Anda di halaman 1dari 23

DASAR-DASAR LOGIKA

LOGIKA INFORMATIKA

Hermawan Susilo , B.Herawan Hayadi ,Muhammad Ropianto

Information Engineering Program, University of Ibnu Sina, Indonesia

191055201126@uis.ac.id 1710@uis.ac.id 1710128262001@uis.ac.id


b.herawan.hayadi@gmail.com, ropianto@uis.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Logika disebut juga “the calculus of computer science” karena logika
memegang peranan yang sangat penting di bidang ilmu komputer. Peran kalkulus
(matematika) sama pentingnya untuk ilmu-ilmu bidang sains, misalnya ilmu
fisika, ilmu elektronika, ilmu kimia, dan sebagainya. Oleh karena itu, biasanya
pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen setuju bahwa logika memainkan peranan
penting dalam berbagai bidang keilmuan, bahkan dalam kehidupan manusia
sehari-hari.
Logika, komputasi sistem, dan matematika diskrit memiliki peranan penting
dalam ilmu komputer karena semuanya berperan dalam pemrograman. Logika
merupakan dasar-dasar matematis suatu perangkat lunak, digunakan untuk
memformalkan system bahasa pemrograman dan spesifikasi program, serta
menguji ketepatan suatu program. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya logika
matematika karena banyak ilmu, khususnya dalam bidang ilmu komputer yang
memerlukan logika untuk berkembang.
Logika dalam ilmu komputer digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa
pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, teknik/sistem digital, basis data,
teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, sistem pakar, jaringan syaraf tiruan,
dan lain-lainnya yang mempergunakan logika secara intensif. Salah satu contoh
yang system adalah sistem digital, yaitu bidang ilmu yang didasari oleh logika
untuk membuat gerbang logika (logic gates) dan arsitektur komputer sebagai inti
mikroprosesor, otak komputer atau central processing unit.
Logika matematika (mathematical logic) adalah cabang ilmu di bidang
matematika yang memperdalam masalah logika, atau lebih tepatnya memperjelas
logika dengan kaidah-kaidah matematika. Logika matematika sendiri juga terus
berkembang, mulai dari logika proposional, logika predikat, pemrograman logika,
dan sebagainya. Perkembangan terakhir ilmu logika adalah logika fuzzy, atau di
Indonesia disebut logika kabur atau logika samar. Implementasi logika fuzzy
dapat ditemui pada pengatur suhu udara (AC), mesin pencuci, kulkas, lainnya.

2. Tujuan
Tujuan di penulisan jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan dasar-dasar logika informatika
2. Untuk mengetahui pengertian Logika

3. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari logika ?
2. Apa saja dasar-dasar yang ada dalam logika informatika ?
4. Metode
Metode yang saya gunakan dalam penulisan jurnal ini adalah penelitian
lewat internet atau website disini saya melakukan 2 tahapan atau metode,
diantaranya :
1. Menganalisa Data
Pada tahap awal cara menganalisa data dapat dilakukan langsung
secara online. Dengan menggunakan script CGI, maka data yang
terkumpul dapat secara langsung diolah dengan tabulasi dan / atau tabulasi
silang untuk mendapatkan analisis deskriptif data yang terkumpul. Sedang
untuk analisa sebenarnya sebaiknya disesuaikan dengan tujuan penelitian
yang telah ditentukan. Yang terpenting adalah data sudah ada dan peneliti
tinggal melakukan analisa dengan menggunakan teknik analisis statistik
yang sesuai kapan saja peneliti mau melakukannya, misalnya peneliti
dapat menggunakan SPSS untuk menganalisis data yang ada.

