tata ruang HTI terbagi menjadi areal Tanaman Pokok seluas 98.976 ha (70%),
Tanaman Kehidupan seluas 7.119 ha (5%), Tanaman Unggulan seluas 14.250 ha
(10%), Kawasan Lindung seluas 14.264 ha (10%) dan Infrastruktur seluas 7.746 ha
(5%).
Berdasarkan pertimbangan tata ruang sesuai Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan No.P12/Menlhk-II/2015 dan tata kelola gambut berdasarkan
Permenlhk No.P.17/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2017 dan Peta Fungsi Ekosistem
Gambut (FEG), tata ruang HTI menjadi Tanaman Pokok seluas 31.728 ha (23%),
Tanaman Kehidupan seluas 23.729 ha (17%) dan Kawasan Lindung seluas 81.057
ha (59%).
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

Gambar 1. Peta Tata Ruang PT. SBA WI


11
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Warna kuning menunjukan lokasi tanaman pokok, hijau menunjukan tanaman


kehidupan, biru menunjukan tanaman unggulan dan warna merah menunjukan
kawasan lindung/kawasan konservasi. Kegiatan penataan areal kerja meliputi
pengaturan batas areal kawasan, tata ruang hutan tanaman, kompartemenisasi, dan
pembagian wilayah kerja ke dalam unit kelestarian (blok RKT, petak dalam blok
RKT). Kegiatan penataan areal kerja ini ditangani oleh Seksi Operation Support unit
planning dan management.

b. Pembukaan Wilayah Hutan


Pembukaan wilayah hutan adalah kegiatan pembukaan jaringan jalan, kanal,
dan pembangunan TPK/TPn untuk menunjang kelancaran kegiatan pembangunan
dan pembinaan hutan tanaman serta kegiatan produksi hasil hutan.
Kegiatan pembangunan jalan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu road
forming (meliputi kegiatan gali kanal dan pembentukan badan jalan) dan Road
Construction (meliputi kegiatan timbun tanah merah dan pengerasan jalan).Kegiatan
pembukaan jalan di PT. SBA-WI masih pada tahap pembentukan badan jalan
dimana saat ini pengerjaan road forming telah selesai.Pembuatan kanal ditujukan
untuk pengaturan tinggi permukaan air tanah dan untuk mendapatkan daerah
perakaran yang optimal bagi tanaman.

1. Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan dilaksanakan dengan cara mekanis dan manual. Penyiapan


lahan dilakukan tanpa bakar yang dikenal dengan persiapan lahan tanpa bakar atau
PLTB.Adapun urutan kegiatan pembukaan lahan adalah imas, tumbang, cincang dan
peruning. Penyiapan lahan tanpa pembakaran dilaksanakan dengan berbagai macam
teknis dan bersifat ramah lingkungan yang disesuaikan dengan jenis dan tipe
vegetasi awal. Prinsip penyiapan lahan adalah menciptakan kondisi lahan yang
mempunyai kualitas fisik dan kimia tanah sebagai media tanaman. Pembersihan
lahan dari biomassa atau material yang bersifat terdekomposisi secara alami diatur
dengan melakukan tumpukan dalam suatu jalur yang sekaligus akan berfungsi
sebagai perlindungan terhadap erosi lantai hutan.
12
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

2. Pembibitan
Bibit tanaman diadakan dengan cara penyemaian benih tanaman pada areal
persemaian. Pengadaan bibit yang berkualitas tinggi, memadai dan sesuai dengan
waktu yang dibutuhkan dipenuhi oleh Unit nursery control.Pemenuhan bibit ini
diperoleh dengan produksi sendiri dan pembelian benih dari luar.Bibit yang
dibutuhkan untuk tanaman pokok ada dua jenis yaitu A. mangium dan A.crassicarpa.

3. Penanaman
Kegiatan penanaman dimulai dengan penyiapan lahan, pengangkutan bibit,
penanaman dan penyulaman.Pengangkutan bibit dari persemaian ke petak tanam
disusun dalam rak bibit.Selanjutnya bibit diangkut menggunakan keranjang ke titik
tanam yang sudah ditentukan.Penanaman dapat dilakukan setiap saat dan bibit yang
ditanam harus melewati seleksi terlebih dahulu.Pembuatan lubang tanam dilakukan
dengan tugal.
Jarak tanam yang digunakan untuk tanaman pokok yaitu jenis A.crassicarpa
dan A.mangium adalah 3 m X 2,5 m. Jarak tanam untuk jenis tanaman unggulan
adalah 5x4 meter.Dalam penanaman sering ditemukan tanaman yang mati, rusak,
atau kerdil.Tanaman yang mati, rusak, atau kerdil ini dapat diganti kembali dengan
bibit tanaman yang baru.Penggantian tanaman ini sering dikenal dengan istilah
penyulaman.Adapun persentase penyulaman yang diperbolehkan adalah
10%.Pembuatan lobang tanam untuk penyulaman dibuat dengan memakai tugal.

4. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi pemupukan, penyulaman,
penyiangan dan pengendalian gulma (weeding), pemangkasan cabang (singling)
serta pemberantasan hama dan penyakit. Kegiatan ini dilakukan oleh bagian
plantation. Kegiatan pemupukan dilakukan pada awal penanaman (pupuk dasar)
dengan pupuk yang digunakan adalah CIRP 50 gr/btng, TSP 25 gr/btng dan NPK 50
gr/btng untuk kondisi lahan marine clay. Sementara untuk kondisi tanah Peat soil,
pupuk yang digunakan adalah CIRP 100 gr/btng, Zinkop/Zinkobor 10 gr/btng dan
NPK 50 gr/btng.

13
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Penyulaman dilakukan satu bulan setelah penanaman hal ini dimaksudkan


agar tanaman tidak terhambat pertumbuhannya/kalah dengan tanaman yang lain.
Untuk kegiatan weeding (kegiatan pembersihan tanaman pokok dari tanaman
pengganggu/gulma) dilakukan secara manual weeding (mencabut/memotong gulma
dengan menggunakan parang) dan chemical weeding (melakukan penyemprotan
dengan menggunakan bahan kimia (herbisida) tunggal maupun campuran dengan
menggunakan Glyphosate, Metsulfuron methyl dan agristick.
5. Pemanenan
Kegiatan pemanenan yang diterapkan di PT. SBA WI menganut prinsip
Reduce impact logging dengan menggunakan teknik pengerjaan pemanenan yang
ramah lingkungan.Pemanenan kayu dilakukan dengan sistem tebang habis pada
petak yang sudah berumur 6 tahun.

c. Aspek Ekologi
Dasar kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan PT. SBA WI yaitu
berdasarkan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) dan Dokumen AMDAL yang telah disetujui oleh
Bupati OKI No. SK ANDAL Nomor:220/KEP/K-PELH/2004.

1. Pengelolaan Kawasan Lindung

Kawasan lindung yang terdapat di areal PT. SBA WI terdiri dari Sempadan Sungai,
Buffer zone, Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) dan Kawasan Resapan
Air (KRA).

2. Pengelolaan dan Pemantauan Flora dan Fauna

Pada areal kawasan lindung terdapat sejumlah jenis vegetasi belukar yang
tersebar.

3. Pengelolaan dan Pemantauan HCVF

Penilaian HCVF di areal PT. Sebangun Bumi Andalas sudah dilakukan pada tahun
2013 oleh Ekologika. Dari hasil identifikasi di lapangan dapat diketahui nilai-nilai
konservasi yang terdapat atau tidak ada padakawasan-kawasan hutan yang ada
di dalam UM, yaitu:
14
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 3. Penilaian HCVF di areal PT. SBA WI


HCVF Komponen Ada TidakAda
Kawasan yang Kawasan Lindung √
mempunyai tingkat Spesies Dilindungi dan hampir punah √
keanekaragaman Kawasan habitat spesies terancam dan dilindungi √
hayati yang penting Konsentrasi Temporal Penting √

Kawasan bentang Bentangan hutan √


alam yang penting Kawasan alam yang berisi dua atau lebih ekosistem √
bagi dinamika ekologi Kawasan yang berisi populasi yang mampu
secara alami √
bertahan hidup

Kawasan yang Kawasan hutan yang merupakan tipe utama


mempunyai ekosistem ekosistem yang representatif

langka atau terancam
punah

Kawasan yang kawasan untuk penyedia air dan pengendal banjir



menyediakan jasa-jasa dan erosi
lingkungan alami Kawasan yang penting untuk pencegah erosi dan

sedimentasi
Kawasan hutan yang berfungsi sebagai sekat alam

untuk mencegah kebakaran

Kawasan hutan yang


sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan
Kebutuhan dasar masyarakat lokal √
dasar masyarakat lokal
(misalnya ; subsisten,
kesehatan)

Kawasan hutan yang


sangat penting untuk
identitas budaya
tradisi masyarakat
lokal (kawasan Identitas budaya masyarakat tradisional lokal √
budaya, ekologi,
ekonomi dan agama
bagi masyarakat
lokal)

4. Perlindungan Hutan

Beberapa potensi gangguan terhadap kawasan hutan areal kerja adalah bahaya
serangan hama dan penyakit, bahaya kebakaran hutan, bahaya pencurian kayu
hutan tanaman, penebangan liar di kawasan lindung, tanaman unggulan
setempat dan tanaman kehidupan serta gangguan akibat tekanan terhadap lahan
(konversi lahan).

15
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

d. Aspek Sosial
1. Pembangunan Sosial Masyarakat

Kegiatan pengelolaan hutan yang lestari hanya akan terwujud jika didukung tiga
pilar kelestarian yaitu : kelestarian produksi, kelestarian ekologi dan kelestarian
sosial. Terkait dengan kelestarian sosial perusahaan memiliki kebijakan
pembangunan sosial masyarakat yang tertuang dalam program kelola sosial,
berupa program pemberdayaan masyarakat desa sekitar hutan. Arah dari
program tersebut adalah terjadinya minimasi konflik dengan masyarakat baik
konflik pemanfaatan hasil hutan maupun konflik kawasan hutan serta mendorong
terciptanya kondisi masyarakat yang mandiri dalam membangun wilayah desanya.

2. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja tetap PT. Sebangun Bumi Andalas saat ini memiliki tenaga kerja
tetap sebanyak 451 orang (11 orang Pembinaan hutan dan 440 Orang Tenaga
Non Teknis/Administrasi) sampai dengan November 2017

C.7. Pemanenan
Kegiatan pemanenan yang diterapkan di PT. SBA WI menganut prinsip
Reduce impact logging dengan menggunakan teknik pengerjaan pemanenan yang
ramah lingkungan.Pemanenan kayu dilakukan dengan sistem tebang habis pada
petak yang sudah berumur 6 tahun.

D. Visi dan Misi, Kebijakan dan Komitmen Perusahaan


a. Visi Misi
Visi perusahaan dalam menjalankan industri pengusahaan hutan yaitu menjadi
perusahaan terbaik dalam bidang pengelolaan hutan tanaman industri yang lestari
dengan memperhatikan nilai ekonomis, sosial, dan lingkungan.

16
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Untuk mencapai visi tersebut maka perusahaan menuangkannya dalam misi


sebagai berikut :
· Mengembangkan kualitas hasil hutan yang baik dengan biaya ekonomis;
· Menyediakan kesempatan kerja dan peluang mitra bisnis industri untuk
masyarakat di lingkungan sekitar;
· Menjaga dan melestarikan kawasan hutan dengan berpedoman pada aturan
pengelolaan hutan tanaman industri yang berlaku di Indonesia.
· Memenuhi permintaan kebutuhan pasar dengan berpedoman pada kelestarian
hasil.

b. Kebijakan Kelestarian Produksi


Sebagai perusahaan hutan tanaman industri yang memiliki visi menjadi perusahaan
terbaik dalam bidang pengelolaan hutan tanaman industri, PT SBA WI berkomitmen
menghasilkan dan menyediakan bahan baku kayu secara berkelanjutan berdasarkan
prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari. Untuk mencapai komitmen ini PT SBA WI
menerapkan praktek-praktek pengelolaan hutan sebagai berikut:
· Mematuhi semua peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan
di tingkat lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang
sudah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.
· Membangun kemantapan kawasan yang didasarkan pada sistem zonasi yang
menjamin keberlangsungan fungsi produksi, lingkungan, dan sosial.
· Membangun hutan tanaman industri yang didukung oleh sistem silvikultur yang
tepat dan perlindungan hutan yang efektif untuk mencapai produktifitas lahan.
· Pengaturan hasil didasarkan pada daur produktif dan etat (luas & volume).
· Menerapkan sistem pemanenan yang ramah lingkungan dan prinsip
· keterlacakan bahan baku kayu.
· PT SBA WI memastikan bahwa kebijakan kelestarian hasil dikomunikasikan dan
dapat dipahami oleh seluruh karyawan, dan seluruh pihak yang bekerja untuk
dan atas nama perusahaan.

17
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

c. Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)


PT. SBA Wood Industries menyadari dan memahami bahwa aspek Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)merupakan komponen penting dalam
mendorong usaha yang lestari dan sebagai Perusahaan Hutan Tanaman Industri
bertata kelola yang baik dengan mempraktikkan manajemen ramah lingkungan dan
berkelanjutan sehingga memberikan nilai lebih bagi stakeholders,maka PT. SBA Wood
Industries berkomitmen menjalankan Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L), sebagai berikut:
· Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan
di tingkat lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang
sudah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia terkait K3L.
· Berkomitmen dalam menjalankan, memelihara dan mengembangkan sistem
manajemen terpadu/Integrated Management System (IMS) yang terdiri dari
Sistem Manajemen Lingkungan/Environment Management System (ISO 14001)
dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja/Occupational Health
and Safety Management System (OHSAS 18001).
· Berkomitmen dalam memenuhi kewajiban hukum yang berlaku, persyaratan yang
telah ditetapkan oleh pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan (stakeholder)
serta persyaratan lainnya yang ditetapkan dan berkaitan dengan PT. SBA Wood
Industries.
· Menetapkan tujuan dan program yang terukur dan komprehensif dalam usaha
memenuhi persyaratan pelanggan (customer satisfaction), perlindungan
lingkungan, pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
· Berkomitmen untuk selalu membangun budaya organisasi yang profesional,
mengembangkan teknologi dan praktik terbaik untuk perbaikan berkelanjutan
(continual improvement) dan peningkatan kinerja lingkungan melalui pengelolaan
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
· Melaksanakan prinsip pengelolaan hutan lestari dalam setiap tahapan operasional
dan proses pengambilan keputusan dengan menjalankan tiga konsep
kelestarian(Produksi, Ekologi dan Sosial) dan memelihara serta meningkatkan nilai

18
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

konservasi pada kawasan yang teridentifikasi sebagai kawasan bernilai konservasi


tinggi (High Conservation Value Forest) sesuai prinsip kehati-hatian.
· Mempertahankan ekosistem gambut termasuk penerapan pengelolaan tata air
yang tepatdan menerapkan sistem silvikultur yang sesuai termasuk pengendalian
dampak fisik, biologi dan kimia.
· Memperlakukan seluruh karyawan dan pekerja kontraktor secara baik, adil dalam
hal penerimaan, penilaian, kondisi dan lingkungan kerja, keterwakilan tanpa
memandang suku, kewarganegaraan, agama, cacat, jenis kelamin (gender),
afiliasi politik dan umur.
· Menyediakan informasi yang relevan berkaitan dengan Kebijakan K3L dan
operasional perusahaan kepada pihak yang berkepentingan sesuai dengan
kegunaan dan peruntukkan yang dapat dipertanggungjawabkan serta melakukan
perbaikan secara terus menerus melalui penelitian dan kerjasama dengan para
pihak dan tersedia untuk pihak terkait.
· Melakukan komunikasi Kebijakan K3L kepada seluruh karyawan, pekerja
kontraktor serta mitra perusahaan untuk memastikan semua pihak memahami
kewajiban individu dan organisasi masing-masing berkaitan dengan lingkungan
dan K3.
· Berkontribusi terhadap upaya-upaya nasional dan global dalam menurunkan emisi
karbon yang berasal dari degradasi dan deforestasi hutan.
· Melakukan tinjauan secara berkala terhadap Kebijakan K3L dan implementasi IMS
untuk memastikan kebijakan dan sistem manajemen tersebut tetap relevan dan
sesuai dengan sifat, skala, tujuan, dampak lingkungan dan resiko K3 dari
operasional PT. SBA Wood Industries.
PT. SBA Wood Industries memastikan bahwa Kebijakan Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (K3L) didokumentasikan, diterapkan, dipelihara,
dikomunikasikan dan dapat dipahami oleh seluruh karyawan, mitradan seluruh pihak
yang bekerja untuk dan atas nama perusahaan dan tersedia untuk pihak-pihak
terkait.

19
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

d. Kebijakan Sosial

PT. SBA Wood Industries memastikan bahwa pengelolaan sumberdaya hutan di


semua wilayah konsesinya dapat memberikan dampak positif berkelanjutan pada
penghidupan dan kesejahteraan masyarakat di dalam sekitar hutan dan
berkontribusi nyata pada pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Untuk
mencapai hal tersebut, PT.SBA Wood Industries berkomitmen:

· Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan


di tingkat lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang
sudah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.
· Mengakui dan menghormati hak-hak masyarakat lokal dan masyarakat adat
(Indigenous People) di dalam dan sekitar wilayah konsesi, dengan menerapkan
azas keterbukaan, kesetaraan dan keadilan dalam proses pengambilan
keputusan.
· Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat baik masyarakat
adat maupun masyarakat lokal yang didesain secara terbuka dan partisipatif
bersama para pihak penerima manfaat (beneficaries groups).
· Mengambil langkah-langkah strategis dalam memberdayakan tenaga kerja lokal.

e. Komitmen Ketenagakerjaan
PT.SBA Wood Industries berkomitmen bahwa dalam mengelola Sumber Daya
Manusia sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pekerja serta menjamin dan melindungi
hak-hak pekerja dan hak asasi manusia di seluruh wilayah konsesinya yang dapat
memberikan dampak positif berkelanjutan pada penghidupan kesejahteraan pekerja,
sesuai yang telah tertuang dalam konvensi ILO yang telah diratifikasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, PT. SBA Wood
Industries berkomitmen:
· Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan
di tingkat lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang
telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.

