Tavael endyo
22314126
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
Tavaelendyo35@gmai.com
081232323890
Abstrak.
pendahuluan
Tanah ialah komponen dari kerak bumi, yang tersusun atas bahan
organik dan mineral. Tanah memiliki peranan yang sangat krusial bagi
semua mahluk hidup yang ada di bumi lantaran tanah juga memiliki
manfaat yang sangat penting bagi tumbuhan agar tumbuhan bisa hidup
dan mengahsilkan udadara segar lebih banyak.
Tanah dipersepsikan menjadi satu diantara kekayaan berharga dengan
nilai ekonomi yang besar dikarenakan mempercepat pembangunan di
berbagai pelosok negeri, khususnya di Finlandia Indonesia. Berbicara
tentang negara bukanlah hal yang mudah. Kehidupanorang-orang di
bumi selalu terhubung dengan bumi sejak lahir hingga nanti kematian
juga tidak lepas dari masalah bumi. Lantai adalah objek
penting dalam kehidupan manusia dengan nilai-nilai yang berbeda
tanah juga sering disalah gunakan untuk bahan penipuan . Contoh
yang sering beredar di media sosial adalah mafia tanah. "Apa itu mafia
tanah ?" Mafia Tanah ialah orang perseorangan, golongan, maupun
lembaga hukum yang dengan sengaja menjalankan kejahatan guna
menghambat proses perkara pertanahan. Mafia tanah sering
digambarkan sebagai jaringan kekuasaan dari banyak orang yang
terorganisir, sangat bersih, sistematis, rasional dan legal. Pasalnya,
beberapa kasus mafia tanah melibatkan oknum petugas/pejabat dan
notaris.
Bisa terjadi konflik tanah di dalam negeri karena jumlah tanah yang
minim sementara pertumbuhan penduduk melesat seperti mafia
tanahnya juga sulit untuk dibendung. Namun, ini semakin
memprihatinkankarena sengketa tanah menjadi semakin kompleks dan
beragam hingga bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan kemauan
suatu tanah. Ya sejumlah berita tentang mafia tanah tersebar lantaran
jenisnya yang sangat banyak masalah baru dan prosedur kompleks yang
timbul dari perkembangannya
Tidak sedikit orang yang mengalami kerugian atau penipuanSengketa
tanah yang masih berpangkal dari tangan-tangan jahat mafia tanah yang
menyebar dimana-mana.
Ketetapan hukum ialah teori yang bisa diimplementasikan terhadap
persoalan-persoalan dunia yang begitu pelik, khususnya dalam
kaitannya terhadap tujuan dasar ketetapan hukum, dimana harapannya
3
1. Metode
Metode riset tidak bisa disebut riset jika tidak mempunyai
metode riset, dikarenakan tujuan riset sendiri ialah guna
mengungkap fakta data atau informasi secara terstruktur,
4
1. Hasil
Sejumlah pengaruh terhadap ekonomi nasional dirasakan dari adanya
Covid19 yang menyebar hingga pelosok dunia dalam hal investasi,
perdagangan, serta pariwisata. (Putri Fransiska Purnama Pratiwi, 2021)
Dalam kondisi pandemi serta setelah pandemi, ekonomi nasional tentu saja
tidaklah konstan, sehingga seringkali terungkap perkara sengketa tanah
yang diduga melibatkan mafia.
Presiden Indonesia, yakni Jokowi mengingatkan di 22 September 2021 di
Istana Negara saat kegiatan pembagian tanah dan penyerahan sertifikat
bahwasanya pemerintah mempunyai komitmen seutuhnya dalam membasmi
mafia tanah melalui pemberian instruksi kepada Polri.