2. Menampilkan hasil penelitian sementara secara bertahap (progress


report)
Salah satu keunggulan penelitian secara online di Internet ialah peneliti
dapat menampilkan hasil penelitian sementara secara bertahap dan secara
otomatis. Hasil yang ditampilkan dapat berupa tabulasi angka dan
persentasenya serta grafik yang menampilkan angka-angka hasil analisis
deskriptifnya. Dengan melihat hasil sementara ini, para netter akan
mendapatkan manfaat berkaitan dengan partisipasinya sebagai responden
ataupun sebagai sesama peneliti.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Logika
Logika berasal dari bahasa Yunani, “LOGOS” yang artinya kata, ucapan atau
alasan. Jadi, logika itu merupakan sebuah metode atau teknik yang diciptakan
untuk meneliti ketepatan penalaran. Simpelnya, logika itu pada prinsipnya
mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan juga penalaran kesimpulan
yang absah.
Intinya, logika itu, penalaran argumen yang valid. Nah dari sini, bisa kita
simpulkan jika dengan adanya logika, bisa ditentukan mana argumen yang valid
dan mana yang tidak valid. Selain itu, logika juga untuk membedakan argumen
yang baik dan argumen yang tidak baik.
Secara umum, logika dibedakan menjadi 2 :
1. Logika Pasti
Logika pasti meliputi logika pernyataan (propositional logic), Logika predikat
(predicate logic), logika hubungan (relation logic) dan logika himpunan. logika
pernyataan menyangkut dengan pernyataan tunggal dan kata hubungnya sehingga
didapat kalimat majemuk yang berupa kalimat deklaratif. Logika predikat
menelaah variabel dalam suatu kalimat, kuantitas dan validitas sebuah argumen.
Logika hubungan pula lebih mempelajari hubungan antara pernyataan, refleksif,
relasi simetri, antisimtris, dan lainnya. Sedangkan logika himpunan berkaitan
tentang unsur-unsur himpunan dan hukum-hukum yang berlaku di dalamnya.

2. Logika Tidak Pasti


Logika tidak pasti meliputi logika samar atau kabur, atau biasa anak TI lebih
mengenal dengan fuzzy logic (logika fuzzy). Logika samar merupakan
pertengahan dari 2 nilai biner yaitu ya - tidak, nol – satu, dan benar – salah.
Kondisi yang ditunjukkan oleh logika samar ini diantaranya banyak, sedikit,
sekitar x, sering, dan umumnya. Pada umumnya, logika samar lebih banyak
digunakan untuk kecerdasan buatan, mesin pintar atau sistem cerdas, dan alat-alat
elektronik lainnya. Keunggulannya, program komputer yang menggunakan dan
menerapkan logika samar memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih kecil dan
lebih cepat jika dibandingkan dengan logika biner.

3. Manfaat logika ?
Jadi secara umum, manfaat logika adalah :
1. Membantu setiap orang dalam mempelajari logika untuk berpikir secara
rasional, lurus, kritis, tertib, koheren dan metodis.
2. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kamu secara abstrak, objektif
dan cermat.
3. Menambah kecerdasan dan juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kamu secara mandiri dan tajam.
4. Dapat memaksa dan mendorong kamu untuk berpikir sendiri dengan
menggunakan azas-azas secara sistematis.
5. Menjadikan kamu mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
6. Menjadikan kamu seseorang yang lebih memilih untuk sesuatu yang
memiliki nilai kebenaran, dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan bahkan pemikiran yang menyesatkan.
7. Nah, jika point pertama diatas terpenuhi, manfaat lainnya adalah dapat
meningkatkan citra diri kamu.

a. Apa hubungannya logika dengan komputer ?


Logika dalam ilmu komputer, digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa
pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, teknik/sistem digital, basis data,
teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, jaringan syaraf tiruan, sistem pakar,
dan lainnya.

b. Apa itu logika informatika ?


Logika Informatika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi
data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi dengan menggunakan
penalaran sehingga didaptlah suatu kesimpulan (konklusi). Logika berasal dari
bahasa Yunani, yaitu logos yang artinya kata, ucapan atau alasan. Jadi, logika
adalah ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar. Sedangkan informatika
adalah disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data
maupun informasi pada mesin berbasis komputasi.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa, Logika Informatika adalah disiplin ilmu
yang mempelajari transformasi data maupun informasi pada mesin berbasis
komputasi dengan penalaran sehingga didapat suatu kesimpulan atau konklusi.
Ada beberapa istilah yang akan digunakan dalam logika informatika yaitu :
• Premis : yaitu sebuah pernyataan
• Argumen : usaha untuk mencari kebenaran dari premis berupa
kesimpulan
• Konklusi : Kesimpulan

c. Pernyataan (Proposisi)
Proposisi adalah sebuah kalimat pernyataan yang bernilai benar atau salah,
tetapi tidak keduanya. Jadi, intinya pernyataan hanya memiliki satu nilai (true or
false). Kalimat berupa perintah, pertanyaan, keheranan, harapan, pengandaian,
(semua yang jawabannya relatif), Semua kalimat tersebut bukan pernyataan,
karena tidak memiliki nilai pasti (true or false).
Contoh pernyataan:
1. Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. (T)
2. 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya pancasila. (T)
3. Provinsi Sulawesi selatan terletak di pulau Jawa. (F)
4. Kota New York terletak di negara Indonesia. (F)

