Anda di halaman 1dari 11

DIPONEGORO LAW REVIEW

Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA


EKSPEDISI PENGIRIMAN BARANG PT JNE DI SEMARANG
Hosea Irlano Mamuaya*, Aminah, Suradi
Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : -

Abstrak
Pengangkutan secara umum dapat didefinisikan bahwa pengangkutan adalah perjanjian
timbal balik antara pengangkut dengan pengirim, dimana pengangkut mengikatkan diri untuk
menyelenggarakan pengangkutan baang dan atau dari suatu tempat ketempat tujuan tertentu dengan
selamat, sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar angkutan. Jasa pengiriman barang
dan perdagangan memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Berkembangnya perdangangan
sangat dipengaruhi oleh lahirnya jasa pengiriman barang. Jasa pengiriman barangjuga berperan serta
dalam pertumbuhan perdagangan luar dan dalam negeri.
Perumusan tujuan penelitian merupakan pencerminan arah dan penjabaran strategi terhadap
masalah yang muncul dalam penulisan, sekaligus agar penulisan yang sedang dilaksanakan tidak
menyimpang dari tujuan semula. Kemudian dirumuskan tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui
perlindungan hukum dan pelaksanaan ganti rugi terhadap konsumen pengguna jasa pengiriman
barang PT JNE.
Metode pendektan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yang
bersifat yuridis empiris. Sedangkan spesifikasi penelitiannya bersifat deskriptif analitis yang
dimaksud untuk menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan
teori-teori hukum.
Berdasarkan penelitian yang diperoleh bahwa dalam hal ini mengenai pertanggung jawaban
apabila terjadi sesuatu pada barang tersebut sebelum sampai tujuan atau keterlambatan pengiriman
atau apabila terjadi hal-hal yang lain maka pihak perusahaan wajib mengganti kerugian yang
diakibatkan perusahaanya. dan apabila terjadi kehilangan atau kerusakan yang parah maka
perusahaan akan memberikan ganti rugi sesuai dengan harga barang tersebut atau dilakukan
negoisasi mengenai kesepatan ganti rugi tersebut.
Kata kunci : pengiriman barang dan pengangkutan

Abstract
Freight can be generally defined that the carriage is a reciprocal agreement between the
carrier with the sender, wherein the carrier binds itself to organize the transport of goods and or
from one place to a particular destination safely, while the sender binds itself to pay the freight.
Courier services and trade relationship of mutual influence. Development of trade is strongly
influenced by the birth of a freight forwarder. Courier services also participate in the growth of
foreign and domestic trade.
Formulation of research objectives are a reflection direction and elaboration of strategies
to problems that arise in the writing, while the writing is being implemented not deviated from its
original purpose. Then formulated the goal of this paper was to determine the legal protection and
implementation of consumer redress against the freight forwarder PT JNE.
The method used in this research is the method of empirical juridical approach. While the
research is descriptive specification anaitisyang intended to describe the legislation in force
associated with legal theories.

1
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Based on research that shows that in this case about liability if anything happens to the
item before reaching the destination or delay in delivery or if there are other things, the company is
obliged to replace losses caused his company. and in case of loss or serious damage, the company
will provide compensation in accordance with the price of goods or conducted negotiations
regarding the compensation agreements.
Keywords : freight forwarding and haulage

