Anda di halaman 1dari 29

EKSTRAKSI VAKUM

OLEH :
BESSE IRMA

Pembimbing :
dr.DANIEL SARANGA, SP. OG (K)
PENDAHULUAN
Ekstraksi vakum merupakan suatu tindakan kebidanan untuk membantu
persalinan atau pengeluaran bayi dengan menggunakan tenaga negatif
(vakum) pada kepala bayi. Ektraksi vakum ini dilakukan dengan indikasi
persalinan lama, adanya gawat janin, adanya penyakit jantung
kompensata saat persalinan, atau adanya penyakit paru fibrotic.

Gagasan untuk melahirkan kepala janin dengan memakai tenaga vakum,


mula-mula dipelajari oleh Young (1706) dari Inggris, yang kemudian
secara berturut-turut dikembangkan oleh ahli-ahli obstetrik di negara-
negara Eropa dalam bentuk yang bermacam-macam. Bentuk ekstraktor
vakum bermacam-macam inti ternyata kurang popular dalam
pemakaiannya, karena banyak hambatan-hambatan teknik.
Baru pada tahun 1957 Malstrom ahli obstetri dari Swedia berhasil
membuat alat yang dinamakan ekstraktor vakum, yang dapat dipakai dengan
memuaskan, dan berdasar atas prinsip menyelenggarakan vakum antara kepala
janin dan alat penarik sehingga kepala mengikuti gerakan tersebut. Dengan
ekstraktsi vakum kepala bayi dapat diputar tanpa risiko terjepitnya jaringan
lunak ibu, serta tekanan intrakranial pada waktu traksi berkurang

Ekstraktor vakum merupakan salah satu faktor penyebab trauma


mekanik pada kepala bayi, dan telah dikenal sebagai penyebab langsung
kerusakan pembuluh darah dalam rongga intrakranial. Keamanan dan efikasi
alat ekstraksi vakum untuk membantu persalinan masih diperdebatkan oleh
para ahli obstetri selama bertahun-tahun
Tinjauan Pustaka
DEFINISI

Ekstraksi vakum adalah suatu persalinan


buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga
negatif (vakum) di kepalanya. Alat ini dinamakan
ekstraktor vakum atau ventouse.
Ekstraksi vakum merupakam tindakan
obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat
kala pengeluaran dengan sinergi tenaga
mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh
karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu
untuk mengekspresikan bayinya, merupakan
faktor yang sangat penting dalam menghasilkan
akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke
arah yang sama
• Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat
cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif
(vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit
kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial.
Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang
oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai.

• Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan


interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal
(tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum).
indikasi

• Mempersingkat kala II pada keadaan :


• Ibu tidak boleh meneran terlalu lama pada kala II akibat kondisi
obstetri tertentu (pre eklampsia berat, anemia, diabetes
mellitus, eklampsia), penaykit jantung kompensta, penyakit
paru-paru fibrotic

• Kondisi obstetri tertentu :


• Riwayat SC
• Kala II memanjang
• Pada Nulipara 2 jam
• Pada Multipara 1 jam
• Maternal distress pada kala II
• Gawat janin pada kala I
kontraindikasi

Kontraindikasi Absolute Kontraindikasi relatif


: • 1. Pasca pengambilan sediaan darah dari
• Disproporsi sepalo-pelvik . kulit kepala janin.
• Operator tidak dapat mengenali denominator dengan
baik • 2. Prematuritas <36 minggu
• Operator tidak kompeten untuk melakukan ekstraksi • Kecuali pada persalinan gemelli anak ke II
vakum.
• Kelainan letak :
dimana persalinan hanya memerlukan
– Presentasi Muka traksi ringan akibat sudah adanya dilatasi
– Letak Dahi servix dan vagina.
– Presentasi Lintang • Dikhawatirkan terjadi trauma intrakranial,
– “After coming head” pada presentasi sungsang
• Indikasi tindakan EV tidak jelas
perdarahan intrakranial , ikterus
• Posisi dan penurunan kepala janin tidak dapat neonatorum berat.
ditentukan dengan jelas • 3. IUFD
• Diduga atau terdapat gangguan faal pembekuan darah
pada janin. • Oleh karena : tidak dapat terbentuk
• Ruptur uteri membakat ( imminens). kaput.
• Keadaan ibu dimana ibu tidak boleh mengejan, misalnya • Pada janin maserasi, kranium sangat
pada penyakit jantung berat, preeklampsia berat, asma
berat, dan sebagainya. lunak sehingga pemasangan mangkuk
menjadi sulit.
• 4.Kelainan kongenital janin yang
menyangkut kranium : anensephalus
Alat-Alat

