SCRIPT
1.1 Script
Script merupakan skema representasi pengetahuan yang sama dengan
frame.Hanya saja frame menggambarkan objek sedangkan script menggambarkan
urutan peristiwa. Penggambaran urutan peristiwa pada script menggunakan
serangkaian slot yang berisi informasi tentang orang, objek dan tindakan-tindakan
yang terjadi dalam suatu peristiwa.
<html>
<body>
<p><p>
<?php
// contoh pertama yang kita gunakan, phpversion ini adalah
// sebuah fungsi yang akan menampilkan versi PHP yang anda gunakan
phpversion();
// berikutnya, kita coba menampilkan kode HTML
// ke browser untuk membentuk
// layout halaman yang kita tampilkan.
// Dalam kasus contoh kali ini, kita akan menggunakan tag <p>,
// tag <p> dapat diletakkan
// dalam baris print yang sama seperti saat kita menuliskan
// teks "Anda berada di situs prothelon.com"
// di antara teks phpversion dan
// hal-hal lain di baris sesudahnya.
print ("<p>"); /* tag <p> digunakan untuk membuat paragraf
baru*/
print ("Anda berada di situs prothelon.com");
print ("<p>");
/* fungsi "phpinfo" berikut ini akan menampilkan sebuah halaman
yang panjang yang memberikan kita informasi mengenai
konfigurasi
versi PHP yang kita gunakan. Ini akan sangat berguna saat kita
melakukan troubleshooting nantinya */
phpinfo();
?>
</body>
</html>
BAB II
JARINGAN SEMANTIK
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.
Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri
dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
2. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula
silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama
diketahui.
1. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau
sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan
rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta,
contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh generalisasi:
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Macam-macam generalisasi:
1. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan
diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat
diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
– Salah satu karakteristik umum dari suatu informasi yang tersedia untuk
seorang pakar adalah ketidaksempurnaan. Informasi yang tersedia bisa jadi tidak
lengkap, tidak konsisten, tidak tentu, dsb. Dengan keterbatasan informasi tersebut,
seorang pakar dituntut dapat mengatasi kerusakan dengan membuat suatu
pertimbangan benar sehingga menghasilkan keputusan yang tepat.
– Ketidakpastian dalam sistem berbasis kaidah dapat berasal dari 3 hal berikut :
Kaidah tunggal dipengaruhi oleh 3 hal : kesalahan (error), probabilitas dan kombinasi
premis.
Kombinasi premis di dalam anteseden jika premis lebih dari sebuah perlu
diperhatikan. Beberapa kombinasi yang dapat dibentuk :
E1 AND E2 AND E3
atau E1 AND E2 OR E3
Kontradiksi kaidah
Kontradiksi merupakan ketidaksesuaian konsekuen diantara dua kaidah yang bisa jadi
disebabkan oleh anteseden yang kuran spesifik.
Contoh :
Interpretasi kaidah 1, jika bebar-benar terdapat api seperti terbakarnya kayu, maka
akan dilakukan pemadaman dengan menyiramkan air. Sedangkan pada kaidah 2
memang terdapat api yang memang sengaja untuk melakukan pembakaran (mis.
Memasak) yang tidak boleh disiram air.
Subsumsi kaidah
Subsumsi kaidah terjadi jika anteseden merupakan bagian dari kaidah yang lain.
Contoh :
Kaidah 1 : IF E1 THEN H
Interpretasinya, jika E1 yang muncul, maka tidak terdapat masalah karena kaidah 1
yang akan dijalankan, tetapi jika E1 dan E2 kedua-duanya muncul pada kaidah 1 dan
kaidah 2, maka kedua-duanya akan sama-sama dijalankan sehingga konflik resolusi
dibutuhkan.
Redudansi kaidah
Kehilangan kaidah
Contoh :
IF E4 THEN H
Jika E4 diabaikan maka H tidak akan pernah dapat disimpulkan dengan layak.
