Anda di halaman 1dari 12

Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.

2, Januari 2012 ISSN :


1979-6641

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN


LOGIKA INFORMATIKA
Drs. Katen Lumbanbatu, M. Kom.1, Novriyeni, S.Kom., M. Kom.2
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama
Jln.Veteran No.4A-9A, Binjai, Indonesia

Abstrak

Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan kecerdasan buatan atau
Artificial Intellegence (AI). AI adalah suatu studi khususdimana tujuannya adalah membuat komputer berfikir
dan bertindak seperti manusia. Banyak implementasi AI dalam bidang komputer, misalnya Decision Support
System (Sistem Penunjang Keputusan), Robotic, Natural Languange (Bahasa Alami), Neural Network
(Jaringan Saraf), dan lain-lain
Contoh bidang lain pengembangan kecerdasan buatan adalah sitem pakar yang menggabungkan pengetahuan
dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia, Tujuan
pengembangan sistem pakar sebernarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, akan tetapi untuk
mensubtitusikan pengetahuan manusia kedalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang.
Logika merupakan studi penelaran, dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan definisi penalaran, yaitu
cara berfikir dengan mengembangkan sesuatu berdasarkan akal budi dan bukan dengan perasaan atau
pengalaman, oleh karenapermasalahan tersebut maka diperlukan suatu system yang dapat mengatasi
persoalan diatas. Diamana nantinya hasil perangkat lunak ini akan dapat sangat membantu mahasiswa atau
pengajar dalam proses belajar-mengajar.

Kata Kunci : Perancangan, Pembelajaran Logika Informatika, Kecerdasan Buatan

1. PENDAHULUAN masing – masing. Nilai kebenaran dari suatu


1.1 Latar Belakang proposisi tergantung kepada operator –
Logika merupakan studi penalaran, operator yang terdapat dalam proposisi dan
dalam kamus besar Bahasa Indonesia nilai masing – masing operand. Semakin
disebutkan definisi penalaran, yaitu cara banyak jumlah operand dan operator dalam
berpikir dengan mengembangkan sesuatu suatu proposisi, maka proses pencarian nilai
berdasarkan akal budi dan bukan dengan kebenaran dari proposisi tersebut akan
perasaan atau pengalaman. semakin rumit. Logika Informatika dapat
Logika pertama kali dikembangkan digunakan untuk menentukan apakah sebuah
oleh filosof Yunani, Aristoteles, sekitar 2300 kalimat adalah valid atau kontradiktif, dan
tahun yang lalu. Saat ini, logika mempunyai apakah dua buah kalimat merupakan kalimat
aplikasi yang luas didalam ilmu komputer, – kalimat yang ekivalen satu dengan lainnya.
misalnya dalam bidang pemograman, Berdasarkan uraian di atas, penulis
analisis kebenaran logaritma, perancangan bermaksud untuk membuat tugas akhir
komputer dan lain sebagainya. dengan judul “Perancangan Perangkat
Logika Informatika adalah suatu Lunak Pembelajaran Logika
metode yang digunakan untuk menghitung Informatika”. Perangkat lunak yang
nilai kebenaran dari proposisi, sedangkan dirancang memiliki kemampuan untuk
proposisi adalah pernyataan yang dapat mengeksekusi masukan (input) yang berupa
ditentukan nilai kebenarannya (benar atau proposisi dan menghasilkan output berupa
salah). Hanya kalimat yang bernilai benar tabel kebenaran dari proposisi dan gambar
atau salah saja yang digunakan dalam gate logika dari proposisi yang di-input.
penalaran. Kalimat tersebut dinamakan 1.2 Identifikasi Masalah
proposisi (proposition). Dari latar belakang masalah yang
Suatu proposisi terdiri dari operand ada diatas, maka penulis dapat
– operand yang biasanya diwakili oleh huruf merumuskan permasalah yaitu :
– huruf dalam abjad dan operator – operator
yang memiliki aturan nilai kebenarannya
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 21
Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

