LOGIKA INFORMATIKA
1. Latar Belakang
Logika disebut juga “the calculus of computer science” karena logika
memegang peranan yang sangat penting di bidang ilmu komputer. Peran kalkulus
(matematika) sama pentingnya untuk ilmu-ilmu bidang sains, misalnya ilmu
fisika, ilmu elektronika, ilmu kimia, dan sebagainya. Oleh karena itu, biasanya
pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen setuju bahwa logika memainkan peranan
penting dalam berbagai bidang keilmuan, bahkan dalam kehidupan manusia
sehari-hari.
Logika, komputasi sistem, dan matematika diskrit memiliki peranan penting
dalam ilmu komputer karena semuanya berperan dalam pemrograman. Logika
merupakan dasar-dasar matematis suatu perangkat lunak, digunakan untuk
memformalkan system bahasa pemrograman dan spesifikasi program, serta
menguji ketepatan suatu program. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya logika
matematika karena banyak ilmu, khususnya dalam bidang ilmu komputer yang
memerlukan logika untuk berkembang.
Logika dalam ilmu komputer digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa
pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, teknik/sistem digital, basis data,
teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, sistem pakar, jaringan syaraf tiruan,
dan lain-lainnya yang mempergunakan logika secara intensif. Salah satu contoh
yang system adalah sistem digital, yaitu bidang ilmu yang didasari oleh logika
untuk membuat gerbang logika (logic gates) dan arsitektur komputer sebagai inti
mikroprosesor, otak komputer atau central processing unit.
Logika matematika (mathematical logic) adalah cabang ilmu di bidang
matematika yang memperdalam masalah logika, atau lebih tepatnya memperjelas
logika dengan kaidah-kaidah matematika. Logika matematika sendiri juga terus
berkembang, mulai dari logika proposional, logika predikat, pemrograman logika,
dan sebagainya. Perkembangan terakhir ilmu logika adalah logika fuzzy, atau di
Indonesia disebut logika kabur atau logika samar. Implementasi logika fuzzy
dapat ditemui pada pengatur suhu udara (AC), mesin pencuci, kulkas, lainnya.
2. Tujuan
Tujuan di penulisan jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan dasar-dasar logika informatika
2. Untuk mengetahui pengertian Logika
3. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari logika ?
2. Apa saja dasar-dasar yang ada dalam logika informatika ?
4. Metode
Metode yang saya gunakan dalam penulisan jurnal ini adalah penelitian
lewat internet atau website disini saya melakukan 2 tahapan atau metode,
diantaranya :
1. Menganalisa Data
Pada tahap awal cara menganalisa data dapat dilakukan langsung
secara online. Dengan menggunakan script CGI, maka data yang
terkumpul dapat secara langsung diolah dengan tabulasi dan / atau tabulasi
silang untuk mendapatkan analisis deskriptif data yang terkumpul. Sedang
untuk analisa sebenarnya sebaiknya disesuaikan dengan tujuan penelitian
yang telah ditentukan. Yang terpenting adalah data sudah ada dan peneliti
tinggal melakukan analisa dengan menggunakan teknik analisis statistik
yang sesuai kapan saja peneliti mau melakukannya, misalnya peneliti
dapat menggunakan SPSS untuk menganalisis data yang ada.
3. Manfaat logika ?
Jadi secara umum, manfaat logika adalah :
1. Membantu setiap orang dalam mempelajari logika untuk berpikir secara
rasional, lurus, kritis, tertib, koheren dan metodis.
2. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kamu secara abstrak, objektif
dan cermat.
3. Menambah kecerdasan dan juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kamu secara mandiri dan tajam.
4. Dapat memaksa dan mendorong kamu untuk berpikir sendiri dengan
menggunakan azas-azas secara sistematis.
5. Menjadikan kamu mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
6. Menjadikan kamu seseorang yang lebih memilih untuk sesuatu yang
memiliki nilai kebenaran, dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan bahkan pemikiran yang menyesatkan.
7. Nah, jika point pertama diatas terpenuhi, manfaat lainnya adalah dapat
meningkatkan citra diri kamu.
c. Pernyataan (Proposisi)
Proposisi adalah sebuah kalimat pernyataan yang bernilai benar atau salah,
tetapi tidak keduanya. Jadi, intinya pernyataan hanya memiliki satu nilai (true or
false). Kalimat berupa perintah, pertanyaan, keheranan, harapan, pengandaian,
(semua yang jawabannya relatif), Semua kalimat tersebut bukan pernyataan,
karena tidak memiliki nilai pasti (true or false).
