Anda di halaman 1dari 20

KECERDASAN BUATAN

(ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

PERTEMUAN 6
REPRESENTASI PENGETAHUAN 2

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA KOKO JONI, ST


UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DIANA RAHMAWATI, ST,MT
Model-Model Inferensi
a. Modus Ponens

Seperti dijelaskan di atas,


melakukan proses inferensi
berarti juga menurunkan fakta
baru dari beberapa fakta yang
sudah ada.
Modus Ponens melakukan
inferensi dengan mengikuti
aturan sebagai berikut:
b. Modus Tolens

Model inferensi yang lain


disebut sebagai Modus Tolens
yang dinyatakan dengan
rumusan:
Penalaran Otomatis
(Automated Reasoning)
Ada tiga macam metoda
reasoning yang secara umum
digunakan yaitu:
Deduksi (Deduction),
Abduksi (Abduction), dan
Induksi (Induction).
Deduksi
Deduksi didefinisikan sebagai: reasoning
dari fakta yang sudah diketahui menuju
fakta yang belum diketahui, dari hal-hal
umum menuju ke hal halspesifik, dari
premis menuju ke kesimpulan logis.
Maka dengan penalaran deduktif
disimpulkan
Abduksi

Abduksi adalah metoda reasoning


yang sering dipakai untuk
memberikan / menghasilkan
penjelasan terhadap fakta.
Berbeda dengan metoda deduksi,
pada metoda ini tidak ada
jaminan bahwa kesimpulan yang
didapat selalu benar.
Sebagai contoh, sebuah aturan
seperti pada contoh terdahulu
dituliskan sebagai berikut:
Induksi
Semantic Networks

Semantic (associative) networks


adalah salah satu bentuk
representasi knowledge-base dalam
bentuk diagram.
Diagram tersebut terdiri atas node
dan arc. Node merepresentasikan
sebuah konsep, sedangkan arc
merepresentasikan sebuah relasi.
Contoh Semantic
Network
Contoh di atas adalah sebuah semantic networks
yang mengilustrasikan sebuah hubungan keluarga.
Jika diketahui bahwa Rudi saat ini berumur 12
tahun, Joko berumur 40 tahun, Andri berumur 64
tahun dan Ben berumur 66 tahun. Berapakah umur
dari Leni saat ini?
Diagram di atas dapat dikonversikan ke dalam
bentuk predicate calculus sebagai berikut:
ayah(joko,rudi)
ayah(andri,joko)
saudara(ben,andri)
ibu(rini,rudi)
ibu(susi,rini)
sudara(yulia,susi)
ibu(yulia,leni)
Representasi pengetahuan dengan
menggunakan Semantic Networks
masih memiliki beberapa kelemahan,
antara lain:
memungkinkan terjadinya
interpretasi yang berbeda-beda pada
semantic networks yang akan
membawa pada kesalahan dalam
proses pengambilan kesimpulan.
Relasi yang menghubungkan antar
node tidak dapat mengandung
semua informasi, tidak
menggambarkan apakah relas
tersebut merupakan sub-class atau
anggota.
Frame
Pada era 70 dan 80 an, semantic networks
berubah bentuk menjadi model
representasi frame.
Sebuah frame memiliki seperangkat slot.
Sebagai contoh perhatikan diagram
struktur keluarga di bawah ini: Gambar 5.5
dapat direpresentasikan dalam bentuk
frame sebagai berikut:
Frame Adam:
sex: Laki-laki
teman-hidup: Ana
anak: (Jeremy Jordan Ellen)
SOAL LATIHAN
Diberikan satu set fakta sebagai berikut:
ayah(Suryo,Arman)
ibu(Susi,Lusi)
istri(Sari,Suryo)
suami(Joko,Susi)
istri(Maria,Arman)
anak(Doni, Arman)
ayah(Arman,Haris)
anak(Ari,Susi)
anak(Susi,Suryo)
Berdasarkan fakta-fakta di atas jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Gambarkan semantic networks diagram dari silsilah keluarga
tersebut!
2. Apa isi dari variabel X untuk ekpresi : paman(X,Ari)?
3. Apa isi dari variabel X untuk ekpresi : ibu(X,Susi)?
4. Apa isi dari variabel Y untuk ekpresi : saudara-
kandung(Lusi,Y)?
5. Apa isi dari variabel Y untuk ekpresi : ipar(Arman,Y)?
6. Apa isi dari variabel X untuk ekpresi : nenek(X,Doni)?
7. Apa isi dari variabel Y untuk ekpresi : menantu(Sari,Y)?

Anda mungkin juga menyukai