1. Bagaimana cara marancang suatu 2. Dan untuk mempermudah dalam proses


perangkat lunak pembelajaran belajar-mengajar.
Logika Informatika? 1.6 Manfaat Penelitian
2. Bagaimana cara merancang tabel Manfaat dari penelitian tugas akhir
kebenaran dari proposisi? (skripsi) ini yaitu :
3. Bagaimana cara agar perangkat 1. Membantu pembelajaran Logika
lunak ini dapat membantu dalam Informatika.
proses belajar-mengajar? 2. Sebagai fasilitas pendukung dalam
1.3 Batasan Masalah proses belajar – mengajar.
Karena keterbatasan waktu dan 3. Untuk menambah wawasan bagi penulis
pengetahuan penulis, maka ruang lingkup dalam pengerjaan skripsi ini.
permasalahan dalam merancang perangkat
lunak ini antara lain : 2. LANDASAN TEORI
1. Input proposisi dibatasi hanya pada 2.1 Logika Elementer
keyboard sedangkan output proposisi Sering terdengar pernyataan bahwa
pada layar monitor. logika diajarkan untuk mendidik siswa
2. Panjang proposisi dibatasi maksimal 100 berpikir secara praktis, teratur, murni, tajam
karakter. dan logis. Apakah sebenarnya berpikir
3. Jumlah operand maksimal 5 buah, yaitu secara logis itu ?
diwakili oleh huruf a, b, c, d dan e. Suatu ucapan benar atau salah
4. Operasi – operasi pada proposisi yang disebut sebagai suatu pernyataan atau
didukung oleh perangkat lunak antara kalimat. Setiap pernyataan adalah suatu
lain, operasi not (negasi / tidak) yang ucapan, tetapi tidak setiap ucapan
disimbolkan oleh ~, operasi or (disjungsi merupakan suatu pernyataan.
/ atau) yang disimbolkan oleh , operasi Semuanya adalah ucapan – ucapan, tetapi
and (konjungsi / dan) yang disimbolkan bukan merupakan suatu pernyataan, karena
oleh , operasi if – then (implikasi) yang ucapan – ucapan tersebut tidak dapat
disimbolkan oleh  dan operasi if – and dinyatakan sebagai benar atau salah. Kalimat
– only – if (biimplikasi / ekivalensi) yang yang menerangkan sesuatu atau menyatakan
disimbolkan oleh . sesuatu yang dapat dianggap sebagai
5. Merancang interface perangkat lunak pernyataan.
pembelajaran dengan menggunakan 2.2 Proposisi
bahasa pemrograman visual basic 6.0. Proposisi adalah pernyataan yang dapat
6. Merancang perangkat lunak untuk ditentukan nilai kebenaran benar atau
mengeksekusi proposisi yang di-input salah. Contoh,
dan menampilkan hasil / output berupa a. 2 + 2 = 4
tabel kebenaran dan gate logika dengan b. 2 + 3 = 7
menggunakan bahasa pemrograman c. x + y = y + x, untuk semua x, y  R
visual basic 6.0. Semua pernyataan di atas merupakan
1.4 Rumusan Masalah proposisi. Proposisi (a) dan (c)
Berdasarkan latar belakang dinyatakan bernilai benar, sedangkan
pemilihan judul, maka permasalahan dapat proposisi (b) dinyatakan bernilai salah.
dirumuskan sebagai berikut : 2.3 Operasi pada Proposisi
1. Bagaimana cara Pengecekan terhadap Operasi – operasi pada proposisi
struktur dari proposisi yang di-input.? berdasarkan urutan prioritasnya adalah
2. Bagaimana cara merancang tabel sebagai berikut :
kebenaran dari proposisi langkah demi 1. Operasi Negasi (Not).
langkah? 2. Operasi Konjungsi (And).
3. Bagaimana cara membuat gambar gate 3. Operasi Disjungsi (Or).
logika dari proposisi yang di-input? 4. Operasi Implikasi (If – then).
1.5 Tujuan Penelitian 5. Operasi Bi-Implikasi / Ekivalensi
Tujuan dari penelitian tugas akhir (If – and – only – if).
(skripsi) ini adalah: 2.3.1 Negasi (Not)
1. Untuk merancang suatu perangkat lunak
pembelajaran Logika Informatika.
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 22
Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