Bukan pernyataan:

1. Apakah Budi benar-benar tewas?


2. Seandainya aku punya sayap aku akan terbang, terbang tinggi.
3. Pergilah! Sebelum aku membunuhmu.

Istilah-istilah lain dari pernyataan adalah kalimat matematika tertutup,


kalimat tertutup, kalimat deklaratif, statement, atau proposisi.

2.2 Jenis-Jenis Pernyataan


1. Pernyataan Tertutup (Kalimat Tertutup)
Pernyataan tertutup (kalimat tertutup) adalah suatu pernyataan yang nilainya
dapat ditentukan karena telah memiliki nilai benar atau salah.
Contoh pernyataan tertutup:

• 7+4=10 (S)
• 4+7=11 (B)

2. Pernyataan Terbuka (Kalimat Terbuka)


Pernyataan terbuka (kalimat terbuka) adalah suatu pernyataan yang belum
dapat ditentukan nilai kebenarannya karena mengandung suatu variabel yang
nilainya belum ditentukan.
Contoh pernyataan terbuka:

• 7x+3=17
• 7x+8=7

4. Pernyataan Berkuantor
Pernyataan kuantor adalah bentuk logika matematika berupa pernyataan yang
memiliki kuantitas. Dalam pernyataan kuantor, pada umumnya terdapat kata
semua, seluruh, setiap, beberapa, ada, dan sebagian. Kata-kata yang senilai
dengan seluruh, semua, setiap termasuk dalam kuantor universal dan kata-kata
yang senilai dengan sebagian, beberapa, ada termasuk dalam kuantor eksistensial.
Kuantor universal dan kuantor eksistensial saling beringkaran.
Berikut ini penjabaran dari kuantor tersebut :

a). Kuantor Universal (Simbol :)


Kuantor universal adalah kalimat yang mengandung kata “ semua’,
“setiap’,”seluruh”, dsb..
Contoh pernyataan kuantor universal:
“Semua siswa SMA memakai seragam putih abu-abu.“
Kalimat ini ekuivalen dengan:
“jika Ani adalah siswa SMA , maka Ani memakai seragam putih abu-abu.”
Negasi dari kalimat ini adalah:
“Tidak semua siswa SMA memakai seragam putih abu-abu.“
Ekuivalen dengan:
“Ada siswa SMA tidak memakai seragam putih abu.”
b). Kuantor Eksistensial
Kuantor eksistensial adalah kalimat yang mengandung kata “
ada”,”beberapa”, dsb..
Contoh pernyataan kuantor eksistensial:
“Ada gunung yang masih aktif mengeluarkan lava.”
Kalimat ini ekuivalen dengan :
“Sekurang –kurangnya ada satu gunung yang masih mengeluarkan lava.”
Negasi dari kalimat ini adalah :
“Semua gunung tidak mengeluarkan lava.”
Suatu kalimat selain dibedakan atas pernyataan dan bukan pernyataan,
pernyataan tertutup atau pernyataan terbuka, kalimat juga dibedakan atas
pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk. Pernyataan tunggal atau pernyataan
sederhana yang hanya memuat satu pernyataan, sedangkan pernyataan majemuk
dapat merupakan kalimat baru yang diperoleh dengan cara menggabungkan
beberapa pernyataan tunggal.
Dua buah pernyataan tunggal dapat dihubungkan oleh perangkai yang biasa
disebut operator logika sehingga menjadi pernyataan majemuk.
Contoh pernyataan majemuk:
1. Sasuke adalah shinobi yang kuat dan Itachi adalah shinobi yang jenius.
2. Jiraiya akan menjadi hokage jika paint tidak membunuhnya.
3. Jika desa Konoha diserang maka desa Sunagakure akan membantu.