I. PENDAHULUAN memastikan barang yang dikirimkan


sampai pada waktu dan tempat yang
LATAR BELAKANG tepat.
MASALAH DAN RUMUSAN Secara umum Pengiriman
MASALAH Barang adalah segala upaya yang di
Dalam dunia perdagangan selenggarakan secara sendiri atau
soal angkutan memegang peranan bersama-sama dalam suatu organisasi
yang sangat vital tidak hanya sebagai untuk memberikan pelayanan jasa
alat fisik, alat yang harus membawa berupa pengiriman barang,baik antar
barang-barang yang diperdagangkan kota,antar pulau dan antar negara.
dari produsenke konsumen, tetapi Dalam kegiatan
juga sebagai alat penentu harga dari pemasaran pengiriman barang
barang-barang tersebut. Karena itu berhubungan dengan distribusi yaitu
bagi kepentingan perdagangannya, menyampaikan barang atau jasa dari
tiap-tiap pedagang selaluakan produsen kepada konsumen guna
berusaha mendapatkan frekuensi memenuhi kebutuhan manusia.
angkutan yang tinggi dengan biaya Untuk memenuhi kebutuhan
angkutan yang rendah. Untuk semua pengiriman barang, saat ini banyak
ini diperlukan peraturan-peraturan lahir perusahaan jasa pengiriman
lalu lintas baik darat,laut maupun barang yang terus berkembang dan
udara, peraturan-peraturan yang bersaing untuk merebut pasar. Salah
selain mengatur ketertiban dan satu diantaranya adalah PT JNE (Jalur
keamanan, juga mengatur hubungan- Nugraha Ekakurir). Jasa pengiriman
hubungan keperdataan antara barang dan perdagangan memiliki
pedagang dengan konsumen, hubungan yang saling
pedagang satu sama lain dan mempengaruhi. Berkembangnya
pedagang dengan para perdagangan sangat dipengaruhi oleh
pengangkutbarang-barang dagangan lahirnya jasa pengiriman barang. Jasa
tersebut.1 pengiriman juga berperan serta dalam
Sekarang ini pertumbuhan perdagangan dalam dan
Kebutuhan pengiriman barang telah luar negeri.
menjadi kebutuhan utama setiap PT JNE merupakan perusahaan
individu.Semua individu yang bergerak dalam bidang
membutuhkan pengiriman barang pengiriman barang di Indonesia.PT
yang cepat dan aman untuk JNE berdiri sejak tahun 1990.Tidak
hanya melayani pengiriman barang

1
Achmad Ichsan, Hukum Dagang, (Jakarta :
Pradnya Paramita,1981) hlm 404

2
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dalam negeri, PT JNE juga benda (barang real) maupun benda


menyediakan jasa pengiriman barang yang tidak real seperti ilmu
ke luar negeri.Jaringan PT JNE yang pengetahuan. Selain itu, menurut
luas dan layanan yang professional kamus besar bahasa Indonesia,
telah membantu dalam ekspedisi adalah suatu perjalanan
pendistribusian produk dan penyelidikan ilmiah di suatu daerah
meningkatkan daya saing dalam yang kurang tau belum dikenal oleh
pemasaran. Tingginya permintaan kita. Oleh kerana itu ekspedisi
pengiriman barang di Indonesia, tidak dilakukan untuk melihat, meneliti,
terlepas dari campur tangan beberapa atau menyelidiki suatu daerah yang
penyedia jasa pengiriman barang sebelumnya kurang atau belum
yang timbuh di Indonesia. Masing- diketahui. Sedangakan pengiriman
masing penyedia jasa pengiriman barang itu sendiri Secara umum
barang mempunyai strategi khusus pengertian Pengiriman Barang
dalam menjaring pasar mereka. adalah “Mempersiapkan pengiriman
Perusahaan penyedia jasa pengiriman fisik barang dari gudang ketempat
barang seperti TIKI, JNE dan Pos tujuan yang disesuaikan dengan
Indonesia terus bersaing untuk dokumen pemesanan dan pengiriman
mendapatkan pelanggan dengan serta dalam kondisi yang sesuai
strategi pemasaran yang berbeda- dengan persyaratan penanganan
beda. barangnya”
Dapat diperoleh rumusan Menurut Susilo (2008, p62)
permasalahan yaitu bagaimana ekspor impor adalah suatu kegiatan
perlindungan hukum terhadap memasukan/mengeluarkan barang
pengguna jasa PT. JNE apabila terjadi ke/dari wilayah pabean berdasarkan
keterlambatan, kerusakan dan peraturan yang ditetapkan, intinya ada
kehilangan dalam pelaksanaan pada pemasukan atau pengeluaran
pengiriman paket dan juga barang, baik didasari atas transaksi
pelaksanaan pemberian ganti rugi perdagangan atau bukan.2
terhadap klaim yang diajukan oleh Semakin menjamurnya bisnis
pengguna jasa paket barang serta Online dewasa ini turut
Jaminan apa yang diberikan PT.JNE menumbuhkan prospek bisnis jasa
pengiriman atau ekspedisi. Saat ini
II. HASIL DAN PEMBAHASAN saja menurut data ASPERINDO
1. Perlindungan Hukum (Asosiasi Perusahaan Jasa
Terhadap Pengguna Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik
Indonesia) tak kurang ada sekitar 167
PT JNE Apabila Terjadi
perusahaan pengiriman (ekspedisi)
Kesalahan, Kerusakan yang terdaftar di Indonesia. Namun
Dan Kehilangan hanya sedikit yang mampu meraup
market share didalam bisnis ini
Ekspedisi adalah suatu kegiatan beberapa diantaranya adalah PT. Pos
untuk mencari tahu apa yang belum Indonesia, JNE, TIKI, RPX Holding,
kita ketahui atau temui baik itu berupa
2
Andi Susilo,2008, Buku Pintar Ekspor
Impor, hlm 109