Contoh pernyataan:
1. Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. (T)
2. 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya pancasila. (T)
3. Provinsi Sulawesi selatan terletak di pulau Jawa. (F)
4. Kota New York terletak di negara Indonesia. (F)
Bukan pernyataan:
• 7+4=10 (S)
• 4+7=11 (B)
• 7x+3=17
• 7x+8=7
4. Pernyataan Berkuantor
Pernyataan kuantor adalah bentuk logika matematika berupa pernyataan yang
memiliki kuantitas. Dalam pernyataan kuantor, pada umumnya terdapat kata
semua, seluruh, setiap, beberapa, ada, dan sebagian. Kata-kata yang senilai
dengan seluruh, semua, setiap termasuk dalam kuantor universal dan kata-kata
yang senilai dengan sebagian, beberapa, ada termasuk dalam kuantor eksistensial.
Kuantor universal dan kuantor eksistensial saling beringkaran.
Berikut ini penjabaran dari kuantor tersebut :
2. Disjungsi (˅)
Menggabungkan dua pernyataan dengan penghubung "atau" (or). Contoh:
• P : hari ini hujan
Q : saya bermain di depan komputer
P˅Q : hari ini hujan atau saya bermain di depan komputer
Kesimpulan:
1. Konjungsi dan disjungsi merupakan pernyataan majemuk atau
menggunakan dua pernyataan (operator biner).
2. Negasi/ingkaran hanya menggunakan satu pernyataan atau proposisi yang
bukan merupakan gabungan dari dua pernyataan (operator uner).
P dan Q
Inti dari dari konjugsi :
• Jika 1 pernyataan pada tabel kebenaran bernilai salah (S) maka sudah
pasti salah (S).
• Konjungsi hanya bernilai benar (B) jika kedua pernyataan bernilai
benar (B) pada tabel kebenaran.
Contoh konjungsi:
5. Disjungsi (Or)
P atau Q disjungsi menggunakan kata hubung atau (or) dengan simbol
perangkai “˅”.
Inti dari disjungsi :
• Jika 1 pernyataan pada tabel kebenaran bernilai benar maka secara
otomatis bernilai benar.
• Disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai salah
(S) (S) pada tabel kebenaran.
Contoh disjungsi:
Contoh implikasi:
Dari operator logika implikasi ini memiliki sifat yang berbeda dengan
operator logika lainnya. Setiap nilai substitusi pada operator logika
konjungsi, disjungsi, dan biimplikasi ekuivalen satu sama lain, kecuali
implikasi.
Sebagai contoh:
• P˄Q≡Q˄P
• P˅Q≡Q˅P
• P↔Q≡Q↔P
• P→Q tidak ekuivalen dengan Q→P
Hal ini akan kita pelajari dalam pelajaran berikutnya tentang sifat
implikasi: invers, konvers, dan kontraposisi dalam tabel kebenaran.
7. Biimplikasi (...If And Only If...)
P jika dan hanya jika Q.
Inti dari biimplikasi :
• Jika kedua pernyataan pada tabel kebenaran bernilai sama baik
salah (S) salah (S) maupun benar (B) benar (B) maka hasilnya pada
tabel kebenaran otomatis bernilai benar (B).
• Jika nilai pernyataan 1 berbeda dengan pernyataan 2 pada tabel
kebenaran maka nilainya otomatis salah (S).
Contoh biimplikasi:
• P: Desa Konoha hancur
• Q: Tsunade dan Naruto tewas
• P↔Q: Desa Konoha hancur jika dan hanya jika Tsunade dan
Naruto tewas
Penarikan kesimpulan :
Dari operator implikasi di atas, terdapat 3 metode penarikan
kesimpulan, yaitu modus ponens, modus tollens, dan silogisme.
1. Modus Ponens
Trik modus ponens : hapus pernyataan/premis yang sama untuk
menghasilkan kesimpulan.
Berikut beberapa contoh penarikan kesimpulan dengan metode modus
ponens:
• P1: Jika hari Natal tiba maka semua keluarga berkumpul (P→Q)
P2: Hari Natal tiba (P)
Konklusi: Semua keluarga berkumpul (Q)
• P1: Jika roti rainbow enak maka saya akan membelinya (P→Q)
P2: roti rainbow enak (P)
Konklusi: saya akan membelinya(Q)
• P1: jika hari ini libur maka saya kembali ke kampung (P→Q)
P2: hari ini libur (P)
Konklusi: saya kembali ke kampung(Q) *NB: P= premis atau pernyataan
dan konklusi= kesimpulan.