20
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

· Dalam keadaan dan kondisi apapun tidak melakukan, menggunakan atau dengan
cara lain memanfaatkan segala bentuk kerja paksa atau wajib kerja dalam
bentuk apapun terhadap pekerjanya di seluruh aktifitas bisnisnya sesuai dengan
konvensi ILO No.29 tentang Kerja Paksa dan konvensi ILO No. 105 tentang
Penghapusan Kerja Paksa.
· Mengakui, menghormati dan merealisasikan hak-hak pekerja termasuk
memberikan hak kebebasan dalam berserikat dan perundingan bersama sesuai
dengan konvensi ILO No. 87 tentang Kebebasan Berserikat dan konvensi ILO
No.98 tentang Hak Berorganisasi dan Melakukan Perundingan Bersama serta
menerapkan konvensi ILO No.144 tentang Konsultasi Tripartit.
· Menjamin perlakuan yang adil dan setara dan tidak melakukan diskriminasi
antara pekerja pria dan wanita termasuk dalam peroses perekrutan, pemberian
upah, pekerjaan dan jabatan dengan cara menerapkan standar yang sama
tentang perlakuan yang adil dan setara sesuai dengan konvensi ILO No. 100
tentang Pemberian Upah yang sama bagi pekerja pria dan wanita dan konvensi
ILO No. 111 tentang Diskriminasi Dalam Pekerjaan dan Jabatan, serta melarang
semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual.
· Tidak menggunakan tenaga kerja anak-anak dibawah umur dan menghindari
serta tidak melakukan bentuk-bentuk pekerjaan buruk untuk anak sesuai usia
minimal yang telah dituangkan dalam konvensi ILO No. 138 tentang Usia Minimal
dan konvensi ILO No. 182 tentang Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan
Terburuk Untuk Anak.
· Membayar upah/gaji tidak dibawah standar upah minimum yang telah ditetapkan
dan diatur sesuai undang-undang, peraturan pengupahan dari daerah setempat
dan perjanjian bersama termasuk yang terkait dengan kerja lembur.
· Melakukan perekrutan tenaga kerja yang legal dan sah secara hukum dan sesuai
dengan hubungan ketenagakerjaan yang diakui dan ditetapkan melalui undang-
undang.
· Memastikan bahwa jam kerja dan hari istirahat sesuai dengan semua undang-
undang yang berlaku terkait jam kerja reguler, dan jam lembur termasuk jam
istirahat, waktu istirahat dan setiap pekerjaan lembur harus bersifat sukarela dan

21
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

di kompensasi sesuai konvensi ILO No.106 tentang Istirahat Mingguan Dalam


Perdagangan dan Kantor-kantor.
· Menerapkan konvensi ILO No.19 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan konvensi ILO No.120 tentang Hygiene Dalam Perdagangan dan Kantor-
kantor.
· Menyediakan fasilitas bagi karyawan sesuai dengan yang tertuang dalam
Perjanjian Kerja Bersama.
· Menentang segala bentuk penyalahgunaan wewenang.
· PT. SBA Wood Industries memastikan bahwa kebijakan ini dikomunikasikan dan
dipahami dan dijalankan oleh Perusahaan, pekerja, mitra dan seluruh pihak yang
bekerja untuk dan atas nama PT.SBA Wood Industries.

f. Komitmen Pengelolaan Bahan Kimia


Dalam rangka mewujudkan pengelolaan Bahan Kimia yang tergolong dalam Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) yang
berkelanjutan, dalam pelaksanaan usahanya, Kami akan :

· Menaati peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan B3 dan LB3;


· Mengurangi dan mencegah semaksimal mungkin ditimbulkannya limbah B3 dan
mengolah limbah B3 dengan tepat sehingga tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan terganggunya kesehatan manusia;
· Melakukan pengelolaan B3 dan limbah B3 yang dihasilkannya;
· Melakukan pelaporan rutin B3 dan LB3 sebagaimana ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kewajiban yang berlaku.
· Meningkatkan kesadaran terkait pengelolaan B3 dan LB3 kepada seluruh
stakeholder baik karyawan ataupun mitra perusahaan;
· Melakukan usaha/kegiatan penanggulangan jika terjadi pencemaran B3 dan
limbah B3, jika dipandang perlu penanggulangan tersebut dapat dibantu oleh
pihak lain;
· Melakukan usaha/kegiatan pemulihan lingkungan jika terjadi pencemaran B3
dan limbah B3;

22
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

· Mensosialisasikan Komitmen Pengelolaan Bahan Kimia ini kepada seluruh stake


holder baik karyawan ataupun mitra perusahaan, serta memastikan semua
kegiatan sesuai dengan SOP yang berlaku;
· Memastikan Komitmen Pengelolaan Bahan Kimia ini terbuka untuk publik dan
seluruh pihak yang berkepentingan;
· Melakukan peningkatan efektifitas penerapan Sistem Pengelolaan B3 dan limbah
B3 secara berkelanjutan.

g. Komitmen Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB)


Dalam menerapkan prinsip - prinsip pengelolaan hutan secara lestari dan aman bagi
kepentingan masyarakat luas, kami menetapkan kebijakan pencegahan kebakaran
lahan dan hutan sebagai berikut :
· Mematuhi semua peraturan perundangan yang terkait pecegahankebakaran
hutan dan lahan.
· Konsisten terhadap pembukaan lahan tanpa bakar dalam semua tahapan
kegiatan pembangunan hutan tanaman.
· Melakukan perlindungan areal konsesi perusahaan dari bahaya kebakaran untuk
memastikan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang dan kelestarian sumber
daya alam.
· Secara terus menerus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan
peralatan untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
· Secara aktif semua karyawan, mitra kerja serta masyarakat di sekitar konsesi
perusahaan untuk terus menerus melakukan pencegahan kebakaran hutan dan
lahan.
Kami memastikan bahwa komitmen ini dikomunikasikan dan dapat dipahami oleh
seluruh karyawan dan mitra kerja serta masyarakat disekitar perusahaan.

h. Komitmen Penerapan Standar Forest Stewardship Council - Controlled


Wood (FSC-CW)
Dalam rangka mewujudkan APP Sustainability Roadmap Visi 2020, APP Forest
Conservation Policy (FCP), Sustainable Forest Management, Kami akan :

23
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

· Menaati peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan di tingkat


lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi internasional yang sudah
diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia;
· Menerapkan sistem pemanenan dengan dapat ditelusuri secara legal dengan
prinsip lacak balak (CoC);
· Mengakui dan menghormati hak-hak masyarakat lokal dan masyarakat adat
didalam dan sekitar wilayah konsesi dengan menerapkan azas keterbukaan,
kesetaraan dan keadilan dalam proses pengambilan keputusan;
· Mengakui, menghormati dan merealisasikan hak-hak pekerja, termasuk
memberikan kebebasan berserikat, tidak mempekerjakan pekerja dibawah umur
serta tidak ada diskriminasi dalam semua lingkup pekerjaan;
· Menaati Konvensi ILO 169 terkait masyarakat adat dan lokal dalam UMH di bawah
kendali perusahaan;
· Memelihara dan meningkatkan nilai konservasi pada kawasan yang teridentifikasi
sebagai kawasan bernilai konservasi tinggi (HCVF) sesuai prinsip kehati-hatian;
· Menjamin ketersediaan dan penggunaan benih yang bukan hasil rekayasa
genetika (GMO);
· Tidak mengambil kayu yang berasal dari areal hutan dan ekosistem hutan lainnya
yang dikonversi menjadi plantation atau penggunaan non hutan;
· Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) secara
berkesinambungan melalui pengelolaan sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya berdasarkan standar ISO 14001:2004 dan Sistem Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3);
· Menyelesaikan konflik dan keluhan secara musyawarah mufakat,
bertanggungjawab dan tanpa kekerasan;
· Memastikan Komitmen Penerapan Standar Forest Stewarship Council - Controlled
Wood (FSC - CW) dikomunikasikan dan dapat dipahami oleh seluruh karyawan
dan seluruh pihak yang bekerja untuk dan atas nama perusahaan.

24
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

II. MONITORING EVALUASI TAHUN 2017

Upaya monitoring kegiatan perusahaan dilakukan dengan membuat pelaporan


maupun dokumentasi agar apa yang dilakukan dapat terekam dengan baik.
Sehingga kineja perusahaan menjadi terkontrol dengan baik pula.Adapun monioring
dan evaluasi dilakukan pada masing-masing aspek.

A. Aspek Prasyarat
a. Data Realisasi Tenaga Kerja
Berdasarkan data realisasi tenaga kerja pada pelaksanaan rencana kerja
tahuanan PT. SBA Wood Industries sampai dengan November 2017 terlampir
pada table berikut :
Tabel 4. Data realisasi Tenaga Kerja
No Kegiatan Satuan Rencana Realisasi
1 Tenaga Teknis
PKB Orang 8 11
2 Tenaga Non Teknis Orang 364 440
Jumlah Orang 372 451
Data Perencanaan PT. SBA WI RKT 2018

b. Data Realisasi Pembanguan Sarana Prasarana


Pembanguan Sarana Prasarana yang telah dilaksanakan pada tahun 2017
sebanyak 10 unit yang teridiri dari base camp, gudang, kantor, mess, gorong-
gorong, instalasi, pos, klinik TPK Hutan dan TPn. Berikut table pembanguan
sarana prasarana PT SBA Wood Industries
Tabel 5. Data Sarana Prasarana
No Kegiatan Satuan Rencana Realisasi
1 Base camp kontraktor & tenaga kerja Unit 12 12
2 Gudang Unit 18 18
3 Kantor Unit 1 1
4 Perumahan/Mess Unit 21 21
5 Gorong-gorong Unit 123 123
6 Instalasi Unit 54 54
7 Pos Unit 6 6
8 Klinik Unit 3 3
9 TPK hutan Unit 15 15
10 TPn Unit 1.380 742
Data Perencanaan PT. SBA WI RKT 2018
25
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

B. Aspek Produksi

Gambar 2 . Diagram Alir Pergerakan Kayu

Gambar 3. Flow Chart Pergerakan Kayu

26
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Rencana kelola produksi berdasarkan rencana RKT tahunan, namun untuk RKT PT.
PT SBA Wood Industries memiliki periode waktu pada bulan Januari -
Desember.Berikut disajikan rencana kelola aspek produksi untuk tahun 2017.

Tabel 6.Evaluasi Iventarisasi Tanaman Pokok tahun 2017(s/d November 2017)

No Kegiatan Satuan Rencana Realisasi


Acacia crassicarpa Ha 737 71
1
Acacia mangium Ha 6.604 233
Total Ha 7.341 304
Sumber : Data Perencanaan PT. SBA WI RKT 2018

Tabel 7. Kegiatan Aspek Produksi Tahun 2017


No Kegiatan Satuan Luas Volume
Pembibitan
Acacia crassicarpa Batang 1.961.576 6.177.272,40
1 Acacia mangium Batang 5.182.633 9.174.928,97
Eucalyptus Batang 29.613,20
Penyiapan Lahan
2 Areal Bekas Panen Ha 5.352,59 10.509,10
Tanam
Acacia crassicarpa Ha 1.338.04 4.252,40
3 Acacia mangium Ha 3.535,22 6.459,70
Eucalyptus Ha 44
Pemanenan
Ha 20.112,50 11.286,88
4 Tanaman Pokok 3
M 1.665,375,93 1.225.146,36
Pemasaran
5 Pemasaran Kayu M3 1.665,375,93 1.225.146,36
Sumber : Data Perencanaan RKT 2018PT. SBA WOOD INDUSTRIES

B. Aspek Ekologi

Monitoring dan evaluasi pengelolaan lingkungan PT SBA Wood Industriesberjalan


sesuai dengan rencana, meliputi Pengelolaan Kawasan Dilindungi, Vegetasi dan
satwa dilindungi, pengelolaan tanah dan air, serta perlindungan hutan.

27
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

1. Pengelolaan dan Pemantauan Di Kawasan Lindung

Kegiatan ini dilakukan dengan metode Jalur, dimana jalur dibuat sepanjang 500
meter untuk pengamatan jenis mamalia. Pengamatan jenis mamalia dilakukan
pada 3 waktu pengamatan yaitu Pagi (05:30 – 07:15), Sore (15.00 – 16:45), dan
Malam (19:00 – 23:00). Semua bentuk perjumpaan (Lihat langsung, suara, jejak,
kotoran, cakaran, sisa makanan maupun bagian tubuh serta bentuk perjumpaan
lainnya) didata dan dicatat pada tally sheet pengamatan.
Untuk pengamatan jenis Aves dilakukan dengan metode IPA (Indeks Point
Abudance) dimana dalam jalur pemantauan, disetiap 100 m dilakukan kegiatan
pemantauan burung selama 15 menit pada titik pengamatan tersebut begitu
seterusnya sampai sejauh 500 m dengan total titik pemantauan burung adalah 6
titik pemantauan. Semua jenis aves yang dijumpai (lihat langsung, suara, bagian
tubuh dan bentuk perjumpaan lain) di data dan di catat di dalam tally sheet
pengamatan. Dalam melakukan pemantauan, pengamat dilarang untuk membuat
kegaduhan/berisik, merokok, menghidupkan HP, memakai baju warna mencolok
dan dilarang untuk memakai wangi-wangian ataupun parfum.
· Hasil pemantauan:
Kegiatan pemantauan yang dilakukan pada kawasan lindung berupa
pemantauan keanekaragaman burung, reptil dan mamalia. Selain itu juga ada
kegiatan penandaan areal/kawasan serta melakukan rehabilitasi kawasan.
Gambar 4 .Hasil Pemantauan Fauna di Areal Kawasan Lindung

70
60
50
Aves Semester 1
40
30 Aves Semester 2
20 Mamalia Semester 1
10 Mamalia Semester 2
0 Herpetofauna Semester 1
H' H' H' H' H' H' H'
Herpetofauna Semester 2

SS-DSR SS-DLH SS-DKL KPPN- KPPN- BZ-DTD BZ-DTP


DLH DTD

28
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

40
35
30
25 Aves Semester 1
20 Aves Semester 2
15
Mamalia Semester 1
10
5 Mamalia Semester 2
0 Herpetofauna Semester 1
∑ Jenis ∑ Jenis ∑ Jenis ∑ Jenis ∑ Jenis ∑ Jenis ∑ Jenis
Herpetofauna Semester 2

SS-DSR SS-DLH SS-DKL KPPN- KPPN- BZ-DTD BZ-DTP


DLH DTD

Dari hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di kawasan lindung


sempadan sungai Distrik Sungai Riding, terdapat 27 jenis burung yang dapat
ditemukan dari family yang berbeda. Di ini ditemukan beberapa jenis burung yang
dilindungi menurut PP No.7 tahun 1999 yaitu burung Pekaka emas (Pelargopsis
capensis), Raja udang biru (Alcedo coerulescens), Cekakak belukar (Halcyon
smyrensis), Cekakak sungai (Halcyon chloris), Elang bondol (Haliastur Indus), Elang
Ikan Kepala Abu (Ichthyophaga ichthyaetus), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis)
dan Bangau Tong-Tong (Leptoptilus Javanicus).Berdasarkan hasil analisis Shanon-
Wiener (H’), kawasan lindung sempadan sungai Distrik Sungai Riding memiliki nilai
keanekaragaman yang sangat tinggi atau sangat stabil dimana nilai H’ pada
pemantauan semester 2 nilainya 3,18.
Untuk jenis mamalia pada kawasan lindungsempadan sungai Distrik Sungai
Riding ditemukan 4 jenis mamalia dan juga ditemukan jenis satwa yang dilindungi
yaitu Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus), nilai keanekaragaman jenis
mamalia di lokasi ini H’ = 1,18 pada pemantauan semesterini.. Begitu juga untuk
jenis Herpetofauna, juga menunjukkan bahwa keanekaragaman Herpetofauna di
daerah ini sangat tidak stabil dengan nilai keanekaragaman H’ = 1,18 dengan
ditemukan 4jenis Herpetofauna.

29
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 8.Kelimpahan Satwa Pada Pemantauan Semester 2 2017


Jumlah Jenis (∑')
SS- SS- SS- BZ- BZ-
KPPN-DLH KPPN-DTD
DSR DLH DKL DTD DTP
Jenis Periode
∑ ∑ ∑
∑ Jenis ∑ Jenis ∑ Jenis ∑ Jenis
Jenis Jenis Jenis
Semester 1 30 25 25 38 30 29 35
Aves
Semester 2 30 25 25 38 30 29 35
Semester 1 5 5 5 2 2 2 2
Mamalia
Semester 2 4 3 5 2 2 2 2
Semester 1 4 5 5 4 8 6 9
Herpetofauna
Semester 2 4 5 5 4 8 6 9

Dari hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di kawasan


lindungsempadan sungai DistrikLebong Hitam, terdapat 25 jenis burung yang dapat
ditemukan dari family yang berbeda. Di kawasan ini ditemukan beberapa jenis
burung yang dilindungi menurut PP No.7 tahun 1999 yaitu burung Raja udang biru
(Alcedo coerulescens), Cekakak belukar (Halcyon smyrensis), Cekakak sungai
(Halcyon chloris), Elang bondol (Haliastur Indus), Elang Ikan Kepala Abu
(Ichthyophaga ichthyaetus), dan Bangau Tong-Tong (Leptoptilus Javanicus)
(Gambar 5.). Berdasarkan hasil analisis Shanon-Wiener (H’), kawasan sempadan
sungai Distrik Lebong Hitam memiliki nilai keanekaragaman yang stabil dimana
nilanya pada pemantauan semester 2 nilainya 3,37.
Untuk jenis mamalia pada kawasan lindungsempadan sungai Distrik Lebong
Hitamditemukan 6 jenis mamalia dengan nilai keanekaragaman jenis mamalia di
lokasi ini pada pemantauan semester 2 nilai H’ = 0,97yang berarti keanekaragaman
jenis mamalia di lokasi ini sangat tidak stabil. Pada lokasi ini juga ditemukan jenis
satwa yang dilindungi yaitu Rusa sambar (Cervus unicolor). Begitu juga untuk jenis
Herpetofauna, juga menunjukkan bahwa keanekaragaman Herpetofauna di daerah
ini memiliki nilai keanekaragaman H’ = 1,56 dengan ditemukan 5jenis Herpetofauna.

