Anda di halaman 1dari 58

Case Report

“Demam Tifoid &


Demam Dengue”
Pembimbing :
dr. Christine, SpA

Ni.Nyoman Suarjayanti Dewi


1261050241

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 25 FEBRUARI 2019– 04 MEI 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
No RM : 00082973
Nama Lengkap : An.M
Tanggal Lahir : 27 Mei 2008
Umur : 10 Tahun 9 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Dasar
Alamat : Jalan Masjid Bendungan
Identitas Orang Tua/Wali
Ayah Ibu
Nama Lengkap Tn.D Ny. S
Tanggal Lahir 10 Maret 1984 01 Desember 1984
Suku Bangsa Jawa Jawa
Alamat Jalan Masjid Bendungan Jalan Masjid Bendungan
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMP
Pekerjaan Karyawan Swata Wirausaha
Penghasilan ± Rp. 3.000.000 ±Rp. 3.000.000

•Hubungan dengan orang tua : Anak Kandung


Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Riwayat Kehamilan Riwayat Kelahiran
Perawatan Antenatal Tempat lahir :
• Trimester I 2 kali/bulan di Rumah Sakit
Bidan Penolong persalinan : Dokter
• Trimester II 2 kali/bulan di Cara persalinan :
Bidan Tindakan
• Trimester III 4 kali/bulan di Penyulit :
Bidan Pintu atas panggul sempit, Persalinan
tidak maju
Penyakit kehamilan: Masa gestasi : Cukup
Disangkal bulan
Keadaan Bayi dan Riwayat Tumbuh
Kembang
Keadaan Bayi Riw. Tumbuh Kembang
Berat badan lahir : 4000 gr Gigi pertama : 4 bulan
Panjang badan : 51 cm
Psikomotor :
Lingkar kepala : Ibu
pasien • Tengkurap : 3 bulan
tidak ingat • Duduk : 6 bulan
Nilai APGAR : ibu tidak • Berdiri : 9 bulan
ingat • Berjalan : 12 bulan
Saat lahir : • Berbicara : 9 bulan
langsung menangis, , tidak • Membaca / menulis : 2 tahun
pucat/biru/ikretik/kejang
Kesan : Tahapan Perkembangan
Kelainan bawaan : Tidak ada sesuai usia menurut Milestones
Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar
(Umur)
BCG 0 Bulan
DPT/DT 2 Bulan 4 Bulan 6 Bulan 18 Bulan
Polio 0 Bulan 2 Bulan 4 Bulan 6 Bulan
Campak 9 Bulan 6 Tahun
Hepatitis B Lahir 1 Bulan 6 Bulan
MMR 15 Bulan 6 Tahun

