Anda di halaman 1dari 23

KECERDASAN BUATAN

(ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

REPRESENTASI PENGETAHUAN 2
Model-Model Inferensi
a. Modus Ponens
► Seperti dijelaskan di atas, melakukan
proses inferensi berarti juga menurunkan
fakta baru dari beberapa fakta yang sudah
ada.
► Modus Ponens melakukan inferensi dengan
mengikuti aturan sebagai berikut:
b. Modus Tolens

► Model
inferensi yang lain disebut sebagai
Modus Tolens yang dinyatakan dengan
rumusan:
Penalaran Otomatis
(Automated Reasoning)
► Ada tiga macam metoda reasoning yang
secara umum digunakan yaitu:
► Deduksi (Deduction),
► Abduksi (Abduction), dan
► Induksi (Induction).
Deduksi
► Deduksi didefinisikan sebagai: reasoning dari fakta yang
sudah diketahui menuju fakta yang belum diketahui, dari
hal-hal umum menuju ke hal-hal spesifik, dari premis
menuju ke kesimpulan logis.
Maka dengan penalaran deduktif disimpulkan
Abduksi
► Abduksi adalah metoda reasoning yang
sering dipakai untuk memberikan /
menghasilkan penjelasan terhadap fakta.

► Berbedadengan metoda deduksi, pada


metoda ini tidak ada jaminan bahwa
kesimpulan yang didapat selalu benar.
► Sebagai contoh, sebuah aturan seperti
pada contoh terdahulu dituliskan sebagai
berikut:
Induksi
Semantic Networks
► Semantic (associative) networks adalah salah satu
bentuk representasi knowledge-base dalam bentuk
diagram.
► Diagram tersebut terdiri atas node dan arc. Node
merepresentasikan sebuah konsep, sedangkan arc
merepresentasikan sebuah relasi.
Contoh Semantic Network
► Contoh di atas adalah sebuah semantic networks
yang mengilustrasikan sebuah hubungan keluarga.
Jika diketahui bahwa Rudi saat ini berumur 12 tahun,
Joko berumur 40 tahun, Andri berumur 64 tahun dan
Ben berumur 66 tahun.
► Diagram di atas dapat dikonversikan ke dalam bentuk
predicate calculus sebagai berikut:
ayah(joko,rudi)
ayah(andri,joko)
saudara(ben,andri)
ibu(rini,rudi)
ibu(susi,rini)
sudara(yulia,susi)
ibu(yulia,leni)
Representasi pengetahuan dengan menggunakan
Semantic Networks
masih memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
► memungkinkan terjadinya interpretasi yang
berbeda-beda pada semantic networks yang akan
membawa pada kesalahan dalam proses
pengambilan kesimpulan.

► Relasiyang menghubungkan antar node tidak


dapat mengandung semua informasi, tidak
menggambarkan apakah relasi tersebut
merupakan sub-class atau anggota.
Frame
► Pada era 70 dan 80 an, semantic networks berubah
bentuk menjadi model representasi frame.
► Sebuah frame memiliki seperangkat slot. Sebagai
contoh perhatikan diagram struktur keluarga
direpresentasikan dalam bentuk frame sebagai
berikut:
► Frame Adam:
► Sex : Laki-laki
► teman-hidup : Ana
► Anak : (Jeremy Jordan Ellen)
SOAL LATIHAN
► Diberikan satu set fakta sebagai berikut:
► ayah(Suryo,Arman)
► ibu(Susi,Lusi)
► istri(Sari,Suryo)
► suami(Joko,Susi)
► istri(Maria,Arman)
► anak(Doni, Arman)
► ayah(Arman,Haris)
► anak(Ari,Susi)
► anak(Susi,Suryo)
Berdasarkan fakta-fakta di atas jawablah pertanyaan di bawah ini:
► 1. Gambarkan semantic networks diagram dari silsilah keluarga tersebut!
► 2. Apa isi dari variabel X untuk ekpresi : paman(X,Ari)?
► 3. Apa isi dari variabel X untuk ekpresi : ibu(X,Susi)?
► 4. Apa isi dari variabel Y untuk ekpresi : saudara-kandung(Lusi,Y)?
► 5. Apa isi dari variabel Y untuk ekpresi : ipar(Arman,Y)?
► 6. Apa isi dari variabel X untuk ekpresi : nenek(X,Doni)?
► 7. Apa isi dari variabel Y untuk ekpresi : menantu(Sari,Y)?
Contoh jaringan semantic
Tugas
► Untuk masing-masing kelompok, pelajari
jurnal jaringan semantic dan buat
ringkasannya

Anda mungkin juga menyukai