Anda di halaman 1dari 5

Mind map

Perbatasan
kalimantan
timur Indonesia-
Malaysia Kesenjangan
Kesenjangan antara
antara
penawaran
penawaran dan
dan
permintaan
permintaan

Faktor
Lemahnya penegakan
hukum
pendorong
Illegal
Illegal Logging
Logging
terjadinya
Kurangnya
Kurangnya koordinasi
koordinasi
konflik ilegal
antara
antara instansi terkait.
instansi terkait.
loging
Terbatasnya
Terbatasnya dana
dana untuk
untuk
pengawasan dan patroli
pengawasan dan patroli
serta
serta sarana
sarana dan
dan
prasarana transportasi.
prasarana transportasi.
o Permasalahan
Sampai
- saat ini pencurian kayu (Illegal Logging) dan Perdagangan Kayu
Ilegal masih marak dan belum dapat diberantas secara tuntas, walaupun
berbagai upaya telah dilakukan, seperti melalui kegiatan: TKK (Tim Khusus
Kehutanan), TPHT (Tim Pengamanan Hutan Terpadu), Operasi Wana Laga,
Operasi Wana Bahari, Operasi Hutan Lestari I, Operasi Fungsional Jajaran
Kehutanan, serta Operasi POLRI. Dari hasil operasi POLRI, temuan dan
kayu yang disita pada tahun 2002 sebanyak 84 kasus dengan volume
31.680,33 m3; tahun 2003 sebanyak 108 kasus, 107.299 m3; dan tahun
2004 dengan 103 kasus dengan 109.327,13 m3 (termasuk hasil operasi
hutan lestari I sejumlah 101.416,00 m3). Sedangkan temuan Kayu Illegal
Logging yang berasal dari operasi Dinas Kehutanan, masing-masing tahun
2002 sebanyak 48.053,98 m3; tahun 2003 sebanyak 1.981,39 m3; tahun
2004 sebanyak41,84m3.
 faktor pendorongnya, penyebab illegal logging lebih banyak disebabkan
karena:

-Kesenjangan antara penawaran dan permintaan. Dari Kuota produksi


kayu sebesar 1,5 juta m3, belum dapat dipenuhi kebutuhan industri
pengolahan kayu sebesar 5 juta m3 per tahun.
-Lemahnya penegakan hukum.
-Kurangnya koordinasi antara instansi terkait.
-Terbatasnya dana untuk pengawasan dan patroli serta
sarana dan prasarana transportasi.
* solusi
 Dengan adanya permasalahan yang dihadapi oleh wilayah
perbatasan tersebut, hal ini memerlukan kerjasama yang erat dari
semua pihak secara sinergis, baik antar intensi ditingkat pusat
maupun antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang
masing-masing memiliki tugas tanggung jawab yang berbeda dan
secara bersama-sama semuanya menyatu agar tidak terjadi
pencurian dan permasalahan ini segera terselesaikan.
Kawasan perbatasan yang merupakan kawasan yang strategis bagi
pertahanan keamanan negara , kebijakan tersebut diharapkan harus
diarahkan untuk pengembangan kawasan dengan mengubah
kebijakkan pembangunan yang selama ini hanya cenderung
berorientasi inward looking menjadi outward looking.
* Argumentasi
Sebagaimana diketahui yang telah diberitakan bahwasanya terjadi konflik
antar perbatasan yang terjadi di kalimantan timur dengan malaysia ,
sisebutkanbahwa terjadi pencurian kayu (Illegal Logging) dan
Perdagangan Kayu Ilegal masih marak dan belum dapat diberantas secara
tuntas, walaupun berbagai upaya telah dilakukan, seperti melalui
kegiatan: TKK (Tim Khusus Kehutanan), TPHT (Tim Pengamanan Hutan
Terpadu), Operasi Wana Laga, Operasi Wana Bahari, Operasi Hutan
Lestari I, Operasi Fungsional Jajaran Kehutanan, serta Operasi POLRI.
hal ini memerlukan kerjasama yang erat dari semua pihak secara sinergis,
baik antar intensi ditingkat pusat maupun antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah yang masing-masing memiliki tugas tanggung jawab
yang berbeda dan secara bersama-sama semuanya menyatu agar tidak
terjadi pencurian dan permasalahan ini segera terselesaikan. Sehingga
tidak terjadi konflik secara berturut-turut dengan wilayah yang sama.

Anda mungkin juga menyukai