• Cup sejenis mangkuk dari logam yang • Rantai dari logam yang berhubungan dengan
agak mendatar dengan berbagai ukuran alat bundar dan datar; alat tersebut dimasukan
biaswanya 3, 5, dan 7 cm (diameter 30 ke dalam rongga mangkuk sehingga dapat
menutup lubangnya; selanjutnya rantai
samapi dengan 60 mm) dengan lubang dimasukan ke dalam pipa karet dan setelah
di tengah-tengahnya. Ekstraktor utama ditarik kuat, dikaitkan kepada alat penarik.
yang ada terdiri dari mangkuk yang
terbuat dari karet yang lembut atau • Pipa karet yang pada ujung yang satu
plastik dan bukan dari logam. dihubungkan dengan alat penarik dan dengan
ujung yang lain dengan botol penampung
cairan yang terisap (lendir, darah, air ketuban,
• Dua macam ekstraktor vakum yang dan sebagainya)
sering digunakan adalah mangkuk
polimer silikon dan mangkuk plastik
• Manometer untuk membuat dan mengatur
sekali pakai yang lebih kecil. tekanan negatif dan pompa tangan atau elektrik
untuk mengisap udara, yang berhubungan
• Pipa / selang karet yang pada ujung yang dengan botol penampung dan
menyelenggarakan vakum antara mangkuk dan
satu dihubungkan dengan mangkuk dan kepala janin
pada ujung yang lain dihubungkan
dengan suatu alat penarik dari logam.
Ekstraktor vakum
• Dalam pemakaian ekstraktor vakum, mangkok yang
dipilih harus sesuai dengan besarnya pembukaan,
keadaan vagina, turunnya kepala janin dan tenaga
untuk tarikan yang dipelukan. Umumnya yang
dipakai ialah mangkok dengan diameter 50 mm.
• Macam-macam mangkok:
• Mangkok logam : - malmstorm cup
– anterior cup
– posterior cup
• Mangkok plastik : - plastik keras
- plastik lunak yang berasal dari
bahan silikon
Mangkuk terbuat dari logam
Mangkuk terbuat dari plastik
Syarat-syarat
• Inform consent
• Pada setiap tindakan medik diperlukan “informed consent” yang harus
dilihat sebagai bagian dari suatu proses dan bukan sekedar selembar
formulir yang harus diisi dan ditanda tangani oleh penderita dan atau
keluarganya.
• “Informed Consent” berisi penjelasan mengenai perlunya satu tindakan
medis harus dilakukan, manfaat serta resiko yang mungkin terjadi serta
bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Selain itu harus disampaikan pula
berbagai alternatif tindakan medis lain untuk menyelesaikan masalah medik
yang terjadi.
• Janin cukup bulan
• Presentasi kepala
• Pembukaan lengkap atau >7 pada multigravida
• Penurunan kepala H III-IV
• Selaput ketuban negatif
• Harus ada kekuatan meneran ibu dan kontraksi uterus
• Janin harus dapat lahir pervaginam
Mnemonic ektraksi vacum
• A: Anasthesia assistance:- Pereda nyeri yang adekuat
- Dukungan terhaadap neonatal
• B: Bladder : kandung kemih dikosongkan
• C: Cervix : dilatasi maksimal, membrane ruptur
• D: Determine : - Posisi, stasiun dan ukuran pinggul
yang adekuat
- Periksa kemungkinan adanya distosia
• E: Equipment : - periksa mangkuk alat vakum, pompa,
pipa dan tekanannya
• F : Fontanella : - Posisikan mangkuk vakum d atas
fontanella posterior/ubun- ubun
-Periksa dengan jari disekeliling corong
bila ada jaringan maternal yang terjepit
• G: Gentle tranction : - tekanan 100 mmHg di awal dan diantara
kontraksi
-Tarik hanya bila sedang kontraksi
- Bila kontraksi mulai muncul:
a) Naikkan tekanan hingga 600 mmHG
b) Arahkan ibu agar mengedan dengan kuat
c) Tarikan searah sumbu jalan lahir

• H: Halt :- bila tidak ada kemajuan dengan 3 tarikan disertai


penambahan kontraksi
-Vakum lepas 3 kali
-Tidak ada kemajuan berarti setelah 30 menit
bantuan lahir pervaginam