3
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Pandu Logistic. Dari sekian banyak mulai memperluas jaringan hingga ke


itu nama JNE sudah sangat terkenal di internasional dengan bergabung
mindset para pelaku bisnis Online dengan asosiasi perusahaan-
Indonesia. JNE telah menjelma perusahaan yang bergerak dalam
menjadi tulang punggung lalu lintas bidang yang sama dalam lingkup Asia
barang dagangan antar penjual dan yang dikenal dengan ACCA.
pembeli. Karena itulah banyak jug Kelompok perusahan pengiriman
pihak yang merasa diuntungkan yang berpusat di Hongkong tersebut
namun tidak sedikit juga yang selanjutnya memberikan kesempatan
dirugikan. bagi JNE untuk naik ke tingkat
Jalur Nugraha Ekakurir atau Internasional atau berkembang
biasa dikenal dengan JNE merupakan hingga pelosok dunia.
salah satu perushaan yang bergerak Dalam pasar domestik, JNE
dalam bidang jasa pengiriman logistik dan Tiki (jaringan domestik) mampu
yang berpusat di Jakarta. Dibawah mendapat keuntungan dalam
nama resmi yang berlebel Tiki Jalur kerasnya persaingan yang terjadi.
Nugraha Ekakurir adalah perusahaan Dengan itu, JNE mampu
pengiriman terbesar di Indonesia. mengembangkan layanan logistik dan
Perusahaan ini pertama kali didirikan distribusi. Namun sayangnya dalam
pada tanggal 26 November 1990 perjalanannya JNE yang sudah
dengan nama PT Tiki Jalur Nugraha banyak dikenal banyak orang di
Ekakurir oleh Soeprapto Suparno. dalam negeri ini kadang membuat
Pada awal berdirinya, perusahaan ini sebuah kesalahan yang dapat
didirikan sebagai perintis salah satu merugikan para konsumen pengguna
divisi dari PT Citra van Titipan Kilat jasa pengiriman barang tersebut mulai
(TIKI). Tiki sendiri merupakan dari kehilangan sampai kerusakan dan
perusahaan pengiriman internasional. keterlambatan dalam pengiriman
Beberapa unit kegiatan yang barangnya baik kesalahan dari pihak
dilakukan oleh JNE antara lain urusan JNEnya ataupun Kurir yang
kepabeaan, impor barang, dokumen mengantarkan barangnya.
serta pengantaran. Tak hanya
melayani pangsa pasar domestik saja, a. Visi dan Misi PT JNE
JNE juga melayani urusan (Jalur Nugraha
pengantaran brang dan dokumen dari
Ekakurir)
luar negeri untuk masuk ke Indonesia.
Bermula dengan delapan
orang dan kapital 100 juta rupiah, Berdirinya suatu perusahaan itu
JNE memulai kegiatan usahanya yang pasti mempunyai tujuan untuk
terpusat pada penanganan kegiatan menyalurkan bidang usaha yang di
kepabeaan, impor kiriman barang, kelolanya kepada masyarakat yang
dokumen serta pengantarannya dari membutuhkan produk dari
luar megeri ke Indonesia. Seiring perusahaan tersebut. Biasanya tujuan
dengan perkembangan usaha yang dari perusahaan tersebut terdapat
dicapai JNE, pada tahun 1991 dalam visi dan misi dari berdirinya
perusahaan ini mulai melakukan
perluasan wilayah layanannya. JNE

