Anda di halaman 1dari 30

Pertemuan ke-2:

PENGERTIAN DAN RUANG


LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Apa yang dimaksud dengan
Psikologi Pendidikan?
Bahasan
 Pengertian Psikologi Pendidikan
 Cakupan Psikologi Pendidikan
 Sejarah Perkembangan Psikologi Pendidikan
 Kontribusi Psikologi Pendidikan
 Jenis-jenis penelitian dalam Psikologi Pendidikan
Definisi Psikologi

 Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku &

proses mental (Atkinson, dkk, 1996)


Arti Kata Pendidikan
5

 E-ducare (latin) : menggiring ke luar

 E-ducare : to pull out (menarik ke luar)

 Tarbiyah (Arab) : dari kata kerja rabba = mendidik


Arti Istilah Pendidikan
6

 UU No. 20 Tahun 2003 Sisdiknas,


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara
Pengertian Psikologi Pendidikan

 Cabang psikologi yang menerapkan prinsip-prinsip


psikologi pada dunia pendidikan (Glover & Bruning,
1990)

 Studi tentang aktivitas individu-individu (dalam arti


tingkah laku yang tampak dan aktivitas serta
pengalaman batin) dalam proses pendidikan dengan
anak didik sebagai pusatnya (Suryabrata, 1998)
Pengertian Psikologi Pendidikan

 Cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara


memahami pengajaran & pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan (Santrock, 2004)

 Disiplin akademik yang:


-secara sistematis mempelajari hakikat pembelajaran,
perkembangan anak, motivasi, & topik-topik yang terkait
-menerapkan hasil-hasil penelitiannya untuk mengidentifikasi &
mengembangkan praktik-praktik intruksional yang efektif
(Ormrod, 2008)
Pengertian Psikologi Pendidikan
9

 Sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang


menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu
melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses
belajar-mengajar secara lebih efektif (Barlow, 1985)

 Disiplin yg berhubungan dengan proses mengajar & belajar,


menerapkan metode-metode & teori-teori psikologi serta
memiliki berbagai metode & teori (Woolfolk, 2009)
Pengertian Psikologi Pendidikan

 Sebuah bidang studi yang berhubungan dengan


penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia
untuk usaha-usaha pendidikan dengan ruang lingkup:
1. context of teaching and learning
2. process of teaching and learning
3. outcomes of teaching and learning
(Tardif, 1987)
Perkembangan Studi
dalam Psikologi Pendidikan
 Awalnya psikologi pendidikan fokus pada upaya
menyediakan pijakan ilmiah dalam proses mengajar di
sekolah

 Tahun 1940 – 1950 an : psikologi pendidikan fokus pada


perbedaan individu, asesmen, & perilaku belajar

 Tahun 1960 – 1970 an : psikologi pendidikan fokus pada


perkembangan kognitif & belajar (khususnya tentang
konsep & ingatan)
4 Tokoh Perintis Awal
1. William James (1842–1910)
2. Stanley Hall (1844–1924)
3. John Dewey (1859–1952)
4. Edward Lee Thorndike (1874–1949)
William James
(1842–1910)

 Pendiri fakultas psikologi di AS


 Menulis buku “Principles of psychology” (1890)
 Memberi kuliah berjudul “ Talks to Teachers”:
mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak
 “Seringkali eksperimen psikologi di lab tidak bisa
menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar
anak secara efektif”
 Memulai mengajar sedikit lebih tinggi di atas
pengetahuan & pemahaman anak
Stanley Hall
(1844–1924)
 Murid James
 Pendiri American Psychological Association (APA)
 Disertasinya : pemahaman anak tentang dunia
 Ia mendorong guru untuk pelajari perkembangan siswa melalui
observasi terperinci perilaku siswanya
John Dewey
(1859–1952)
 Murid Stanley Hall
 Motor penggerak aplikasi praktis psikologi
 Membangun lab sekolah pertama di AS, Univ.Chicago
& Univ. Columbia (1894)
 Dikenal sebgai bapak gerakan pendidikan progresif
 “Anak adalah pembelajar aktif” (active learner)
 “Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara
keseluruhan & memperkuat kemampuan anak
beradapatasi terhadap lingkungan”
 “Semua anak berhak mendapat pendidikan yang
layak “
Edward Lee Thorndike
(1874–1949)
 Murid James
 Fokusnya pelajari belajar dalam lab
 Perhatian terhadap penilaian & pengukuran dasar-dasar
belajar secara ilmiah
 ahli dalam studi belajar & mengajar secara ilmiah
 “Psikologi pendidikan mestinya punya basis ilmiah & fokus
pada pengukuran”
 Pendiri Journal of Educational Psychology (1910)
Melalui apa Psikologi
Berkontribusi dalam Pendidikan?
Teori
Penelitian/riset
Asesmen
Kontribusi Psikologi
dalam Pendidikan
 Memahami karakteristik perkembangan anak
 Memahami proses belajar dalam kelas
 Memahami perbedaan individu
 Memahami metode mengajar yang efektif
 Memahami persoalan peserta didik
 Memahami kesehatan mental
 Memahami bangunan kurikulum
 Pengukuran hasil belajar
 Penelitian
 Dinamika kelompok
 Anak berkebutuhan khusus
Jenis-Jenis Pendidikan
 Pendidikan Formal
Teaching and learning that takes place in formal environments
(sekolah)

