Tanah merupakan salah satu investasi yang sangat menjanjikan karena setiap tahun harganya
terus meningkat. Tak heran bila banyak orang yang memilih untuk membeli tanah dan juga
rumah untuk investasi.
Namun siapa sangka urusan kepemilikan tanah bisa jadi rumit karena adanya mafia tanah.
Adapun hal ini seperti yang dirasakan oleh beberapa artis karena ulah mafia tanah.
Kelompok kriminal yang merampas hak tanah pihak lain disebut dengan mafia tanah. Pelaku
mafia tanah membuat tanah rakyat, swasta, atau bahkan milik negara diam-diam berpindah
tangan tanpa disertai dokumen resmi, dan prosesnya melanggar hukum. Ironisnya, dalam
praktek mafia tanah, banyak oknum pemerintah yang juga sering terlibat.
Dalam pernyataan yang dikutip dari Indonesia.go.id, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengakui bahwa dalam operasi mafia
tanah itu aparatnya sering terlibat. Setidaknya 125 pegawai dijatuhi sanksi atas berbagai
pelanggaran. Tak main-main, sanksi berat berupa pemecatan dilakukan bagi pegawai yang
terbukti melakukan penyalahgunaan kekuasaan (pemalsuan dokumen, pungli, korupsi), dan
tidak tertutup kemungkinan ada yang terlibat dengan mafia tanah.
Menteri Sofyan pun gencar mengerahkan jajaran inspektoratnya terus melakukan pengawasan
dan investigasi. Guna menindaklanjuti oknum mafia tanah, pihak Kementerian mengatakan
telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk berperang melawan mafia tanah di antaranya
adalah Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung (MA).
Seruan perang melawan mafia tanah juga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Joko
Widodo menyebut mafia tanah adalah penyebab keresahan masyarakat dan biang keladi
maraknya konflik pertanahan. Presiden bahkan telah meminta aparat kepolisian agar cepat
tanggap mengusut tuntas setiap kasus mafia tanah dan kembali mengingatkan jangan sampai
ada penegak hukum yang membekingi mafia tanah. Nah, supaya Anda juga tak menjadi korban
dari aksi mafia tanah, kenali modus dan tips menghindarinya dalam artikel ini.
Aksi mafia tanah telah melanggar hukum termasuk kerugian-kerugian yang diderita pihak lain
yang menjadi korban
Apa itu mafia tanah? Mafia tanah adalah individu kelompok dan atau badan hukum yang
melakukan tindakan dengan sengaja untuk berbuat kejahatan yang dapat menghambat
pelaksanaan penanganan kasus pertanahan. Sehingga seringkali bidang lahan yang sudah
bersertifikat belum tentu bebas masalah dari kejahatan pembuatan sertifikat tanah
palsu sehingga menimbulkan konflik di masyarakat. Sertifikat palsu ini bisa muncul karena
praktik mafia tanah yang memalsukan dokumen.
Tentunya aksi mafia tanah telah melanggar hukum termasuk kerugian-kerugian yang diderita
pihak lain yang menjadi korban. Belum lagi, jaringan kinerja mereka yang terorganisir, rapi, dan
sistematis telah mampu menyembunyikan fakta yang sebenarnya ke bawah permukaan
sehingga nampak wajar. Masih ingat kasus mafia tanah yang menimpa aktris Nirina Zubir?
Akibat ulah mafia tanah, ada sebanyak enam aset berupa tanah dan bangunan dengan nilai
mencapai Rp17 miliar milik mendiang ibu Nirina Zubir yang tak lagi dikuasai. Nominal tersebut
merupakan kerugian finansial yang cukup besar.
Mafia tanah memiliki sejumlah modus dalam aksinya dengan cara permufakatan jahat di
antaranya:
Menerbitkan dan/atau menggunakan lebih dari satu surat alas hak berupa
girik/pipil/kekitir/yasan/letter c/ surat tanah perwatasan/register/surat keterangan
tanah/surat pernyataan penguasaan fisik atau nama lain yang sejenis, surat keterangan
tidak sengketa, atau surat-surat lainnya yang berhubungan dengan tanah oleh kepala
desa/lurah kepada beberapa pihak terhadap satu bidang tanah yang sama.
Menerbitkan dan/atau menggunakan dokumen yang terindikasi palsu terkait tanah..
Melakukan okupasi atau penguasaan tanah tanpa izin di atas tanah milik orang lain (Hak
Milik/HGU/HGB/HP/HPL) baik yang sudah berakhir maupun yang masih berlaku haknya.
Merubah/memindahkan/menghilangkan patok tanda batas tanah.
Mengajukan permohonan sertifikat pengganti karena hilang, sementara sertifikat
tersebut masih ada dan masih dipegang oleh pemiliknya atau orang lain dengan itikad
baik, sehingga mengakibatkan terdapat dua sertifikat di atas satu bidang tanah yang
sama.
Mafia tanah juga memanfaatkan lembaga peradilan untuk mengesahkan bukti kepemilikan
atas tanah. Pertama, mengajukan gugatan dengan menggunakan surat yang tidak benar,
sehingga ketika gugatan tersebut diputus dan telah berkekuatan hukum tetap surat tersebut
dijadikan sebagai alas hak pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
Terakhir, yakni mengajukan gugatan terus menerus yang menimbulkan banyaknya putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dengan putusan yang saling bertentangan satu
sama lain, sehingga putusan tersebut tidak dapat dijalankan mengakibatkan sengketa
tanah dan konflik tanah serta ruang tidak terselesaikan.