4
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

perusahaan, seperti halnya terdapat terlebih dahulu sebelum dilakukan


pada PT. JNE yaitu :3 pengirim dengan tujuan menghindari
 Visi PT. JNE adanya klaim palsu dari pihak
Perusahaan Rantai Pasok konsumen dalam hal ini pengangkut
Global Terdepan di Dunia. dapat menolak klaim dari konsumen
 Misi PT. JNE apabila:4
Memberi Pengalaman Terbaik a. Cacat pada barang itu
Untuk Pelanggan Secara sendiri,
Konsisten. b. Kesalahan atau kealpaan
pengirim atau ekspeditur,
b. Bentuk Tanggung Jawab c. Keadaan memaksa (
overmacht, force majure )
Terhadap
Keruskan/Hilangnya Pada dasarnya semua hal
Barang menyangkut mengenai kerugian
konsumen yang disebabkan oleh
Apabila dalam penyelenggaraan pihak perusahaan pengiriman barang
pengangkutan ini terjadi hal-hal yang sebagai pengangkut berkewajiban
telah disebutkan di atas dan secara untuk memberi pertanggung jawaban
langsung telah menimbulkan atas kesalahan yang di timbulkannya
kerugian terhadap pihak pengiriman tetapi dalam hal ini ada batasan-
aau penerima dari barang tersebut batasan tertentu yang membatasi
maka hal ini menjadi tanggung jawab bahwa pihak pengangkut tidak
pengangkut, seperti yang tercantum bertanggung jawab atas kerugian
dalam Pasal 91 KUHD yaitu tersebut, seperti yang telah disebutkan
pengangkut dan juragan perahu harus di atas. Secara teoritis pertanggung
menganggung segala kerusakan yang jawaban yang berdasarkan jenis
terjadi pada barang-barang dagangan hubungn atau peristiwa hukum yang
dan lainnya stelah barang itu mereka dapat dibedakan menjadi:5
terima untuk diangkut, kecuali a. pertanggung jawaban atas dasar
kerusakan-kerusakan yang kesalahan yang dapat lahir karena
diakibatkan karena sesuatu cacat pada terjadinya wanprestasi, timbulnya
barang-brang itu sendiri, karena perbuatan melawan hukun,
keadaan yang memaksa, atau karena tindakan yang kurang hati-hati
kesalahan atau kealpaan si pengirim b. pertanggung jawaban atas dasar
atau ekspeditur. resiko, yaitu tanggung jawab yang
Dalam kerusakan barang belum harus dipikul sebagai risiko yang
tentu menjadi tanggung jawab harus di ambil oleh seseorang
pengangkut karena bisa saja barang pengusaha atas kegiatan usahanya.
tersebut sudah ada cacatanya sebelum
diberikan kepada pengangkut untuk Kedua hal ini menimbulkan
dikirim, dengan demikian sebelum akibat dan konsekuensi hukum yang
dilakukan pengiriman biasanya jadi berbeda di dalam pemenuhan
pengangkut melakukan pengecekan
3 4
Wawancara dengan Pak Edi Siswanto H.M.N . Purwosutjipto, Op, Cip.
5
pemegang JNE pusat Cabang Semarang Janus Sidabalok, Op, Cip.