Kesan: Imunisasi dasar lengkap sesuai usia menurut IDAI 2006


Riwayat Makanan
Usia Jenis Makanan
0-6 Bulan ASI Eksklusif tiap 2 jam perhari 15-20 menit, Hisapan kuat bergantian
payudara kanan-kiri
6-9 Bulan Pagi : (MPASI) Makanan saring (bubur saring ditambahkan tumbukan
daging) + ASI 10-15 Menit. Hisapan kuat bergantian di payudara kanan-
kiri
Siang : (MPASI) bubur saring dicampur wortel sebanyak 1 mangkok kecil
bayi
Malam : ASI 10-15 menit, hisapan kuat bergantian, payudara kanan-kiri
9-12 Bulan Pagi : Bubur biasa + Potongan daging/ayam/ikan sebanyak 1 mangkok
kecil + buah + dan susu
Siang : Bubur biasa + Potongan daging/ayam/ikan sebanyak 1 mangkok
kecil
Malam : Bubur biasa + Potongan daging/ayam/ ikan sebanyak 1
mangkok kecil + susu 1 gelas + buah
Riwayat Makanan
Usia Jenis Makanan
12- Sekarang Pagi : Nasi + Lauk pauk + sayur sebanyak 1 piring + susu 1 gelas +
buah
Siang : Nasi + Lauk pauk + Sayur sebanyak 1 piring
Sore : Snack berupa biskuit + buah-buahan + susu 1 gelas
Malam : Nasi + Lauk pauk + Sayuran sebanyak 1 piring ditambah
buah-buahan
Kesan : Kualitas dan Kuantitas makan sesuai dengan tahapan usia menurut Depkes
Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita
Penyakit Umur
Diare -
Otitis -
Radang paru 8 Tahun
Tuberkulosis -
Kejang -
Ginjal -
Jantung -
Darah -
Difteri -
Demam Berdarah -
Alergi -
Kecelakaan -
Morbili -
Cacingan -
Riwayat Keluarga
No Tanggal Lahir Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan
Kelamin Mati (Sebab) Kesehatan
1 27 Mei 2008 Laki-laki √ - - - Sakit
(Pasien)
2 9 Agustus Laki-laki √ - - - Sehat
2011
3 - Laki-laki √ - √ - -
Riwayat Keluarga
Keterangan Ayah/Wali Ibu/Wali
Perkawinan Ke 1 1
Umur saat menikah 23 Tahun 23 Tahun
Keadaan Kesehatan Sehat Sehat
ANAMNESIS
Aloanamnesis kepada ibu kandung pasien
di Bangsal Anggrek RS UKI pada hari Minggu, 03 Maret
2019

Keluhan utama
Keluhan tambahan
Demam ± 5 hari
Mual
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSU UKI dibawa oleh keluarga pasien
dengan keluhan Demam sejak ± 5 Hari SMRS. Ibu pasien
mengatakan demam mendadak tinggi, terus-menerus, lebih
tinggi saat malam hari, Demam tidak sampai membuat pasien
kejang, menggigil ataupun penurunan kesadaran. Suhu terukur
saat dirumah paling tinggi 39,5◦ C dengan termometer air raksa.
Untuk mengurangi keluhan demam, pasien diberikan obat
paracetamol (sanmol) sirup. Demam sempat turun namun 3-4
jam kemudian suhu kembali meningkat. Pasien juga merasa
mual tetapi tidak muntah. Keluhan lain seperti batuk dan pilek
disangkal.Belum Buang Air Besar sejak 5 hari SMRS.Buang
Air Kecil tidak ada keluhan. Keluhan mimisan dan gusi
berdarah disangkal.terdapat bintik bercak merah pada kaki dan
tangan. Pasien juga mengeluhkan badan terasa pegal-pegal.
Pasien juga menjadi tidak nafsu makan (3-4 Sendok). Disekitar
lingkungan rumah banyak yang sedang sakit demam berdarah.
Pasien juga lebih sering membeli makanan di luar
rumah.Riwayat berpergian ke daerah endemis disangkal. Pusing
(+)
Riwayat Penyakit Dulu Riwayat Penyakit keluarga

• Pasien belum pernah mengalami • Anggota keluarga pasien tidak


keluhan seperti ini sebelumnya ada yang mengalami keluhan yang
•Riwayat Alergi disangkal serupa dengan pasien
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan di Bangsal Anggrek RS
UKI pada hari Minggu, 03 Maret 2019

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Composmentis (E4 M6 V5 = 15)
Frekuensi Nadi : 84 x/menit (Regular, isi cukup, kuat
angkat)
TekananDarah : 110/70 mmHg
Frekuensi Napas : 22 x/menit
Suhu : 38 °ͦC (axilla)
Pemeriksaan Fisik
Data Antropometri
Berat Badan : 20 kg
Tinggi Badan : 130 cm
Indeks Massa Tubuh : 11,83 kg/m2
Lingkar Lengan Atas : 14 cm