30
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Gambar 5. Jejak satwa liar

Dari hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di kawasan lindung-


Sempadan Sungai Distrik Kuala lumpur, terdapat 25 jenis burung yang dapat
ditemukan dari family yang berbeda. Di kawasan kawasan lindung-Sempadan
Sungai Distrik Kuala Lumpur ditemukan beberapa jenis burung yang dilindungi
menurut PP No.7 tahun 1999 yaitu burung Raja udang biru (Alcedo coerulescens),
Cekakak belukar (Halcyon smyrensis), Cekakak sungai (Halcyon chloris), Elang
bondol (Heliastur Indus), Elang Ikan Kepala Abu (Ichthyophaga ichthyaetus),
Bangau Tong-Tong (Leptoptilus Javanicus) dan Raja udang Meninting (Alcedo
meniting).Berdasarkan hasil analisis Shanon-Wiener (H’), kawasan lindung-
Sempadan Sungai Distrik Kuala Lumpur memiliki nilai keanekaragaman yang sangat
tinggi/ sangat stabil dimana nilai H’=3,08.
Untuk jenis mamalia pada Kawasan Lindung Sempadan Sungai Distrik Kuala
lumpur, ditemukan 5 jenis mamalia dengan nilai keanekaragaman jenis mamalia di
lokasi ini H’ = 1,52 pada pemantauan semester. Pada lokasi ini juga ditemukan jenis
satwa yang dilindungi yaitu Gajah sumatera Elephas maximus sumtranus. Begitu
juga untuk jenis Herpetofauna, juga menunjukkan bahwa keanekaragaman
Herpetofauna di daerah ini tidak stabil dengan nilai keanekaragaman H’ = 1,19
dengan ditemukan5 jenis Herpetofauna salah satunya adalah jenis kura-kura biuku
(Orlitia borneensis) yang menurut IUCN berstatus Endangered (Gambar 7.).
31
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Gambar 6. Patroli di kawasan lindung

Dari hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di Kawasan Lindung


KPPN Distrik Lebong Hitam, terdapat 38 jenis burung yang dapat ditemukan dari
family yang berbeda. Di kawasan lindung KPPN Distrik Kuala lumpur ditemukan
beberapa jenis burung yang dilindungi menurut PP No.7 tahun 1999 yaitu burung
Raja udang biru (Alcedo coerulescens), Cekakak belukar (Halcyon smyrensis),
Pekakak Emas (Pelargopsis capensis), Karang (Eggreta sacra), Elang bondol
(Heliastur Indus), dan Bangau Tong-Tong (Leptoptilus Javanicus) dan Raja udang
Meninting (Alcedo meniting)Berdasarkan hasil analisis Shanon-Wiener (H’),
kawasan lindung KPPN Distrik Lebong Hitam memiliki nilai keanekaragaman yang
sangat tinggi/ sangat stabil dimana nilai H’=3,37.
Untuk jenis mamalia pada Kawasan Lindung KPPN Distrik Lebong Hitam
ditemukan 2 jenis mamalia yaitu Sus scrofa danMacaca fascicularis dengan nilai
keanekaragaman jenis mamalia di lokasi ini H’ = 0,69 yang berarti keanekaragaman
jenis mamalia di lokasi ini sangat tidak stabil. Begitu juga untuk jenis Herpetofauna,
juga menunjukkan bahwa keanekaragaman Herpetofauna di daerah ini sangat tidak
stabil dengan nilai keanekaragaman H’ = 1,16 ( H’< 1,75) dengan ditemukan 4 jenis
Herpetofauna.
Dari hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di Kawasan
LindungKPPN Distrik Teluk Daun, terdapat 30 jenis burung yang dapat ditemukan
dari family yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis Shanon-Wiener (H’), kawasan

32
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

lindungKPPN Distrik Teluk Daun memiliki nilai keanekaragaman yang sangat tinggi/
sangat stabil dimana nilai H’=3,17.
Untuk jenis mamalia pada Kawasan KPPN Distrik Teluk Daun ditemukan 2
jenis mamalia dengan nilai keanekaragaman jenis mamalia di lokasi ini H’ = 0,56
pada pemantauan pertama yang berarti keanekaragaman jenis mamalia di lokasi ini
sangat tidak stabil. Begitu juga untuk jenis Herpetofauna, juga menunjukkan bahwa
keanekaragaman Herpetofauna di daerah ini sangat tidak stabil dengan nilai
keanekaragaman H’ = 2,77 ( H’< 1,75) dengan ditemukan8jenis Herpetofauna.
Dari hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di kawasan
lindungBuffer-zone DistrikTeluk Daun, terdapat 29 jenis burung yang dapat
ditemukan dari family yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis Shanon-Wiener (H’),
di Kawasan LindungBuffer-zone DistrikTeluk Daun, memiliki nilai keanekaragaman
yang sangat tinggi/ sangat stabil dimana nilai H’=3,04 dan menjadi 3,08 pada
pengamatan semester ke-2.
Untuk jenis mamalia pada Kawasan LindungBuffer-zone Distrik Teluk Daun,
ditemukan 2 jenis mamalia dengan nilai keanekaragaman jenis mamalia di lokasi ini
H’ = 0,68 yang berarti keanekaragaman jenis mamalia di lokasi ini sangat tidak
stabil. Pada lokasi ini juga ditemukan jenis satwa yang dilindungi yaitu, Beruang
madu (Helarctos malayanus) dan Rusa Sambar (Cervus unicolor). Begitu juga untuk
jenis Herpetofauna, juga menunjukkan bahwa keanekaragaman Herpetofauna di
daerah ini kurang stabil dengan nilai keanekaragaman H’ = 1,79dengan ditemukan 6
jenis Herpetofauna.
Dari hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di Kawasan Lindung
Buffer zone Distrik Teluk pulai, terdapat 35 jenis burung yang dapat ditemukan dari
family yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis Shanon-Wiener (H’), kawasan
lindung Buffer zone Distrik Teluk pulai memiliki nilai keanekaragaman yang sangat
tinggi/ sangat stabil dimana nilai H’=3,34.
Untuk jenis mamalia Kawasan Lindung Buffer zone Distrik Teluk pulai
ditemukan 2 jenis mamalia dengan nilai keanekaragaman jenis mamalia di lokasi ini
H’ = 0,67yang berarti keanekaragaman jenis mamalia di lokasi ini kurang stabil.
Begitu juga untuk jenis Herpetofauna, juga menunjukkan bahwa keanekaragaman
Herpetofauna di daerah ini tidak stabil dengan nilai keanekaragaman H’ =

33
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

2,55dengan ditemukan 6 jenis Herpetofauna. Adapun data rekapitulasi satwa


seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 9. Rekapitulasi jenis fauna PT. SBA WI dan status perlindungannya


Status
No Nama Jenis Nama Ilmiah
PP No.7 th 1999 CITES IUCN
Aves
1 Bambangan hitam Dupetor flavicollis
2 Bambangan merah Ixobrychus cinnamomeus
3 Bangau Tong-tong Leptoptilos javanicus Dilindungi - Vulnerable
4 Belibis bato Dendrocygna javanica Tidak Dilindungi Least Concern
5 Belibis kembang Dendrocygna arcuata
6 Beluk ketupa Ketupa ketupu
7 Bentet kelabu Lanius schach Tidak Dilindungi Least Concern
8 Blekok sawah Ardeola speciosa Dilindungi - Least Concern
9 Bondol Haji Lonchura maja Tidak Dilindungi - Least Concern
10 Bondol peking Lonchura punctulata Tidak Dilindungi Least concern
11 Bondol Rawa Lonchura mallacca Tidak Dilindungi - Least Concern
12 Bubut alang-alang Centropus bengalensis Tidak Dilindungi - Least Concern
13 Burung Madu Bakau Leptocoma calcostetha Dilindungi
14 Burung Madu sriganti Nectarinia jugularis Dilindungi - Least Concern
15 Cabak kota Caprimulgus affinis Tidak Dilindungi - Least Concern
16 Caladi ulam Dendrocopos macei
17 Cangak abu Ardea cinerea Tidak Dilindungi Least concern
18 Cangak Merah Ardea purpurea - - Least Concern
19 Cekakak Belukar Helcyon smyrnensis Dilindungi - Least Concern
20 Cekakak Sungai Todirhamphus chloris Dilindungi - Least Concern
21 Ciblek Orthotomus atrogularis Tidak Dilindungi - Least Concern
22 Cici merah Cisticola exilis
23 Cinenen belukar Orthotomus atrogularis - - Least Concern
24 Cinenen kelabu Orthotomus ruficeps Tidak Dilindungi Least concern
25 Ciung air pongpong Macronous ptilosus
Near
26 Cucak daun kecil Chloropsis cyanopogon - -
Threatened
27 Cucak Kutilang Pycnonotus aurigaster Tidak Dilindungi - Least Concern
28 Elang Bondol Heliastur indus Dilindungi Apendix II Least Concern
29 Elang Hitam Ictinaetus malayensis Dilindungi Apendix II Least Concern
Elang ikan kepala Near
30 Ichthyophaga ichthyaetus Dilindungi Apendix II
kelabu Threatened
31 Gagak Hutan Corvus enca Tidak Dilindungi - Least Concern
32 Gereja erasia Paser montanus Tidak Dilindungi Least concern
33 Jalak Kerbau Acridotheres javanicus Tidak Dilindungi - Least Concern
34 Kacer Copsychus saularis Tidak Dilindungi - Least Concern
35 Kapasan Kemiri Lalage nigra Tidak Dilindungi Least concern
36 Kareo padi Amaurornis phoenicurus Dilindungi Apendix II Least Concern
37 Kepinis Hirundapus sp Tidak Dilindungi - Least Concern
38 Kerak Kerbau Acridotheres javanicus - - Least Concern
39 Kipasan Belang Rhipidura perlata Dilindungi - Least Concern
40 Kirik-kirik Laut Merops philippinus - - Least Concern
41 Kirik-kirik senja Merops leschenaulti - - Least Concern
42 Kokokan Laut Butorides striatus Tidak Dilindungi - Least Concern
43 Kuntul Bulbucus ibis
44 Kuntul Karang Eggreta sacra Dilindungi Least concern
45 Kuntul kerbau Bulbucus ibis Dilindungi - Least Concern
46 Layang-layang Hirundo rustica Tidak Dilindungi - Least concern
34
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

47 Layang-layang batu Hirundo tahitica


48 Mandar batu Gallinula chloropus
49 Mandar Kelam Gallinula tenebrosa
50 Merbah belukar Pycnonotus plumosus - - Least Concern
51 Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier Tidak Dilindungi Least concern
52 Pekakak Emas Pelargopsis capensis Dilindungi - Least concern
53 Pelatuk merah Picus miniaceus - - Least Concern
54 Perenjak Jawa prinia familiaris - - Least Concern
55 Perling kumbang Aplonis panayensis - - Least Concern
56 Prenjak coklat Prinia polychroa Tidak Dilindungi Least concern
57 Prenjak rawa Prinia flavifentris Tidak Dilindungi Least concern
58 Punai bakau Treron fulvicollis
59 Raja Udang Biru Alcedo coerulescens Dilindungi - Least Concern
60 Raja udang meninting Alcedo meninting Dilindungi
61 Srigunting hitam Dicrurus macrocercus - - Least Concern
62 Takur ampis Calorhamphus fuliginosus - - Least Concern
Near
63 Takut Tutut Megalaima rafflesii - -
Threatened
64 Tekukur biasa Streptopelia chinensis - - Least Concern
65 Tiong Lampu Biasa Eurystomus orientalis - - Least Concern
66 Trinil Kaki Kuning Tringa flavipes - - Least Concern
67 Walet Cellocalia sp Tidak Dilindungi -
Walet hitam/Palem
68 Cypsiurus balasiensis Tidak Dilindungi -
Asia
69 Walet Sapi Colloclia esculenta - - Least Concern
70 Kutilang Pycnonotus aurigaster - -
71 Kucica kampung Copsychus saularis - -
72 Kuntul kecil Egreta garzetta - -
73 Burung gereja Paser montanus - -
74 Walet Sarang Putih Cellocalia fuchiphaga Tidak Dilindungi -
Mamalia
Non
1 Babi Hutan Sus Scrofa Least concern Tidak dilindungi
Appendix
2 Babi Janggut Sus barbatus Vulnerable - Dilindungi
3 Bajing Callosciurus Least Concern - Dilindungi
4 Berang - berang Lutra - lutra Near Threatened Apendix I Dilindungi
5 Beruang Madu Helarctos malayanus Vulnarable Appendix I Dilindungi
6 Beruk Macaca nemestrina Vulnarable Apendix II Tidak dilindungi
Elephas maximus Critical
7 Gajah Sumatera Appendix I Dilindungi
sumatranus Endangered
8 Kelelawar
9 Monyet Ekor Panjang Macaca fascicularis Least concern Appendix II Tidak dilindungi
Paradoxurus
10 Musang luwak Least concern Appendix III Dilindungi
hermaproditus
11 Rusa Sambar Cervus unicolor Vulnarable Appendix II Dilindungi
12 Simpai Presbitis melalophos Endangered NonAppendix Dilindungi
13 Tikus Hutan Rattus argentivuenter Least concern - Tidak dilindungi
Herpetofauna
1 Biawak Varanus salvator Least Concern Appendix II -
2 Buaya muara Crocodylus porosus Least Concern
3 Bunglon Bronchocela cristatella Least Concern
4 Kadal Bengkarung Mabuya multifasciata Least Concern - -
5 Kadal rumput Takydromus sexlineatus Least concern
6 Kongkang Gading Hylarana erythraea Least Concern - -
7 Kura-kura pipi putih Siebenrockiella crassicollis Vulnarable Appendix II Dilindungi
8 Labi-Labi (Bulus) Amyda cartilaginea Vulnarable Appendix II Dilindungi
9 Ular air Homalopsis buccata Least concern
10 Ular belang Bungurus candidus Least concern - -
35
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

11 Ular Kisik Xenochrophis vittatus Least concern - -


12 Kura-kura Biuku Orlitia borneensis Endangered
13 Ular Pelangi Xenopeltis unicolor Least concern - -
14 Ular Sanca Python reticulatus Least concern Appendix II Dilindungi
15 Katak sawah Fejervarya cancrivora Least concern
16 Katak tegalan Fejervarya limnocharis Least concern

Note :
CR (Criticaly Endangered) : Sangat Terancam Punah
EN (Endangered) : Terancam Punah
VU (Vulnarable) : Terancam
NT (Near Treathened) : Mendekati Terancam
LR (Lower Risk) : Resiko Rendah
: Kurang Mendapat Perhatian
LC (Least Concern)
: Daftar seluruh spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilarang dalam
Appendix I
segala bentukperdagangan Internasional
: Daftar spesies yang tidak terancam kepunahan tetapi mungkin terancam
Appendix II
punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan
: Daftar spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di
Appendix III negara tertentu dalam batas- batas kawasan habitatnya, dan
suatu saat peringkatnya bisa dinaikan ke dalam Appendix II
atau Appendix I

Gambar 7 . Hasil Pemantauan Fauna Di Kawasan Produktif

3,50

3,00

2,50

2,00 Ex Harvest H'


HTI 3 bln H'
1,50
HTI 1 th H'

1,00 HTI > 2 H'


T. Kehidupan H'
0,50

0,00
Semester 1 Semester 2 Semester 1 Semester 2 Semester 1 Semester 2

Aves Mamalia Herpetofauna

36
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

30

25

20
Ex Harvest ∑ Jenis
15
HTI 3 bln ∑ Jenis

10 HTI 1 th ∑ Jenis
HTI > 2 ∑ Jenis
5 T. Kehidupan ∑ Jenis

0
Semester 1 Semester 2 Semester 1 Semester 2 Semester 1 Semester 2

Aves Mamalia Herpetofauna

Berdasarkan hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di areal


penebangan (Gambar 4), Jumlah jenis burung yang dapat ditemukan selama
pengamatan di lokasi penebangan pada semester 2 ada 18 jenis, sedangkan nilai
keanekaragamannya cenderung stabil yaitu 2,48(analisis Shanon-Wiener (H’ total).
Di lokasi penebangan ditemukan beberapa jenis burung yang dilindungi menurut PP
No.7 tahun 1999 yaitu burung Raja udang biru (Alcedo coerulescens), Cekakak
belukar (Halcyon smyrnensis), Cekakak sungai (Halcyon chloris), Bangau Tong –
Tong (Leptoptilus javanicus) dan Elang bondol (Haliastur indus), dan ada beberapa
jenis lainnya.
Tabel 10 : Kelimpahan fauna di kawasan produksi

Ex Harvest HTI 3 bln HTI 1 th HTI > 2 T. Kehidupan


Jenis Periode
∑ Jenis H' ∑ Jenis H' ∑ Jenis H' ∑ Jenis H' ∑ Jenis H'
Semester-1 18 2,65 27 2,88 26 2,91 26 2,96 25 2,95
Aves
Semester-2 18 2,48 27 2,84 26 3,01 26 3,07 25 2,89
Semester-1 2 0,35 2 0,45 2 0,50 4 1,05 3 0,91
Mamalia
Semester-2 2 0,50 2 0,56 2 0,64 4 1,17 3 0,97
Semester-1 3 1,08 6 1,91 4 1,28 4 1,21 3 1,01
Herpetofauna
Semester-2 3 0,94 5 1,26 4 1,15 4 1,15 3 1,01
Sumber : Forest Suistainabilty Dept,2017

37
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Untuk jenis mamalia pada lokasi Eks Harvesting (bekas areal penebangan)
ditemukan 2jenis mamalia dengan nilai keanekaragaman yang sama pada periode
pengamatan semester 2 nilainya 0,50(sangat tidak stabil). Begitu pula untuk jenis
Herpetofauna, juga menunjukkan bahwa keanekaragaman di daerah ini sangat tidak
stabil dengan nilai keanekaragaman 0,94.
Dari hasil kegiatan pemantauan burung yang dilakukan di areal tanaman
umur 3 bulan, terdapat 27 jenis burung dengan jumlah pada semester 2, yang dapat
ditemukan dari family yang berbeda. Di areal tanaman umur tiga bulan ditemukan 4
jenis burung yang dilindungi menurut PP No.7 tahun 1999 yaitu burung Raja udang
biru (Alcedo coerulescens), Cekakak belukar (Halcyon smyrnensis), Cekakak sungai
(Halcyon chloris), dan Elang bondol (Haliastur indus). Berdasarkan hasil analisis
Shanon-Wiener (H’), areal tanaman umur 3 bulan memiliki nilai keanekaragaman
yang tinggi/stabil dimana nilai H’=2,84 pada semester 2.
Untuk jenis mamalia pada lokasi tanaman umur 3 bulan juga ditemukan 2
jenis mamalia yaitu Babi Hutan (Sus scrofa) dan tikus tanah dengan nilai
keanekaragaman jenis mamalia pada semester 2 yaitu H’ = 0,56 yang berarti
keanekaragaman jenis mamalia di lokasi ini sangat tidak stabil. Begitu pula untuk
jenis Herpetofauna, juga menunjukkan bahwa keanekaragaman Herpetofauna di
daerah ini sangat tidak stabil dengan nilai keanekaragaman pada semester 2
yaitu1,26dan.
Pada area lindung Buffer Zone Distrik Teluk Pulai diperoleh spesies
tumbuhan pada tingkat pertumbuhan anakan, pancang, tiang dan pohon yang
berjumlah masing-masing 10 spesies tingkat pertumbuhan anakan dan 7 spesies
tingkat pertumbuhan pancang, 9 spesies tingkat pertumbuhan tiang, dan 7 spesies
tingkat pertumbuhan pohon. Tingkat pertumbuhan anakan, Acacia
crasicarpa(Akasia) memiliki Nilai Penting (INP) tertinggisebesar 46,03. Pada tingkat
pancang jenisAcaciacrasicarpa(Akasia) memiliki Nilai Penting terbesar yaitu 88,64,
dan begitupun pada tingkat tiang tumbuhan Akasia juga memiliki Nilai penting
terbesar yaitu 103,16. Sedangkan pada tingkat pohon Acaciacrasicarpa (Akasia)
memiliki INP terbesar yaitu 170,43.