5
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

tanggung jawab berikut hal-hal yang dengan menyerahkan, menjanjikan


berkaitan dengan prosedur atau menahan suatu barang,
6 mengakhiri suatu perkara yang
penunutannya.
sedang bergantung atau pun
Pihak pengangkut mempunyai mencegah timbulnya suatu perkara”.
kewajiban untuk memenuhi tanggung PT. JNE bersedia menanggung semua
jawabnya kepada konsumen biaya kerugian yang diderita oleh
mengenai terjadi hal-hal yang tidak Konsumen dengan menggantinya
diinginkn terhadap barang yang sebesar 100% sesuai harga yang sama
dikirim. Luas tanggung jawab dengan barang milik Kosumen .
pengangkut tersebut dibatasi oleh Hal ini karena kerusakan barang
pasal 1247 KUH Perdata dan Pasal terjadi akibat kelalaian yang
1248 KUH Perdata yaitu :7 dilakukan oleh karyawan PT. JNE
a. kerugian tersebut ialah sendiri saat barang itu diterima untuk
kerugian yang dapat dikirimkan ke tempat tujuan, serta
diperkirakan secara layak proses penanganan, dan proses
pada saat timbulnya pengiriman yang dilakukannya
perikatan. kurang hati-hati sehingga
b. Kerugian itu harus merupakan menimbulkan akibat kerusakan pada
akibat yang langsung dari barang milik konsumen tersebut.
tidak terlaksananya perikatan Pasal yang digunakan PT. JNE untuk
dari perjanjian pengangkutan. mengganti kerusakan yang diderita
konsumen adalah Pasal 8 ayat (1)
PT JNE juga pernah mengalami tentang ganti rugi dalam SSP
hal-hal yang sering terjadi pada Kelalaian yang dilakukan oleh
perusahaan pengiriman barang karyawan PT. JNE karena tidak
lainnya, namun untuk dapat bertanya dengan jelas mengenai jenis
mengadukan hal-hal tersebut ihak dan isi barang konsumen saat barang
perusahaan telah memberikan itu diserahkan untuk dikirim yang
persyaratan tertentu agar dapat akibatnya menimbulkan kerusakan
mengadukan klaim tersebut. pada saat proses pengirimannya
merupakan dasar yang kuat bagi
C. Dalam Hal Perlindungan pihak PT. JNE untuk mengganti
Hukum kerugian kepada konsumen.

Dalam kasus kerusakan barang 2. Pelaksanaan Pemberian


yang dialami oleh Konsumen, pilihan Ganti Rugi dan Klaim
hukum yang digunakan untuk Yang Diajukan Oleh
menyelesaikan masalah kerusakan
barang tersebut adalah dengan cara
pengguna Jasa Akibat
damai sesuai dengan Pasal 1851 ayat Kerugian Yang Terjadi
(1) KUHPerdata yang berbunyi;
“Perdamaian adalah suatu perjanjian
dengan mana kedua belah pihak,