2.2 Jenis-Jenis Operator Dasar


Dua proposisi (pernyataan) atau lebih dapat diproses menggunakan operator
logika. Setiap operator logika memiliki nilai kebenarannya masing-masing.
Diantaranya :
1. Konjungsi (˄)
Menggabungkan dua pernyataan dengan penghubung "dan" (and). Contoh:
• P : hari ini hujan
Q : saya bermain di depan komputer
P˄Q : hari ini hujan dan saya bermain di depan computer

2. Disjungsi (˅)
Menggabungkan dua pernyataan dengan penghubung "atau" (or). Contoh:
• P : hari ini hujan
Q : saya bermain di depan komputer
P˅Q : hari ini hujan atau saya bermain di depan komputer

3. Negasi atau ingkaran (~)


Kebalikan dari sebuah pernyataan (not). Contoh:
• P : hari ini hujan
~P : hari ini tidak hujan
*NB: negasi bukanlah kebalikan kata melainkan lawan. Contoh:
• P : masuk
~P : keluar (bukan negasi)
• P : masuk
~P : tidak masuk (negasi)
• P : malas
~P : rajin (bukan negasi)
• P : malas
~P : tidak malas (negasi)

Kesimpulan:
1. Konjungsi dan disjungsi merupakan pernyataan majemuk atau
menggunakan dua pernyataan (operator biner).
2. Negasi/ingkaran hanya menggunakan satu pernyataan atau proposisi yang
bukan merupakan gabungan dari dua pernyataan (operator uner).

2.4 Operator Logika

Operator logika merupakan penghubung antara kalimat pada pernyataan


majemuk. Operator logika merupakan hal yang harus anda kuasai karena sebagian
besar materi ini berpusat pada pembahasan operator logika dan cara
menghubungkan antara satu premis dengan premis lainnya.

2.4.1 Jenis-jenis operator logika dasar

Jenis-jenis operator logika dasar tersebut yaitu sebagai berikut :


4. Konjungsi (And)

P dan Q
Inti dari dari konjugsi :

• Jika 1 pernyataan pada tabel kebenaran bernilai salah (S) maka sudah
pasti salah (S).
• Konjungsi hanya bernilai benar (B) jika kedua pernyataan bernilai
benar (B) pada tabel kebenaran.

Contoh konjungsi:

• P: Sasuke rajin belajar


• Q: Sasuke berbakat
• P˄Q: Sasuke rajin belajar dan berbakat
• ~P˄Q: Sasuke tidak rajin belajar dan berbakat
• ~P˄~Q: Sasuke tidak rajin belajar dan tidak berbakat
• ~(P˄Q): Sasuke tidak rajin belajar atau tidak berbakat

*NB: ~(P˄Q) ≡ ~P˅~Q ≡ disebut ekuivalen.

5. Disjungsi (Or)
P atau Q disjungsi menggunakan kata hubung atau (or) dengan simbol
perangkai “˅”.
Inti dari disjungsi :
• Jika 1 pernyataan pada tabel kebenaran bernilai benar maka secara
otomatis bernilai benar.
• Disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai salah
(S) (S) pada tabel kebenaran.

Contoh disjungsi:

• P : Naruto tidak belajar


• Q : nilai UTS Naruto tidak bagus
• P˅Q : Naruto tidak belajar atau nilai UTS Naruto tidak bagus
• ~P˅Q : Naruto belajar atau nilai UTS Naruto tidak bagus
• ~P˅~Q : Naruto belajar atau nilai UTS Naruto bagus
• ~(P˅Q) : Naruto belajar dan nilai UTS Naruto bagus

NB: ~(P˅Q)≡ ~P˄~Q

6. Implikasi (If... Then...)


Jika P maka Q. P disebut atesenden (sebab) dan Q disebut konsekuen
(akibat).
Inti dari implikasi :
• Jika pernyataan pertama benar (B) dan pernyataan kedua salah (S)
maka hasilnya pada tabel kebenaran bernilai salah (S).
• Selain itu semua hasil implikasi bernilai benar kecuali seperti
disebutkan pada inti pertama di atas.

