Anda di halaman 1dari 40

PENERAPAN

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)


DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Disampaikan pada Pelatihan K3 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Angkatan 1 Tahun 2023


Puslatkesda Provinsi DKI Jakarta – Dit. Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
Daring, 20 Juni 2023
LATAR BELAKANG

2
PENGANTAR - DISKUSI
1

Berdasarkan pendekatan
“Pohon K3” dan Manajemen
Risiko jelaskan 3 visualisasi
3 gambar disamping, apa
kesamaan dan
perbedaannya!
Injuries: A Matter of Probabilities
(Masalah Probabilitas)

1
Fatal

30
Majors injury

The Hazard
Pyramid
300
Recordable Injuries

3,000
Near-Misses or First Aid

30,000 Hazards
- Unsafe Acts (Perilaku tak Aman)
- Employee-Created Unsafe Conditions
(kondisi tak aman karena Perilaku tak Aman)
URGENSI PENERAPAN SMK3

Filosofis Hak fundamental bagi


1. Data dan fakta berbagai
permasalahan pekerja
kesehatan pada pekerja
perlu upaya kesehatan
Sosiologis
kerja dalam
penanganan secara
Yuridis Berdasarkan UU
komprehensif dan
terpadu. No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Pekerja dengan
berbagai faktor risiko
MANAJEMEN dan peraturan
kesehatan perlu RISIKO DI
dukungan regulasi dan TEMPAT perundangan
implementasinya. KERJA terkait lainnya.
SISTIM MANAJEMEN
K3
PERAN KESEHATAN KERJA DALAM SMK3

Identifikasi Bahaya

Penilaian dosis - efek


Status Penilaian Pengukuran
Kesehatan Pajanan Pajanan

Karakterisasi Risiko Upaya


Epidemiologi Pengendalian

Surveilans Kesehatan
Surveilans Monitoring
Medik Biologis

Pencatatan & Pelaporan


PENYELENGGARAN UPAYA KESEHATAN KERJA

MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA (NAWACITA


PRESIDEN)
Melindungi Pekerja Agar Hidup Sehat dan Terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
pekerjaan
Upaya Kesehatan Kerja
Kecelakaan dan Penyakit Akibat Penyakit Penyakit Permasalahan Gizi
Kecelakaan Kerja Kerja Tidak Menular Menular dan Kesehatan
Reproduksi

PENINGKATAN, PENCEGAHAN, PENGOBATAN, PEMULIHAN

Lingkungan Genetik Perilaku Layanan Kesehatan

SDM MATERIAL METODE PEMBIAYAAN PENGGERAK

Sosialisasi, Advokasi,
Nakes dan Non Sarana dan JKN
Penelitian dan Regulasi, NSPK
Nakes prasarana Pengembangan, Diklat Mandiri
8
REVIEW TENTANG SMK3
 Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manajemen lainnya.

 Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu


Hasil dalam rangka pencapaian tujuan secara efisien dan efektif,melalui
Pengarahan, penggerakkan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang
Dilakukan oleh orang-orang yang tergabung dalam suatu unit kerja sama.

 Sistem manajemen adalah rangkaian kegiatan manajemen yang


Teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem manajemen K3 menurut Permenaker No. 5 tahun 1996:


Bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
Sistem manajemen K3 menurut ILCI
International loss Control Institute (ILCI) yang bertempat di Atlanta, Amerika Serikat dengan tokohnya
Frank Bird mengembangkan pendekatan Loss Control Management.

Pada pendekatan ini dijelaskan bahwa kecelakaan tidak saja mengakibatkan kerugian (loss).
Bird juga mengungkapkan rasio antara kecelakaan yang menimbulkan cedera atau kejadian yang
tidak menimbulkan cedera atau hanya mengakibatkan kerusakaan
(damage accident).