6 7
Loc. Cit H.M.N .Purwosutjipto, Op, Cit

6
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

a. Pemberian Ganti rugi barang tersebut dilakukan. PT. JNE


dengan sukarela menerima tuntutan
Masalah yang sering timbul dan Klaim yang dilakukan oleh
menjadi kendala dalam perusahan Konsumen dengan syarat bahwaada
pengiriman barang terjadi karena bukti mengenai pembelian barang
adanya keterlambatan,kerusakan dan tersebut. Surat pengajuan klaim
kehilangan dalam pengiriman barang dibuat oleh pihak PT. JNE dan
oleh PT JNE yang mengakibatkan disaksikan langsung oleh Konsumen.
kerugian terhadap konsumen.
Konsumen merasa dirugikan karena  Batas Waktu Pengajuan
pihak penanggung jawab dari PT Klaim
JNE tidak memberi konfirmasi atas Terdapat ketentuan batas waktu
keterlambatan yang terjadi, selain pengajuan klaim pada barang yaitu
keterlambatan PT JNE juga sering Pengajuan klaim terhadap kerusakan
tidak teliti dalam pengiriman barang barang atau hilangnya barang dalam
yang mengakibatkan hilangnya paket pengiriman PT. JNE
barang. berpedoman kepada Pasal 9
Oleh karena itu dalam ayat (1) yang berbunyi; “Setiap Klaim
pelaksanaan perjanjian pengiriman dari Shipper sehubungan dengan
barang, tidak selamanya berjalan kewajiban dan tanggung jawab JNE
secara lancar. Berdasarkan teori-teori harus disampaikan secara tertulis dan
hukum konsumen sebagai pihak yang telah diterima oleh kantor JNE paling
dirugikan diberikan hak untuk lambat 14 hari setelah tanggal
meminta ganti kerugian kepada dokumen atau
pelaku usaha.8 Apabila konsumen barang tersebut seharusnya
pengguna mengalami kerugian yang telah diterima ditujuan”. Ayat 2
bukan disebabkan karena kesalahan “Jumlah Klaim tidak dapat
konsumen, pelaku usaha wajib diperhitungkan dengan jumlah
memberikan ganti rugi sebagaimana tagihan dari JNE”.
diatur dlam pasal 7 huruf f dan huruf
g undang-undang nomer 8 tahun 1999 3. Jaminan Yang
tentang perlindungan konsumen yang Diberikan PT JNE
menyebutkan bahwa kewajiban
Setelah Terjadinya
pelaku usaha
Kehilangan, Kerusakan
 Prosedur Pengajuan Klaim atau Keterlambatan
Pengajukan klaim sebaiknya
dilakukan ditempat kejadian. Sebagimana yang dinyatakan
Pengajuan Klaim terhadap kerusakan oleh pelaku usaha secara tegas dan
barang yang dialami oleh Konsumen tertuang dalam syarat standar
adalah dengan mendatangi langsung pengiriman (SSP). Pelaku usaha yaitu
kantor PT.JNE tempat pengiriman PT JNE bertanggung jawab untuk

8
Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi
hukum perikatan, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2001, hlm.21

7
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

melaksanakan kewajibannya dengan lain adalah unsur perbuatan


menjamin barang yang dititipkan melawan hukum, kesalahan,
kepada pelaku usaha untuk kerugian dan hubungan
disampaikan kepada alamat yang kasualitas antara perbuatan
dituju berdasarkan ketentuan yang melawan hukum dengan
berlaku. Konsumen memerlukan kerugian yang timbul.
jaminan dalam menggunakan produk c. Professional liability,
barang/jasa yang ditawarkan, jaminan tanggung jawab pelaku usaha
tersebut dapat digunakan sebagai sebagai pemberi jasa atas
jaminan kepastian hukum dari kerugian yang dialami
konsumen itu sendiri. konsumen sebagai akibat
Jaminan yang diberikan bagi memanfaatkan atau
konsumen pengguna jasa pengiriman menggunakan jasa yang
barang sesuai dengan Pasal 19 diberikan.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun d. Criminal liability, yaitu
1999 tentang Perlindungan pertanggungjawaban pidana
Konsumen tidak luput dari bentuk dari pelaku usaha sebagai
tanggung jawab pelaku usaha hubungan antara pelaku usaha
terhadap konsumen pengguna jasa dengan negara.
pengiriman barang. Bentuk-86 bentuk
tanggung jawab pelaku usaha dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun Bentuk Pelayanan PT JNE
1999 Tentang Perlindungan  Jasa Kurir Dalam Negeri
Konsumen, adalah:
Divisi Ekspres JNE melayani
a. Contractual liability, yaitu kiriman paket dan dokumen peka
tanggung jawab perdata atas waktu tujuan dalam negeri melalui
dasar perjanjian atau kontrak lebih dari 1,500 titik layanan
dari pelaku usaha atas eksklusif dari penjemputan hingga
kerugian yang dialami pengantaran yang tersebar di seluruh
konsumen akibat Indonesia. Memanfaatkan moda
mengkonsumsi barang yang transportasi tercepat yang tersedia,
dihasilkan. melayani beragam jenis layanan
b. Product liability, yaitu sesuai kebutuhan pelanggan.
tanggung jawab perdata
terhadap produk secara  Jasa Kurir Dalam Kota
langsung dari pelaku usaha
atas kerugian yang dialami Dalam era kemajuan teknologi
konsumen akibat informasi dan komunikasi yang
menggunakan produk yang semakin cepat saat ini, transaksi
dihasilkan. bisnis dan perdagangan juga
Pertanggungjawaban produk menuntut kualitas pengantaran yang
tersebut didasarkan pada cepat. Kecepatan dalam pengantaran
Perbuatan Melawan Hukum tidak hanya diperlukan, akan tetapi
(tortius liability). Unsur-unsur telah merupakan suatu keharusan.
dalam tortius liability antara Melalui Divisi Intracity, JNE