Berdasarkan kurva CDC-NCHS 2000


BB/U : 20/35 x 100% = 57% , Gizi berat badan sangat
kurang
TB/U : 130/142 x 100% = 91% , Normal
BB/TB : 20/27 x100% = 74% , Gizi Kurang
BMI/U : <P5, interpretasi gizi kurang
Pemeriksaan Sistem
Kepala
• Bentuk : Normocephali
• Rambut : Warna hitam, tumbuh merata, tidak mudah dicabut
• Mata : konjungtiva anemis(-/-),sklera ikterik (-/-), Mata cekung (-
/-)
• Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri, Sekret (-/-), serumen (-
/-)
• Hidung : Cavum nasi lapang,septum deviasi(-), sekret (-/-)

Mulut
• Bibir : Sianosis sirkum oral (-), mukosa bibir kering (-)
• Gigi : Karies Dentis (-), gigi berlubang (-)
• Lidah : Terletak di tengah, coated tounge +
• Tonsil : T1– T1, hiperemis (-/-)
• Faring : Arcus faring simetris, Hiperemis (-)

• Leher : Kelenjar Getah Bening retroauricula,


infraauricula, submandibular, submentalis, coli
anterior et posterior tidak teraba membesar. Nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Sistem
Thoraks
• Dinding thoraks : Diameter laterolateral > anteroposterior
Paru
• Inspeksi : Pergerakan dinding thorax simetris, retraksi sela iga (-)
• Palpasi : Stem fremitus simetris kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor / sonor
• Auskultasi : Bunyi nafas dasar bronkovesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada ICS IV linea midclavicular sinistra
• Perkusi : Batas jantung kanan di linea parasternalis dextra ICS IV, batas jantung kiri di linea
midclavicula sinistra ICS V
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak datar
• Auskultasi : Bising Usus (+), 4 kali/menit
• Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba membesar (-), turgor kembali cepat
Pemeriksaan Sistem
• Anus dan rektum: Tidak ada kelainan
• Genitalia : Tidak ada kelainan
• Anggota gerak
– Atas : Akral hangat, CRT < 2”, edema -/-,
normotonus, Petekie +
– Bawah : Akral hangat, CRT < 2”, edema -/-, normotonus,
Petekie +
Tulang belakang : Lordosis (-), kifosis (-), skoliosis (-
)
Kulit : Turgor kembali cepat, warna sawo
matang,
Pemeriksaan Neurologis
Nervus Kranialis VII : angkat alis +/+, lagoftalmus (-)
I : normosmia sulcusnasolabialis simetris
II : visus baik VIII : pendengaran baik
III : Refleks cahaya langsung +/+, IX : pengeceapan baik
Refleks cahaya tidak langsung +/+ X : reflek menelan baik
XI : Menoleh dan angkat bahu
IV : Pergerakan bola mata ke tengah normal
bawah baik XII : lidah ditengah, kekuatan lidah
V : sensibilitas wajah simetris baik
VI : Pergerakan bola mata ke lateral
baik

Pemeriksaan Refleks
Refleks Fisiologis : Refleks biceps ++/++, refleks triceps ++/++, refleks KPR ++/++,
refleks APR ++/++
Refleks patologis : Babinski -/-, chaddock -/-, gordon-/-, schaffer -/-, oppeinheim -/-,
klonus lutut -/-, klonus kaki -/-, Rossalimo (-/-), Mandel Bachtrew (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
DARAH RUTIN
Hemoglobin 13,3 g/dL
Leukosit 2,1 103/µL↓
Hematokrit 40,4 %
Trombosit 95 103/µL↓

WIDAL
S. Typhose H Negatif
S.Paratyphi A H Negatif
S. Paratyphi B H (+) 1/320
S. Paratyphi C H Negatif
S.Typhose O (+) 1/320
S. Paratyphi A O (+) 1/160
S. Paratyphi B O (+) 1/320
S. Paratyphi C O Negatif
Diagnosa Kerja
Demam Dengue
Demam Tifoid

