DEMAM TIFOID
DISUSUN OLEH :
Misbar Eliens Putra Mandala
1865050049
Pembimbing :
dr Catharina Dian sp.A
KGB mesenterika
Dukt. Torasikus
Meninggalkan sel
Seluruh organ RE fagosit
Sirkulasi darah bakteriemi 1 Terutama hati,
Asimptomatik limpa distal
Sirkulasi darah
Patofisiologi (2)Berkembang biak di
(bakteriemi II) ekstraseluler organ atau Sel Fagosit
sinusoid
Tanda-gejala Kandung
Hati
sistemik empedu
Berkembang biak
Makrofag sudah Menembus usus lagi
Hiperaktif teraktivasi Lumen usus
Reaksi seperti semula
Melepas sitokin Reaksi
reaksi inflamasi Hipersensitivitas Feses
sistemik tipe lambat
Akumulasi
Gejala-gejala Hiperplasi mononuklear
nekrosis di radang
Reaksi hiperplasia Plek peyeri usus
Eros pemb. darah Perdarahan saluran cerna
4
• Masa gestasi: Cukup bulan DPT 2 bulan
bulan
6 bulan - -
I : tampak datar
A : BU (+) 4x/mnt
P : NT (-) supel,
P : NK (-) timpani
Ekstremitas : akral hangat, CRT <3’’
Follow Up
Tanggal Keluhan Status Diagnosa Terapi
903/2019 Pasien tidak memiliki keluhan. KU : Tampak sakit sedang - Kejang demam sederhana • Diet : lunak
PH : 5 Kes : Composmentis
TD : sulit dinilai • IVFD : DS ½ NS 19 tpm
PP : 9 Nadi : 127 x/menit (makro)
RR : 25x/menit
• MM :
Suhu: 36,4ºC
Kepala : Normocephali ( LK: 48 cm)
Ceftriaxone 1x200 mg
Mata : Cekung -/-, sklera ikterik -/-,
konjungtiva anemis -/-, pupil isokor, Sanmol syr 3 x 200 mg
air mata +/+
Telinga : normotia/normotia Puyer pilek : tremenza 2,5
Hidung : Tidak ada deviasi septum mg, CTM 1,8 mg, vit B 50
nasi mg ( 3x1 )
Tonsil : T2 – T2, hiperemis, faring
tidak hiperemis Hari ini pulang
Thoraks :
I : pergerakan dinding dada
simetris, retraksi sela iga (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen :
I : tampak datar
A : BU (+) 4x/mnt
P : NT (-) supel,
P : NK (-) timpani
Ekstremitas : akral hangat, CRT <3’’
•
Analisis kasus
Pasien anak perempuan usia 6 tahun 1 bulan datang ke IGD RS UKI
diantar oleh orangtua nya dengan keluhan demam ± 5 hari SMRS.
Demam dirasakan naik turun sepanjang hari cenderung meningkat
pada sore dan malam hari,pasien sudah meminum obat demam
namun keluhan tidak kunjung membaik.sebelumnya ibu pasien
mengatakan anaknya sering jajan di kantin dan di pinggir jalan
sekolah. menggigil(-) kejang (-) mimisan (-) pasien juga mengeluh
batuk sejak 5 hari SMRS. Batuk dirasakan terus menerus sepanjang
hari, disertai dahak kental berwarna putih, darah (-). Pasien sudah
pernah berobat sebelumnya namun keluhan tidak berkurang mual (-
), muntah 2 kali berisi cairan, pasien belum buang air besar dari 3
hari yang lalu dan buang air kecil normal napsu makan pasien
menurun, nyeri tenggorokan (-).
• Kemungkinan pasien ini menderita demam tifoid
karena dasar teori Gejala-gejala klinis yang timbul
sangat bervariasi dari ringan sampai dengan berat, dari
asimtomatik hingga gambaran penyakit yang khas
disertai komplikasi hingga kematian. Pada minggu
pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan
dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada
umumnya yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, konstipasi atau diare,
perasaan tidak enak di perut, batuk, dan epitaksis.4
Pada minggu-minggu awal penyakit ini tidak memiliki
gejala khusus.
• Pada pemeriksaan lab ditemukan typoid titer H positif 1/180
dan titer O 1/320 . Hal ini sesuai dengan teori dimana demam
typhoid dapat meningkatkan titer typhoid O dan H .
• Untuk tatalaksana penyakit ini rumah sakit memberikan
Ceftriaxone 1 x 200mg sedangkan pada teori Kloramfenikol
masih merupakan pilihan pertama pada pengobatan penderita
demam tifoid. Dosis yang diberikan adalah 100 mg/KgBB/hari
dibagi dalam 4 kali pemberian selama 10-14 hari atau sampai
5-7 hari setelah demam turun, sedang pada kasus dengan
malnutrisi atau penyakit, pengobatan dapat diperpanjang
sampai 21 hari, 4-6 minggu untuk osteomielitis akut, dan 4
minggu untuk meningitis.2. Oleh karena itu saya kurang setuju
dengan pemberian obat menggunkana ceftriaxone di rumah
sakit,
DAFTAR PUSTAKA
• Rahmasari, Vani dan Keri Lestari. Review: Manajemen Terapi Demam Tifoid:
Kajian Terapi Farmakologis dan Non Farmakologis. Suplemen Vol. 16 No.1.
Jatinangor: Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, 2018.
• Soedarmo SSP, Herry G, Sri Rezeki SH. Buku Ajar Infeksi & Pediatrik Tropis.
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012.
• Cita YP. Bakteri Salmonella Typhi dan Demam Tifoid. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Vol.6, No.1 Jakarta: STIKes Istara Nusantara, 2011.
• Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Interna Publishing, 2009.
• Hadinegor SR, Muzal K, Yoga D, Nikmah SI, Cahyanti GA. Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan LXIII: Update Management of Infectious Diseases
and Gastrointenstinal Disorders. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUI-RSCM, 2012.