2. Modus Tollens
Trik modus tollens: tidak ada pernyataan yang benar-benar sama.
Pernyataan/premis pertama merupakan kesimpulan dari modus tollens
dengan menambahkan negasi/ingkaran pada pernyataan tersebut.
Berikut contoh-contoh penarikan kesimpulan dengan metode modus
tollens:
• P1: Jika natal tiba maka musim panas berlalu (P→Q)
P2: Musim panas belum berlalu(~Q)
Konklusi: Natal belum tiba (~P)
• P1: jika hari ini hujan maka Wanda memakai jas hujan (P→Q)
P2: Wanda tidak memakai jas hujan(~Q)
Konklusi: hari ini tidak hujan (~P)
• P1: jika saya lulus SBMPTN saya akan bahagia (P→Q)
P2: saya tidak bahagia (~Q)
3. Silogisme
Trik silogisme memiliki tiga premis. Hapus pernyataan yang sama
untuk menarik kesimpulan dengan tetap menggunakan perangkai implikasi
(jika... maka...).
Berikut beberapa contoh penarikan kesimpulan berdasarkan metode
silogisme:
• P1: Jika musim panas telah berlalu maka Natal sudah tiba (P→Q)
P2: Jika Natal sudah tiba maka tahun 2017 akan segera berlalu
(Q→R)
Konklusi: Jika musim panas telah berlalu maka tahun 2017 akan segera
berlalu (P→R)
• P1: jika blog saya sukses maka saya akan senang (P→Q)
P2: jika saya senang maka teman-teman saya senang (Q→R)
Konklusi: jika blog saya sukses maka teman-teman saya senang (P→R)
• P1: jika saya sedang di rumah maka saya bermain gitar (P→Q)
P2: jika saya bermain gitar maka semua orang menutup telinga
(Q→R)
Konklusi: jika saya sedang di rumah maka semua orang menutup telinga
(P→R)
PERANGKAI SIMBOL
Dan (and) ˄
1 Atau (or) ˅
Bukan (not) ~
1. Konjungsi (^)
Konjungsi (conjunction) adalah kata lain dari perangkat “dan” (and). Dan
mempunyai tabel kebenaran seperti berikut :
A B A^B
F F F
F T F
T F F
T T T
Pada tabel kebenaran konjungsi hanya ada satu nilai T jika kedua pasangan
tersebut keduanya bernilai T lainnya pasti F. Perangkai ^ disebut perangkai binary
(binary logical connective).
F F T F F F F
F T F F F F F
F T T F F T F
T F F F F F F
T F T F F F F
T T F T F F F
T T T T T T T
Jika ada 2 perangai yang merangka ikan proposisi majemuk A^B^C, maka
harus dibaca A^B lalu dirangkai dengan C atau dipastikan dengan tanda kurung
(A^B)^C. Tetapi, jika pada A^B^C, B^C didahulukan beri tanda kurung, sehingga
menjadi A^(B^C).
Nilai (A^B)^C dan A^(B^C) sama pada setiap pasangan A, B dan C dan jka
A, B dan C bernilai T, maka hasilnya juga T.
2. Disjungsi (⌵)
Tanda ⌵ digunakan sebagai perangkai “atau” (or). Tabel kebenaran seperti
berikut :
A B A⌵B
F F F
F T T
T F T
T T T
3. Negasi (~)
Negasi [ negation ] digunakan untuk menggantikan perangkai “bukan (not)”.
Tabel kebenaran seperti berikut :
A ~A ~~A
F T F
T F T
Negasi kebalikan dari nilai variabel proposisional yang di negasi. Jika F akan
menjadi T dan sebaliknya atau negasi F adalah T.
Contoh :
“Adit lapar atau adit kenyang”.
Contoh tersebut diubah menjadi variabel proposisional, akan menjadi :
A = adit lapar
B = adit kenyang
Jika diubah menjadi bentuk logika, menjadi seperti berikut :
A = adit lapar
~A = adit kenyang
Sehingga menjadi (A~A).
4. Implikasi (→)
Implikasi [implication] menggantikan perangkai “jika. . . maka. . . (of then).
Tabel kebenaran seperti berikut :
A B A→B
F F T
F T T
T F F
T T T
Keterangan:
A = antecendente
B = consequence
Hanya ada satu nilai F dari ( A→B ) jika A bernilai T dan B bernilai F bukan
sebaliknya.