8
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

menawarkan jasa kurir dengan satu Mengenai pertanggung


kualitas layanan yakni pengantaran jawaban apabila terjadi sesuatu pada
pada hari yang sama. Layanan barang tersebut sebelum sampai
Intracity JNE tersedia di setiap kota tujuan atau keterlambatan pengiriman
besar di seluruh Indonesia. Konsep atau apabila terjadi goresan/ cacat
pendekatan baru ini merupakan pada barang maka yang dilakukan
jawaban atas kebutuhan masyarakat oleh pihak perusahaan memberikan
kota modern. Sistem pengelolaan ganti rugi, yaitu dengan
kiriman dengan konsep ini menuntut mengembalikan seperti semula
kedisiplinan tinggi yang hanya dapat apabila memang cacat tersebut
diberikan petugas JNE yang telah disebabkan oleh kelalaian dari pihak
terlatih dan didukung sistem perusahaan. Apabila terjadi hal lain,
pengendalian kualitas yang berlapis. yaitu jika barang tersebut hilang maka
perusahaan akan mencari sebab dari
III. KESIMPULAN hilangnya barang tersebut apakah
karena kesalahan kiring atau terjadi
Berdasarkan penilitian yang hal lain dalam perjalanan menuju
telah dilakukan maka dapat diketahui ketempat tujuan.jika hilangnya
bahwa upaya yang dapat dilakukan karena salah kirim maka barang akan
oleh PT. JNE dalam menjaga di kirim ulang dan karena
keutuhan barang yang akan dikirim, keterlambatan datangnya barang
yaitu melakukan perawatan barang tersebut maka pihak perusahaan
dengan cara memisahkan jenis-jenis biasanya memberikan potongan harga
barang yang mudah rusak dengan atau voucher pengiriman secara
barang-barang yang dapat tahan lama. gratis. Apabila barang tersebut hilang
Hal ini dilakukan saat barang masih karena terjadi musibah, misalnya
ada dalam gudang samapai barang kerampokan, kecelakaan dll maka
akan dikirim dengan menggunakan pihak perusahaan akan memberikan
big box (bus box) dengan tujuan agar ganti rugi terhadap pelanggan atau
barang tetap dalam keadaan utuh/ konsumen sesuai dengan harga dari
selamat sampai pada tangan penerima barang tersebut atau dilakukan
tersebut. negoisasi mengenai kesepakatan ganti
Dalam kasus kerusakan rugi tersebut.
barang yang dialami oleh konsumen, Dalam hal jaminan yang
pilihan hukum yang digunakan untuk diberikan perusahaan. Pihak dari
menyelesaikan masalah kerusakan perusahaan JNE hanya memberikan
barang tersebut adalah dengan cara asuransi terhdap barang konsumen
damai sesuai dengan pasal 1851 ayat yang memang ingin di asuransikan
(1) KUHPerdata. Atau apabiba terjadi dan juga jaminan akan menanggung
kelalaian yang ditimbulkan dari pihak ganti rugi atas keterlambatan ,
perusahaan maka pasal yang dapat kehilangan, dan kerusakan barang
digunakan untuk melindungi dalam pengirimannya meskipun
konsumennya adalah pasal 8 ayat 1 kesalahan tersebut tidak
tentang ganti rugi dalam SSP diketahuinya.
kelalaian yang dilakukan oleh
karyawan PT JNE .

