Prosedur Pemasangan Kateter

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 10

Zharfa Amari
Astri Rahayu
Eka Nur Hidayati
Nurhayati
 Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan
cairan yang biasanya terbuat dari bahan karet atau plastik,
metal, woven silk dan silicon

 Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk


menampung air seni (urine) yang berubah-ubah jumlahnya
yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal

 Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter


melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan
air seni atau urine.

 Kateterisasi urine adalah tindakan memasukan selang kateter


ke dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan
mengeluarkan urine. Kateterisasi dapat menyebabkan hal – hal
yang mengganggu kesehatan sehingga hanya dilakukan bila
benar – benar diperlukan serta harus dilakukan dengan hati –
hati ( Brockop dan Marrie, 1999)
TUJUAN

1. Untuk mengetahui cara pemasangan kateter


2. Untuk pengumpulan spesimen urine steril
3. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam
kandung kemih
4. Untuk mengetahui cara pemeliharaan kateter
5. Untuk mengetahui bagaimana pelepasan kateter
 Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau
pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3
minggu).

 Kateter silicon murni atau teflon : untuk menggunakan dalam


jangka waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur pada
meathur uretra

 Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu,


bahannya lembut tidak panas dan nyaman bagi uretra.
Ukuran kateter:

Anak : 8-
Kateter 10 french
logam (Fr)
: digunakan untuk pemakaian sementara,
Wanita : 14-16 Fr
biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yang
Laki-laki : 16-18 Fr
melahirkan.
SIFAT PEMAKAIAN
 1. Sementara
 2. Menetap
 3. Sekali pakai

JUMLAH PERCABANGAN
1. Cabang 1 (One Way) digunakan untuk sekali pakai
2. Cabang 2 (Two Way) digunakan untuk kateter
sementara
3. Cabang 3 (Three Way) digunakan untuk kateter
permanen
Steril

Sarung tangan
Pinset anatomis
Spuit 10 cc
Chateter sesuai ukuran
Botol (untuk urine
steril)
Jelly / glyserin dalam
kom kecil
Urine bag
A. WANITA PRIA

1. Sampiran
Sama seperti alat teterisasi, hanya ditambah :
1. 2. Pasang perlak 8. Spuit
- 1. Urine bag
2. 3. Selimut mandi 9. Alas / perlak alas
- 2. Pinset
3. 4. Bak instrumen berisi: 10. Handuk kecil + baskom
kateter - 3. Poli kateter
nelaton/metal(besi 11. kapas sublimat –
untuk ibu hami),dower membersikan vagina
- 4. Spuit 10 cc
kteter, pinset, atau labia minora,
handscund steril minora, klitoris
- 5. Gunting + plester

4. 5. Bengkok 2 buah 12. Vaselin


- 6. Aqudes – sebelum dimasukan kedalam spuit
atasnya dahulu dengan alkohol swap (disinfektan)
5. – untuk barang-barang 13. Korentang
yangkotor
7. 3 buah near baken
6. - untuk menampung 14.Kasa
urin 8. Jelly atau pengganti vaseline (bila tidak ada)

15. Plester
7. 6. Set kateter 9. 2. Poli kateter maksimal 7 hari dipakai

8. 7. Sarung tangan steril 16. Urin bag


 1. Menjelaskan pada klien tentang tindakan yang
akan dilakukan
 2. Mendekatkan alat yang akan digunakan
 Memasangkan sampiran
 3. Menyiapkan posisi pasien
 4. Memasangkan selimut mandi, perlak dan
pengalas bokong
 5. Melepaskan pakaian bagian bawah pasien
 Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
 Mecuci tangan dan memakai sarung tangan
(handscoen)
6. Buka selimut bagian bawah

7. Bersihkan vagina dari atas sampai bawah dengan kapas


sublimat kemudian buang kapas dibengkok

8. Dan terakhir selipkan kapas diantara labia minora kiri


dan kanan

9. Masukkan kateter yang sudah diberi vaseline kedalam


vagina sedalam 3-5 cm atau sampai air seni keluar

10. Tampung urin kedalam tempat urin

11. Lepaskan kateter secara perlahan kemudian taruh dibengkok yang berisi
barang-barang yang kotor atau setelah pakai.

12. Bersihkan alat, lepaskan handscoen dan cuci tangan

13. Memasangkan pakaian bawah pasien,mengambil perlak dan alas

14. Lepas selimut mandi dan pasang selimut tidur.


Cara pemasangan kateter
Olesi dengan Maukan ke saluran
vaselin urin

Pada saluran
wanita
 1. Menjelaskan pada klien tentang tindakan yang akan
dilakukan
 2. Mendekatkan alat yang akan digunakan
 Memasangkan sampiran
 3. Menyiapkan posisi pasien
 4. Memasangkan selimut mandi, perlak dan pengalas
bokong
 5. Melepaskan pakaian bagian bawah pasien
 6. Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
 7. Mecuci tangan dan memakai sarung tangan (handscoen)
 8. Memegang penis dengan tangan kiri
 9. Menarik preputium sedikit kepangkalnya kemudian
membersihkannya dengan kapas
 10. Mengambil kateter ujungnya beri vaseline 20 cm
 11. Memasukan kateter secara perlahan kedalam
uretra sedalam 20cm sambil penis diangkat keatas
jika kateter tertahan jangan dipaksakan. Usahakan
penis lebih dikeataskan dan pasien dianjurkan
menarik napas panjang dan memasukan kateter
secara perlahan sampai urin keluar kemudian
ditampung ke dalam botol steril jika dibutuhkan
pemeriksaan.
 12. Selanjutnya bila urin sudah keluar anjurkan
clien untuk menarik napas panjang kateter dicabut
pelan-pelan lalu dimasukan kedalam botol larutan
klorin.
 13. Melepas sarung tangan dan memasukan
kedalam botol bersama kateter dan pinset
 14. Memasang pakaian bawah pasien lalu
mengambil perlak dan pengalas.
 15. Lalu menarik selimut mandi.
 16. Membereskan alat dan mencuci tangan
Cara pemasangan kateter
1. Beri pasien minum
2. Siram pada pubis dengan air untuk
merangsang otot-otot pada vesika urinaria
3. Nyalakan keran air untuk merangsang penden
psikologis pasien
4. Poli kateter maksimal digunakan selama 7 hari
pakai
Terimakasih
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Anda mungkin juga menyukai