Sistem Manajemen K3 British Safety Council


Tokohnya James Tye mengeluarkan konsep K3 yang disebut Five Star Rating System.
Unsur-unsur dalam pendekatan sistem ini mencakup:
1. Kebijakan (policy)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Perencanaan dan penerapan (planning and implementation)
4. Pengukuran kinerja (measuring performance)
5. Peninjauan hasil (reviewing performance)
6. Audit (auditing)

Sistem Manajemen K3 Indonesia (Permenaker No. 5 Tahun 1996):


Ada lima prinsip dan dua belas elemen yang menjadi pedoman untuk penerapan SMK3.
Lima prinsip ini merupakan siklus yang berkesinambungan, sedangkan dua belas
elemen SMK3 diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Definisi SMK3 OHSAS 18001

OHSAS – Occupational Health and Safety Assesment Series-18001:


Standar internasional untuk penerapan Sistem Manajemen Kesehatan &
Keselamatan Kerja atau biasa disebut Manajemen K3 .

Tujuan dari OHSAS 18001/Sistem Manajemen K3:


• Perlindungan terhadap para pekerja dari hal-hal yang tidak
diinginkan yg timbul dari lingkungan kerja pekerjaan itu sendiri
yang berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan para
pekerja dan tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan
pekerja itu sendiri.
PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3

12
13
Di Indonesia, dua sistem manajemen K3 (OHSAS
18001dan SMK3 PP No 50 Tahun 2012) ini
digunakan oleh berbagai organisasi maupun
perusahaan. Persamaan:
Komitmen &
Perencanaan
Kebijakan SMK3
Manajemen

Tinjauan Ulang & Penerapan


Peningkatan SMK3
Manajemen

Pengukuran
&
Evaluasi
STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI FASYANKES:

01 Pengenalan Potensi Bahaya dan


Pengendalian Risiko K3 di Fasyankes

02 Penerapan Kewaspadaan Standar

03 Penerapan Prinsip Ergonomi

04 Pemberian Imunisasi

05 Pemeriksaan Kesehatan Berkala

06 Pembudayaan Perilaku Hidup Befasyankesih dan sehat

07 Pengelolaan Sarana Prasaran di Fasyanke


s
Pengelolaan Perlatan Medis
08
Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
09
bencana Termasuk Kebakaran

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dan


10
Limbah Bahan Berbahaya
0
11
3 Pengelolaan Limbah Domestik
STANDAR AKREDITASI TERKAIT K3
MENYUSUN
PETA RISIKO
K3
PEMELIHARAAN
MENYUSUN
SARANA
PROGRAM K3
1.1.1 2.6.1
2.3.13
MENYUSUN RENCANA
PEMELIHARAAN & RISIKO K3 TERKAIT
KALIBRASI ALAT 8.6.1 5.1.5
UKM

MANAJEMEN
PENUNJANG KEBIJAKAN & SOP
8.5.1 7.3.2 KEWASPADAAN
PELAYANAN
UNIVERSAL

PENJADWALAN K3
PENGAMANAN
8.3.5 8.1.2
RADIASI
KEBIJAKAN &
SOP LABKES

8.3.2 8.1.5

K3 BUKTI PELAKSANAAN
PEMELIHARAAN ALAT
RADIOLOGI 8.2.3 8.1.7
PEMELIHARAAN
REAGENSIA

PENANGANAN 8.1.8 KALIBARSI ALAT LAB


OBAT & B3
PELAKSANAAN SUSUN KADALUWARSA
PROGRAM KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PROGRAM KERJA K3 PROGRAM SAFETY DI
LABORATORIUM
HEALTH RISK ASSESSMENT
Occupational Health
Management System

Health Risk Occupa-


Training,
Assessment tional
Review
Program
Health
and Audit Surveillance

Medical
Health
Emergency
Promotio
Response
n
Plan

Ergono- Work-
mics Food related
Safety Disesases
& Env.
Sanitation
19
20
21
22
23
24
25
26
27
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENTIAL
DI PUSKESMAS
Bahaya Potential
No Ruang/tempat
Fisik Kimia Ergonomi Biologi Psiko sosial Kecelakaan
Kerja
1 Poli Umum
2 Poli Gigi
3 Kia
4 Apotik
5 Ruang admin
6
7
8
9
10 Dll
PENGENDALIAN RISIKO

