SITI FATMAWATI
145070201131011
Intervensi Kontrol
Intervensi Kontrol
Rata-rata Rata-rata
(%
Konsumsi (%) Konsumsi
)
Kalori Kalori
Jumlah 95,
1137,99 91,21 1053,95
Kalori 27
D. Perbedaan Kepatuhan Diet Konsumsi Kalori Sebelum Dan
Setelah Dilakukan Konseling Kalori Pada Kelompok Intervensi
a. Pendidikan
- sebagaian besar responden penelitian berpendidikan terakhir SD yaitu
sebesar 92,5%.
- pendidikan merupakam penyebab ketidakpatuhan karena kurang aktif
mencari informasi yang disebabkan kurang mengetahui pentingnya.
menjaga kesehatan (Tera, 2011).
b. Usia
- Sebagaian besar responden penelitian adalah berusia lansia awal (56-65
tahun)
- Usia mempengaruhi kepatuhan diet konsumsi kalori, Radianti (2011)
menyatakan bahwa usia dewasa tengah lebih banyak yang memiliki tingkat
kepatuhan tinggi sebesar 15,4 % daripada lansia sebesar 1,9%.
d. Pekerjaan
- Sebagian besar responden dalam penelitian 55%bekerja sebagai Ibu Rumah
Tangga sebanyak .
- Amalia (2014) menunjukkan hasil penelitian bahwa pekerjaan IRT adalah
pekerjaannya responden yang paling banyak sebesar 31,1%.
- IRT merupakan pekerjaan yang dilakukan di rumah, sehingga bisa disebut
tidak memiliki pekerjaan
- Martalena (2010) : responden IRT membuat jadwal makan tidak konsisten
karena pekerjaan tidak dibatasi waktu. Jadwal makan yang tidak teratur
menyebabkan konsumsi kalori akan tidak sesuai kebutuhan kalori.
e. Dukungan keluarga
- Penelitian ini berfokus dengan penderita DM, tidak menggunakan dukungan
keluarga
- Gunita dkk (2014) : Dukungan keluarga merupakan faktor yang
mempengaruhi kepatuhan diet
- Tera (2011) : dukungan keluarga memiliki peran penting dalam keberhasilan
diet karena keterbatasan keluarga bisa menurunkan kepatuhan diet.
- Senuk dkk : 61 reponden yang memiliki dukungan keluarga yang baik
menunjukkan bahwa sebagain besar patuh dalam diet sebesar 36 orang
(59%). Sedangkan 8 responden yang memiliki dukungan keluarga yang
kurang menujukkan hasil bahwa hanya 1 (12,5) responden yang patuh
menjalankan diet
Keterbatasan
- Pengisian kuisioner yang harusnya dilakukan dalam satu waktu, harus
dilakukan dalam waktu tersendiri
- dilakukan kepada penderita DM sehingga kurang maksimal
Implikasi Keperawtan
• Pelayanan
• Pendidikan
• Penelitian
Dokumentasi
Penutup
A. Kesimpulan
• Kepatuhan diet konsumsi kalori sebelum dilakukan konseling
kalori menunjukkan bahwa kelompok kontrol lebih mendekati
patuh dalam menjalankan diet dari pada kelompok intervensi.
• Kepatuhan diet konsumsi kalori setelah dilakukan konseling kalori
menunjukkan bahwa kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi
tetapi hasil rata-rata konsumsi kalori lebih mendekati patuh dalam
menjalankan diet dari pada kelompok intervensi.
• Tidak terdapat pengaruh konseling kalori terhadap kepatiha diet
konsumsi kalori pada penderita DM
Saran
• Bagi petugas kesehatan
Peneliti berharap petugas kesehatan dapat memberikan konseling kalori
beserta konseling tentang DM meliputi definisi, tanda dan gejala,
penanganan, dan komplikasi pada penderita DM untuk memperbaiki
kepatuhan diet konsumsi kalori dan penderita DM bisa melakukan
penangan secara mandiri.
• Bagi petugas atau kader posyandu
Peneliti berharap petugas atau kader posyandu bisa memperhatikan
kepatuhan pola diet penderita DM secara berkala di posyandu dan
memberikan motivasi kepada penderita DM untuk menjaga diet.
• Bagi penderita DM dan keluarga
Peneliti berharap penderita DM dan keluarga bisa aktif dalam
menangani DM. Keluarga diharapkan bisa memberika dukungan,
motivasi, dan membantu penderita DM untuk memperbaiki diet DM.
• Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya yang akan melanjutkan
penelitian ini adalah peneliti diharapkan melibatkan keluarga dalam
konseling, dikarenakan yang paling dekat dengan penderita DM adalah
keluarga.
Belajar Yang Benar Bukan Merasa Benar