A B A↔B
F F T
F T F
T F F
T T T
Nilai A↔B mempunyai nilai T jika pasangan A dan B bernilai sama, baik T
maupun F, jika pasangan berbeda pasti F.
Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi. Ekuivalensi “A jika dan hanya
jika B” yang disimbolkan dengan A↔B adalah proposisi yang bernilai benar.
Jika nilai A bernilai benar dan B bernilai benar dan jika lainnya pasti benar.
A B A|B
F F T
F T T
T F T
T T F
Nilai kebenaran dari ( | ) maka hasilnya akan terlihat terbalik dari A^B oleh
karena itu disebut “bukan dan (not and)”.
F F T
F T F
T F F
T T F
A B A⇒B
F F F
F T T
T F T
T T F
Kedua kalimat memiliki makna yang sama, tetapi hal tersebut tidak berlaku
pada operator logika implikasi.
Misal:
p : Anda memiliki password yang benar
q : Anda bisa log in ke akun gmail
Konvers :
11. Invers
Jika bentuk p→q diketahui, maka bentuk ~p→~q disebut invers.
Contoh :
• Jika saya mempunyai mobil maka saya orang kaya
Invers :
Jika saya tidak mempunyai mobil maka saya bukan orang kaya
12. Kontraposisi
Jika bentuk p→q diketahui, maka bentuk ~q→~p disebut kontraposisi.
Contoh :
13. Kontraposisi
Jika saya bukan orang kaya maka saya tidak mempunyai mobil.
Bentuk Umum
• Implikasi = p→q
• Konvers = q→p
• Invers = ~p→~q
• Kontraposisi = ~q→~p
Tabel Kebenaran
p q ~ ~ p q ~p ~q
p q → → → →
q p ~q ~p
T T F F T T T T
T F F T F T T F
F T T F T F F T
F F T T T T T T
If C then S
Contoh:
Jawaban :
• Untuk x=2 dan y=1, ekspresi x>y bernilai benar (B), sehingga pernyataan
y:=x+10 dieksekusi. Nilai output y sekarang menjadi 12.
• Untuk x=3 dan y=5, ekspresi x.y bernilai salah (S), sehingga pernyataan
y:=x+10 tidak dieksekusi. Nilai y tetap seperti saat awal di input yaitu 5.
Contoh:
Diberikan 2 string x dan y:
• X=01 1011 0110
• Y=11 0001 1101
1 1 1 1 0
1 0 0 1 1
0 1 0 1 1
0 0 0 0 0
1. Kesimpulan
Logika berasal dari bahasa Yunani, “LOGOS”, artinya kata, ucapan atau
alasan. Jadi, logika itu merupakan sebuah metode atau teknik yang diciptakan
untuk meneliti ketepatan penalaran. Simpelnya, logika itu pada prinsipnya
mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan juga penalaran
kesimpulan yang absah.
Intinya, logika itu, penalaran argumen yang valid. Nah dari sini, bisa kita
simpulkan jika dengan adanya logika, bisa ditentukan mana argumen yang
valid dan mana yang tidak valid. Selain itu, logika juga untuk membedakan
argumen yang baik dan argumen yang tidak baik.
2. Penutup
Makalah logika informatika ini dibuat untuk memenuhi suatu syarat untuk
kelulusan nilai mata kuliah Logika Informatika, dan itulah tadi isi dari semua
materi yang penulis cari dari berbagai buku referensi yang tertera dalam
daftar pustaka, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan para
pembaca.
Penulis mengakui bahwa dalam makalah ini masih banyak sekali kata-kata
yang salah dan tidak benar, untuk itu penulis berharap kritik dan saran sangat
penulis harapkan, karena akan menjadi suatu pacuan untuk penulis sendiri.
Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
garudacyber.co.id.(2018, 10 April). Dasar-Dasar Logika Dalam Logika
Informatika.Diakses pada 9 Juli 2020, dari
https://garudacyber.co.id/artikel/564-dasar-dasar-logika-dalam-logika-
informatika
Rahman, A., Ropianto, M., & Kom, M. Perancangan Aplikasi Rental Mobil
Mainan Anak Berbasis Web.
Ropianto, M., Rukun, K., Hardianto, M., Hayadi, B. H., Mesterjon, M.,
Utami, F. H., & Candra, M. O. (2017, September). Optimization of Strategic
Planning Organization in the Framework of Achievement Objectives of
Education. In 2nd International Conference on Education, Science, and
Technology (ICEST 2017). Atlantis Press.