DISUSUN OLEH :
Misbar Eliens Putra Mandala
1865050049
Pembimbing :
dr Keswari Aji Patriawati, SpA, MSc
• Gejala intinya meliputi tingkat aktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai
perkembangan serta kemampuan mengumpulkan perhatian yang terganggu.
EPIDEIOLOGI
• Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang
paling banyak didiagnosis pada anak-anak dan remaja.
• 3-7% di Jerman.
• di Indonesia, populasi anak Sekolah Dasar 16,3% dari total populasi yaitu 25,85 juta
anak mengalami ADHD.
• Terdapat kecenderungan lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan
ETIOLOGI
• disregulasi neurotransmiter tertentu didalam otak yang membuat seseorang
lebih sulit untuk memiliki atau mengatur stimulus-stimulus internal dan
eksternal.
• Genetik
• Ibu hamil ngerokok
ETIOLOGI
DOPAMINE DAN
NOREPINEPHIRINE
Mengendalikan fungsi
eksekutif perilaku.
1. Inatensi : enam atau lebih gejala inatensi berikut telah menetap sekurang-
kurangnya 6 bulan.
Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan tidak teliti
dalam mengerjakan tugas sekolah, pekerjaan atau aktivitas lainnya
DIAGNOSIS
Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap
tugas atau aktivitas bermain
Sering tidak tampak mendengarkan apabila berbicara secara langsung
Terapi farmakologi
terdapat tiga obat untuk terapi ADHD yang biasa digunakan di Ameriksa
serikat yaitu methylphenidate hydrochloride, dexamphetamine sulfat dan
atomoxetine.
Terapi farmakologi dibagi dua obat pskiostimulan dan non psikostimulan.
PENATALAKSANAAN
a. Obat psikostimulan
Obat ini bekerja dengan meningkatkan dan menyeimbangkan keadaan
neurotransmitter otak.
contoh obat psikostimulan Amfetamin-dekstroamfetamin, Deksmetilfenidat,
Dekstroamfetamin, Lisdeksamfetamin dan Metilfenidat.
yang terdapat di Indonesia adalah Metilfenidat dan Dekstroamfetamin
b. Obat Non Psikostimulam
Contoh obatnya Atomoksetine
dengan cara kerja sebagai stimukant kemungkinan penyalahgunaannya
rendah.
PENATALAKSANAAN
c. Antidepresan trisiklik
Penggunaan obat ini diberikan pada gejala behavioral ADHD dan gangguan
hiperkinetik
Tidak boleh diberikan sebagai obat rutin
efek samping seperti anoreksia, letargi, insomnia.
Yang termasuk golongan ini yaitu imipramine, desipramine, amitriptiline,
noretriptiline dan clomipramine.
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI
a. Intervensi Psikososial
Intervensi psikososial berdasarkan klinis
Remisi
Pada 50% kasus gejalanya akan meringan atau menghilang pada masa remaja
atau deawasa muda. Biasanya remisi terjadi antara usia 12 hinga 20 tahun.