Malaria
Diagnosis
Banding
Chikungunya
Terapi
• Pro Rawat Inap
• Diet : Lunak
• IVFD : RL 1500 : 20 Tetes per menit
• MM :
Paracetamol 3 x 250 mg PO
Ceftriaxone 1 x 1,5 gr IV
Ranitidine 2 x 25 mg IV
Prognosis

• Quo ad vitam : bonam


• Quo ad sanationam : bonam
• Quo ad fungtionam : bonam
Follow Up 04 Maret 2019
PH 1, PP 6
S O A P
•Demam + •Keadaan Umum : Tampak sakit sedang •Demam Tifoid •Diet : Lunak
•Mual + •Kes : Komposmentis •Demam Dengue •IVFD : RL 1500 : 20 tpm
•Pusing + •TD : 100/60 mmHg •Mm :
•Nafsu makan •N : 117x/menit Inj Ceftriaxone 1x1,5 gr IV
berkurang •Rr : 28x/menit Inj Ranitidine 2 x 25 mg IV
•Belum BAB •Suhu : 39,8 C Paracetamol 3 x 250 mg PO
•Mata : CA -/-, SI -/-
•Hidung : Pernafasan cuping hidung -/-, Visit DPJP :
Sekret -/- Terapi Lanjut
•Faring : Hiperemis – Darah rutin/Hari
•Leher : KGB tidak teraba membesar
•Thorax : Hasil Lab 4 Maret 2019
I : Pergerakan dinding dada simetris, Hb : 12,9 g/dl ↓
Retraksi – L : 2,3 ribu/ul ↓
P : Vokal Fremitus simetris Ht : 37,8 % ↓
P : Sonor/Sonor Tr : 50 ribu/ul ↓
A: BND Vesikuler rhonki -/-, wheezing -/-
•Abdomen :
I: Perut tampak datar
A: BU + 4x/mnt
P: Timpani, NK + Epigastrium
P: Supel, NT + Epigastrium
•Eks : Akral hangat, CRT <2 detik, edem -
Follow Up 05 Maret 2019
PH 2, PP 7
S O A P
•Demam •Keadaan Umum : Tampak sakit sedang •Demam Tifoid •Diet : Lunak
membaik + •Kes : Komposmentis •Demam Dengue •IVFD : RL 1500 : 20 tpm
•Mual + •TD : 110/80 mmHg •Mm :
•Pusing berkurang •N : 117x/menit Inj Ceftriaxone 1x1,5 gr IV
+ •Rr : 26x/menit Hari ketiga
•Nafsu makan •S : 37,8 C Inj Ranitidine 2 x 25 mg IV
sudah membaik •Mata : CA -/-, SI -/- Paracetamol 3 x 250 mg PO
setengah porsi •Hidung : Pernafasan cuping hidung -/-,
•BAB 1 kali Sekret -/-
lembek •Faring : Hiperemis –
•Leher : KGB tidak teraba membesar Darah rutin/Hari
•Thorax :
I : Pergerakan dinding dada simetris, Hasil Lab 5 Maret 2019
Retraksi – Hb : 13,4 g/dl ↓
P : Vokal Fremitus simetris L : 3,8 ribu/ul ↓
P : Sonor/Sonor Ht : 40,4 %
A: BND Vesikuler rhonki -/-, wheezing -/- Tr : 52 ribu/ul ↓
•Abdomen :
I: Perut tampak datar
A: BU + 5x/mnt
P: Timpani, NK -
P: Supel, NT -
•Eks : Akral hangat, CRT <2 detik, edem -
Follow Up 06 Maret 2019
PH 3, PP 8
S O A P
•Demam - •Keadaan Umum : Tampak sakit sedang •Demam Tifoid •Diet : Lunak
•Mual - •Kes : Komposmentis •Demam Dengue •IVFD : RL 1500 : 20 tpm
•Pusing - •TD : 100/60 mmHg •Mm :
•N : 107x/menit Inj Ceftriaxone 1x1,5 gr IV
•Rr : 22x/menit Hari ke empat
•S : 36,6 C Inj Ranitidine 2 x 25 mg IV
•Mata : CA -/-, SI -/- Paracetamol 3 x 250 mg PO
•Hidung : Pernafasan cuping hidung -/-,
Sekret -/-
•Faring : Hiperemis – Hasil Lab 6 Maret 2019
•Leher : KGB tidak teraba membesar Hb : 12,5 g/dl ↓
•Thorax : L : 5,1 ribu/ul
I : Pergerakan dinding dada simetris, Ht : 37,1% ↓
Retraksi – Tr : 44 ribu/ul ↓