Negasi dari suatu proposisi S S S


memiliki nilai kebenaran yang berlawanan 2.3.4 Implikasi (If … then)
dengan nilai kebenaran proposisi itu sendiri. Dalam suatu implikasi p  q (jika
Dalam logika informatika, negasi p maka q), p disebut sebagai perandaian dan
dilambangkan dengan simbol ~. Negasi dari q disebut sebagai kesimpulan.
suatu proposisi p dapat dinyatakan dengan ~ Kalimat bagian ‘jika’ tidak harus
p. Jika p benar maka ~ p salah, dan mendahului kalimat bagian ‘maka’, kalimat
sebaliknya jika p salah maka ~ p benar. ‘jika’ boleh diletakkan di belakang, tetapi
Tabel kebenaran dari operasi negasi tetap merupakan suatu pengandaian.
dapat dinyatakan sebagai berikut, Contohnya, “Si Amat berhak memilih jika
umurnya 20 tahun atau lebih”. Kata ‘jika’
Tabel 2.1 Tabel kebenaran operasi negasi boleh diganti dengan kata – kata lain yang
P ~p penting menunjukkan pengandaian.
B S Pernyataan – pernyataan yang bersifat
S B umum sering tidak mengandung suatu anak
kalimat yang didahului ‘jika’.
2.3.2 Konjungsi (And)
Dalam logika informatika, operasi
Konjungsi dari dua proposisi p dan
q hanya akan bernilai benar apabila kedua implikasi dilambangkan dengan simbol .
proposisi p dan q bernilai benar. Implikasi dari proposisi p dan q dapat
Proposisi “garis k sejajar dengan l dan m dinyatakan dengan p  q. Implikasi dari
melalui titik C” hanya akan bernilai benar proposisi p dan q hanya akan bernilai salah
apabila proposisi “garis k sejajar dengan l” apabila proposisi p bernilai benar dan
dan “garis m melalui titik C” bernilai benar. proposisi q bernilai salah.
Dalam logika informatika, operasi Tabel kebenaran dari operasi
konjungsi dilambangkan dengan simbol . implikasi dapat dinyatakan sebagai berikut,
Tabel 2.4 Tabel kebenaran operasi implikasi
Konjungsi dari dua proposisi p dan q dapat
dinyatakan dengan p  q. Tabel kebenaran
p q pq
dari operasi konjungsi dapat dinyatakan B B B
sebagai berikut, B S S
Tabel 2.2 Tabel kebenaran operasi konjungsi S B B
S S B
P q pq 2.3.5 Bi-Implikasi / Ekivalensi (If …
B B B and … only … if)
B S S Ekivalensi dari dua proposisi p dan
S B S q akan bernilai benar apabila kedua
S S S proposisi p dan q bernilai sama.
Dalam logika informatika, operasi
2.3.3 Disjungsi (Or) ekivalensi dilambangkan dengan simbol .
Disjungsi dari dua proposisi p dan q Ekivalensi dari proposisi p dan q dapat
akan bernilai benar apabila sekurang – dinyatakan dengan p  q. Operasi
kurangnya satu dari kedua proposisi p dan q ekivalensi sangat penting digunakan dalam
bernilai benar. pendefinisian.
Dalam logika informatika, operasi Tabel kebenaran dari operasi
disjungsi dilambangkan dengan simbol . ekivalensi dapat dinyatakan sebagai berikut,
Disjungsi dari proposisi p dan q dapat Tabel 2.5 Tabel kebenaran operasi ekivalensi
dinyatakan dengan p  q. Tabel kebenaran
dari operasi disjungsi dapat dinyatakan
P q pq
sebagai berikut, B B B
Tabel 2.3 Tabel kebenaran operasi disjungsi B S S
S B S
P q pq S S B
B B B 2.4 Prinsip Utama Logika
B S B
S B B