38
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 11. Hasil Pemantauan Vegetasi di Kawasan Lindung Buffer Zone

INP INP INP INP


No Nama Lokal Nama Ilmiah Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
Pohon Tiang Pancang Anakan
1 Akasia Acacia crasicarpa 170,43 103,16 88,64 46,03
2 Pulai Alstonia sp 14,90 29,48 17,22 13,56
3 Mahang Macaranga sp 31,81 40,91 36,63 15,60
4 Seduduk Melastoma sp - - - 32,03
5 Kemadoh - - - 5,35
6 Tenggek burung - 17,48 17,58 11,91
7 Pakis - - - 41,90
8 Beringin Ficus sp 33,27 16,82 9,89 7,39
9 Waru Hibiscus sp - 18,04 - 7,39
10 Rengas Gluta rengas 15,24 26,69 - 18,86
11 Gelam Melaleuca sp 20,59 26,21 - -
12 Ketapang Terminalia sp 13,77 21,20 15,02 -
13 Terentang - - 15,02 -

Pada area lindungKPPN Distrik Teluk Daun diperoleh spesies tumbuhan


pada tingkat pertumbuhan anakan, pancang, tiang dan pohon yang berjumlah
masing-masing 13 spesies tingkat pertumbuhan anakan dan 10 spesies tingkat
pertumbuhan pancang, 11 spesies tingkat pertumbuhan tiang, dan 9 spesies
tingkat pertumbuhan pohon. Tingkat pertumbuhan anakan, tumbuhan
Pakismemiliki Nilai Penting (INP) tertinggisebesar 46,88. Pada tingkat pancang
jenisAlstonia sp (Pulai) memiliki Nilai Penting terbesar yaitu 33,21, dan begitupun
pada tingkat tiang tumbuhan Pulai juga memiliki Nilai penting terbesar yaitu 72,51.
Sedangkan pada tingkat pohon Shorea sp(Meranti)memiliki INP terbesar yaitu
62,68.

Tabel 12.Hasil pemantauan vegetasi di kawasan lindung KPPN

INP INP INP INP


No Nama Lokal Nama Ilmiah Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
Pohon Tiang Pancang Anakan
1 Pulai Alstonia sp 11,93 72,51 33,21 14,58
2 Bira 37,17 - - 10,42
3 Gelam Melaleuca sp - 14,07 - 17,71
4 Mahang Macaranga sp 42,79 19,24 24,81 13,54
5 Jelutung Dyera sp 27,99 9,74 - 4,17
6 Seduduk Melastoma sp - 42,73 - 32,29
7 Kemadoh 29,70 - - 5,21
8 Tenggek burung - 13,48 17,42 15,63
9 Pakis - - - 46,88

39
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

10 Ketapang Terminalia sp - 17,78 17,92 7,29


11 Meranti Shorea sp 62,68 - 7,39 6,25
12 Waru Hibiscus sp - - 10,03 8,33
13 Rengas Gluta rengas 23,42 26,75 12,16 17,71
14 Bintangur Calophyllum sp 51,97 49,05 - -
15 Trembesu Fragea sp 12,34 24,70 - -
16 Terentang - 34,26 16,92 -
17 Beringin Hibiscus sp - 18,42 17,42 -

2. PEMANTAUAN LINGKUNGAN
1. Pemantauan Air dan Tanah

a. Air
Analisis Air Semester 1
Kualitas air yang ada mengalir digolongkan dalam baku mutu kelas III
berdasarkan Pergub Sumsel No 16 Tahun 2005. Yang mana Baku mutu kelas III
di peruntukkan untuk sarana/prasarana, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama.
Hasil pemantauan pada sungai – sungai yang terletak di areal PT. SBA WI
terlihat ada beberapa parameter yang tidak memenuhi baku mutu lingkungan
berdasarkan PerGub SumSel nomor 12 tahun 2005 kelas III, yaitu pada
parameter pH, pH semua titik pemantauan sungai tersebut tidak memenuhi pH
baku mutu 6 – 9. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut merupakan sesuai dengan
kondisi alamiah kawasan tersebut merupakan kawasan gambut dengan pH 3-
5,sehingga kualitas air juga terpengaruh dengan kondisi gambut.
Oksigen memainkan peranan penting dalam menguraikan komponen–
komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana.Kandungan oksigen
terlarut (DO) menunjukkan cadangan oksigen dalam air sungai tersebut. Kadar
oksigen terlarut dalam perairan alami menurut baku mutu minimal 3 mg/l. Oleh
karena itu kadar oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan
kualitas air. Penurunan kadar oksigen terlarut dalam perairan merupakan indikasi
kuat adanya pencemaran terutama pencemaran bahan organik. Hasil analisa
parameter DO menunjukkan hasil yang bagus, yaitu berkisar antara 4,35 sampai
5,71 mg/L.

40
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 13. Hasil analisis air semester I tahun 2017


PerGub
Sungai.
Sumsel Sungai Sungai
No. Parameter air Lebong S1 S2 S3 S4 S5
N0.16 Tahun Pidada Riding
Hitam
2005 III
1 pH 6.0-9.0 4,8 4,7 5,1 4,4 4,4 4,9 4,6 4,9
2 BOD (mg/l) 4 4,07 4,31 3,43 5,99 5,06 5,26 3,08 2,98
3 COD (mg/l) 50 42,4 40,4 23,9 72,3 79,5 90,4 51,8 38,8
4 TSS (mg/l) 400 33,3 35,9 59,5 30,8 63,9 29,8 51,8 53,3
5 Nitrat (NO3) (mg/l) 20 0,247 0,228 0,208 0,276 0,302 0,372 0,326 0,291
6 Nitrit (NO2) (mg/l) 0.06 0,029 0,031 0,026 0,027 0,031 0,035 0,025 0,02
7 TDS (mg/l) 1000 394 108 129 33 217 36 104 106
8 Kesadahan (mg/l) - 65,3 69,3 71,3 91,1 97 85,1 95 104
Oksigen terlarut (DO)
Minimal 3
9 (mg/l) 4,96 4,89 5,45 4,35 4,86 4,57 5,63 5,71
10 Total organik (mg/l) - 7 5,7 1,9 5 3,9 7 3,4 5
11 Timah hitam - <0.049 <0.049 <0.049 <0.049 <0.049 <0.049 <0.049 <0.049
12 Seng 0.05 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005 <0.005
13 Sulfida (mg/l) - 0,033 0,01 0,022 0,032 0,028 0,058 0,055 0,011
14 Phospat (mg/l) 1 0,95 0,1 0,5 1,35 0,34 0,32 0,44 0,36
15 Besi/Fe (mg/l) - 1,01 0,889 0,907 1,79 2,96 0,991 1,01 0,987
16 Warna(pt.Co) - 10 10 10 5 5 5 5 5
Minyak dan Lemak
- 0,4 0,4 0,3 0,5 0,5 0,7 0,4 <0.3
17 (mg/l)
18 Kekeruhan (NTU) - 7,36 8,17 8,87 1,12 9,93 6,38 7,62 5,76
19 Debit - 24,8 4,9 4,97 26,5 18,9 25,8 18,7 40,8

Sumber: Data Hasil analisis laboratorium BLH Provinsi Sumatera Selatan

41
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Analisis Semester 2 tahun 2017


Kualitas air yang ada mengalir digolongkan dalam baku mutu kelas III
berdasarkan Pergub Sumsel No 16 Tahun 2005. Yang mana Baku mutu kelas III
di peruntukkan untuk sarana/prasarana, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama.
Hasil pemantauan pada sungai – sungai yang terletak di areal PT. SBA WI
terlihat ada beberapa parameter yang tidak memenuhi baku mutu lingkungan
berdasarkan PerGub SumSel nomor 12 tahun 2005 kelas III, yaitu pada
parameter pH, pH semua titik pemantauan sungai tersebut tidak memenuhi pH
baku mutu 6 – 9. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut merupakan sesuai dengan
kondisi alamiah kawasan tersebut merupakan kawasan gambut dengan pH 3-
5,sehingga kualitas air juga terpengaruh dengan kondisi gambut.
Oksigen memainkan peranan penting dalam menguraikan komponen–
komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana.Kandungan oksigen
terlarut (DO) menunjukkan cadangan oksigen dalam air sungai tersebut. Kadar
oksigen terlarut dalam perairan alami menurut baku mutuminimal 3 mg/l. Oleh
karena itu kadar oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan
kualitas air. Penurunan kadar oksigen terlarut dalam perairan merupakan indikasi
kuat adanya pencemaran terutama pencemaran bahan organik. Hasil analisa
parameter DO menunjukkan hasil yang bagus, yaitu berkisar antara 4,11 sampai
5,57 mg/L.

Gambar 8. Pengambilan sampel air outlet kanal

42
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 14.Hasil analisis air semester II tahun 2017


PerGub
Sungai.
Sumsel Sungai Sungai
No. Parameter air Lebong S1 S2 S3 S4 S5
N0.16 Tahun Pidada Riding
Hitam
2005 III
1 pH 6.0-9.0 6,3 5,8 4,2 3,8 4,02 4 6 5,9
2 BOD (mg/l) 4 3,24 4,3 3,19 8,8 3,11 4,6 3,59 12
3 COD (mg/l) 50 27,3 45,2 27,3 50,2 21 51,5 85,5 84,3
4 TSS (mg/l) 400 27,5 49,2 23,8 102 17,9 117 182 210
5 Nitrat (NO3) (mg/l) 20 1,24 0,4316 0,7241 0,7288 0,2399 0,9241 1,25 0,7284
6 Nitrit (NO2) (mg/l) 0.06 0,9988 0,1938 0,1821 0,685 0,1552 0,7049 1,09 0,6169
7 TDS (mg/l) 1000 1.750 1.690 1390 722 517 748 2520 2470
8 Kesadahan (mg/l) - 70,7 79,5 73,6 75,6 51,4 69,8 83,3 82,4
Oksigen terlarut (DO)
Minimal 3 5,47 4,28 5,57 4,75 5,25 5,12 5,56 4,11
9 (mg/l)
10 Total organik (mg/l) - 2,3 2,7 3,2 2,7 2,9 3,1 2,8 2,6
11 Timah hitam - <0.049 <0.049 <0.049 <0.049 <0.049 <0.049 <0.049 <0,049
12 Seng 0.05 0,01 0,006 <0,005 <0,005 0,102 <0,005 <0,005 <0,005
13 Sulfida (mg/l) - 0,117 0,03 0,017 0,015 <0,01 0,017 0,088 0,093
14 Phospat (mg/l) 1 0,6 0,17 0,15 0,73 0,07 0,32 0,45 0,65
15 Besi/Fe (mg/l) - 1,04 0,951 0,413 0,631 0,08 0,436 0,361 0,502
16 Warna(pt.Co) - 20 10 5 20 5 20 20 20
Minyak dan Lemak
- <0,3 0,3 0,5 0,4 <0,3 0,5 0,6 0,4
17 (mg/l)
18 Kekeruhan (NTU) - 3,39 5,24 6,27 5,59 1,55 6,27 7,28 6,84

Sumber: Data Hasil analisis laboratorium DLHP Provinsi Sumatera Selatan 2017

43
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Analisis Biota Perairan Semester 1 tahun 2017


Tabel 15. Hasil pemantauan Benthos
Kode Sampel

No Taksa Sungai
Sungai Sungai
Lebong S1 S2 S3 S4 S5
Riding Pidada
Hitam
Oligochaeta
1 Tubifex sp 5 4 3 2 7 2 - 4
2 Limnodrillud sp 6 7 6 6 6 4 5 -
Insecta
3 Aphylla sp 1 - -
4 Chironomous sp 5 6 7 4 5 - 3 6
5 Dixella sp - - 1 - 1 2 - 1
6 Dixa sp 1 2 - - 2 - 7 -
7 Epherma sp 3 - 5 2 - - - 1
8 Ghompus sp - 1 2
9 Atricphon sp 1 - 2 1 -
10 Brachycera sp - 2 - 1 2
11 Gyrinus sp - - 1
Jumlah Jenis 6 5 6 5 6 5 5 5
Kelimpahan
21 20 24 15 22 11 17 14
(Individu/Liter)
Indeks Keanekaragaman 1.605 1.348 1.626 1.432 1.546 1.468 1.356 1.369
Kriteria Keanekaragaman Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Sumber data: Hasil Analisis BLH Provinsi Sumatera Selatan

Benthos adalah semua mikro organisme yang hidup di dasar perairan. Hasil
analisis bentos pada semester ini pada titik Sungai Pidada memiliki jumlah jenis
sebanyak 5 jenis, dengan kelimpahan 20 individu/Liter,dan indeks
keanekaragaman 1,438. Sedangkan sungai Riding memiliki jumlah jenis 5,
kelimpahan 19 individu / Liter, dengan indeks keanekaragaman 1,463. Sungai
Lebong Hitam memiliki jumlah jenis sebanyak 6 jenis, kelimpahan 22
individu/Liter, dan indeks keanekaragaman 1,611.Ketiga sungai tersebut
tergolong dalam kriteria keanekaragaman sedang.

44
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 16. Hasil pemantauan Plankton


Kode Sampel
No Taska Sungai Sungai Sungai
S1 S2 S3 S4 S5
Riding L. Hitam Pidada
PHYTOPLANKTON
Bacillariaphyceae
1 Cyclotella sp 2 - 2 - 3 2 2 -
2 Diatoma sp 2 2 - - 2 2 - 4
3 Fragilaria sp 2 - 2 2 4 - - 5
4 Navicula sp 9 8 3 2 - 2 2 3
5 Nitzschia sp - 6 6 5 6 3 9 7
6 Pinnularia sp 2 - - - 2 - 2 -
7 Surirella sp 2 5 - - 2 - 2 -
8 Synedra sp - 3 7 2 3 2 2 -

Chlorophyceae
9 Ankistrodesmus sp - 5 - 2 5 - 9 -
10 Cosmarium sp - 11 9 10 - 4 10 12
11 Chorella sp 8 9 8 8 9 5
12 Euastrum sp - 4 -
13 Ganotozygon sp 10 - 6 - 2
14 Gleocyctis sp - 2 - - 3 - - 2
15 Microspora sp 9 - 8 2 4 7 6 5
16 Mougeotia sp - - 4 8 -
17 Scenedesmus sp 6 5 7 9 10 8 - 10
18 Xanthidium sp 8 13 10 2 4 5 7 -
19 Artrodesmus sp 5 - - - 3
20 Eudorina sp 6 - 2 8 9
21 Micratwrias sp 9 8 7

Cyanophyceae
22 Chroococcus sp 7 10 5 3 8 5 - 8
23 Clostrium sp - - 7 - - 1 2 3
24 Calothrix sp 2 - - 4 2 6 3 7
25 Microystis sp - 3 - 5 3 - 7 -
26 Nostox sp 7 4 9 - - 10 4 4
27 Oscillatoria sp 6 - 5 7 2 2 5 -
28 Spirulina sp 3 7 - - - 6 3 -

Desmidiacea
29 Desmidium sp 3 - 2
ZOO PLANKTON
30 Colpoda sp - - 2 3 -
31 Euglena sp 4 2 3 4 - 6 6 7
32 Nauplius sp 5 7 6 4 3 7 - 8
33 Phacus sp 4 7 7 5 2 6 4 2
34 Trachelomonas sp 3 4 - 2 - 2 - 2
35 Brachionus sp - 4 -

Jumlah Jenis 21 20 21 21 21 22 21 19
Kelimpahan 106
104 117 120 100 90 101 104
(Individu/liter)
Indeks Keanekaragaman
2,857 2,810 2,857 2,848 2,806 2,768 2,854 2,778
(H')
Kriteria Keanekaragaman Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Plankton merupakan mikroorganisme yang hidup melayang-layang dalam air dan


pergerakannya tergantung pada arus.Hasil Pemantauan Plankton di Sungai Pidada
memiliki jumlah jenis sebanyak 21 jenis, kelimpahan 120 individu/Liter, indeks
keanekaragaman 2,810.Sungai Riding memiliki 21 jenis, kelimpahan 104

45
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

individu/liter, indeks keanekaragaman 2,857.Sungai Sungai Lebong Hitam


memiliki 20 jenis, kelimpahan 117 individu/Liter, indeks keanekaragaman
2,810.Ketiga sungai tersebut tergolong dalam keanekaragaman sedang.
Titik S1 memiliki 21 jenis, dengan kelimpahan 100 individu/Liter, dan
tergolong keanekaragaman sedang. Titik S2 memiliki 21 jenis, dengan kelimpahan
90 individu/Liter, S3 memiliki kelimpahan 22 jenis dengan kelimpahan 101
individu/Liter, dan tergolong keanekaragaman sedang. Sedangkan untuk titik S4
memiliki 21 jenis, dengan kelimpahan 104 individu/Liter dan S5 memiliki 19
jumlah jenis dengan kelimpahan 106 individu/L.