9
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Saran IV. DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan dari hasil Buku-buku :
penelitian penulisan hukum dalam hal HMN Purwosutjipto, Pengertian
upaya menjaga keutuhan barang Pokok-Pokok Hukum Dagang
sebaiknya lebih dikondisikan lagi, Indonesia 3 : Hukum
yaitu dengan memperbaiki kualitas Pengangkutan. (Jakarta: Penerbit
Sumber Daya Manusia (SDM) agar Djambatan, 2003)
hal-hal kecil yang dapat Janus Sidabalok, Hukum
mengakibatkan kerugian bagi Perlindungan Konsumen Di
konsumen maupun pihak perusahaan Indnesia,(PT Citra Aditya Bakti,
sendiri tidak terjadi dan dengan begitu 2006)
pula meningkatkan mutu perusahaan Munir Fuady, Pengantar Hukum
dalam profesionalitas dalam produk Bisnis, Menata Bisnis Modern di
jasa yang ditawarkan kepada Era Global, ( Bandung: PT. Citra
masyarakat. Aditya Bakti, 2008)
Dalam hal proses klaim juga Bryan A.Gormer, Black’s Law
seharusnya lebih diperbaiki dan Dictionary, Thomsonn Business,
diperjelas agar konsumen pengguna 2004
jasa ini lebih nyaman dan lebih Abdulkadir Muhammad, Hukum
dipermudah dalam hal pengajuan Pengangkutan Niaga, (Bandung:
klaim atas barang yang hilang. karena Citra Aditya Bakti. 1998)
dalam proses klaim yang berlaku R. Subekti, Aneka Perjanjian,
sekarang di dalam PT JNE masih (Bandung: Penerbit Alumni,
membuat para konsumen atau 1979)
pelanggan merasa kebingungan Rony Hanitijo Soemitro,Metode
dengan peraturan yang agak Penelitian Hukum, (Jakarta:
merepotkan para konsumen. Ghalia Indonesia, 1987)
Shidarta.Hukum Perlindungan
Selain itu hal lain juga yang Konsumen, (Jakarta:
seharusnya dilakukan pihak PT JNE Grasindo,2006)
yaitu menggunakan asuransi terhadap Soerjono Soekanto, Pengantar
barang-barang yang akan dikirim Penelitian Hukum, (Jakarta:
sesuai dengan pasal 46 ayat 1 Uu no. Universitas Indonesia Press,
14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas 1984)
dan Angkutan Jalan. Dengan adanya Soegijatra Tjakranegara, Hukum
asuransi ini dapat menjamin dari Pengiriman Barang dan
kemanan barang-barang tersebut. Penumpang, ( Jakarta: PT.
Selain itu asuransi juga diberlakukan Rineka Cipta, 1995)
untuk semua jenis pengiriman bukan Soekondoro, Hukum Dagang
hanya barang yang bernilai tinggi Indonesia Jilid II Bagian
tetapi barang-barang yang bernilai Pertama, ( Jakarta: Rajawali,
rendah karena kenyamanan dan 1981)
keamanan buat para konsumen adalah Sri Rejeki Hartono, Pengangkutan
hal yang penting dalam menjalankan dan Hukum Pengangkutan
suatu perusahaan jasa.

10
DIPONEGORO LAW REVIEW
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Darat, ( Semarang: FH Undip,


1980)
Zulham, Hukum Pelindungan
Konsumen,(Jakarta:Kencana
Prenada Media Group,2013)

Sumber dari Internet :


www.info_jne.com
www.jnebinus.com/?page_id=16
www.jne.co.id/index.php?mib=produ
k,detail&id=2008072912122307
www.Repository.unej.ac.id
http://dc433.4shared.com/doc/sw-
_tq81/preview.html

Peraturan dan Perundang-


undangan :
Undang-undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan
Konsumen (UUPK).
Kitab Undang-undang Hukum
Perdata (KUHPer).
Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, Buku I, Bab V, Bagian
2 dan 3, mulai pasal 90-98.
Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, Buku II, Bab V A
tentang pengangkutan barang-
barang
Undang-Undang No.15 Tahun 1992
tentang Pengangkuta Udara.
Undang-Undang No 14 Tahun 1992
Jo Undang-Undang No 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan

11

Anda mungkin juga menyukai