Contoh :
Ddokter membuat diagnosis penyakit tidak hanya dari hasil pemeriksaan fisik, tetapi
juga hasil laboratorium, riwayat penyakit pasien dsb.
Resolusi konflik merupakan proses menyeleksi atau memilih kaidah yang ada
jika terdapat lebih dari satu kaidah yang diaktivasi dan resolusi konflik disebabkan
oleh interaksi antarkaidah.
– Faktor kepastian merupakan cara dari penggabungan kepercayaan (belief) dan
ketidapercayaan (unbelief) dalam bilangan yang tunggal.
– Dalam mengekspresikan derajat keyakinan digunakan suatu nilai yang disebut
certain factor (CF) untuk engasumsikan derajat keyakianan seorang pakar terhadap
suatu data.
Dimana :
1. Penilaian (Assessment)
Proses untuk menentukan kalayakan dan justifikasi atas permasalahan yang akan
diambil. Setelah itu masalah diperiksa lebih lanjut untuk menentukan tujuan
keseluruhan dari proyek. Upaya ini dilakukan untuk menentukan fitur-fitur penting
dan ruang lingkup dari proyek, dan juga untuk menetapkan sumber daya yang
diperlukan, termasuk diantaranya para pakar dan juga berbagai laporan harus
diidentifikasi. Setelah tahap inisialisasi dilakukan persyaratan-persyaratan proyek
ditetapkan.
2. Akuisisi pengetahuan
Proses untuk mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan yang dibahas dan akan
digunakan sebagai panduan dalam upaya pengembangan. Pengetahuan ini digunakan
untuk memberikan informasi tentang permasalahan yang menjadi bahan dalam
mendesain pakar. Tahap ini meliputi studi dengan diadakannya pertemuan dengan
pakar untuk membahas aspek dari permasalahan.
3. Desain
Pengetahuan yang diperoleh selama tahap akuisisi pengetahuan digunakan sebagai
pendekatan dalam merepresentasikan pengetahuan pakar dan strategi pemecahan
masalah ke dalam sistem pakar. Selama tahap desain, keseluruhan struktur dan
organisasi dari sistem pengetahuan harus ditetapkan. Pada tahap desain, sebuah
sistem prototype di bangun. Tujuan dari pembangunan prototype tersebut adalah
untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas masalah.
4. Pengujian
Tahap dimana dilakukan pengujian terhadap sistem pakar yang telah dibangun
5. Dokumentasi
Dokumentasi diperlukan untuk mengkompilasi seluruh informasi proyek ke dalam
bentuk dokumen yang dapat memenuhi persyaratan pengguna dan pengembang dari
sistem pakar. Dokumentasi dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna
yang memenuhi persyaratan yang ditemukan pada sebagian besar proyek perangkat
lunak. Dokumentasi tersebut menjelaskan tentang bagaimana mengoperasikan sistem
dan menyediakan tutorial dalam mengoperasikan fitur utama dari sistem.
6. Pemeliharaan
Setelah sistem digunakan dalam lingkungan kerja, maka selanjutnya diperlukan
pemeliharaan secara berkala. Pengetahuan itu sifatnya tidak statis melainkan terus
tumbuh dan berkembang. Pengetahuan dari sistem perlu diperbaharui dan
disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan saat ini.
BAB VII
KESIMPULAN
Salah satu karakteristik umum dari suatu informasi yang tersedia untuk
seorang pakar adalah ketidaksempurnaan. Informasi yang tersedia bisa jadi tidak
lengkap, tidak konsisten, tidak tentu, dsb. Dengan keterbatasan informasi tersebut,
seorang pakar dituntut dapat mengatasi kerusakan dengan membuat suatu
pertimbangan benar sehingga menghasilkan keputusan yang tepat.
1. Penilaian
2. Akuisisi Pengetahuan
3. Desain
4. Pengujian
5. Dokementasi
6. Pemeliharaan