Tips Rumah.com
Mafia tanah adalah individu kelompok dan atau badan hukum yang melakukan tindakan
dengan sengaja untuk berbuat kejahatan yang dapat menghambat pelaksanaan penanganan
kasus pertanahan.
Inti dari ketentuan itu adalah memberi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat diartikan
sebagai semangat pemanfaatan bumi dan kandungan didalamnya yang diartikan sebagai
tanah. Oleh karena itu, praktik-praktik Mafia Tanah juga bertentangan dengan UU tersebut.
Ada sejumlah strategi yang dilakukan oleh pemerintah dalam memberantas Praktik Mafia
Tanah. Caranya dengan menjalankan pelayanan elektronik Hak Tanggungan/HT-el yang
meliputi Pendaftaran Hak Tanggungan, Roya, Cessie, Subrogasi. Kemudian, layanan Elektronik
Informasi Pertanahan untuk Zona Nilai Tanah (ZNT). Lalu, surat Keterangan Pendaftaran Tanah
(SPKT) dan Pengecekan, serta Modernisasi Layanan Permohonan Surat Keputusan Pemberian
Hak Atas Tanah.
Penerapan strategi-strategi tersebut juga harus didukung oleh penegakan hukum lewat satgas
Anti Mafia Tanah. Adapun tugas Tim Pelaksana Satuan Tugas Mafia Tanah adalah:
Salah satu cara untuk menghindari sengketa tanah akibat ulah mafia tanah adalah melakukan
pengecekan keaslian sertifikat tanah. Mau punya rumah dengan legalitas yang jelas?
Pada saat membeli tanah, Anda harus memastikan bahwa sertifikat tersebut adalah asli. Anda
bisa mengecek keaslian ini dari data-data yang ada, atau bahkan bisa memeriksa melalui
secara online atau langsung saja menuju ke BPN terdekat. Dengan mengecek keaslian sertifikat
tanah, Anda bisa terhindar dari Resiko dan kerugian finansial para mafia tanah.
Lebih baik ketika membeli rumah, Anda bertemu langsung dengan pihak penjual. Pasalnya,
mafia tanah melakukan modusnya dengan memalsukan sertifikat atau bisa juga dengan
mengganti nama pemilik sertifikat dengan pemilik yang palsu agar tanah tersebut bisa diambil
alih dan dijual. Dengan bertemu langsung, Anda juga bisa menilai apakah penjualan tanah
tersebut termasuk modus penipuan atau tidak.
Anda perlu mengingat bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan mafia tanah juga bisa
termasuk pengacara, broker, atau notaris yang tidak jelas. Guna menghindari aksi mafia tanah
oleh oknum tak bertanggung jawab tersebut, lebih baik Anda memeriksa apakah notaris
tersebut memiliki izin, pengalaman, dan reputasi yang baik.
Anda bisa memeriksa hal-hal ini dengan melihat profil mereka. Selain itu, Anda juga bisa
mencari referensi dari orang-orang terdekat yang bisa dipercayai.
Hingga saat ini deretan artis itu masih terus berupaya hingga melewati jalur hukum untuk bisa
mendapatkan haknya kembali. Lantas siapa saja kah mereka?
1. Tamara Bleszynski
Nama Tamara Bleszynski jadi perbincangan usai kasus harta warisannya tersebut diambil alih
oleh pihak lain.
"Selain menuntut haknya itu, yang juga jadi perhatian Tamara agar jangan sampai masalah ini
berlarut-larut hingga turun ke anaknya nanti. Tamara tidak ingin menurunkan masalah ke
anaknya, makanya dia ingin menyelesaikan masalahnya sekarang," lanjutnya.
2. Nirina Zubir
Nirina Zubir menceritakan kejadian pahit yang telah menimpa ibunya. Ia menjadi korban mafia
tanah dengan total kerugian Rp 17 miliar. Begini kronologinya.
Pada tahun 2017, ibunda Nirina Zubir yang bernama Cut Indria Martini mengira surat-surat
tanahnya hilang. Ia pun meminta tolong kepada asisten rumah tangganya untuk mengurus
surat tersebut. dengan asisten rumah tangganya yang bernama Riri Khasmita karena sudah
bekerja dengannya selama puluhan tahun. bahwa dikira suratnya itu hilang, surat-surat
tanahnya.
Total ada 6 surat tanah yang diurus oleh Riri Khasmita. Bukannya menolong, Riri Khasmita
malah mengambil kesempatan dari kepercayaan yang sudah diberikan oleh Cut Indria Martini.
Atas kejadian itu, kakak Nirina Zubir pun mengumpulkan bukti-bukti. Ia pun akhirnya
melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada Juni 2021.
3. Kartika Putri
Terbaru ada kasus dugaan mafia tanah yang harus dihadapai oleh Kartika Putri. Senasib
dengan Nirina Zubir, Kartika Putri kaget ketika sertifikat atas nama sang bunda jadi jaminan
utang oleh oknum. Lengkap dengan akte kuasa jual beli (palsu) karena kami tidak pernah
membuat kuasa tersebut, ke notarisnya baik-baik sudah hampir satu bulan, tidak direspon
dengan baik
Kartika Putri melaporkan tujuh orang yang diduga oknum yang menggelapkan aset milik
mendiang ibundanya. Aset rumah mendiang ibunda Kartika Putri senilai Rp 10 miliar diduga
digelapkan orang terdekat ibunya dan mafia tanah. Ternyata, oleh orang lain itu justru
menyalahgunakan kepercayaan ibundanya.
"Bukti ada banyak, keterangan ahli waris yang salah digunakan, akta otentik ahli waris yang
salah digunakan, akta kuasa jual beli palsu, karena kita tidak pernah hadir (dalam transaksi itu).