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 23


Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

Beberapa prinsip utama logika yang 2. Kebalikan dari implikasi


terkemuka adalah : :qp
1. Hukum penyisihan tengah 3. Lawan dari implikasi
Untuk setiap proposisi p, proposisi :~p~q
p atau tidak p akan selalu bernilai
benar. Hukum ini dapat dinyatakan 4. Kontrapositif dari implikasi
dengan. Hukum ini dapat :~q~p
dibuktikan dengan menggunakan Tabel 2.8 Tabel contoh perbandingan
tabel kebenaran seperti berikut, antara implikasi dan kontrapositif dari
implikasi
Tabel 2.6 Tabel kebenaran hukum penyisihan
tengah Implikasi Kontrapositif dari
P ~p p~p implikasi
B S B Jika A orang Jawa Jika A bukan orang
S B B maka A orang Indonesia maka A
2. Hukum kontradiksi Indonesia. bukan orang Jawa.
Untuk setiap proposisi p, proposisi Jika hewan itu Jika hewan itu tidak
p dan tidak p akan selalu ayam, ia berkaki berkaki dua maka ia
p ~p bernilai dua. bukan ayam.
Jika A maka tidak Jika B maka tidak A.
B.
salah. Hukum ini dapat dinyatakan dengan,
Tabel 2.7 Tabel kebenaran hukum kontradiksi Jika tidak A maka Jika tidak B maka A.
B.
P ~p p~p
B S S
S B S 2.7 Penurunan Deduktif
2.5 Tautologi Yang dimaksud dengan penurunan
Tautologi merupakan bagian dari secara deduktif adalah suatu bentuk
logika informatika untuk proposisi – penarikan kesimpulan dari satu atau
proposisi yang selalu bernilai benar. beberapa proposisi lain yang telah diakui
2.5.1 Ekivalensi Logis (Logically kebenarannya dengan didasarkan pada
Equivalent) bentuk dan struktur logis proposisi, tanpa
Dua proposisi p dan q dikatakan memperhatikan isi atau arti dari proposisi
ekivalensi logis apabila memenuhi 2 syarat tersebut.
berikut, Beberapa bentuk penarikan
1. Nilai kebenaran kedua proposisi p dan kesimpulan dalam kalkulus proposisi, antara
q adalah sama. lain,
2. Operasi Ekivalensi dari kedua a. Modus Ponen, merupakan salah satu
proposisi p dan q adalah tautologi. bentuk penarikan kesimpulan yang
Beberapa hukum yang berdasarkan berdasarkan pada struktur logis dari
pada ekivalensi logis antara lain, operasi Implikasi (If – then).
2.6 Hubungan antara proposisi – b. Modus Tollens, merupakan bentuk
proposisi penarikan kesimpulan yang berdasarkan
Suatu ekivalensi logis yang sangat pada aturan kontrapositif dari operasi
menarik adalah ekivalensi antara suatu Implikasi (If – then).
pernyataan dan kontrapositifnya. Yang c. Disjunctive Syllogism, merupakan
dimaksud dengan kontrapositif dari suatu bentuk penarikan kesimpulan yang
proposisi adalah kebalikan dari lawan, atau berdasarkan pada hukum de Morgan
boleh juga lawan dari kebalikan proposisi untuk operasi Implikasi (If – then).
tersebut.
d. Hypothetical Syllogism, merupakan
1. Implikasi
bentuk penarikan kesimpulan yang
:pq
berdasarkan pada aturan ekivalensi logis

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 24


Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

(logically equivalent) untuk operasi Logika berasal dari bahasa Yunani


Implikasi (If – then). logos yang berarti Ilmu untuk berfikir dan
menalar dengan benar (sehingga didapatkan
2.9 Pengecekan Struktur Proposisi
kesimpulan yang absah). Dan manusia
Proses pengecekan struktur mampu mengembangkan pengetahuan
proposisi akan melalui tahap – tahap sebagai karena mempunyai bahasa dan kemampuan
berikut, menalar.
a. Pengecekan terhadap delimiter (tanda Untuk dapat menarik konklusi yang
kurung). tepat, diperlukan kemampuan menalar.
Hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan menalar adalah kemampuan
jumlah tanda ‘(‘ harus sama dengan untuk menarik konklusi yang tepat dari
jumlah tanda ‘)’. bukti-bukti yang ada, dan menurut aturan-
b. Penyederhanaan terhadap proposisi. aturan tertentu. Logika bisa merupakan
Proses ini akan menyederhanakan cabang filosofi dan bisa juga cabang dari
operasi not (~) yang berurutan. matematika. Logika terkategori matematika
c. Pengecekan terhadap operator dan murni karena matematika adalah logika yang
operand. tersistematisasi.
Berdasarkan metode left most 3.2 Metodologi Penelitian
derivation, maka dari proposisi ~ a  ( b  Makna metodologi sering diartikan
c)  d  ( a  ~ c ), pembacaan dari berbeda antara satu peneliti dengan peneliti
sebelah kiri akan menemukan tanda kurung lainnya. Sering kali metodologi digunakan
dari sub proposisi ( b  c ) maka operasi sebagai sinonim dari kata metode.
disjungsi ini akan diturunkan terlebih dahulu Metodologi merupakan kumpulan prosedur
dan hasil penurunan diberi label P1. atau metode yang digunakan untuk
Selanjutnya, proses pembacaan akan melakukan suatu penelitian. Metodologi
menemukan tanda kurung dari sub proposisi adalah teori suatu metode. Metode dapat
(a  ~ c), maka sub proposisi (a  ~ c) akan diartikan sebagai cara berpikir, dengan
diturunkan. Sesuai dengan prioritas operasi demikian metodologi penelitian dapat
pada kalkulus proposisi, maka sub proposisi diartikan sebagai pemahaman metode-
~c akan diturunkan terlebih dahulu. Hasil metode penelitian dan pemahaman teknik-
penurunan P2 dan operand a akan dilakukan teknik penelitian.
operasi konjungsi dan diberi label P3. Proses Prosedur atau metode dalam
dilanjutkan dengan menurunkan sub Metodologi Penelitian tersebut sering
proposisi ~ a dan diberi label P4. Hasil disebut dengan Metode Ilmiah. Metode-
penurunan P4 dan P1 akan dilakukan operasi metode yang digunakan dalam suatu
konjungsi dan diberi label P5. Hasil metodologi bersifat rasional dan empiris.
penurunan P5 akan dilakukan operasi Rasional dalam artian penelitian dilakukan
implikasi dengan operand d dan diberi label dengan cara yang masuk akal dan empiris
P6. Proses diakhiri dengan operasi adalah dapat diamati oleh indera manusia.
ekivalensi antara hasil penurunan P6 dengan
P3 dan hasil penurunan diberi label P7. 3.2.1 Alur Metode Penelitian
1.10 Flowchart
Flowchart atau diagram alir adalah
sekumpulan simbol-simbol atau skema yang
menunjukkan atau menggambarkan
rangkaian kegiatan-kegiatan program dari
awal hingga akhir. Inti pembuatan flowchart
ini adalah penggambaran dari urutan
langkah-langkah pekerjaan dari suatu
algoritma.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN


SISTEM
3.1 Tinjauan Umum

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 25


Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

terjadi dan kebutuhan yang diharapkan


sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisis
sistem adalah suatu proses mengumpulkan
dan menginterpretasikan kenyataan-
kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan
dan menggunakan keduanya untuk
memperbaiki sistem.
Menurut Yogiyanto (1995) analis
sistem (analis informasi) adalah orang yang
menganalis sistem (mempelajari masalah-
masalahan yang timbul dan menentukan
kebutuhan pemakai sistem) untuk
mengidentifikasikan pemecahan
permasalahan tersebut.
Menurut Kristanto (2003) analis
sistem adalah orang yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis sebuah
Gambar 3.1 Tahapan Metodologi Penelitian sistem, memilih alternatif pemecahan
Gambar 3.1 di atas merupakan masalah dan menyelesaikan masalah
metodologi penelitian yang akan dilakukan tersebut dengan menggunakan komputer.
oleh penulis. Metodologi penelitian 3.4 Perancangan Sistem
bertujuan untuk menguraikan seluruh Untuk mengetahui sistem yang
kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan berjalan dan mempelajari sistem yang ada,
penelitian berlangsung. Dari gambar di atas, diperlukan suatu pengambaran aliran-aliran
dapat diketahui bahwa ada tiga tahapan yang informasi dari tiap bagian yang terkait.
akan dilakukan untuk menyelesaikan kasus Perancangan yang dilakukan meliputi
pada penelitian tugas akhir ini yang perancangan proses yang di usulkan,
meliputi: pengumpulan data, analisa dan diagram alir sistem yaitu flowchart,
perancangan, implementasi dan pengujian Perancangan antar muka (interface).
aplikasi, dan selanjutnya kesimpulan dan 3.4.1 Perancangan Proses
saran. Perancangan proses berupa
3.3 Analisis Sistem gambaran sistem yang baru yang
Dalam tahap analisis sistem digambarkan dengan Flowchart.
dilakukan penguraian dari suatu sistem yang 1. Diagram Alir Sistem (Flowchart)
start
sedang berjalan. Proses ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan system dan
mengevaluasi permasalahan yang ada Menu utama

sehingga ditemukan kelemahankelemahan


yang diharapkan untuk menunjang
kemungkinan pengembangan sistem yang Input data

telah ada.
Analisis sistem mencakup semua
permasalahan yang terjadi pada perancangan proses tidak Kesalahan syntaks

perangkatn lunak ini seperti bagaimana Ya

memasukan proposisi kedalam sub proposisi


Langkah
dan bagaimana cara menggambarkan gate pengerjaan

logika.
Output
Menurut Yogiyanto (1995) analisis Tabel
kebenaran
dan gate
sistem adalah penguraian dari suatu sistem logika

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian


komponennya dengan maksud untuk end

mengidentifikasikan dan mengevaluasi


permasalahan, kesempatan, hambatan yang Gambar 3.2 Diagram Alir Sistem (Flowchart)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 26


Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

3.4.2 Perancangan Antarmuka (Interface)


Perangkat lunak pembelajaran ini
dirancang dengan menggunakan bahasa
pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0
dengan didukung oleh beberapa komponen
tambahan seperti Sheridan, Video Soft
Flexgrid 7.0, dan sebagainya. Dalam
perancangan perangkat lunak pembelajaran
ini, penulis menggunakan beberapa gambar
yang diambil dari aplikasi Microsoft Office
XP Power Point dan di-edit dengan
menggunakan aplikasi

1. Form Input Proposisi Gambar 3.5 Rancangan Form Presentasi


(Tampilan Awal)

Gambar 3.3 Rancangan Form Input Proposisi Gambar 3.6 Rancangan Form Presentasi
(Tampilan Langkah)
2. Form Langkah Pengerjaan

4. IMPLEMENTASI DAN
PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Implementasi sistem pembuatan
Perangkat Lunak Pembelajaran Logika
Infirmatika, dilakukan menggunakan bahasa
dan lingkungan pemrograman Visual Basic
6.0, bahasa pemrograman Visual Basic
tersebut dijalankan pada berbagai platform
sistem operasi dan perangkat keras,
implementasi dan pengujian ini dilakukan di
PC (personal computer) dengan sistem
operasi microsoft windows Xp.
Gambar 3.4 Rancangan Form Langkah 4.1.1 Uji Coba System dan Program
Pengerjaan Pengujian Perangkat Lunak
3. Form Presentasi Pembelajaran Logika Informatika ini melalui
beberapa tahap, antara lain,
1. Pengecekan terhadap struktur dari
proposisi yang di-input.
2. Membagi proposisi ke dalam bentuk sub
proposisi.
3. Membuat tabel kebenaran dari proposisi
langkah demi langkah.
4. Membuat gambar gerbang logika dari
proposisi.

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 27


Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

Pengecekan terhadap struktur dari


proposisi yang di-input berdasarkan teori
dari operasi proposisi. Pembagian proposisi
pada perangkat lunak pembelajaran ini
menggunakan metode parsing top down,
dimulai dengan simbol yang paling awal
hingga simbol yang paling akhir. Di mana
proses penurunan parsing dilakukan dengan
cara left most derivation, yaitu jika
Gambar 4.4 Tampilan Langkah
kedudukan operator seimbang maka operator
yang terkiri diturunkan terlebih dahulu.
5. Tampilan langkah awal penyelesayan
4.1.2 Manual Program
Untuk membantu memudahkan
pengguna menjalankan program aplikasi
yang telah dibuat maka penulis akan
menjelaskan fungsi menu-menu yang
terdapat dalam tampilan program yaitu
sebagai berikut :
1. Tampilan Halaman Utama
Gambar 4.5 Tampilan Langkah
Halaman utama ini merupakan halaman
6. Tampilan Langkah-1 Untuk Proposisi
pembuka program yang berisi tentang
judul dan nama penulis sekripsi yang di ~a  d  (a  c)
tampilkan.
2. Tampilan Halaman Input Proposisi

Gambar 4.6 tampilan langkah-1 untuk


proposisi ~a  d  (a  c)
Gambar 4.2 Tampilan Halaman
1. Tampilan Langkah-2 Untuk
3. Tampilan Kesalahan Syntaks Proposisi ~a  d  (a  c)
Tampilan ini merupakan halaman
yang akan muncul apabila kesalahan
dalam penginputan proposisi.

Gambar 4.7 Tampilan Langkah-2 Untuk


Proposisi ~a  d  (a  c)

2. Tampilan Langkah-3 untuk


Gambar 4.3 Tampilan Kesalahan
proposisi ~a  d  (a  c)
Syntaks

4. Tampilan Langkah Penyelesaian

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 28


Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

Gambar 4.8 Langkah-3 untuk proposisi ~a  d proposisi berdasarkan urutan prioritasnya


 (a  c) dari tinggi ke rendah yaitu,

3. Tampilan Langkah-4 untuk 1. ( ), tanda kurung / delimiter.


2. Operasi Negasi (Not).
proposisi ~a  d  (a  c)
3. Operasi Konjungsi (And).
4. Operasi Disjungsi (Or).
5. Operasi Implikasi (If – then).
6. Operasi Bi-Implikasi / Ekivalensi (If –
and – only – if).
Agar lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di
bawah ini.
Gambar 4.9 Langkah-4 untuk proposisi ~a  d Proses pembuatan tabel kebenaran
 (a  c) dari proposisi ~ a  ( b  c )  d  ( a  ~
c ) adalah sebagai berikut,
4. Tampilan Langkah-5 untuk 1. Jumlah operand ada 4 buah, yaitu a,
proposisi ~a  d  (a  c) b, c dan d, sehingga jumlah test
case ada sebanyak 2n = 24 = 16.
Tabel 4.1 Tabel kebenaran awal
a b c D
B B B B
B B B S
B B S B
B B S S
B S B B
B S B S
B S S B
Gambar 4.10 Gerbang logika untuk proposisi B S S S
~a  d  (a  c) S B B B
S B B S
4.2 Pembahasan S B S B
Proses penyelesaian logika S B S S
informatika ini melalui beberapa tahap, S S B B
antara lain, S S B S
1. Pengecekan terhadap struktur dari
S S S B
proposisi yang di-input.
S S S S
2. Membagi proposisi ke dalam bentuk sub
proposisi.
3. Membuat tabel kebenaran dari proposisi 2. P1 = b  c
langkah demi langkah.
4. Membuat gambar gerbang logika dari Tabel 4.2 Tabel kebenaran sub proposisi b  c
proposisi. B c bc
Pengecekan terhadap struktur dari B B B
proposisi yang di-input berdasarkan teori B B B
dari operasi proposisi. Pembagian proposisi B S B
pada perangkat lunak pembelajaran ini B S B
menggunakan metode parsing top down, S B B
dimulai dengan simbol yang paling awal S B B
hingga simbol yang paling akhir. Di mana S S S
proses penurunan parsing dilakukan dengan S S S
cara left most derivation, yaitu jika B B B
kedudukan operator seimbang maka operator B B B
yang terkiri diturunkan terlebih dahulu. B S B
Kedudukan operator – operator pada B S B
S B B
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 29
Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

S B B B S
S S S B S
S S S B S
B S
3. P2 = ~ c B S
Tabel 4.3 Tabel kebenaran sub proposisi ~ c S B
c ~c S B
B S S B
B S S B
S B S B
S B S B
B S S B
B S S B
S B
S B 6. P5 = P4  P1.
B S Tabel 4.6 Tabel kebenaran sub proposisi ~ a 
(b  c)
B S
S B
~a (b  c) ~ a  (b  c)
S S B S
B
B S B S
S
B S B S
S
S S B S
B
S S B S
B
S B S
S S S
4. P3 = a  P2.
S S S
Tabel 4.4 Tabel kebenaran sub proposisi a B B B
~c B B B
A ~c a~c B B B
B S S B B B
B S S B B B
B B B B B B
B B B B S S
B S S B S S
B S S
B B B 7. P6 = P5  d.
B B B
S S S Tabel 4.7 Tabel kebenaran sub proposisi ~ a 
S S (b  c)  d
S
S B S ~ a  (b  c) D ~ a  (b  c)
S B S d
S S S S B B
S S S S S B
S B S S B B
S B S S S B
S B B
5. P4 = ~ a. S S B
S B B
Tabel 4.5 Tabel kebenaran sub proposisi ~ a S S B
a ~a B B B
B S B S S
B S B B B
B S
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 30
Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