Contoh implikasi:

• P: saya bosan di rumah


• Q: saya pergi liburan
• P→Q: jika saya bosan di rumah maka saya pergi liburan

Dari operator logika implikasi ini memiliki sifat yang berbeda dengan
operator logika lainnya. Setiap nilai substitusi pada operator logika
konjungsi, disjungsi, dan biimplikasi ekuivalen satu sama lain, kecuali
implikasi.
Sebagai contoh:

• P˄Q≡Q˄P
• P˅Q≡Q˅P
• P↔Q≡Q↔P
• P→Q tidak ekuivalen dengan Q→P

Hal ini akan kita pelajari dalam pelajaran berikutnya tentang sifat
implikasi: invers, konvers, dan kontraposisi dalam tabel kebenaran.
7. Biimplikasi (...If And Only If...)
P jika dan hanya jika Q.
Inti dari biimplikasi :
• Jika kedua pernyataan pada tabel kebenaran bernilai sama baik
salah (S) salah (S) maupun benar (B) benar (B) maka hasilnya pada
tabel kebenaran otomatis bernilai benar (B).
• Jika nilai pernyataan 1 berbeda dengan pernyataan 2 pada tabel
kebenaran maka nilainya otomatis salah (S).
Contoh biimplikasi:
• P: Desa Konoha hancur
• Q: Tsunade dan Naruto tewas
• P↔Q: Desa Konoha hancur jika dan hanya jika Tsunade dan
Naruto tewas

Penarikan kesimpulan :
Dari operator implikasi di atas, terdapat 3 metode penarikan
kesimpulan, yaitu modus ponens, modus tollens, dan silogisme.
1. Modus Ponens
Trik modus ponens : hapus pernyataan/premis yang sama untuk
menghasilkan kesimpulan.
Berikut beberapa contoh penarikan kesimpulan dengan metode modus
ponens:
• P1: Jika hari Natal tiba maka semua keluarga berkumpul (P→Q)
P2: Hari Natal tiba (P)
Konklusi: Semua keluarga berkumpul (Q)
• P1: Jika roti rainbow enak maka saya akan membelinya (P→Q)
P2: roti rainbow enak (P)
Konklusi: saya akan membelinya(Q)
• P1: jika hari ini libur maka saya kembali ke kampung (P→Q)
P2: hari ini libur (P)
Konklusi: saya kembali ke kampung(Q) *NB: P= premis atau pernyataan
dan konklusi= kesimpulan.

2. Modus Tollens
Trik modus tollens: tidak ada pernyataan yang benar-benar sama.
Pernyataan/premis pertama merupakan kesimpulan dari modus tollens
dengan menambahkan negasi/ingkaran pada pernyataan tersebut.
Berikut contoh-contoh penarikan kesimpulan dengan metode modus
tollens:
• P1: Jika natal tiba maka musim panas berlalu (P→Q)
P2: Musim panas belum berlalu(~Q)
Konklusi: Natal belum tiba (~P)
• P1: jika hari ini hujan maka Wanda memakai jas hujan (P→Q)
P2: Wanda tidak memakai jas hujan(~Q)
Konklusi: hari ini tidak hujan (~P)
• P1: jika saya lulus SBMPTN saya akan bahagia (P→Q)
P2: saya tidak bahagia (~Q)

Konklusi: saya tidak lulus SBMPTN (~P)

3. Silogisme
Trik silogisme memiliki tiga premis. Hapus pernyataan yang sama
untuk menarik kesimpulan dengan tetap menggunakan perangkai implikasi
(jika... maka...).
Berikut beberapa contoh penarikan kesimpulan berdasarkan metode
silogisme:
• P1: Jika musim panas telah berlalu maka Natal sudah tiba (P→Q)
P2: Jika Natal sudah tiba maka tahun 2017 akan segera berlalu
(Q→R)
Konklusi: Jika musim panas telah berlalu maka tahun 2017 akan segera
berlalu (P→R)
• P1: jika blog saya sukses maka saya akan senang (P→Q)
P2: jika saya senang maka teman-teman saya senang (Q→R)
Konklusi: jika blog saya sukses maka teman-teman saya senang (P→R)
• P1: jika saya sedang di rumah maka saya bermain gitar (P→Q)
P2: jika saya bermain gitar maka semua orang menutup telinga
(Q→R)
Konklusi: jika saya sedang di rumah maka semua orang menutup telinga
(P→R)

2.5 Tabel Kebenaran


Tabel kebenaran adalah suatu tabel yang menunjukan secara sistematis
sebagai hasil kombinasi dari proposisi yang sederhana.
2.5.1 Perangkai Logika
Perangkai – perangkai logika yang digunakan adalah :

PERANGKAI SIMBOL

Dan (and) ˄

1 Atau (or) ˅

Bukan (not) ~

Jika. . . maka. . . (if. . .then. .


./implies) →
Jika dan hanya jika (if and only if) ↔

Perangkai logika dalam bentuk simbol digunakan untuk membuat ekspresi


logika. Digunakan konstanta proporsional T untuk true (benar) dan F untuk false
(salah).