5
2. Pembahasan
A. Penyebab Maraknya Mafia Tanah di Kota surabaya
Penyebab maraknya mafia tanah di Kota Surabaya diantaranya:
1. Luas tanah kota surabaya tergolong belum seimbang terhadap
banyaknya warga hingga banyak dijumpai bidang tanah tanpa bukti
kepemilikan terutama di pinggiran kota surabaya. Rasa sadar publik
akan hak dalam mendaftarkan harta bendanya berbentuk hak milik
masih lemah
7
C. Kesimpulan
1. Penyebab Maraknya Mafia Pertanahan di Surabaya ialah luas tanah di
Kota Surabaya yang tergolong belum setimbang terhadap banyaknya
penduduk yang kesadaran hukumnya masih kecil dalam mendaftarkan
tanah miliknya berbentuk akta hak milik. Rakyat menengah sulit untuk
mencatat bukti atas dasar pejabat desa terkait yang telah melakukan
hal-hal yang tidak senonoh.
2. Upaya memberantas mafia tanah dari Kota Surabaya, khususnya BPN
berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya bekerjasama dengan KPK
untuk membentuk MCP (Monitoring Center for Prevention); terus
menjalankan pemantauan/pembaruan kebijakan perihal Tanah; serta
memasang hinting pali di tempat tanah adat.
3. Pemerintah kota Surabaya telah melakukan banyak upaya dalam
pemberantas kasus mafia tanah yang terjadi. Telah di simpulkan pada
keterangan diatas bahwa harus ada sosialisasi kepada masyarakat
awam agar terhimdar dari kasus mafia tanah yang terjadi pada saat ini.
4. Pemerinta juga sedang bekerjasama oleh pihak berwajib untuk
menuntaskan dan memidanakan oknum mafia tanah .
5. Usaha lainnya dari perspektif hukum umum dijalankan melalui ritual
instalasi yang disarankan Pali bukannya negara biasa timbul sengketa,
misalnya perusahaan besar yang dialihkan ke fungsi negara
konvensional masyarakat setempat di pedesaan dianggap suci. Catatan
Pali pada dasarnya ialah ritual yang sebaiknya dilakukan guna memberi
batasan akses untuk publik menuju tempat negara dimana upacara
sakral berupa tiwah dilakukan. Masalah tersebut Tujuannya adalah guna
melakukan pensterilan situs tindakan sehingga orang luar tidak dapat
melakukannya sengaja di prtanahan .
9
Daftar Pustaka
Ekawati, F. N. F., Salim, M. N., & Utami, W. (2019). Pemetaan Partisipatif Guna
Pengusulan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dalam Kawasan Hutan di
Kabupaten Ogan Komering Hulu. Tunas Agraria, 2(3).
https://doi.org/10.31292/jta.v2i3.37
Luthfi, A. N. (2018). Reforma Kelembagaan Dalam Kebijakan Reforma Agraria Era
Joko Widodo-Jusuf Kalla. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 4(2), 140–
163. https://doi.org/https://doi.org/10.31292/jb.v4i2.276
Prayitno, B. (2021). PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA MAFIA TANAH DALAM
TINDAK PIDANA KORUPSI. Jurnal Hukum Dan Pembangunan Ekonomi,
9(2). https://doi.org/10.20961/hpe.v9i2.59247
Putri Fransiska Purnama Pratiwi. (2021). Upaya Pemberantasan Mafia Tanah di
Kota Surabaya .Jurnal Literasi Hukum, 5(2).
Rachman, N. F. (2017). Land Reform dan Gerakan Agraria Indonesia (1st ed.).
NSISTPress.
Salim, M. N., Pinuji, S., & Utami, W. (2018). Reforma Agraria Di Kawasan Hutan
Sungaitohor, Riau: Pengelolaan Perhutanan Sosial Di Wilayah Perbatasan.
BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan VO - 4, 4(2).
Sirait, M. (2017). Inklusi, Eksklusi dan Perubahan Agraria: Redistribusi Tanah
Kawasan Hutan di Indonesia (A. Choirudin, Ed.; 1st ed.). STPN Press.
Siscawati, M., Banjade, M. R., Liswanti, N., Herawati, T., Mwangi, E., Wulandari,
C., Tjoa, M., & Silaya, T. (2017). Overview of forest tenure reforms in Indonesia.
Center for International Forestry Research (CIFOR).
https://doi.org/10.17528/cifor/006402
10