Analisis Biota Perairan Semester 2 tahun 2017


Tabel 17. Hasil Pemantauan Biota Air (Benthos) sungai
Kode Sampel
No Taksa
Sungai Sungai Sungai
S1 S2 S3 S4 S5
Riding Pidada Lebong Hitam
Oligochaeta
1 Branchiura sp 5 6 4 3 5 6 -

Insecta
2 Brachycera sp 6 - 4 - 4 2 2
3 Caenis sp 3 2 1 8
4 Chironomoussp - 7 5 6 - 7 4
5 Chimarra sp 2 1 -
6 Ecdyonurus sp 1 - 3 1 1 3 - 1
7 Ghompus sp - 2 1 2
8 Tanypus sp - 2 - 4
9 Aphylla sp 2 6 - - 2
10 Brezzia sp 2 3 - 2
11 Gyrinus sp - 1 3 -
12 Ictignogomphus sp 2 2 - 2
13 Perla sp - - - -
Jumlah Jenis 5 6 6 6 6 6 5 6
Kelimpahan
17 20 18 16 25 16 20 16
(Individu/Liter)
Indeks
1,444 1,567 1,633 1,628 1,622 1,677 1,563 1,628
Keanekaragaman
Kriteria
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang sedang
Keanekaragaman
Sumber : UPTB Laboratorium BLHD Provinsi Sumatera Selatan

Benthos adalah semua mikro organisme yang hidup di dasar perairan. Hasil
analisis bentos pada semester ini pada titik Sungai Pidada memiliki jumlah jenis
sebanyak 6 jenis, dengan kepadatan 20 individu/400cm2, dan indeks

46
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

keanekaragaman 1,567. Sedangkan sungai Riding memiliki jumlah jenis 5,


kepadatan 17 individu/400cm2, dengan indeks keanekaragaman 1,444.Sungai
Lebong Hitam memiliki jumlah jenis sebanyak 6 jenis, kepadatan 18
2
individu/400cm , dan indeks keanekaragaman 1,633.Ketiga sungai tersebut
tergolong dalam kriteria keanekaragaman sedang.

Tabel 18. Hasil Pemantauan Biota Air (Plankton) sungai


Kode Sampel
Sungai
No Taska Sungai Sungai
L. S1 S2 S3 S4 S5
Riding Pidada
Hitam
PHYTOPLANKTON
Bacillariaphyceae
1 Asterionella sp 3 5 -
2 Cyclotella sp 4 - 7 - 3 - 3 7
3 Cymbella sp 6 5 - 6 7 - -
4 Diatoma sp 5 6 4 5 2 - 6 9
5 Melosira sp - 4 -
6 Navicula sp 9 7 5 4 5 6 4 5
7 Nitzschia sp 7 5 8 4 2 4 6 6
8 Tabellaria sp 3 - 4 4 7 - - 3
9 Bacillaria sp 2 4 - 3 4
10 Eunotia sp 8 6 4 - -
11 Surirella sp - 5 2 -
Chlorophyceae
12 Arthrodemus sp 3 7 8 9
13 Closterium sp 4 - 3 10
14 Cosmarium sp 10 14 8 13 3 - 8
15 Microspora sp 9 5 8 - 5 - 10
16 Penium sp 8 8 7
17 Spirogyra sp - 9 - - 7 4 4 3
18 Scenedesmus sp 6 6 4 3 3 8 8 -
19 Asterococcus sp 6 - - 2
20 Binuclearia sp - 7 9 -
21 Cladophora sp 5 4 - 5
22 Gleocycstis sp 7 8 - 8 -
23 Micrasterias sp - 5 - 10
Cyanophyceae
24 Anabaena sp 7 4 - 4
25 Chroococcussp - 3 4 7 6 - 8
26 Microystissp 4 - 7 - 4 7 6
27 Nostox sp 6 7 8 7
28 Oscillatoria sp 3 5 - 2 - 4 -
29 Spirulinasp 7 - 6 - 9 4 - 6
30 Calotrix sp 4 5 6 11 -
31 Coleosphaerium sp - 7 - 4
32 Synechococcus sp 6 2 9 3 -
ZOO PLANKTON
33 Euglena sp 3 5 7 7
34 Cyclopoid sp 6 4 5
35 Nauplius sp 5 - 4 6
36 Phacus sp - 6 5 - 12 5 - -
37 Branchionus sp 3 4 2 -
38 Cyclop sp 4 7 9 5
39 Diaptomus sp 5 4 - 4 4
40 Keratella sp 3 - 2 3

Jumlah Jenis 21 19 19 21 21 20 19 20
Kelimpahan (Individu/liter) 118 115 112 109 122 107 103 111
Indeks Keanekaragaman
2,919 2,835 2,853 2,882 2,855 2,975 2,761 2,910
(H')
Kriteria Keanekaragaman Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Sumber : UPTB Laboratorium BLHD Provinsi Sumatera Selatan

47
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Plankton merupakan mikroorganisme yang hidup melayang-layang dalam air


dan pergerakannya tergantung pada arus.Hasil Pemantauan Plankton di Sungai
Pidada memiliki jumlah jenis sebanyak 19 jenis, kelimpahan 115 individu/Liter,
indeks keanekaragaman 2,835.Sungai Riding memiliki 21 jenis, kelimpahan 118
individu/liter, indeks keanekaragaman 2,919.Sungai Sungai Lebong Hitam
memiliki 19 jenis, kelimpahan 112 individu/Liter, indeks keanekaragaman
2,853.Ketiga sungai tersebut tergolong dalam keanekaragaman sedang.
Titik S1 memiliki 21 jenis, dengan kelimpahan 109 individu/Liter, dan
tergolong keanekaragaman sedang. Titik S2 memiliki 20 jenis, dengan
kelimpahan 111 individu/Liter, S3 memiliki kelimpahan 20 jenis dengan
kelimpahan 107 individu/Liter, dan tergolong keanekaragaman sedang.
Sedangkan untuk titik S4 memiliki 19 jenis, dengan kelimpahan 103 individu/Liter.

b. Tanah
Analisis Tanah Semester 1 tahun 2017
Tabel 19. Hasil analisis tanah PT. SBA WI Semester I tahun 2017
Parameter Semester I tahun 2017
No.
tanah DSR DTP 1 DTP 2 DTD DLH 1 DLH 2 DKL
1 pH H2O/KCl (1:1) 3,34 3,12 6,21 3,02 4,2 3,98 3,83
2 C-Organik (%) 50,7 97,5 10,92 382,6 29,25 15,99 99,45
3 N-Total (%) 4,6 4,88 0,9 12,05 1,85 1,18 5,74
4 P-tersedia (ppm) 53,55 39,45 23,85 22,65 34,05 15,15 17,85
5 K-dd (me/100gr) 0,19 0,64 0,96 0,32 1,28 0,64 0,96
6 Na (me/100gr) 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33
7 Ca (me/100gr) 2,04 1,1 11,76 3,12 4,44 4,8 0,72
8 Mg (me/100gr) 0,5 0,39 0,96 0,43 0,36 0,43 0,17
9 KTK (me/100gr) 34,8 58,73 21,75 78,3 26,1 21,75 34,8
10 Al-dd (me/100gr) 4,08 4,32 ttu 1,4 0,56 0,44 2,16
11 H-dd (me/100gr) 0,56 1,2 ttu 0,76 0,16 0,16 0,56
12 Fe (ppm) 31,71 7,84 15,68 4,21 11,82 4,21 99,1
13 SO4 (ppm) 9,21 14,96 4,29 20,25 49,25 3,01 18,51
14 Mn (ppm) ttu ttu ttu 9,24 ttu 6,8 4,4
Sumber : Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Universitas Sriwijaya

48
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Gambar 9. Pengambilan sampel tanah

Dari hasil analisis sifat kimia tanah oleh laboratorium Jurusan Tanah
Universitas Sriwijaya ada 14 parameter kimia tanah yang dianalisis meliputi pH, C-
organik, N-total, P-Bray, K-dd, Na, Ca, Mg, KTK, Al-dd, H-dd, Fe, SO4, dan Mn. Ada
pun titik pantau untuk analisa kesuburan tanah berada di DTP 1, DTP 2, DTD, DSR,
DKL, DLH 1, DLH 2.
Pada semester ini hasil pemantauan untuk parameter pH berkisar antara 3,02
sampai 6,21.Kandungan unsur hara pada titik pemantauan DTP 2 terpantau pH 6,21,
C-organik sebesar 10,92 %, N total 0,9 %, P-tersedia sebesar 23,85 ppm, K-dd 0,96
me/100gr, Na 0,33 me/100gr, Ca 11,76 me/100gr, Mg 0,96 me/100gr, KTK 21,75
me/100gr, Al-dd dan H-dd tidak dapat terukur(ttu), Fe 15,68 ppm, SO4 4,29 ppm,
dan Mn tidak dapat terukur karena kandungannya sangat kecil..
Kandungan C-organik, dan P pada semester ini tergolong dalam kriteria
sangat tinggi berdasarkan Pusat Penelitian Tanah (PPTA, 1993). Untuk C-organik
berkisar antara 10,9 sampai 382,6 %, dan P-tersedia antara 15,15 sampai 53,55 %.
Tabel 20. Kandungan C/N
DTP DTP DLH DLH
Distrik 1 2 DTD DSR 1 2 DKL
C/N I thn 2013 20,83 15,34 12,82 12,94 9,81
C/N II thn
21,91 5,1 9,7 11,58 13,4
2013
C/N I thn 2014 18,99 18,8 13,29 14,89 13,17
C/N II thn
31,39 25,25 26,46 15,07 25,88
2014
C/N I thn 2015 27,07 18,37 13,87 25,57 18,83

49
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

C/N II thn
16,5 37,72 43,24 23,04 18,86
2015
C/N I thn 2016 10,74 26,66 45,56 12,66 20,04
C/N II thn
2016 12,61 23,61 26,55 37,59 14,12 39,77 13,38
C/N I thn 2017 11,0 20,0 12,1 31,8 15,8 13,6 17,3

Untuk kandungan nisbah C/N pada semester ini di titik DTP 1, DTP 2, DTD,
DSR, dan DLH 2 mengalami penurunan dari semester sebelumnya, sedangkan pada
titik DLH 1, dan DKL mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan semester
sebelumnya.
Tabel 21.Hasil analisis tanah PT. SBA WI semester 2 tahun 2017
Semester 2 tahun 2017
No. Parameter tanah
DSR DTP 1 DTP 2 DTD DLH 1 DLH 2 DKL
1 pH H2O/KCl (1:1) 3,5 3,18 3,22 3,41 4,34 4,33 3,71
2 C-Organik (%) 62,3 106,7 15,8 145,3 27,6 23,2 44,9
3 N-Total (%) 3,10 9 1,5 7 1,5 1,5 2,9
4 P-tersedia (ppm) 28,2 19,2 4,5 52,2 36 13,65 42,3
5 K-dd (me/100gr) 0,32 0,58 0,45 2,56 1,92 0,64 2,24
6 Na (me/100gr) 0,55 0,44 0,44 0,55 0,44 0,44 0,55
7 Ca (me/100gr) 2,93 2,5 2,63 2,05 3,98 4,95 1,93
8 Mg (me/100gr) 0,87 0,5 0,82 0,4 1,35 1,18 0,64
9 KTK (me/100gr) 34,8 58,73 21,75 69,6 21,75 21,75 34,8
10 Al-dd (me/100gr) 2,4 1,36 4,28 4,56 0,88 0,76 3,24
11 H-dd (me/100gr) 2,88 1,92 4,12 1,48 1,28 0,36 0,92
12 Fe (ppm) 2,69 3,59 2,18 5,3 2,5 3,12 4,68
13 SO4 (ppm) Ttu 3,04 5,78 9,12 3,34 4,56 9,73
14 Mn (ppm) 2,48 3,47 14,52 1,16 ttu 17 1,32
Sumber : Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Universitas Sriwijaya

Gambar 10. Pengambilan sampel tanah

50
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Dari hasil analisis sifat kimia tanah oleh laboratorium Jurusan Tanah
Universitas Sriwijaya ada 14 parameter kimia tanah yang dianalisis meliputi pH, C-
organik, N-total, P-Bray, K-dd, Na, Ca, Mg, KTK, Al-dd, H-dd, Fe, SO4, dan Mn. Ada
pun titik pantau untuk analisa kesuburan tanah berada di DTP 1, DTP 2, DTD, DSR,
DKL, DLH 1, DLH 2.
Pada semester ini hasil pemantauan untuk parameter pH berkisar antara 3,18
sampai 3,71.Kandungan unsur C-Organik 15,8 sampai 106,7 g/kg, N total 1,5
sampai 9 g/kg, P-tersedia 4,5 sampai 52,2, K-dd 0,45 sampai 2,56, Na 0,44 sampai
0,55, Ca 1,93 sampai 4,95 Cmol/kg, Mg 0,4 sampai 1,35 Cmol/kg, KTK 21,73
sampai 69,6 Cmol/Kg, Kandungan C-organik, dan P pada semester ini tergolong
dalam kriteria tinggi berdasarkan Pusat Penelitian Tanah (PPTA, 1993).

Tabel 22. Kandungan C/N


DTP DLH
Distrik DTP 1 DTD DSR DLH 1 DKL
2 2
C/N I thn 2016 10,74 26,66 45,56 12,66 20,04
C/N II thn 2016 12,61 23,61 26,55 37,59 14,12 39,77 13,38
C/N I thn 2017 11,0 20,0 12,1 31,8 15,8 13,6 17,3
C/N II thn 2017 1,14 1,18 2,19 1,18 0,89 2,93 0,77

Untuk kandungan nisbah C/N pada semester ini di titik DTP 1, DTP 2, DTD,
DSR, dan DLH 2 mengalami penurunan dari semester sebelumnya, sedangkan
pada titik DLH 1, dan DKL mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan semester
sebelumnya.

2.Penggunaan Pupuk, Insektisida dan Limbah Bahan Berbahaya Dan


Beracun

PT. SBA WI telah melakukan melakukan pengelolaan Limbah B3.Limbah B3 tersebut


telah di kumpulkan di dalam TPS LB3 pada setiap distriknya.PT. SBA WI melakukan
penyimpanan 180 hari setelah tanggal masuk.Ada pun limbah B3 yang di hasilkan
tidak terlalu banyak berasal dari aktifitas perawatan genset, transportasi ketek dan
aktifitas plantation.Pada tanggal 18 Mei 2017, telah dilakukan pengeluaran LB3 oleh
pihak pengumpul dan pengangkut yang terdaftar di KLHK. PT SBA WI telah bekerja
sama dengan PT Dame Alam Sejahtera sebagai pengumpul dan pengangkut LB3.
51
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 23. Neraca limbah B3 Semester 1 tahun 2017


Juml Satua Satuan
No Jenis Limbah B3 Kualifikasi manifest
ah n Biaya
(A) (B) (C) (D) (E) (F)
1 Filter Oli Filter bekas 18 EA Kilogram
2 Filter Solar Filter bekas 3 EA Kilogram
3 Oli Bekas Oli bekas 352 Liter Liter
Botol
4 Ally/Agristik/Dursba Kemasan terkontaminasi 1037 EA Kilogram
n/Erkafuron
5 Galon Herbisida Kemasan terkontaminasi 65 EA Kilogram
6 Karung Bekas Kemasan terkontaminasi 85 EA Kilogram
7 Filter Air Filter bekas 10 EA Kilogram
8 Kaleng Bekas Kemasan terkontaminasi 9 EA Kilogram
9 Lampu Bekas Lampu TL 2 EA Drum
Sumber : HSE ISO

Tabel 24. Rekapitulasi limbah B3 semester 2 2017


Juml Satuan
No Jenis Limbah B3 Kualifikasi manifest Satuan
ah Biaya
(A) (B) (C) (D) (E) (F)
1 Filter Oli Filter bekas 28 EA Kilogram
2 Filter Solar Filter bekas 11 EA Kilogram
3 Oli Bekas Oli bekas 525 Liter Liter
Botol
4 Ally/Agristik/Dursban/ Kemasan terkontaminasi 2706 EA Kilogram
Erkafuron
5 Galon Herbisida Kemasan terkontaminasi 119 EA Kilogram
6 Karung Bekas Kemasan terkontaminasi 70 EA Kilogram
7 Spuit Limbah medis 154 EA Kilogram
8 Ampu/vial Limbah medis 148 EA Kilogram
9 Mess Limbah medis 2 EA Kilogram
10 Nald Limbah medis 15 EA Kilogram
Sumber : HSE

PT. SBA WI telah melakukan melakukan pengelolaan Limbah B3.Limbah B3


tersebut telah di kumpulkan di dalam TPS LB3 pada setiap distriknya.PT. SBA WI
melakukan penyimpanan 180 hari setelah tanggal masuk.Ada pun limbah B3
yang di hasilkan berasal dari aktifitas perawatan genset, transportasi, aktifitas
plantation, & klinik distrik.Pada November 2017, telah dilakukan pengeluaran LB3
oleh pihak pengumpul dan pengangkut yang terdaftar di KLHK. PT SBA WI telah
bekerja sama dengan PT Dame Alam Sejahtera sebagai pengumpul dan
pengangkut LB3.