B S S Maka didapat pernyataan Jika


B B B pernyataan semula bernilai benar (B) maka
B S S ingkarannya bernilai salah (S) dan
S B B sebaliknya.
S S B 2. Operasi Konjungsi (And)
a : Jakarta ibu kota RI
8. P7 = P6  P3. b : Tugu Muda terletak di kota Semarang.
a ∧ b : Jakarta Ibu Kota RI dan Tugu
Tabel 4.8 Tabel kebenaran sub proposisi ~ a  Muda terletak di kota Semarang
(b  c)  d  ( a  ~ c ) Maka didapat pernyataan sebagai
berikut :
~ a  (b  a~c ~ a  (b  c) (1) Kalimat bernilai benar karena kedua
c)  d pernyataan penyusunnya bernilai
d
benar.
(a~c) (2) Kalimat bernilai salah karena salah satu
pernyataan penyusunnya bernilai salah.
B S S
(3) Kalimat bernilai salah karena salah
B S S
kedua pernyataan penyusunnya bernilai
B B B salah.
B B B 3. Operasi Disjungsi (Or)
B S S a : Gus Dur adalah Presiden RI
B S S yang ke-4
B B B b : Megawati wakil Presiden RI
B B B yang ke-4
B S S a V b : Gus Dur adalah Presiden RI
S S B yang ke-4 atau Megawati wakil
B S S Presiden RI yang ke-4
S S B Maka di dapat pernyataan bahwa
B S S disjungsi bernilai salah (S) jika kedua
S S B komponen penyusunnya bernilai salah
B S S (S), jika tidak demikian maka disjungsi
B S S bernilai benar (B).
4. Opersi Implikasi (If-Then)
Proses akan dilanjutkan dengan proses a : Hari ini matahari bersinar
penggambaran gerbang logika dari proposisi terang(B)
yang di-input. Gambar gerbang logika dari b : Hari ini angin bertiup
proposisi ~ a  (b  c)  d  ( a  ~ c ) kencang(S)
adalah sebagai berikut, a→b:
a
1. Jika hari ini mata hari bersinar terang
maka angin bertiup kencang.(S)
d
2. Jika hari ini mata hari bersinar terang
b
c
maka angin tidak bertiup kencang(B)
a
c
3. Jika hari ini mata hari tidak bersinar
terang maka angin bertiup kencang(B)
4. Jika hari ini matahari tidak bersinar
Gambar 4.1 Gambar gerbang logika dari terang maka angin tidak bertiup
kencang.(B)
Berikut ini adalah contoh soal dari Maka di dapat pernyataan bahwa
Operasi-operasi proposisi antara lain : proposisi a dan b akan bernilai salah (S)
1. Operasi Negasi (Not) apabila a bernilai benar (B) dan proposisi b
a : Jakarta ibu kota negara R I. bernilai salah(S).
~a : Tidak benar bahwa Jakarta ibu kota 5. Operasi Biimplikasi
Negara RI. a : 2 bilangan prima
~a : Jakarta bukan ibu kota negara R I. b : 2 + 6 = 12
a⇔b:
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 31
Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 ISSN :
1979-6641

1. 2 bilangan prima jika dan hanya perancangan perangkat lunak


jika 2 + 6 = 12 (S) pembelajaran Logika Informatika adalah
2. 2 bilangan prima jika dan hanya sebagai berikut,
jika 2 + 6 tidak sama dengan 12 (B) 1. Perangkat lunak dapat dikembangkan
3. 2 bukan bilangan prima jika dan untuk operasi – operasi lain yang
hanya jika 2 + 6 = 12 (S) terdapat dalam Logika Informatika,
4. 2 bukan bilangan prime jika dan seperti operasi NAND, NOR, XOR, dan
hanya jika 2 + 6 tidak sama dengan sebagainya.
12 (B) 2. Perangkat lunak pembelajaran ini dapat
Maka di dapat pernyataan bahwa a dikembangkan untuk menyelesaikan
⇔ b bernilai benar jika kedua komponen persoalan – persoalan yang lebih
penyusunnya memiliki nilai kebenaran yang kompleks seperti pembuktian kebenaran
sama (benar semua atau salah semua). kalimat pada mata kuliah ‘Artificial
Intelligence’ atau pada mata kuliah
‘Logika Matematika.

5. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


5.1 Kesimpulan [1] Donalt F.Starat, David F.Mc.Allister,
Setelah menyelesaikan perancangan Descrete Mathematics in
perangkat lunak pembelajaran Logika computer Science, Prentice
Informatika, penulis menarik kesimpulan Hall,Inc., USA, 1977
sebagai berikut; [2] Hadi,Rahadian, Pemrograman
1. Perangkat lunak pembelajaran ini Microsoft Visual Basic, PT. Elex
memiliki kemampuan untuk Media Komputindo, Jakarta,2001
menyelesaikan operasi Logika [3] Ismail Besari. Matematika Universitas,
Informatika dengan maksimal 5 buah Amico, Bandung,1980
operand dan panjang proposisi [4] Kanneth A. Ross, Charles R.B.Wright,
maksimal 100 karakter. Descrete Mathematics,Prentice
2. Perangkat lunak juga memiliki hall, Inc.,USA,1988
kemampuan untuk menggambarkan [5] Retno Hendrawati,Logika Matematika,
bentuk gate dari proposisi yang di- Informatika, Bandung, 2004
input. [6] Lipschutz, Discrete Mathematics,
5.2 Saran Schaum Series, Mc-Graw-
Penulis ingin memberikan beberapa Hill,New York,1976
saran yang mungkin berguna untuk
pengembangan lebih lanjut pada

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 32

Anda mungkin juga menyukai