1. Konjungsi (^)
Konjungsi (conjunction) adalah kata lain dari perangkat “dan” (and). Dan
mempunyai tabel kebenaran seperti berikut :
A B A^B

F F F

F T F

T F F

T T T

Pada tabel kebenaran konjungsi hanya ada satu nilai T jika kedua pasangan
tersebut keduanya bernilai T lainnya pasti F. Perangkai ^ disebut perangkai binary
(binary logical connective).

Definisi : misalnya A dan B adalah proposisi. Proposisi “A dan B” , yang


disimbolkan dengan A^B adalah proposisi yang bernilai benar, jika nilai A dan
B keduanya benar, jika lainnya pasti salah. Proposisi berbentuk A^B disebut
konjungsi A dan B.

Contoh tabel kebenaran dari perangkai ˄ untuk nilai suatu konjungsi.

A B C A^B (A^B)^C B^C A^(B^C)


F F F F F F F

F F T F F F F

F T F F F F F

F T T F F T F

T F F F F F F

T F T F F F F

T T F T F F F

T T T T T T T

Jika ada 2 perangai yang merangka ikan proposisi majemuk A^B^C, maka
harus dibaca A^B lalu dirangkai dengan C atau dipastikan dengan tanda kurung
(A^B)^C. Tetapi, jika pada A^B^C, B^C didahulukan beri tanda kurung, sehingga
menjadi A^(B^C).
Nilai (A^B)^C dan A^(B^C) sama pada setiap pasangan A, B dan C dan jka
A, B dan C bernilai T, maka hasilnya juga T.

2. Disjungsi (⌵)
Tanda ⌵ digunakan sebagai perangkai “atau” (or). Tabel kebenaran seperti
berikut :

A B A⌵B

F F F
F T T

T F T

T T T

Nilai A⌵B bernilai F jika nilai A dan B keduanya F lainnya pasti T.

Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi. Proposisi “A atau B”, yang


disimbolkan dengan A ⌵ B adalah proposisi yang bernilai salah , jika nilai A dan
B keduanya salah, Jika lainnya pasti benar, Proposisi berbentuk A ⌵B disebut
disjungsi A dan B.

3. Negasi (~)
Negasi [ negation ] digunakan untuk menggantikan perangkai “bukan (not)”.
Tabel kebenaran seperti berikut :

A ~A ~~A

F T F

T F T

Negasi kebalikan dari nilai variabel proposisional yang di negasi. Jika F akan
menjadi T dan sebaliknya atau negasi F adalah T.

Definisi : Misalnya A adalah proposisi. Pernyataan “ini bukan A” adalah


proposisi yang lain disebut negasi dari A. Negasi dari A diberi simbol ¬A dan
dibaca “bukan A”.

Contoh :
“Adit lapar atau adit kenyang”.
Contoh tersebut diubah menjadi variabel proposisional, akan menjadi :
A = adit lapar
B = adit kenyang
Jika diubah menjadi bentuk logika, menjadi seperti berikut :
A = adit lapar
~A = adit kenyang
Sehingga menjadi (A~A).

4. Implikasi (→)
Implikasi [implication] menggantikan perangkai “jika. . . maka. . . (of then).
Tabel kebenaran seperti berikut :
A B A→B

F F T

F T T

T F F

T T T

Keterangan:
A = antecendente
B = consequence
Hanya ada satu nilai F dari ( A→B ) jika A bernilai T dan B bernilai F bukan
sebaliknya.

5. Ekuivalensi (↔) / Biimplikasi


Jika dan hanya jika ( if and only if ). Tabel kebenaran seperti berikut :

A B A↔B

F F T

F T F
T F F

T T T

Nilai A↔B mempunyai nilai T jika pasangan A dan B bernilai sama, baik T
maupun F, jika pasangan berbeda pasti F.
Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi. Ekuivalensi “A jika dan hanya
jika B” yang disimbolkan dengan A↔B adalah proposisi yang bernilai benar.
Jika nilai A bernilai benar dan B bernilai benar dan jika lainnya pasti benar.

6. Perangkai Bukan Dan( | ) ⇒ Negasi Konjungsi


Tabel kebenaran seperti berikut :

A B A|B

F F T

F T T

T F T

T T F

Nilai kebenaran dari ( | ) maka hasilnya akan terlihat terbalik dari A^B oleh
karena itu disebut “bukan dan (not and)”.

Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi. Proposisi “A bukan dan B” yang


disimbolkan dengan A | B adalah proposisi yang bernilai salah, jika nilai A
bernilai benar dan B bernilai benar dan jika lainnya pasti benar.

7. Perangkai Bukan Atau( ↓ ) ⇒ Negasi Disjungsi


Tabel kebenaran seperti berikut :
A B A↓B

F F T

F T F

T F F

T T F

Nilai kebenaran dari ( A ˅ B ) maka hasilnya akan terlihat terbalik dari A ˅ B.

Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi. Proposisi “A bukan atau B” yang


disimbolkan dengan A ↓B adalah Proposisi yang bernilai salah jika nilai A
bernilai benar dan B bernilai benar dan jika lainnya pasti benar.

8. Perangkai XOR ⇒ Negasi Biimplikasi


Perangkai “xor” (exclusive or) mempunyai tabel kebenaran A xor B berikut
ini :

A B A⇒B

F F F

F T T

T F T
T T F

9. Implikasi dan Aplikasi

Sifat Operator Logika Implikasi


Misal:
p : Saya haus
q : Saya lapar

Secara aturan disjungsi bisa dikatakan :

p ˅ q : Saya lapar atau haus


q ˅ p : Saya haus atau lapar

Kedua kalimat memiliki makna yang sama, tetapi hal tersebut tidak berlaku
pada operator logika implikasi.
Misal:
p : Anda memiliki password yang benar
q : Anda bisa log in ke akun gmail

Kita dapat membentuk 4 macam implikasi, yaitu :


• p→q : Jika anda memiliki password yang benar maka anda bisa log in ke
akun gmail
• q→p : Jika anda bisa log in ke akun gmail maka anda memiliki password
yang benar
• ~p→~q : Jika anda tidak memiliki password yang benar maka anda tidak
bisa log in ke akun gmail
• ~q→~p : Jika anda tidak bisa log in ke akun gmail maka anda tidak
memiliki password yang benar
10. Konvers
Jika bentuk p→q diketahui, maka bentuk q→p disebut konvers.
Contoh :

• Jika saya mempunyai mobil maka saya orang kaya.

Konvers :

Jika saya orang kaya maka saya mempunyai mobil.

11. Invers
Jika bentuk p→q diketahui, maka bentuk ~p→~q disebut invers.
Contoh :
• Jika saya mempunyai mobil maka saya orang kaya

Invers :

Jika saya tidak mempunyai mobil maka saya bukan orang kaya

12. Kontraposisi
Jika bentuk p→q diketahui, maka bentuk ~q→~p disebut kontraposisi.
Contoh :

• Jika saya mempunyai mobil maka saya orang kaya.

13. Kontraposisi
Jika saya bukan orang kaya maka saya tidak mempunyai mobil.

Bentuk Umum

• Implikasi = p→q
• Konvers = q→p
• Invers = ~p→~q
• Kontraposisi = ~q→~p

Tabel Kebenaran
p q ~ ~ p q ~p ~q
p q → → → →
q p ~q ~p

T T F F T T T T

T F F T F T T F

F T T F T F F T

F F T T T T T T

Perhatikan bahwa implikasi p→q memiliki tabel kebenaran yang sama


dengan kontraposisi ~q→~p, sedangkan konvers q→p memiliki tabel kebenaran
yang sama dengan invers ~p→~q. Sifat seperti ini dinamakan ekuivalensi logis.
14. Implikasi Pada Bahasa Pemrograman
Skema singkat implikasi pada program komputer :

If C then S

C : Ekspresi logika yang menyatakan syarat/kondisi


S : Satu atau lebih pernyataan
• S dieksekusi jika C yang diberikan bernilai benar (B), S tidak
dieksekusi/tetap jika C yang diberikan bernilai salah (S).
• Ekspresi logika pada komputer hanya dikenal 3 operator logika yaitu
konjungsi, disjungsi, dan eksklusi or (XOR).

Contoh:

Misal dalam sebuah program Turbo Pascal terdapat kondisi:

(If x>y then y:=x+10)


Akan ditentukan nilai output y setelah pelaksanaan kondisi if-then jika
diberikan inputan x dan y sbb:

• x=2 dan y=1


• x=3 dan y=5

Jawaban :

• Untuk x=2 dan y=1, ekspresi x>y bernilai benar (B), sehingga pernyataan
y:=x+10 dieksekusi. Nilai output y sekarang menjadi 12.