52
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Gambar 11. Penyerahan Limbah B3 ke pihak pemusnah

Tabel 25. Pemakaian material pupuk Nursery Tahun 2017


Bulan
Material Description Satuan Total
Januari Februari Maret April Mei Juni
FERTILIZER;DOLOMITE,MgO:18%,CaO3:19% KG 1.706,0 1.839,0 2.656,0 1.914,0 1.880,0 9.995,0
~FERTILIZER;GROWMORE,10-55-10 G - - - - - -
FERTILIZER:ANO,TSP,46%,40%,5%,GRN KG 543,0 605,0 1.140,0 633,0 550,0 3.471,0
FERTILIZER:ANO,KCL,60%,1%,COARSE KG - 100,0 150,0 - - 250,0
FERTILIZER;NPK:16-16-16 KG 62,0 358,0 95,0 55,0 - 570,0
FERTILIZER;MULTICOTE,10-26-10+3MgO KG - - - - - -
FERTILIZER;BAYFOLAN,11-08-06 ML - - - - - -
COCONUT HUSK;COSMIX COCOPEAT KG - - 890,0 - - 890,0
FERTILIZER;BIO-ORGANIC,AGRICARE,POWDER KG - - - - - -
~FERTILIZER;GROWMORE,32-10-10(454gr/bt) BT - - - - - -
~FERTILIZER;GROWMORE,10-55-10(454gr/bt) BT 5,0 69,0 14,0 - - 88,0
FERTILIZER;ROCK PHOSPHATE,P2O5:28-32% KG - - 130,0 - - 130,0
FERTILIZER;BIOFITALIK,EM4,SYSTEMIC L - - - - - -
FERTILIZER;SIMPLOT,10-26-11 KG 2.356,0 1.996,0 1.091,0 1.950,0 1.650,0 9.043,0
FERTILIZER;ROSASOL-N,29-10-10+3MgO KG 200,0 250,0 100,0 - - 550,0
FERTILIZER;ROSASOL-K,15-10-30-3Mg+TE KG 235,0 315,0 100,0 - 1.000,0 1.650,0
FERTILIZER;ROSASOL-P,15-30-15+TE KG 73,0 327,0 125,0 - - 525,0
FERTILIZER;ORGANIC,RHIZOMAX,PGPR G - - 1.000,0 - - 1.000,0
~FERTILIZER;GROWMORE,6-30-30(454gr/bt) BT 180,0 79,0 10,0 - - 269,0
FERTILIZER;NPK,12-11-20,KEBOMAS KG 15,0 380,0 - - 280,0 675,0

Data Nursery Control

53
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 26.Pemakaian material Insektsida Nursery semester I Tahun 2017


Bulan
Material Description Satuan Total
Januari Februari Maret April Mei Juni
~FUNGICIDE;BAYFIDAN 250 EC,SYSTEMIC L - - - - - -
~INSECTICIDE;REGENT 50 SC,SYSTEMIC,CT&SM L - - - - - -
~INSECTICIDE;PENTACRON 500 EC,CONTACT&SM ML - - - - - -
~INSECTICIDE;DECIS 2.5 EC,CONTACT ML - - - - - -
FUNGICIDE;ANVIL 50 SC,SYSTEMIC L 16,0 - 37,0 - 18,0 71,0
~FUNGICIDE;DELSENE MX80 WP,CONTACT&PROTE KG - - - - - -
FUNGICIDE;SCORE 250 EC,SYSTEMIC L 11,0 1,8 - - 5,0 17,8
SULFURIC ACID;>98%,IND,LIQ KG 116,0 140,0 22,0 4,0 44,0 326,0
BACTERICIDE;AGREPT 20 WP,SYSTEMIC G 2.500,0 1.750,0 7.350,0 1.250,0 - 12.850,0
FUNGICIDE;ANTRACOL 70 WP,CONTACT KG 15,0 24,0 5,0 2,0 - 46,0
~UNGICIDE;FOLICUR 25 WP,SYSTEMIC G - - - - - -
BACTERICIDE;PLANTOMYCIN 7 SP,SYSTEMIC KG 1,0 0,7 9,0 0,3 0,4 11,4
FUNGICIDE;TRICHODERMA SPP,SOLID,NOGAN KG 63,0 - 225,0 275,0 - 563,0
FUNGICIDE;PROPINEB 70% WP,CONTACT KG - - - - - -
FUNGICIDE;MEFENOXAM 350g/l ES,SYSTEMIC ML - - - - - -
FUNGICIDE;DIFENOCONAZOLE 250g/l EC,SYST ML - 500,0 4.000,0 - - 4.500,0
INSECTICIDE;DIMEHYPO 400g/l SL,CONTACT&S L 1,0 - - - - 1,0
INSECTICIDE;CLOTHIANIDIN 600g/l EC,SYSTE ML 400,0 - - - 100,0 500,0
INSECTICIDE;SPINETORAM 120g/l SC,CONTAC+ ML 3.100,0 500,0 4.200,0 - 200,0 8.000,0
INSECTICIDE;MONOSULTAP+FLUBENDIAMIDE 68% G 1.250,0 500,0 - 20,0 - 1.770,0
BACTERICIDE;OXOLINIC ACID 20 WP,SYSTEMIC G - - - - - -

Data Nursery Control

54
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 27. Pemakaian material Insektsida Plantation Tahun 2017

3. Pengendalian dan Penanggulangan Kebakaran


Pemantauan Index bahaya kebakaran dilakukan berdasarkan pantauan dari
satelit yang mana setiap harinya kita dapat dari BMKG dan kita aplikasikan ke
Lapangan.

Tabel 28. Koordinat Menara Api


Lokasi Koordinat
Distrik Teluk Pulai S2.938 E105.792
Distrik Sungai Riding S3.074 E105.808
Distrik Lebong Hitam S3.021 E105.652
Distrik Teluk Daun S2.894 E105.584
Distrik Kuala Lumpur S3.192 E105.653

55
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Gambar 13. Menara api dan Pemantauan dari menara api


Memetakan daerah rawan kebakaran melakukan pembuatan Peta areal rawan
kebakaran

Gambar 14. Peta areal rawan kebakaran

56
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Pemasangan papan peringatan dilakukan di masing – masing distrik yang berjumlah


60 unit plang larangan kebakaran dengan berbagai jenis baik permanen dan non
permanen.

Gambar 15. Pemasangan banner himbauan dan sosialisasi bahaya kebakaran

Pembentukan satgas Kebakaran yang dilakukan oleh perusahaan dan dilatih oleh
BKSDA provinsi sumatera selatan yang dilakukan pelatihan di Daops III Kayu agung
Manggala Agni Ogan Komering Ilir.

Gambar 16. Pelatihan satgas kebakaran

57
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Pelaksanaan patroli secara rutin dilakukan secara berkala dengan melibatkan


security dan humas dilibatkan untuk melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran
di desa – sesa yang bedekatan dengan konsesi perusahaan baik darat, air dan
udara.

Gambar 17. Patroli areal

Melakukan Pemantauan Hotspot menggunakan satelit NOAA,Aqua,Terra secara


berkelanjutan dan di aplikasikan ke lapangan jika terpantau hotspot dikirim
menggunakan email dan langsung melakukan komunikasi ke lapangan untuk
dilakukan Verifikasi lapangan.

Gambar 18.Pemantauan Hotspot menggunakan satelit NOAA

58
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Pemantauan lebih intensif mendekati kebakaran yaitu memperketat ruang


patroli darat, air , udara dan monitoring Hotspot serta melibatkan Masyarakat peduli
Api, bekerjasama juga dengan instansi pemerintahan untuk di lalukannya evaluasi
kesiap siagaan sarana dan prasarana kebakaran.

Gambar 19. PosTaktis


Membuat postaktis guna untuk melakukan pemantauan areal rawan
kebakaran yang bekerjasama dengan Masyarakat peduli api yang dilengkapi dengan
kendaraan patroli darat dan air serta peralatan pemadam posko tersebut ada yang
permanen dan ada juga yang menggunakan tenda mandah.

Gambar 20. Fire Belt


Membuat Fire Belt( di luar konsesi ) sebagai sekat jika terjadi penjalaran api dari luar
konsesi perusahaan sehingga tidak masuk kedalam areal konsesi perusahaan.

59
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Gambar 21. Fire Break


Membuat Fire Break ( di dalam konsesi ) sebagai sekat api jika terjadi kebakaran di
perbatasan konsesi distrik yang berdekatan karena satu hamparan dengan distrik
lainnya.
Membuat Embung – embung air untuk antisipasi jika terjadi kekeringan pada saat
musim kemarau dan juga untuk water boombing menggunakan helikopter

Gambar 22.Embung Air

Sosialisasi Pencegahan Kebakaran yang bekerjasama dengan Pemerintahan


dilakukan satiap tahunnya dengan berbagai program baik langsung kunjungan ke
desa – desa dan di kumpulkan di Balai kecamatan sehingga memberikan himbauan
langsung ke masyarakat serta membagikan maklumat dari Kepolisian Daerah
sumatera selatan dan dilangsungkan penanda tanganan kesepakatan antara tokoh
masyarakat dan tim pemerintahan baik dari kabupaten dan provinsi.

60
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Gambar 23. Sosialisasi Pencegahan Kebakaran hutan


Perusahaan membentukan Masyarakat Peduli Api ( MPA ) dengan jumlah 58 orang
di tahun 2017.

Gambar 20. Masyarakat Peduli Api

Tabel 29. MPA mitra PT SBA WI


MPA mitra PT SBA
Desa Jml MPA PT SBA
DSR DTP DKL DLH DTD
Kuala Dua Belas 14 14
Simpang Tiga 6 6
Simpang Tiga Sakti 14 7 7 28
Simpang Tiga Abadi 2 2
Simpang Tiga Makmur 8 8
Total 14 14 15 15 0 58

61
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Gambar 24.Cek list peralatan kebakaran


Ulasan :
Pemenuhan Sarana dan Prasarana kebakaran PT. SBA Wood Industries
mempedomani atas dasar Peraturan Pemerintah yang mana terdapat Peraturan
sebagai berikut :
1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.32/MenLHK/Setjen/Kum. 1/3/2016 tentang pengendalian kebakaran
hutan dan lahan.
2. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2015 Tentang
peningkatan pengendalian kebakaran Hutan dan Lahan
3. Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam
Nomor : 243/Kpts/DJ-VI/1994 Tentang Petunjuk Teknis Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Areal Pengusaha Hutan dan
Areal Penggunaan Lainnya
4. Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam
Nomor : 247/Kpts/DJ-VI/1994 Tentang Standarisasi Sarana Pencegahan dan
Penaggulangan Kebakaran Hutan
5. Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
Nomor : P.3/IV/SET/2014 Tentang Organisasi Manggala Agni dan Wilayah
Kerja Daerah Operasi Pengendalian Kebakaran Hutan
6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.12/Menhut-II/2009 Tentang
Pengendalian Kebakaran Hutan.

62
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

7. Peraturan Pemerintah Nomor : 4 Tahun 2011 Tentang Pengendalian


kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan
Kebakaran Hutan dan atau lahan.

63
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 30. Peralatan/Sarana Prasarana Pencegahan Kebakaran HutanPT. SBA Wood Industries

64
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

65
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

66
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

67
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

C. Aspek Sosial
Monitoring dilakukan pada prinsip kelestarian sosial untuk mewujudkan hubungan
harmonis antara perusahaan dan masyarakat. Masyarakat sekitar perusahaan tidak
akan lepas dari dampak perusahaan. Monitoring ini didasarkan pada parameter
pengelolaan sosial seperti kesejahteraan, pendidikan, sosialekonomi, dan budaya.

68
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 31. Realisasi Program CD 2017


No Kegiatan Volume Satuan Distrik
Keterangan
PERIODE JANUARI 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR
Dua Belas
2 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 2 Orang DSR Desa Kuala Dua Belas
3 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Sakti
Program DMPA DLH , Bantuan
4 56 Meter DLH Desa Simpang Tiga Sakti
HOSE;NYLON,2"D(WITHTHREADED)
TOTAL PERIODE JANUARI 2017
PERIODE FEBRUARI 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
Kampung Parit 26, Desa Kuala
7 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR
Dua Belas
9 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 3 Orang DKL Tulung selapan
10 Pogram DMPA DLH, pembuatan keramba 1 Paket DLH Simpang Tiga Makmur
TOTAL FEBRUARI
PERIODE MARET 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
Kampung Parit 26, Desa Kuala
7 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR
Dua Belas
9 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 1 Orang DSR Desa Kuala Dua Belas
10 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 2 Orang DKL Desa Tulung Selapan

69
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

TOTAL MARET
PERIODE APRIL 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
Kampung Parit 26, Desa Kuala
7 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR
Dua Belas
9 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 1 Orang DSR Desa Kuala Dua Belas
10 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 4 Orang DKL Desa Tulung Selapan
11 Bantuan Isra Miraj Desa Kuala Dua Belas 1 Paket DSR Desa Kula Dua Belas
TOTAL PERIODE APRIL 2017
PERIODE MEI 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
Kampung Parit 26, Desa Kuala
7 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR
Dua Belas
Kampung Parit 26, Desa Kuala
8 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 3 Orang DKL
Dua Belas
Bantuan Mesin WTP (Include tangki stanless dan penampung
9 1 Paket DKL Desa Rantau Lurus
air)
10 Biaya bantuan isra miraj Desa Simpang Tiga Makmur 1 Paket DLH Desa Simpang Tiga Makmur
11 Biaya bantuan isra miraj Desa Simpang Tiga Sakti 1 Paket DLH Desa Simpang Tiga Sakti
12 Pogram DMPA DLH, Dana Pembelian Waring 16 Roll DLH Desa Simpang Tiga Makmur
13 Pogram DMPA DLH, Dana Pembelian Stabilizer 1 Ea DLH Desa Simpang Tiga Makmur
TOTAL PERIODE MEI 2017
PERIODE JUNI 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
70
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
6 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR Kampung Buntuan
Desa Simpang Tiga Sakti ,
7 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 4 Orang DKL
Tulung Selapan
8 Biaya bantuan Nuzulul Quran 1 Paket DKL Kampung Matyasin
9 Pogram DMPA DLH, Dana Pembelian Sprayer 2 Unit DLH Desa Simpang Tiga Makmur
10 Pogram DMPA DLH, Dana Pembelian Handtracktor 1 Unit DLH Desa Simpang Tiga Makmur
TOTAL PERIODE JUNI 2017
PERIODE JULI 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
6 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR Kampung Buntuan
Simpang Tiga, Simpang Tiga
7 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 5 Orang DKL
Sakti
8 Program DMPA Pembelian CHEST FREEZER;AB-226T,GEA 2 EA DLH Desa Simpang Tiga Makmur
9 Program DMPA Pembelian BASIN;PLASTIC,70cmD 11 EA DLH Desa Simpang Tiga Makmur
Program DMPA Pembelian
10 11 EA DLH Desa Simpang Tiga Makmur
BASKET;PLASTIC,42cmH,22cmW,64cmL
TOTAL PERIODE JULI 2017
PERIODE AGUSTUS 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
6 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR Kampung Buntuan
7 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 6 Orang DKL Desa Matyasin, Desa Tulung
71
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Selapan
8 Bantuan HUT RI Desa 1 Paket DSR Desa Kuala Dua Belas
9 Bantuan HUT RI Desa 2 Paket DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
Desa Simpang Tiga Makmur,
10 Bantuan HUT RI Desa 2 Paket DLH
Desa Simpang Tiga Sakti
Bantuan Program DMPA, FISH MEALS;HI-PRO VITE-781-
11 280 KG DLH Desa Simpang Tiga Sakti
1,20kg/BAG
Bantuan Program DMPA, FISH MEALS;HI-PRO VITE-
12 660 KG DLH Desa Simpang Tiga Sakti
781,30kg/BAG
Bantuan Program DMPA, VACUUM
13 17 EA DLH Desa Simpang Tiga Makmur
PACK;PLASTIC,15cmWx20cmL,100/PACK
Bantuan Program DMPA, SHIP
14 1 SET DLH Desa Simpang Tiga Makmur
BODY;WOOD,(7.0L,1.0W,0.7H)m,COMPLET
Bantuan Program DMPA, SHIP
15 1 SET DLH Desa Simpang Tiga Makmur
BODY;WOOD,(5.0L,0.6W,0.7H)m,COMPLET
16 Bantuan Program DMPA, Biaya Tenaga Pendamping 3 Bulan DLH Desa Simpang Tiga Makmur
TOTAL PERIODE AGUSTUS 2017
PERIODE SEPTEMBER 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
6 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR Kampung Buntuan
7 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 3 Orang DKL Desa Tulung Selapan
8 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 1 Orang DSR Desa Tulung Selapan
9 Bantuan Hewan Qurban 2 Ekor DSR Desa Kuala Dua Belas
10 Bantuan Hewan Qurban 2 Ekor DKL Kp. Bahar Jaya, Kp. Matysin
Desa Simpang Tiga Sakti, Desa
11 Bantuan Hewan Qurban 2 Ekor DLH
Simpang Tiga makmur
12 Bantuan Pelatihan Petani DMPA 1 Tim DKL Desa Rantau Lurus
Bantuan Program DMPA, FARM
13 3 Unit DKL Desa Rantau Lurus
TRACTOR;G3000,QUICK,W/RD85D1,KUBOTA
14 Bantuan Program DMPA, Biaya Tenaga Pendamping 1 Bulan DLH Desa Simpang Tiga Makmur
72
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

TOTAL PERIODE SEPTEMBER 2017


PERIODE OKTOBER 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
6 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR Kampung Buntuan
7 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 4 Orang DKL Desa Tulung Selapan
Bantuan transport material pembangunan Ds. Simpang Tiga
8 1 Paket DKL Desa Simpang Tiga Sakti
Sakti
9 Bantuan Pembangunan Sekolah 1 Paket DSR Desa Kuala Dua Belas
Desa Simpang Tiga Sakti, Desa
10 Bantuan Siswa Berprestasi 2 Paket DLH
Simpang Tiga Makmur
11 Bantuan Program DMPA, WARING NET;NYLON,1.2MW,100ML 6 Roll DKL Desa Rantau Lurus
Bantuan Program DMPA, SIGN
12 1 Ea DKL Desa Rantau Lurus
BOARD;AL,120cmW,80cmL,C/W.BEAM
13 Bantuan Program DMPA, Biaya Tenaga Pendamping 1 Bulan DLH Desa Simpang Tiga Makmur
TOTAL PERIODE OKTOBER 2017
PERIODE NOVEMBER 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
6 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR Kampung Buntuan
7 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 2 Orang DKL Desa Tulung Selapan
8 Bantuan Beasiswa 1 Paket DSR Desa Kuala Dua Belas
9 Bantuan Buku Belajar Siswa 1 Paket DSR Desa Kuala Dua Belas
Bantuan Program DMPA, VACUUM SEALER;DZ-400TN-
10 1 Ea DLH Desa Simpang Tiga Makmur
B,RAMESIA
11 Bantuan Program DMPA,PASTE 1 Unit DLH Desa Simpang Tiga Makmur
73
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

