DISUSUN OLEH
1. MUHAMMAD FADKHUL ZAKARIYA (08.2018.1.01823)
2. AYU RETNOSARI (08.2018.1.01
PENGERTIAN ALAT
PERPINDAHAN PANAS
Alat perpindahan panas adalah alat yang digunakan untuk proses
pendinginan atau pemanasan dalam suatu proses dengan menggunakan
media fluida sebagai media pemanas atau pendinginnya.
MACAM-MACAM ALAT PERPINDAHAN PANAS
1. Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar panas yang digunakan untuk
mendinginkan fluida sampai terjadi perubahan fase dari fase uap menjadi fase
cair. Prinsip kerja Kondensor proses perubahannya dilakukan dengan cara
mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes).
MACAM-MACAM KONDENSOR
1. Menurut Jenis Cooling Medium
A. Air Cooled Condenser (menggunakan udara sebagai cooling
mediumnya).
Air Cooled Kondensor mengkondensasikan pembuangan uap dari turbin
uap dan kembali kondensat(cairan yang sudah terkondensasi) ke boiler
tanpa kehilangan air.
• B. Water Cooled Condenser (menggunakan air sebagai cooling mediumnya). Berikut macam-
macamnya:
• a) Shell and Tube Condenser Air pendingin masuk melalui pipa bagian bawah kemudian keluar
melalui pipa bagian atas. . Ciri-ciri kondensor Tabung dan Pipa adalah:
1. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga ukurannya relatif lebih kecil dan ringan.
2. Pipa dapat dibuat dengan mudah.
3. Bantuk yang sederhana dan mudah pemasangannya
4. Pipa pendingin mudah dibersihkan
b) Shell and Coil Condenser
Pada Kondensor tabung dan koil, aliran air mengalir di dalam koil pipa pendingin.
• b) Vertical Condenser
• Air pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudia
n masuk ke dalam pipa-
pipa pendingin dan keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas
masuk lewat bagian atas kondensor dan keluar sebagai kondensat
pada bagian bawah kondensor.
2. Heat Exchanger
• Heat Exchanger (HE) adalah alat penukar panas yang bertujuan
memanfaatkan panas suatu aliran fluida untuk pemanasan aliran
fluida yang lain. Dalam hal ini terjadi 2 fungsi sekaligus yaitu :
a. Memanaskan fluida yang dingin.
b. Mendinginkan fluida yang panas.
Berikut merupakan macam-macam alat penukar panas:
A. Heat Exchanger Tipe Kontak Tak Langsung
Heat exchanger tipe ini melibatkan fluida-fluida yang saling bertukar
panas dengan adanya lapisan dinding yang memisahkan fluida-fluida
tersebut. Sehingga pada heat exchanger jenis ini tidak akan terjadi
kontak secara langsung antara fluida-fluida yang terlibat. Heat
exchanger jenis ini masih dibagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:
a. Heat Exchanger Tipe Direct-Transfer
Pada heat exchanger tipe ini, fluida-fluida kerja mengalir secara
terus-menerus dan saling bertukar panas dari fluida panas ke fluida
yang lebih dingin dengan melewati dinding pemisah. Yang
membedakan heat exchanger tipe ini dengan tipe kontak tak
langsung lainnya adalah aliran fluida-fluida kerja yang terus-
menerus mengalir tanpa terhenti sama sekali.
b. Storage Type Exchanger
Heat exchanger tipe ini memindahkan panas dari fluida panas ke
fluida dingin secara intermittent (bertahap) melalui dinding
pemisah.
c. Fluidized-Bed Heat Exchanger
Heat exchanger tipe ini menggunakan sebuah komponen solid yang
berfungsi sebagai penyimpan panas yang berasal dari fluida panas yang
melewatinya. Fluida panas yang melewati bagian ini akan sedikit
terhalang alirannya sehingga kecepatan aliran fluida panas ini akan
menurun, dan panas yang terkandung di dalamnya dapat lebih efisien
diserap oleh padatan tersebut. Selanjutnya fluida dingin mengalir
melalui saluran pipa-pipa yang dialirkan melewati padatan penyimpan
panas tersebut, dan secara bertahap panas yang terkandung di
dalamnya ditransfer ke fluida dingin.
b. Heat Exchanger Tipe Kontak Langsung
Suatu alat yang di dalamnya terjadi perpindahan panas antara satu atau
lebih fluida dengan diikuti dengan terjadinya pencampuran sejumlah
massa dari fluida-fluida tersebut disebut dengan heat exchanger tipe
kontak langsung.Salah satu jenis dari heat exchanger tipe ini antara lain
adalah
Immiscible Fluid Exchangers
Heat exchanger tipe ini melibatkan dua fluida dari jenis berbeda untuk
dicampurkan sehingga terjadi perpindahan panas yang diinginkan.
Proses yang terjadi kadang tidak akan mempengaruhi fase dari fluida,
namun bisa juga diikuti dengan proses kondensasi maupun evaporasi
3. Evaporator
Evaporator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk
menguapkan cairan yang ada pada larutan sehingga diperoleh larutan
yang lebih pekat (mother liquor). Berikut merupakan macam-macam
evaporator:
A. Evaporator efek tunggal (single effect)
Yang dimaksud dengan efek tunggal adalah bahwa produk hanya
melalui satu buah ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu lias
pemukaan pindah panas.
B. Evaporator efek ganda
Di dalam proses penguapan bahan dapat digunakan dua, tiga, empat,
atau lebih dalam sekali proses, inilah yang disebut dengan evaporator
efek majemuk.
Tipe-tipe evaporator lainnya, antara lain :
1. Evaporator sirkulasi alami/paksa
Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan menambahkan sirkulasi yang
terjadi akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan.
Pada evaporator tabung, saat air mulai mendidih, maka buih air akan
naik ke permukaan dan memulai sirkulasi yang mengakibtakan
permisahan liquid dan uap air di bagian atas dari tabung pemanas.
2. Falling film evaporator
Larutan masuk dan memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang
menurun. Kecepatan gerakan larutan akan mempengaruhi karakteristik
medium pemanas yang juga mengalir turun. Tipe ini cocok untuk
menangani larutan kental sehingga sering digunakan untuk industry
kimia, makanan dan fermentasi.
3. Rising film (Long tube vertical) evaporator
Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung
dengan sumber panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air
akan timbu dan menimbulkan sirkulasi
4. Plate evaporator
Mempunyai luas permuakan yang besar, plate biasanya tidak rata dan
ditopang oleh bingkai (frame. Uap mengalir melalui ruang-ruang
diantara plate. Uap mengalir secara co-current dan counter current
terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang nantinya
uap akan disalurkan ke condenser.
5. Multi effect evaporator
Ada 2 tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling
panas ke yang lebih rendah, dan aliran mundur kebalikan dari aliran
maju. Cocok untuk mengani produk yang sensitive terhadap panas
seperti enzim dan protein.
• wes mari