No Ruang/tempat Bahaya potensial Pengendalian Risiko


1 Poli Klinik Umum Fisik :
(BP)
Kimia :
Ergonomi
Biologi
Kecelakaan Kerja
SAFETY PATROL CHECK LIST

SPECI
FIC
ITEM CHECK LIST RECOMMENDATION
No. VIOLAT
ION
Bagian yang diperiksa Temuan Pelanggaran : Saran/Anjuran :
A. Personal Protection (Pelindung Badan)
1. Head Protection (Topi Pengaman)
2. Hand Protection (Sarung Tangan)
3. Foot Protection (Sepatu Kerja)
4. Eye Protection (Masker Mata)
5. Fall Protection (Sabuk Pengaman)
6. ID Card (Kartu Identitas)
7. Other Protection (Lain-lain)
B. Work Activity (Aktivitas/Pekerjaan)
1. Rigging (Angkat Material)
2. Welding (Pengelasan)
3. Cutting & Bevels (Potong Bentuk)
4. Equipment/Machine (Mesin)
5. Piping (Perpipaan)
6. Excavation (Galian Tanah)
7. Painting (Pengecatan)
8. Insulation (Isolasi)
9. Elect/Instrument (Listrik & Instrumen)
10. Safe Access (Jalan Keluar Masuk)
11. Others Work (Lain-lain)
C. Equipment & Tools (Alat-Alat Kerja)
1. Safety Device (Perlengkapan Pengaman)
2. Grounding System (Kabel Tanah)
3. Guard in Place (Penutup Bagian Berputar)
4. Unsafe Condition (Mesin Rusak)
5. Proper Application (Surat Ijin Khusus)
6. Planning & Design (Perencanaan)
7. Operator Skill (Operator Terampil)
8. Others (Lain-lain)
D. House Keeping (Lingkungan Kerja)
1. Separation/Identification (Pemisahan & Penandaan)
2. Dry, Clean, Light (Kering, Bersih, Terang)
3. Hazard Material (Material Berbahaya)
4. Safe Access (Jalan Keluar Masuk)
5. Others (Lain-Lain)
E. Procedure (Perijinan)
1. Work Permit (Surat Ijin Kerja)
2. Man Basket Permit (Ijin Kerja Pakai Basket)
3. Lock / Tag Out (Tanda Blokir)
4. Others (Lain-lain)
Notes : Safety engineer shall conduct safety patrol on which all sub contractor safety officer/deligation attend.
Project : Attention : Site Manager Safety Inspector :
Area :
Group Leader :
(
………
Date : Report No. : ( ……………………….…. ) ………
……….
)
Form No. : PRM - S - 01 Revise : 01 Date : June 15, 2005 Page : 1/1 Element : 6.4
Ruang lingkup perencanaan kegiatan :

1. Identifikasi Bahaya Potensial


- phisik,kimia,ergonomi,biologi,psikososial
- kecelakaan kerja
2. Penilaian Risiko
• Menentukan besaran Risiko
• Risiko = penilaian potensi bahaya x probabilitas
3. Pengendalian Risiko : sesuai hirarki
pengendalian
TAHAP PERENCANAAN PROGRAM
K3 PUSKESMAS
• Dibuat oleh Kepala Puskesmas dan Tim K3
• Berupa perencanaan tahunan atau lima th
• Perencanaan meliputi :
- perencanaan identifikasi bahaya potensial
- perencanaan penilaian risiko
- perencanaan pengendalian risiko
- menetapkan tujuan dan sasaran ( terukur,
satuan/indikator pengukuran, jangka waktu
pencapaian )
PENGENDALIAN RISIKO ASPEK KESEHATAN

1. Promotif ( informasi bahaya potensial, penyuluhan APD, leaflet,


SOP, PHBS, OR dll)
2. Preventif ( PI, immunisasi, penatalaksanaan limbah, cara kerja
aman, deteksi dini/MCU)
3. Kuratif (penatalaksanaan tertusuk benda tajam,
PAK/PAHK,rujukan dll)
4. Rehabilitatif (penempatan kembali, pemantauan)
TAHAP PELAKSANAAN

1. Kepala Puskesmas memberikan informasi kebijakan K3 di Puskesmas


2. Memberikan pelatihan/peningkatan pengetahuan mengenai K3 kepada
seluruh staff
3. Melakukan identifikasi bahaya potential dan penilaian risiko kerja
4. Melakukan tindakan pengendalian
SESI PRAKTEK

35
36
37
38
39
40

Anda mungkin juga menyukai