• Untuk x=3 dan y=5, ekspresi x.y bernilai salah (S), sehingga pernyataan
y:=x+10 tidak dieksekusi. Nilai y tetap seperti saat awal di input yaitu 5.

15. Operasi Bit Pada Sistem Komputer

• Bit pada sistem komputer berupa angka 1 dan 0.


• Barisan atau susunan beberapa bit disebut string.
• Komputer menggunakan sistem basis dua yang artinya komputer
menerima informasi dengan menggunakan bit 1 dan 0.
• Bit 1 digunakan untuk nilai benar (B).
• Bit 0 digunakan untuk nilai salah (S).
• Hanya mengenal operator logika AND, OR, dan XOR.
• Syarat 2 string dapat dioperasikan adalah jika memiliki panjang yang
sama.

Contoh:
Diberikan 2 string x dan y:
• X=01 1011 0110
• Y=11 0001 1101

Tentukan hasil dari X^Y, X⌵Y, dan X(+)Y!


Jawab:
Tabel kebenaran untuk X^Y, X⌵Y, dan X(+)Y adalah :

X Y X^Y X⌵Y X(+)Y

1 1 1 1 0

1 0 0 1 1

0 1 0 1 1

0 0 0 0 0

Jadi, diperoleh hasil sebagai berikut.


• X = 01 1011 0110
• Y = 11 0001 1101
• X^Y = 01 0001 0100
• X˅Y = 11 1011 1111
• X(+)Y = 10 1010 1011
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Logika berasal dari bahasa Yunani, “LOGOS”, artinya kata, ucapan atau
alasan. Jadi, logika itu merupakan sebuah metode atau teknik yang diciptakan
untuk meneliti ketepatan penalaran. Simpelnya, logika itu pada prinsipnya
mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan juga penalaran
kesimpulan yang absah.
Intinya, logika itu, penalaran argumen yang valid. Nah dari sini, bisa kita
simpulkan jika dengan adanya logika, bisa ditentukan mana argumen yang
valid dan mana yang tidak valid. Selain itu, logika juga untuk membedakan
argumen yang baik dan argumen yang tidak baik.

2. Penutup
Makalah logika informatika ini dibuat untuk memenuhi suatu syarat untuk
kelulusan nilai mata kuliah Logika Informatika, dan itulah tadi isi dari semua
materi yang penulis cari dari berbagai buku referensi yang tertera dalam
daftar pustaka, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan para
pembaca.
Penulis mengakui bahwa dalam makalah ini masih banyak sekali kata-kata
yang salah dan tidak benar, untuk itu penulis berharap kritik dan saran sangat
penulis harapkan, karena akan menjadi suatu pacuan untuk penulis sendiri.
Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
garudacyber.co.id.(2018, 10 April). Dasar-Dasar Logika Dalam Logika
Informatika.Diakses pada 9 Juli 2020, dari
https://garudacyber.co.id/artikel/564-dasar-dasar-logika-dalam-logika-
informatika

cikhidayat.com. (2018, 8 Oktober). Materi Logika Informatika (Proposisi,


operator logika, tabel kebenaran, implikasi dan aplikasi). Diakses pada 9 Juli
2020,dari http://www.cikhidayat.com/2018/10/materi-logika-informatika.html

Rahman, A., Ropianto, M., & Kom, M. Perancangan Aplikasi Rental Mobil
Mainan Anak Berbasis Web.

Ropianto, M. (2016). Pemahaman Penggunaan Unified Modelling Language.


Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), 1(01).

Ropianto, M., Rukun, K., Hardianto, M., Hayadi, B. H., Mesterjon, M.,
Utami, F. H., & Candra, M. O. (2017, September). Optimization of Strategic
Planning Organization in the Framework of Achievement Objectives of
Education. In 2nd International Conference on Education, Science, and
Technology (ICEST 2017). Atlantis Press.

Rukun, K., Permatasari, R. D. P., & Hayadi, B. H. (2019, November).


Development of Digital Information Management Learning Media Based on
Adobe Flash in Grade X of Digital Simulation Subject. In Journal of Physics:
Conference Series (Vol. 1363, No. 1, p. 012066). IOP Publishing.

Anda mungkin juga menyukai