GRINDER;MACHINE,30kg/HOUR,DIESEL
Bantuan Program DMPA, FUNGICIDE;TRICYCLAZOLE 200
12 5 L DLH Desa Simpang Tiga Makmur
SC,SYSTEMIC
Bantuan Program
13 12,500 G DLH Desa Simpang Tiga Makmur
DMPA,INSECTICIDE;MONOSULTAP+FLUBENDIAMIDE 68%
14 Bantuan Program DMPA,SEED;ORYZA SATIVA 1,000 KG DLH Desa Simpang Tiga Makmur
15 Bantuan Program DMPA, Pupuk NPK 575 KG DLH Desa Simpang Tiga Makmur
16 Bantuan Program DMPA, WOOD;GELAM,6-8cmD,4mL 210 EA DKL Desa Rantau Lurus
17 Bantuan Program DMPA, Biaya Tenaga Pendamping 1 Bulan DLH Desa Simpang Tiga Makmur
TOTAL PERIODE NOVEMBER 2017
PERIODE DESEMBER 2017
Kampung Parit 26, Desa Kuala
1 Bantuan Honor Guru Desa 3 Orang DSR
Dua Belas
2 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Makmur
3 Bantuan Honor Guru Desa 4 Orang DLH Desa Simpang Tiga Sakti
4 Bantuan Honor Guru Desa 2 Orang DKL Kp. Matyasin, Desa Simpang Tiga
5 Bantuan Honor Guru Desa 1 Orang DKL Desa Simpang Tiga Abadi
6 Bantuan Tunjangan Medis 1 Orang DSR Kampung Buntuan
7 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 1 Orang DKL Desa Tulung Selapan
8 Pengobatan gratis Desa Binaan PT. SBAWI 2 Orang DTP Desa Tulung Selapan
9 Bantuan Maulid Nabi 1 Paket DLH Desa Simpang Tiga Makmur
10 Bantian Sumur Bor 1 Paket DLH Desa Simpang Tiga Sakti
11 Bantian Rumah WTP 1 Paket DLH Desa Simpang Tiga Sakti
12 Bantuan Santunan Anak Yatim 1 Paket DLH Desa Simpang Tiga Sakti
13 Program DMPA, bantuan FISHING STONE;0.5cmD,1.5cmL 3,000 Ea DLH Desa Simpang Tiga Makmur
14 Program DMPA, bantuan FISHHOOK;NO 10,100pc/BOX 110 Ea DLH Desa Simpang Tiga Makmur
15 Program DMPA, bantuan FISHING LINE;NO.70,TOURNAMENT 15 Ea DLH Desa Simpang Tiga Makmur
16 Program DMPA, bantuan Herbisida Roll Up 75 Liter DLH Desa Simpang Tiga Makmur
17 Program DMPA, Pupuk NPK 700 Kg DLH Desa Simpang Tiga Makmur
TOTAL PERIODE DESEMBER 2017
GRAND TOTAL

74
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

III. RENCANA KELOLA TAHUN 2018

A. Aspek Prasyarat

Rencana kelola Prasyarat berdasarkan rencana RKT tahun 2018 dapat di lihat pada
table berikut :

a. Data Rencana Tenaga Kerja

Tabel 32.Rencana Sasaran Organisasi Kegiatan dan Tenaga Kerja


No Kegiatan Satuan Rencana
1 Tenaga Teknis
Timber Crusing Orang 10
PKB-R Orang 23
Binhut Orang 12
Nenhut Orang 5
Kurpet Orang 2
Jumlah Orang 52
2 Tenaga Non Teknis Orang
Jumlah Orang 3.453
Total (1+2) Orang 3.505
Sumber : Data Perencanaan PT. SBA WI RKT 2018

b. Data rencana Pembanguan Infrastruktur

Tabel 33. Rencana Pembanguana Infrastruktur 2018


No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan
Base Camp Nursery konsolidasi di DLH
1 kontraktor dan Unit 6
tenaga kerja
2 Gudang Unit 18 5 di DTP, 1 di DSR, 12 Nursery DLH
3 Kantor Unit 1 Nursery konsolidasi di DLH
10 di DTP, 3 di DLH, 2 di DKL, 1 di
4 Perumahan/Mess Unit 18
DSR, 2 NLH
5 Gorong-Gorong Unit 112 9 di DTP, 61 SR, 42 di NLH
5 di DTP, 3 di DSR, 4 di DLH, 3 di
6 Instalasi Unit 28
DKL, 12 di NLH, 1 di NTD
1 di DTP, 2 di DSR, 2 di DLH, 1 di
7 Pos Unit 6
NLH
8 Klinik Unit 1 1 di DTP (on Progres)
9 Naungan Unit 107 1 di DTP, 3 di DLH, 103 di NLH
10 Kolam Unit 16 1 di DTP, 7 di DSR, 8 di NLH
11 Menara Unit 1 1 unit di DTP
12 Tempat ibadah Unit 1 1 unit di NLH
13 Workshop Unit 3 2 unit PMD, 1 unit Lab NLH
Sumber : Data Perencanaan PT. SBA WI RKT 2018
75
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

B. Aspek Produksi

1. Rencana Kegiatan Pembibitan, Penyiapan Lahan, Penanaman dan


Panen

Rencana kelola produksi berdasarkan rencana RKT tahunan, namun untuk RKT PT.
SBA WI memiliki periode waktu pada bulan Januari - Desember.Berikut disajikan
rencana kelola aspek produksi untuk tahun 2018.

Tabel 34. Rencana Kegiatan Aspek Produksi Tahun 2018.


No Kegiatan Satuan Luas Volume
Pembibitan
Acacia crassicarpa Batang 341.560
1 Acacia mangium Batang 5.835.041
Eucalyptus Batang 76.047
Penyiapan Lahan
2 Areal Bekas Panen Ha 4.463,1
Penanaman
Acacia crassicarpa Ha 232.88
3 Acacia mangium Ha 3.978.35
Eucalyptus Ha 52
Pemanenan
4 Areal Bekas Panen Ha 24.118,58
Sumber : Data Perencanaan PT. SBA WI RKT 2018

Tabel 35. Inventarisasi tanaman


No Kegiatan Satuan Rencana
1 Tanaman Pokok Ha 5.916
Total Ha 5.916
Sumber : Data Perencanaan PT. SBA WI RKT 2018

C. Aspek Ekologi

Berdasarkan hasil studi AMDAL dan HCVF, telah diketahui dampak-dampak yang
akan muncul dari kegiatan Hutan Tanaman Industri di PT. SBA WI dan di dalamnya
mencakup rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan.
Namun seiring berjalannya waktu mungkin akan terjadi perubahan-perubahan yang
cukup berarti di dalam konsesi terutama dalam aspek ekologi, agar fungsi ekologi
dapat terjaga serta pengelolaan dan pemantauan lingkungan dapat terpola, terarah

76
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

dan terlaksana dengan baik, maka diperlukan Rencana Operasional Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Tahunan.

Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Operasional merupakan bentuk komitmen


dan dukungan perusahaan terhadap fungsi-fungsi ekologi, seperti (1) Perlindungan
terhadap flora dan fauna yang dilindungi ; (2) Konservasi tanah dan air ; (3)
Menjaga keutuhan wilayah melalui pengamanan dan perlindungan hutan. Berikutnya
disajikan rencana kelola aspek ekologi untuk tahun 2018.

Tabel 36. Rencana Pengelolaan Kelestarian Fungsi Hutan Tahun 2018

Sumber data HSE

Tabel 37.Rencana Operasional Penataan dan Penandaan Batas Kawasan


Pengelolaan Nilai Konservasi Tinggi & Nilai Konservasi Tinggi

Lokasi Detail Lokasi


NKT Institusi
Panjang Kegiatan Pengelolaan Pengeloalaan
dikelola Distrik Pelaksanaan
(Km ) KPNKT
a c d f g h
• NKT 1.2 a Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT Sempadan Sungai
• NKT 1.3 Distrik Kuala
196 b Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT KPSL FS dan PSD /PSU
• NKT 1.4 Lumpur
c Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT T anaman Kehidupan
• NKT 4.1
• NKT 4.3 a Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT Sempadan Sungai
Distrik Lebong
• NKT 5 277 b Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT KPSL FS dan PSD /PSU
Hitam
c Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT T anaman Kehidupan
a Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT Sempadan Sungai
Distrik Sungai
83 b Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT KPSL FS dan PSD /PSU
Riding
c Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT T anaman Kehidupan
Distrik T eluk Daun 20 a Penataan dan penandaan batas berupa Sign Board dan Sign Plat KPNKT KPPN FS dan PSD /PSU

77
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 38. Rencana Rehabilitasi Area Terdegradasi Kawasan Pengelolaan Nilai


Konservasi Tinggi

Lokasi Detail Lokasi


HCV Institusi
Luas Kegiatan Pengelolaan Pengelolaan
dikelola Distrik Pelaksanaan
( Ha ) KPNKT
a c d f g h
• NKT 1.2 a Rehabilitasi Areal KL - KPNKT KPSL Terdegradasi
• NKT 1.3 b Pengkayaan Areal KL - KPNKT KPSL Terdegradasi
KPSL FS dan PSD /PSU
• NKT 1.4 c Regenerasi Alami Areal KL - KPNKT KPSL Terdegradasi
• NKT 4.1 Distrik Kuala c Pemeliharaan Areal KL - KPNKT KPSL Terdegradasi
402 Ha
• NKT 4.3 Lumpur a Rehabilitasi Areal KL - KPNKT Sempadan Sungai Terdegradasi
• NKT 5 b Pengkayaan Areal KL - KPNKT Sempadan Sungai Terdegradasi
Sempadan Sungai FS dan PSD /PSU
c Regenerasi Areal KL - KPNKT Sempadan Sungai Terdegradasi
c Pemeliharaan Areal KL - KPNKT Sempadan Sungai Terdegradasi
a Rehabilitasi Areal KL - KPNKT Sempadan Sungai Terdegradasi
Distrik Lebong b Pengkayaan Areal KL - KPNKT Sempadan Sungai Terdegradasi
573 Ha Sempadan Sungai • FS dan PSD /PSU
Hitam c Regenerasi Areal KL - KPNKT Sempadan Sungai Terdegradasi
c Pemeliharaan Areal KL - KPNKT Sempadan Sungai Terdegradasi
a Rehabilitasi Areal KL - KPNKT KPPN Terdegradasi
b Pengkayaan Areal KL - KPNKT KPPN Terdegradasi • FS dan PSD /PSU
Distrik Teluk Daun 174 Ha KPPN
c Regenerasi Alami Areal KL - KPNKT KPPNTerdegradasi
c Pemeliharaan Areal KL - KPNKT KPPN Terdegradasi

Tabel 39.Rencana Operasional Kegiatan Sosialisasi Kawasan Pengelolaan Nilai


Konservasi Tinggi & Satwa Liar Dilindungi
Lokasi Detail Lokasi
NKT Institusi
Luas Kegiatan Pengelolaan Pengelolaan
dikelola Distrik Pelaksanaan
KPNKT KPNKT
a c d f g h
• NKT 1.2 a Penyuluhan dan Sosialiasi kepada staft, mitra kerja dan masyarakat • Sempadan Sungai. FS dan CD
Distrik Kuala
• NKT 1.3 21,935 Pemasangan rambu – rambu ( Sign Board KPNKT, Jalur Perlintasan gajah, • KPSL
Lumpur c FS dan PSD /PSU
• NKT 1.4 larangan berburu & papan amaran satwaliar dilindungi ) • TK
• NKT 4.1 a Penyuluhan dan Sosialiasi kepada staft, mitra kerja dan masyarakat • Sempadan Sungai. FS dan CD
Distrik Lebong
• NKT 4.3 47,102 Pemasangan rambu – rambu ( Sign Board KPNKT, Jalur Perlintasan gajah, • KPSL
Hitam c FS dan PSD /PSU
• NKT 5 larangan berburu & papan amaran satwaliar dilindungi ) • KPPN
a Penyuluhan dan Sosialiasi kepada staft, mitra kerja dan masyarakat • Sempadan Sungai. FS dan CD
Distrik Sungai
9,866 Pemasangan rambu – rambu ( Sign Board KPNKT, Jalur Perlintasan gajah, • KPSL
Riding c FS dan PSD /PSU
larangan berburu & papan amaran satwaliar dilindungi ) • TK
a Penyuluhan dan Sosialiasi kepada staft, mitra kerja dan masyarakat • Buffer Zone FS dan CD
Distrik Teluk Pulai 22 Pemasangan rambu – rambu ( Sign Board KPNKT, Jalur Perlintasan gajah, • TK
c FS dan PSD /PSU
larangan berburu & papan amaran satwaliar dilindungi ) • TPO

78
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 40.Rencana Kegiatan Perlindungan & Pengamanan Kawasan Pengelolaan Nilai


Konservasi Tinggi & Satwa Liar Dilindungi
Lokasi
NKT Detail Lokasi Institusi
Luas Kegiatan Pengelolaan
dikelola Distrik Pengeloalaan KPNKT Pelaksanaan
KPNKT
a c d f g h
• NKT 1.2 Pengendalian pengamanan kawasan dan perburuan satwaliar dilindung di • Sempadan Sungai.
Distrik Kuala a FS dan PSD /PSU,
• NKT 1.3 21,935 KPNKT • KPSL
Lumpur WM
• NKT 1.4 b Pengawasan pembersihan kanal yang berbatasan dengan areal KPNKT • TK
• NKT 4.1 Pengendalian pengamanan kawasan dan perburuan satwaliar dilindung di • Sempadan Sungai.
Distrik Lebong a FS dan PSD /PSU,
• NKT 4.3 47,102 KPNKT • KPSL
Hitam WM
• NKT 5 b Pengawasan pembersihan kanal yang berbatasan dengan areal KPNKT • KPPN
• NKT 6 Pengendalian pengamanan kawasan dan perburuan satwaliar dilindung di • Sempadan Sungai.
Distrik Sungai a
9,866 KPNKT • KPSL FS dan PSD /PSU
Riding
b Pengawasan pembersihan kanal yang berbatasan dengan areal KPNKT • TK
Pengendalian pengamanan kawasan dan perburuan satwaliar dilindung di • Buffer Zone
a
Distrik Teluk Pulai 22 KPNKT • TK FS dan PSD /PSU
b Pengawasan pembersihan kanal yang berbatasan dengan areal KPNK • TPO

Tabel 41.Rencana Kegiatan Pengendalian Bahaya Kebakaran Pada Kawasan


Pengelolaan Nilai Konservasi Tinggi
Lokasi
NKT Detail Lokasi Institusi
Luas Kegiatan Pengelolaan
dikelola Distrik Pengeloalaan KPNKT Pelaksanaan
KPNKT
a c d f g h
• NKT 1.2 a Memetakan kawasan yang rawan/potensial menimbulkan kebakaran
• NKT 1.3 Pemasangan rambu dan papan peringatan bahaya kebakaran dan
• Sempadan Sungai.
• NKT 1.4 b Sosialisasi dan kampanye tentang pentingnya untuk pencegahan meluasnya
Distrik Kuala • KPSL
• NKT 4.1 21,935 kebakaran pada KPNKT Fire Protection,
Lumpur •TK
• NKT 4.3 c Sosialisasi larangan pembakaran lahan kepada masyarakat sekitar
• T PO
• NKT 5 d Optimalisasi Desa Makmur Peduli Api (DMPA)
e Pelatihan penanganan kebakaran
a Memetakan kawasan yang rawan/potensial menimbulkan kebakaran
Pemasangan rambu dan papan peringatan bahaya kebakaran dan • Sempadan Sungai.
b Sosialisasi dan kampanye tentang pentingnya untuk pencegahan meluasnya • KPSL
Distrik Lebong
47,102 kebakaran pada KPNKT • KPPN Fire Protection,
Hitam
c Sosialisasi larangan pembakaran lahan kepada masyarakat sekitar •TK
d Optimalisasi Desa Makmur Peduli Api (DMPA) • T PO
e Pelatihan penanganan kebakaran
a Memetakan kawasan yang rawan/potensial menimbulkan kebakaran
Pemasangan rambu dan papan peringatan bahaya kebakaran dan
• Sempadan Sungai.
b Sosialisasi dan kampanye tentang pentingnya untuk pencegahan meluasnya
Distrik Sungai • KPSL
9,866 kebakaran pada KPNKT Fire Protection,
Riding •TK
c Sosialisasi larangan pembakaran lahan kepada masyarakat sekitar
• T PO
d Optimalisasi Desa Makmur Peduli Api (DMPA)
e Pelatihan penanganan kebakaran
a Memetakan kawasan yang rawan/potensial menimbulkan kebakaran
Pemasangan rambu dan papan peringatan bahaya kebakaran dan
b Sosialisasi dan kampanye tentang pentingnya untuk pencegahan meluasnya • Buffer Zone
Distrik Teluk Pulai 22 kebakaran pada KPNKT •TK Fire Protection,
c Sosialisasi larangan pembakaran lahan kepada masyarakat sekitar • T PO
d Optimalisasi Desa Makmur Peduli Api (DMPA)
e Pelatihan penanganan kebakaran

79
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 42.Inventarisasi Kerusakan & Sumber Kerusakan Pada Kawasan Pengelolaan