• I: Incision : Pertimbangkan episiotomy bila besar


kemnungkinan terjadi laserasi
• J : Jaw : singkirkan vakum bila rahang / dagu telah di gapai
atau bayi lahir lengkap
– CARA TARIKAN PADA EKSTRAKTOR VAKUM
• Tarikan definitif pada ekstraktor vakum sinkron dengan his dan
tenaga meneran. Di luar his tarikan definitif tidak boleh dilakukan
karena kurang efektif. Jadi tarikan pada ekstraktor vakum sifatnya
berkal (intermittent). Dulu ekstraksi ini dipakai juga dengan tarikan
kontinu pada pembukaan kecil, misalnya 4 cm dengan mangkok
nomor 3, untuk mempercepat pembukaan. Akan tetapi sekarang
usaha ini tidak dilakukan lagi karena waktu tindakan terlampau lama
dan dianggap berbahaya bagi anak.

• Arah tarikan harus sesuai dengan turunnya kepala (seperti pada
cumam) dan tegak lurus dengan mangkok :
• Kepala tinggi :arah tarikan ke dorsal
• Kepala tengah :arah tarikan datar
• Kepala di dasar panggul :arah tarikan ke atas (ventral)
Cara tarikan :
• Mula-mula ekstraktor vakum ditarik oleh tangan kanan pada pegangan yang berbentuk
palang, sambil tangan kiri berusaha supaya mangkok tidak lepas dari kepala. 3 jari tangan
kiri dimasukkan ke dalam vagina: ibu jari ditempatkan ke pinggir mangkok bagian depan,
jari telunjuk dan jari tengah dikepala anak, ventral dari mangkok. Apabila tangan kanan
mengadakan ekstraksi, bersamaan ibu jari menekan mangkok bagian depan kepada kepala.
Jadi ada kerja sama antara tangan kanan dan tangan kiri. Penarikan ekstraktor vakum
dilakukan bersamaan dengan pegangan 3 jari ini (drei-finger griff). Arah tarikan sesuai
dengan sumbu jalan lahir. Tarikan pada ekstraktor vakum sifatnya berkala, sinkron dengan
HIS dan tenaga meneran.
• Setelah seluruh kepala lahir, bahu dan badan anak dilahirkan seperti biasa kemudian ventil
dilepas perlahan-lahan supaya udara masuk ke dalam botol dan tekanan negatif hilang.
Mangkok dapat dilepaskan dari kepala anak. Apabila mangkok sukar lepas karena sangat
erat hubungannya dengan kepala maka pipa karet yang menghubungkan botol dengan
pegangan dilepas terlebih dahulu. Dengan ekstraktor vakum lahirnya kepala dapat
diusahakan perlahan-lahan seperti pada partus spontan. Karena itu perlukaan jalan lahir
ringan.
• Lamanya tindakan sebaiknya tidak melebihi 20 menit, maksimum 40 menit. Ekstraksi yang
terlampau lama dianggap berbahaya bagi janin.
Beberapa ketentuan mengenai vakum
ekstraksi

• Cup tidak boleh di pasang pada ubun-ubun besar.


• Penurunan tekanan harus berangsur-angsur.
• Cup dengan tekanan negatif tidak boleh terpasang
lebih dari ½ jam.
• Penarikan waktu ekstraksi hanya dapat dilakukan
pada waktu his dan ibu mengedan.
• Apabila kepala masih agak tinggi (H III) sebaiknya
dipasang cup yang terbesar (diameter 7 cm).
• Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi.
• Vakum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi
premature
Komplikasi

-Pada ibu :
• robekan bibir cervik atau vagina karena terjepit
antara kepala bayi dan cup.
• robekan kandung kencing dan rektum, fistula.
• komplikasi perdarahan karena atonia dan
komplikasi infeksi.
– Pada anak :
• Cepalohematoma memerlukan pemantauan dan
biasanya menghilang dalam 3-4 minggu. Dapat
terjadi juga subgaleal hematoma.
• Perdarahan subaponeurotik.
• Fetal distress.
• Trauma janin.
• Infeksi.
• Ekskoriasi kulit kepala.
• Asfiksi / anoksi.
• Paresis / paralisis.
• Fraktura tulang tengkorak.
• Perdarahan intrakranial sangat jarang terjadi dan memerlukan perawatan neonatus segera.