 Pendidikan Non-Formal
Proses belajar mengajar tidak dilakukan di lingkungan kelas
atau lembaga pendidikan formal, lebih ke swadaya
masyarakat. Misal: kursus, pelatihan

 Pendidikan Informal
Proses pendidikan di keluarga dan masyarakat, lebih ke arah
penanaman nilai-nilai
Tipe Penelitian dalam
Psikologi Pendidikan

 Deskriptif
 Korelasional
 Eksperimental
Studi Deskriptif

 Studi yang mendeskripsikan atau menjabarkan


suatu situasi
 Menggambarkan situasi, informasi tentang

karakteristik siswa, guru, sekolah, frekuensi


peristiwa atau perilaku yang terjadi
 Memungkinkan peneliti membuat kesimpulan

mengenai suatu fenomena


Studi Deskriptif
 Dapat bersifat:
 Kuantitatif
 Menghasilkan angka yang mencerminkan persentase,
frekuensi, atau rerata yang berhubungan dengan
karakteristik atau fenomena tertentu
 Misal: kuosioner atau tes terstandarisasi

 Kualitatif
 Menghasilkan informasi non-numerik, yang mendeskripsikan
suatu situasi yang kompleks, yang tidak dapat dijelaskan
melalui angka
 Misal: wawancara pribadi, studi kasus mendalam,
ethnography, participant observation, case study
Studi Deskriptif

 Contoh Pertanyaan penelitian:


- Berapa persen siswa SMA yang dapat berfikir
abstrak?
- Jenis perilaku agresif apa yang muncul di
sekolah ini, dan berapa banyak kita
menjumpainya?
- Berapa banyak siswa di Indonesia yang lulus
UAN?
Studi Korelasional
 Menggali kemungkinan hubungan antara sejumlah
variabel
 Dapat untuk memprediksi tentang satu variabel jika
variabel yang lain diketahui (relationship)
 Dapat memberikan informasi tentang seberapa
dekat hubungan dua variabel
 Dapat memberikan informasi mengenai konsistensi
terjadinya perilaku tertentu dalam kondisi-kondisi
lingkungan yang spesifik
Studi Korelasional
 Memungkinkan peneliti menyusun kesimpulan mengenai
korelasi: ukuran yang menunjukkan hubungan dua
karakteristik atau fenomena atau variabel
 Korelasi positif
 meningkatnya nilai satu variabel akan meningkatkan nilai
variabel lain
 Korelasi negatif
 meningkatnya nilai satu variabel menurunkan nilai variabel lain
 Memungkinkan peneliti membuat prediksi mengenai
nilai satu variabel jika peneliti telah mengetahui nilai
variabel yang lain
Studi Korelasional
 Mampu menunjukkan ada-tidaknya suatu hubungan
 Namun, tidak mampu menberikan penjelasan pasti
alasan terbentuknya hubungan tersebut
Studi Korelasional

 Contoh penelitian:
- Apakah efikasi diri berhubungan dengan prestasi
belajar siswa?
- Apakah keterlibatan orangtua dalam pendidikan
berhubungan dengan kemampuan Matematika siswa?
- Apakah siswa akan lebih agresif jika orang tuanya
sering memukulinya ketika di rumah?
Studi Eksperimental
 Peneliti mengubah, atau memanipulasi, satu atau
beberapa aspek lingkungan (independent
variable/IV), dan kemudian mengukur dampak/
efek perubahan tersebut terhadap variabel lain
(dependent variable/DV)
 Dalam penelitian pendidikan, “variabel lain”
umumnya berupa sejumlah aspek perilaku siswa
 nilai akhir semester, keterampilan melakukan
gerakan fisik yang rumit, ketelatenan menyelesaikan
soal Matematika yang sulit, kemampuan berinteraksi
secara tepat dengan rekan sebaya
Studi Eksperimental
 Eksperimen yang baik  peneliti membedakan dan
mengendalikan variabel-variabel, menguji berbagai
dampak potensial variabel independen serta menjaga
agar variabel lainnya, yang berpotensi memengaruhi
variabel dependen, tetap konstan
 Umumnya, melibatkan dua atau lebih kelompok yang
diperlakukan secara berbeda:
 Kelompok perlakuan
 kelompok yang menerima intervensi sesuai perencanaan
 Kelompok kontrol
 yang tidak menerima intervensi atau menerima intervensi plasebo
 Random Assignments
 penempatan secara acak
Studi Eksperimental
 Peneliti mengubah atau memanipulasi satu atau
lebih aspek lingkungan (IV) kemudian mengukur
efek perubahannya pada hal yang lain. Biasanya
DV adalah perilaku siswa
 Contoh pertanyaan penelitian: Apakah pemberian
reward akan mempengaruhi prestasi belajar siswa?

Anda mungkin juga menyukai