P : Vokal Fremitus simetris
P : Sonor/Sonor
A: BND Vesikuler rhonki -/-, wheezing -/-
•Abdomen :
I: Perut tampak datar
A: BU + 6x/mnt
P: Timpani, NK -
P: Supel, NT -
•Eks : Akral hangat, CRT <2 detik, edem -
Follow Up 07 Maret 2019
PH 4, PP 9
S O A P
Tidak ada keluhan •Keadaan Umum : Tampak sakit sedang •Demam Tifoid •Diet : Nasi Tim
•Kes : Komposmentis •Demam Dengue •IVFD : Inj.Plug
•TD : 110/60 mmHg •Mm :
•N : 80x/menit Inj Ceftriaxone 1x1,5 gr IV
•Rr : 23x/menit Hari ke Lima
•S : 36,3C Inj Ranitidine 2 x 25 mg IV
•Mata : CA -/-, SI -/- Paracetamol 3 x 250 mg
•Hidung : Pernafasan cuping hidung -/-, k/p
Sekret -/-
•Faring : Hiperemis –
•Leher : KGB tidak teraba membesar Hasil Lab 7 Maret 2019
•Thorax : Hb : 13,0 g/dl ↓
I : Pergerakan dinding dada simetris, L : 5,3 ribu/ul
Retraksi – Ht : 39,1% ↓
P : Vokal Fremitus simetris Tr : 68 ribu/ul ↓
P : Sonor/Sonor
A: BND Vesikuler rhonki -/-, wheezing -/- Boleh Rawat Jalan
•Abdomen :
I: Perut tampak datar
A: BU + 5x/mnt
P: Timpani, NK -
P: Supel, NT -
•Eks : Akral hangat, CRT <2 detik, edem -
Tinjauan Pustaka
Demam Tifoid
Definisi
Demam tifoid = Typus abdominalis atau typhoid
fever.
Demam tifoid : penyakit infeksi akut yang
biasanya terdapat pada saluran pencernaan
(usus halus) dengan gejala demam satu
minggu atau lebih disertai gangguan pada
saluran pencernaan dan dengan atau tanpa
gangguan kesadaran.
Etiologi
Patofisiologi
Patofisi
ologi
Manifestasi Klinik
• Masa inkubasi rata-rata 7-20 hari
• Demam satu minggu atau lebih
• Gangguan saluran pencernaan
• Gangguan kesadaran
• PF : Suhu badan yang meningkat
• Lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa,
ganguan kesadaran
• Roseola
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Darah Tepi
Anemia ringan, Peningkatan LED
Leukopenia/Leukosit normal/Leukositosis
2. Uji Serologis
Mendeteksi antibodi spesifik terhadap komponen antigen S.
typhi maupun mendeteksi antigen itu sendiri.
-Uji Widal : untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum
penderita tersangka demam tifoid
-Tes Tubex : Tes ini sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut
karena hanya mendeteksi adanya antibodi IgM dan tidak
mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit.
Pemeriksaan Penunjang
- Metode enzyme immunoassay (EIA) DOT
untuk melacak antibodi spesifik IgM dan IgG terhadap
antigen S. typhi.
- Metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
3. Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan
kuman
ditegakkan bila ditemukan bakteri S. typhi dalam
biakan dari darah, urine, feses, sumsum tulang
Media empedu (gall)
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa Medikamentosa
- Tirah-Baring -Simptomatik
- Nutrisi - Antibiotik
- Cairan
- Kompres hangat
Demam Dengue
Demam,
Masa inkubasi
mialgia, sakit
4-6 hari
punggung