Nilai Konservasi Tinggi

Lokasi
NKT Detail Lokasi Institusi
Luas Kegiatan Pengelolaan
dikelola Distrik Pengeloalaan KPNKT Pelaksanaan
KPNKT
a c d f g h
• NKT 1.2 a Identifikasi kerusakan sumber kerusakan pada KPNKT • Sempadan Sungai.
Distrik Kuala FS ,PSU/PSD, Forest
• NKT 1.3 21,935 Melakukan penghitungan luas kawasan yang rusak dihitung secara citra • KPSL
Lumpur b Protection,
• NKT 1.4 lansat dan pengecekan ke lapangan • TK
• NKT 4.1 a Identifikasi kerusakan sumber kerusakan pada KPNKT • Sempadan Sungai.
Distrik Lebong
• NKT 4.3 47,102 Melakukan penghitungan luas kawasan yang rusak dihitung secara citra • KPSL FS ,Forest Protection,
Hitam b
• NKT 5 lansat dan pengecekan ke lapangan • KPPN
a Identifikasi kerusakan sumber kerusakan pada KPNKT • Sempadan Sungai.
Distrik Sungai
9,866 Melakukan penghitungan luas kawasan yang rusak dihitung secara citra • KPSL FS ,Forest Protection,
Riding b
lansat dan pengecekan ke lapangan • TK
a Identifikasi kerusakan sumber kerusakan pada KPNKT • Buffer Zone
Distrik Teluk Pulai 22 Melakukan penghitungan luas kawasan yang rusak dihitung secara citra • TK FS ,Forest Protection,
b
lansat dan pengecekan ke lapangan • TPO

Rencana Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Kebakaran 2018


1. Pembuatan Peta Rawan Kebakaran (Riskmap 2018)
2. Penyusunan Program Kerja berdasarkan Peta rawan kebakaran :
• Program Desa Makmur Peduli Api untuk 10 Desa
• Perawatan Kanal bloking, Embung Air, dan Sekat bakar
• Peningkatan Kompetensi Personil dengan pelatihan
• Pembuatan Posko Gabungan
• Edukasi ke sekolah-sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Dasar dan
Sekolah menengah Pertama
• Sosialisasi gabungan dengan melibatkan stakeholder
• Patroli Gabungan dengan melibatkan stakeholder

80
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

Tabel 43. FIRE OPERATIONAL MANAGEMENT PROGRAM 2018

Type Of Start End


No Milestone No Action Plan Target UoM UoF IFM PIC Year
Activity Date Date
1 Meningkatkan tindakan 1 Pembuatan Peta Rawan Project 1 Kali Yearly Fire Planning All FOM Oct Dec 2017
pencegahaan Kebakaran
kebakaran dengan 2 Penilaian Resiko Bahaya Project 1 Kali Yearly Fire Planning Egon Oct Dec 2017
membuat program Fire Kebakaran (Fire Prevention Rizar
Prevention effective Program)
dan efisian 3 Membuat Pos Gabungan Project 6 Pos Yearly Fire Egon Jun Nov 2018
Dengan pihak External di area Preparation Rizar
rawan bahaya kebakaran
4 Melakukan Patroli Darat bersama Project 6 Kali Yearly Fire Egon Jun Nov 2018
dengan pihak TNI/POLRI Preparation Rizar

5 Membuat speed Patroli dengan Project 1 Kali Yearly Fire Nicodem Jun Nov 2018
TNI di area rawan Preparation us
6 Perlaporan External P24 Regular 12 Kali Monthly Fire Arneldi Jan Dec 2018
Preparation Fickriza
7 Revisi SOP dan WI Project 1 Kali Yearly Fire Nicodem Feb Jun 2018
Preparation us
2 Meningkatkan tindakan 1 Assessment untuk Penunjukan FM Project 1 Kali Yearly Fire Panji Jan Feb 2018
persiapan dalam yang Sah berdasarkan SK HR Preparation Bintoro
menghadapi bahaya
kebakaran Hutan dan
Lahan
2 Laporan bulanan data Personil Regular 12 Kali Monthly Fire Arneldi Jan Dec 2018
(RPK Inti, RPKS, FR, HSE) Preparation Fickriza

3 Mengadakan Kick Off Meting Project 1 Kali Yearly Fire Panji Jan Feb 2018
Region Palembang Preparation Bintoro
4 Review jumlah RPK base Project 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan May 2018
kebutuhan secara Ideal di Preparation sya
Region Palembang
5 Monitoring dan Pelaporan Data Regular 365 Kali Daily Fire Panji Jan Dec 2018
Curah Hujan Harian Preparation Bintoro
6 Monitoring dan Pelaporan Regular 12 Kali Monthly FOM MP Jan Dec 2018
Cuaca Global bahaya El-nino
7 Monitoring dan Pelaporan Fire Regular 365 Kali Daily Fire Panji Jan Dec 2018
Danger Rating System harian Preparation Bintoro
8 Melakukan pemeriksaan Pompa Regular 48 Kali Weekly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
Pemadam Kebakaran Preparation sya
9 Pemeriksaan dan pelaporan Regular 12 Kali Monthly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
kondisi Papan Himbauan Preparation sya
10 Perbaikan dan atau Regular 12 Kali Monthly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
penambahan Papan himbauan Preparation sya

81
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

11 Pembuatan Poster dan Stiker Regular 2 Kali Semester Fire Panji Jan Jun 2018
himbauan Preparation Bintoro
12 Pemeriksaan dan pelaporan Regular 12 Kali Monthly Fire Arneldi Jan Dec 2018
Kelengkapan Sarpras P.32 Preparation Fickriza
13 Pemeriksaan dan pelaporan Regular 6 Kali Bimontly Fire Nicodem Jan Dec 2018
Kesiapan Peralatan Pemadam Preparation us
Kontraktor
14 Melakukan Audit Gudang Fire Regular 48 Kali Weekly Fire Nicodem Jan Dec 2018 Aspek 5S
Preparation us
15 Pemeriksaan dan perawatan Regular 6 Kali Bimontly Fire Arneldi Jan Dec 2018
Stasiun Cuaca (Manual Weather Preparation Fickriza
system dan Automatic Weather
System)
16 Pengecekan alarm/ sirine Regular 12 Kali Monthly Fire Nicodem Jan Dec 2018
emergency distrik untuk Preparation us
kebakaran
17 Pembuatan Tanki Air + Dudukan Regular 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan Jun 2018
peralatan mobil Slip On Preparation sya
18 Pemeriksaan dan Perawatan Regular 12 Kali Monthly Fire Panji Jan Dec 2018
Heliport Distrik Preparation Bintoro
19 Pemeriksasan dan perawatan Regular 12 Kali Monthly Fire Panji Jan Dec 2018
Helibase Palembang Preparation Bintoro
20 Pemeriksaan Kamera Thermal Regular 12 Kali Monthly Fire Egon Jan Dec 2018
Preparation Rizar
21 Monitoring Tool Kits dan alat Regular 12 Kali Monthly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
perbengkelan Preparation sya
22 Pemeriksaan Jalur Patroli dan Regular 12 Kali Monthly Fire Nicodem Jan Dec 2018
sekat bakar Preparation us
23 Pembuatan Box peralatan untuk Project 1 Kali Yearly Fire Panji Jan Jun 2018
External Load Helikopter distrik Preparation Bintoro
24 Melengkapi fasilitas Pos pantau Project 1 Kali Yearly Fire Fire Jan Jun 2018
diarea rawan untuk di buatkan Preparation Marshall
posko bersama(penempatan
BKO TNI)
25 Memastikan seluruh trailer Project 1 Kali Yearly Fire Nicodem Jan Jun 2018
ketingting bisa di connect kan ke Preparation us
Mobil Patroli

82
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

26 Pemasangan Tower mini di pos Project 1 Kali Yearly Fire Arneldi Jan Dec 2018
pantau yang memiliki area paling Preparation Fickriza
rawan dan tidak terjangkau
menara Api
27 Pengadaan Jaringan Komunikasi Project 1 Kali Yearly Fire Panji Jan Jun 2018
Air to Ground ke seluruh Distrik Preparation Bintoro
28 Perbaikan dan Update Frekuensi Project 1 Kali Yearly Fire Arneldi Jan Jun 2018
Repeater distrik Preparation Fickriza
29 Pembuatan Posko Gabungan Project 1 Kali Yearly Fire Egon Jan Jun 2018
Distrik Preparation Rizar
30 Update Peta Akses Regular 2 Kali Semester Fire Egon Jan Jun 2018
Preparation Rizar
31 Monitoring dan perawatan Regular 12 Kali Monthly Fire Arneldi Jan Dec 2018
Repiter Radio Preparation Fickriza
32 Pelatihan ICS untuk Karyawan Project 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
FOM Preparation sya
33 Pelatihan ICS untuk Distrik Project 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
Manager (DM) Preparation sya
34 Pelatihan ICS untuk Fire Marshall Project 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
(FM) Preparation sya
35 Pelatihan ICS untuk Crew Leader Project 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
(CL) Preparation sya
36 Pelatihan Arcgis oleh Tim Arcgis Project 1 Kali Yearly Fire Panji Jan Dec 2018
Jakarta Preparation Bintoro
37 Pelatihan Helicopter Ground Project 2 Kali Yearly Fire Panji Jan Dec 2018
Support FM & CL Preparation Bintoro
38 Refres Pelatihan Penggunaan Regular 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
Kompas, GPS, dan Peta Fire Preparation sya
Marshall dan Crew Leader
39 Pelatihan penggunaan Peta dan Regular 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
Kompas MPA Preparation sya
40 Pelatihan SITREP FM dan CL Project 1 Kali Yearly Fire Nicodem Jan Dec 2018
(Training Pelaporan) Preparation us
41 Pelatihan SITREP MPA (training Regular 1 Kali Yearly Fire Nicodem Jan Dec 2018
pelaporan) Preparation us
42 Pelatihan komunikasi Ground To Project 1 Kali Yearly Fire Panji Jan Dec 2018
Air - Air to Ground Preparation Bintoro
43 Pelatihan Militer untuk TRC, FM, Project 1 Kali Yearly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
CL, dan RPK Preparation sya
44 Pelatihan kebugaran Mingguan Regular 96 Kali Weekly Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
Preparation sya
45 Ujian Fisik (Pack Test dan Regular 3 Kali Semester Fire Hasbiyan Jan Dec 2018
Samapta) FM, CL, RPK inti Preparation sya
46 Hotspot Monitoring Regular 364 Kali Daily Fire Planning Egon Jan Des 2018
Rizar
47 Fross dan Sitrep Monitoring 2018

83
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

3 Memastikan sistem 1 Membuat Spot Landing di area Project 1 Kali Yearly Fire Planning Panji Jan Dec 2018
deteksi dini bejalan rawan di perbatasan / Pos Bintoro
dengan baik dan Pantau
mampu mendeteksi
setiap kebakaran dalam
sebelum luas 0.1 Ha
2 Patroli Helicopter Regular 120 Kali Yearly Fire Planning Panji Jan Dec 2018
Bintoro
3 Membuat Schedule Patroli Regular 2 Kali Semester Fire Planning Panji Jan May 2018
disetiap area Rawan dan masing Bintoro
masing pos Pantau
4 Melakukan Patroli Kebakaran Regular 365 Kali Daily Fire Planning Egon Jan Dec 2018
Rizar
5 Pemantauan Pos Pantau / Taktis Regular 365 Kali Daily Fire Planning Egon Jan Dec 2018
Rizar
6 Pemantauan Menara Api Regular 365 Kali Daily Fire Planning Egon Jan Dec 2018
Rizar
7 Membangun Sistem Zona dan Project 1 Kali Yearly Fire Planning Nicodem Jan Jun 2018
penempatan team Distrik us
2018
Memastikan setiap 1 Meng upgrade Team TRC (Quality Project 2 Kali Semester Fire Planning Nicodem Jan Jun 2018
kebakaran dapat dan Quantity) us
terkurung dalam waktu
4 jam

2 Membentuk Team ERT distrik Project 1 Kali Yearly Fire Planning Nicodem Jan Jun 2018
us
3 Melakukan Inspeksi Kesiap- Regular 4 Kali Yearly Fire Planning Nicodem Feb Dec 2018
siagaan distrik (Komunikasi, us
koordinasi, Inspeksi)
4 Melakukan pemeriksaan access Project 6 Kali Quartaly Fire Planning Egon Jan Dec 2018
darat,cannal dan Sungai di area Rizar
rawan kebakaran
5 Membangun Pos terpadu di Area Project 2 Kali Semester Fire Planning Egon Jan Oct 2018
Rawan kebakaran Rizar
6 Update dan Monitoring Access Regular 4 Kali Quartaly Fire Planning Panji Jan Dec 2018
Tercepat di Area Rawan Bintoro
Kebakaran
7 Pengadaan Airboat Project 1 Kali Yearly Fire Planning Nicodem Jan Jun 2018
us
8 Penambahan Helicopter Project 1 Kali Yearly Fire Planning Panji Jan Jun 2018
Bintoro
9 Pebaikan sistem Komunikasi (uji Project 1 Kali Yearly Fire Planning Egon Jan Jun 2018
coba sistem yang ada) Rizar
10 Simulasi Tanggap Darurat Regular 4 Kali Quartaly Fire Planning Panji Jan Jun 2018
kebakaran Bintoro

84
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

C. Aspek Sosial
Berikut disajikan rencana kelola aspek sosial untuk tahun 2018 PT. SBA WI.

Tabel 44. Pembinaan Dan Pemberdayaan Masyarakat PT. SBA WI Tahun 2018

No KEGIATAN Satuan RENCANA Keterangan


1 Pembanguan Penyaluran Infrastruktur
· Sarana air Bersi Unit 2 Sumur bor
Bantuan honor guru,
desa 14 orang dan
· Program Pendidikan Orang 14
bantuan berfrestasi 48
orang
Bantuan renovasi
· Sarana Pendidikan Unit 2 sekolah dan bantuan
perlengkapan sekolah
Bantuan pembanguan
· Sarana Peribadatan Orang 1
mushollah
Pengobatan gratis,
· Saranan Kesehatan Orang 1
Honor tenaga medis
Bantuan HUT RI,
· Sarana Olahraga/ Sosial Budaya Unit 11
Qurban dan PHBI
Peningkatan Sumber daya
2
Manusia
Penyuluhan pertanian
· Penyuluhan Kali/Th 1
dan agribisnis
Pelatihan pertanian
· Penyuluhan Kali/Th 2
oleh tenaga ahli
Pembinaan Kelembagaan
3
Masyarakat
· Kerjasama dengan koprasi sekitar
Unit
hutan
· Membangun kemitraan usaha Paket 1 Program DMPA
Sumber : Dept FSD Konservasi PT. SBA WI 2018

85
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

IV. PENUTUP

Ringkasan Pengelolaan Hutan PT. SBA WI disusun dan didistribusikan kepada para
pihak, supaya para pihak dapat mengetahui dan memperoleh informasi tentang
Pengelolaan Hutan yang ada di wilayah PT. SBA WI menurut aspek ekonomi
(produksi), aspek lingkungan (ekologi) dan aspek sosial.

Ringkasan Pengelolaan Hutan PT. SBA WI disusun berdasarkan hasil kerja yang
dilaksanakan oleh PT. SBAWI pada tahun 2017 dan rencana kegiatan tahun 2018.
Kami menyadari masih banyak hal yang harus dan perlu diperbaiki dalam
pengelolaan hutan yang ada pada PT. SBA WI. Oleh karena itu kami sangat
berharap adanya saran / masukan dari para pihak sehingga kami dapat mengelola
hutan menuju lestari Produkdi, Ekologi, dan Sosial secara seimbang.

Tabel 45: Pemantauan dan Evaluasi Secara Periodik


No KEGIATAN Satuan RENCANA Keterangan
1 Pemantauan Kegiatan Oprasional Secara Periodik
· Kelola Produksi Kali/Th 4 Laporan Triwulan
· Kelola Lingkungan Kali/Th 2 Laporan Per Semster RKL RPL
· Kelola Sosial Kali/Th 12 Laporan PMDH
2 Evaluasi Kebersihan Secara Periodik
· Kelola Produksi Kali/Th 2 Planning
· Kelola Lingkungan Kali/Th 2 Environment Compliance
· Kelola Sosial Kali/Th 12 External Relation
Sumber RKT PT SBA WI2018

1. Secara garis besar kegiatan pembangunan Hutan Tanaman Industri Tahun


2018 ini, PT. SBA Wood Industries akan melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
· Penyiapan lahan dalam rangka penanaman daur I (pertama) seluas 0
(nol) hektar dengan produksi pemanfaatan kayu untuk semua jenis dan
kelas diameter sejumlah 0 (nol) M3 , penyiapan lahan eks-HTI seluas
4.263,1 (Empat Ribu Dua Ratus Enam Puluh Tiga Koma satu) hektar dan
penyiapan lahan kegiatan tanaman kehidupan 200 (Dua Ratus) hektar.
· Pembibitan Tanaman Pokok 6.252.647 (Enam Juta Dua Ratus Lima Puluh
Dua Ribu Enam Ratus Empat Puluh Tujuh) batang.

86
RINGKASAN PUBLIK PT. SBA Wood Industries

· Pembibitan Tanaman Kehidupan jenis jeruk dan akasia sebanyak 266.600


(Dua Ratus Enam Puluh Enam Ribu Enam Enam Ratus) Batang. Jenis
tanaman kehidupan dikondisikan.
· Penanaman Seluas 4.463,1 (Empat Ribu Empat Ratus Enam Puluh Tiga
Koma Satu) hektar. Terdiri dari Tanaman Pokok Seluas 4.263,1 (Empat
Ribu Dua Ratus Enam Puluh Tiga Koma Satu) hektar, dan Tanaman
Kehidupan 200 (Dua Ratus) hektar.
· Pemeliharaan Seluas 16.039,1 (Enam Belas Ribu Tiga Puluh Sembilan
Koma Satu) hektar.
· Pemanenan hasil tanaman 24.118,6 (Dua Puluh Empat Ribu Seratus
Delapan Belas Koma Enam) hektar dengan produksi kayu 1.689.300,2
(Satu Juta Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Koma
Dua ) M3 berupa Kayu Bulat Kecil
· Kegiatan lain, yang rinciannya tercantum dalam Buku RKTUPHHK-HTI
Tahun 2018 serta lokasinya tergambar dalam peta

2. RKTUPHHK-HTI Tahun 2018 PT. SBA Wood Industries yang telah disusun ini
tidak tertutup kemungkinan akan disesuaikan/revisi apabila terjadi perubahan
peraturan pemerintah atau perubahan kondisi fisik sumberdaya hutan yang
disebabkan oleh faktor manusia maupun faktor alam, perubahan RKUPHHK-
HTI, penambahan atau pengurangan areal kerja, perubahan daur dan atau
jenis tanaman, maupun perubahan luas blok RKTUPHHK-HTI.

87

Anda mungkin juga menyukai