Perdarahan intrakranial pada neonatus merupakan salah satu komplikasi serius yang
saat ini telah banyak dilaporkan. Perdarahan intrakranial adalah yang mengambil tempat pada
rongga potensial di dalam rongga tulang kepala. Jenis perdarahan intrakranial pada neonatus
yang lahir dengan ekstraksi vakum yang pernah dilaporkan meliputi: perdarahan epidural
(ekstradural), subdural, dan perdarahan subarakhnoid. Perdarahan intrakranial pada neonatus
mempunyai arti yang penting karena salah satu faktor penyebab kematian perinatal, atau cacat
fisik dan retardasi mental.
• fungsi otak mengurangi kepopuleran ekstraksi
vakum (ventouse) sebagai alat bantu persalinan
di negara-negara seperti: Amerika serikat,
Inngeris, Kanada, Australia, dan beberapa negara
asia seperti: India, Malaysia, Singapura, dan
Filipina.
• Abrasi kulit kepala (biasa dan tidak berbahaya) dan laserasi
dapat terjadi. Bersihkan dan periksa laserasi untuk
menentukan apakah diperlukan jahitan. Nekrosis sangat
jarang terjadi.
• Caput succedaneum artificialis akan hilang dalam beberapa
hari.
KRITERIA EKSTRAKSI VAKUM GAGAL

• Waktu dilaukan traksi, mangkuk terlepas sebanyak 3 kali.


• Mangkuk terlepas pada waktu traksi, kemungkinan disebabkan:
• Tenaga vakum terlalu rendah
• Tekanan negatif dibuat terlalu cepat, sehingga tidak terbentuk caput
suksedaneum yang sempurna yang mengisi seluruh mangkuk.
• Selaput ketuban melekat antara kulit kepala dan mangkuk sehingga
mangkuk tidak dapat mencengkram dengan baik
• Bagian-bagian dalam jalan lahir ada yang terjepit kedalam mangkuk.
• Kedua tangan kiri dan kanan penolong tidak bekerja sama dengan
baik.
• Traksi terlalu kuat
• Cacat (defect) pada alat, misalnya kebocoran pada karet saluran
penghubung.
• Adanya disproporsi sefalo-pelvik.
• Dalam waktu setengah jam dilakukan traksi,janin tidak lahir.
EKSTRAKSI VAKUM DAN SIMFISIOTOMI

• Ekstraksi vakum dapat dilakukan dalam kombinasi


dengan simfisiotomi pada keadaan berikut:
• Kepala janin minimal berada di stasiun 2 atau teraba
tidak lebih dari 3/5 di atas simfisis pubis.
• Seksio sesarea tidak memungkinkan atau tidak
dapat segera dilakukan.
• Pelaksana tindakan berpengalaman dan ahli dalam
melakukan simfisiotomi.
• Ekstraksi vakum gagal atau diperkirakan gagal.
• Tidak ada derajat disproporsi yang besar.
Kesimpulan
• Ekstraksi vakum adalah suatu
persalinan bantuan di mana janin
dilahirkan dengan ekstraksi tenaga
negatif (vakum) pada kepalanya.
Operator harus menggunakan
peralatan ini dengan hati hati untuk
membatasi terjadinya cedera
maternal atau fetal. Penggunaan
instrumen vakum untuk persalinan
operatif per vaginam harus dilakukan
oleh operator yang berpengalaman
dan kompeten
• Sampai saat ekstraksi vakum masih
banyak digunakan walaupun di
beberapa negara metode ini sudah
mulai ditinggalkan dikarenakan
banyak menimbulkan efek pada bayi
diantaranya perdarahan perdarahan
intrakranial, selain itu ekstraksi
vakum dapat menimbulkan efek
maternal.
• Untuk dapat melakukan ekstraksi vakum • Jika ekstraksi vakum mengalami
harus memenuhi syarat dan indikasi kegagalan maka dapat dilakukan
medik serta tidak adanya kontra indikasi ekstraksi vakum dikombinasikan dengan
yang membahayakan bagi ibu dan anak. simfisiotomi atau lakukan sectio sesarea.

• Keuntungan penggunaan ekstraktor • Laserasi kulit kepala dan cepal hematoma


vakum adalah efek traumatik yang merupakan komplikasi utama pada
ditimbulkan lebih ringan dari pada penggunaan alat ini, namun mayoritas
penggunaan forceps, Sedangkan penyulit tersebut adalah akibat seleksi
kerugiannya adalah waktu yang yang buruk dan pemaksaan persalinan
dibutuhkan untuk melakukan ekstraksi pervaginan dengan segala resiko.
vakum relatif lebih lama sehingga tidak Laserasi pada jalan lahir adalah
dapat digunakan pada kasus gawat janin. komplikasi paling sering pada ibu. Traksi
Selain itu biaya yang diperlukan cukup pada vakum yang menempel pada kepala
mahal. saat melewati perineum dapat lebih
mengendalikan distensi perineum, dan
bahkan dapat menghindari perlunya
episiotomi.

Anda mungkin juga menyukai