Timbul ruam
Demam tinggi pada pp ke 3 -4
terus menerus, makulopapular
bifasik, 2-7 hari dan segera
hilang
Facial flushing, anoreksia,
Demam 2-7 hari yang dimulai mialgia dan artralgia, Nyeri
mendadak tinggi, kontinu, epigastrium, mual, muntah,
kadang bifasik. nyeri abdomen difus, faring
dan konjungtiva kemerahan

DBD

Uji torniquet (+), petekie


spontan, epistaksis, Tanda kebocoran plasma efusi
perdarahan di gusi, ruam pleura, asites. Peningkatan Ht
konvalesens pada fase >20%
penyembuhan, hepatomegali
Warning Signs Terkompensasi Dekompensasi
• Takikardia
• Demam turun tetapi • Takikardia
keadaan klinis memburuk • takinea
• hipotensi
• Nyeri perut dan nyeri • Tekanan nadi < 20mmHg
• nadi ceoat dan kecil
tekan abdomen • CRT> 2 detik
• pernapasan Kussmaul
• Muntah yang menetap • Akral dingin
• Sianosis
• Letargi,gelisah • Urin output menurun
• Kulit lembab
• Perdarahan mukosa • Anak gelisah
• Profound shock
• Pembesaran hati
• Akumulasi cairan
• Oliguria
• Laboratotium:
peningkatan kadar Ht
bersamaan dengan
penurunan cepat
trombosit
• Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Secara klinis tampak perbaikan
• Hematokrit stabil
• Tiga hari setelah syok teratasi
• Jumlah trombosit > 50.000/ml
• Tidak ditemukan distress pernafasan
Pembahasan
• Pasien didiagnosa mengalami Thypoid Fever dan Dengue
Fever berdasarkan Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan
Pemeriksaan Penunjang. Dari anamnesis pasien mengeluh
demam sejak ± 5 Hari SMRS, demam mendadak tinggi,
terus-menerus. Pasien juga merasa mual tetapi tidak
muntah. Belum Buang Air Besar sejak 5 hari
SMRS.Berdasarkan teori Thypoid Fever ialah penyakit
infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran
pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu
minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran
pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
• Dari anamnesis juga pasien mengeluhkan terdapat bintik
bercak merah pada kaki dan tangan. Pasien juga
mengeluhkan badan terasa pegal-pegal.Sedangkan teori
Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD
(dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
lekopenia, ruam, limfadenopati,dan trombositopenia.
• Dari Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu badan meningkat
dan petekie positif. Pada pemeriksaan laboratorium darah di
dapatkan Leukopenia 2,1 103/µL, Trombositopenia 95 103/µL
dan pada pemeriksaan widal S. Typhose O (+) 1/320.
• Pada penatalaksanaan Demam Tipoid dengan tirah baring,
pemberian nutrisi yang lunak, mendapatkan cairan yang cukup,
pemberian antipiretik untuk menghilangkan gejala utama serta
pemberian antibiotik. Namun pada pasien ini didapatkan
bahwa terdapat infeksi bakteri yang merupakan salah satu
penyebab thypoid. Maka pemberian antipiretik dan antibiotik
diwajibkan pada pasien ini untuk menyelesaikan infeksi yang
penyebabnya thypoid fever.
• Dan pada penatalaksanaan demam dengue bersifat
simptomatik dan suportif yaitu pemberian cairan oral untuk
mencegah dehidrasi. Pasien perlu diberikan minum 50ml/KgBB
dalam 4-6 jam pertama. Setelah keadaan dehidrasi dapat
teratasi, anak dapat diberikan cairan rumatan 80-100ml/KgBB
dalam 24jam. Pada pasien ini pemberian cairan sudah sesuai.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai