Anda di halaman 1dari 36

SISTEM MA

NAJEMEN
KESELAMA
TAN DAN
KESEHATA
N KERJA
(SMK3)

f. D r. Drs . H adi Prayitno, M.Kes Disusun Oleh :


: Pro
Dosen Pengampu drg. Giza Rromadhoni R (212520102060)
Siswoyo, S.Kep. Ns (212520102061)
Heriberta Reny I, S.KM (212520102062)
dr. Rita Wahyuningsih (212520102063)
dr. Triwiranto (212520102064)
3? Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
adalah sistem yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi
tenaga kerja untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari
resiko berbagai kerugian baik secara moral maupun material,
kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan
sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang
efektif dan efisien. Sistem ini adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.

2
Tujuan dan Manfaat SMK3
TUJUAN MANFAA
p tenaga kerja
×Perlin du n ga n te rh ad a ∞MengurangT
i jam kerja yang hi
ra d a d it em p at kerja agar selalu lang
yang b e akibat kecelakaan kerja.
atan dan
terjamin keselam ∞ Menghindari kerugian m
ingga dapat aterial dan
kesehatannya seh dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
wu ju d ka n pe n ingkatkan produksi
di ∞Menciptakan tempat kerja
produktivitas ker
ja. yang
ad ap setiap orang efisien dan produktif karena
×Perl in dun ga n t e rh tenaga
ber ad a d itempat kerja kerja merasa aman dalam be
lainny a y a ng kerja.
d al am k ea d aan selamat dan ∞Meningkatkan image mar
agar se la lu ket
sehat.
terhadap perusahaan.
in d un ga n te rh adap bahan dan ∞Menciptakan hubungan
×P e rl kai yang
a la ta n p r od uk si agar dapat dipa harmonis bagi karyawan dan
per ien.
d ig una k an se ca ra aman dan efis perusahaan.
dan

3
4 Pilar Utama Manajemen K3
Pengadaan dan pelaksanaan peraturan
perundangan

Pengadaan organisasi dan administrasi k3

Prosedur k3 yang aman dan spesifik sesuai dengan


bahaya di tempat kerja
Pelatihan yang berkesinambungan serta melakukan
pengukuran, evaluasi, dan perbaikan terhadap bahaya
tempat kerja

4
DASAR HUKUM
SMK3 UU RI No. 1 tahun 1970
(Tentang K3 Sebagai Upaya Pengamana
Sumber Bahaya di Tempat Kerja)

Permenakertrans RI No. 5 tahun 1996


(Tentang SMK3)

UU RI No. 13 tahun 2003

PP No. 50 tahun 2012

5
Kriteria perusahaan
Perusahaan adalah setiap bentuk Perusahaan yang wajib menerapkan
usaha yang berbadan hukum atau SMK3 menurut PP RI No 50 Tahun
tidak, milik orang perseorangan, milik 2012 Tentang Penerapan Sistem
persekutuan, atau milik badan hukum, Manajemen Keselamatan dan
baik milik swasta maupun milik Kesehatan Kerja ialah perusahaan
negara yang mempekerjakan yang paling sedikit mempekerjakan
pekerja/buruh dengan membayar 100 orang tenaga kerja atau yang
upah atau imbalan dalam bentuk lain. mempunyai tingkat potensi bahaya
yang tinggi.

6
PENGAWASAN SMK3
Pengawasan dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan pusat, provinsi,
dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya yang meliputi:
× Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen
× Organisasi
× SDM
× Pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3
× Keamanan bekerja
× Pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran penerapan SMK3
× Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri
× Pelaporan dan perbaikan kekurangan
× Tindak lanjut audit

7
Kendala penerapan smk3
 Tidak ada komitmen manajemen dan tenaga kerja terhadap
pelaksanaan K3
 Latar belakang pendidikan tenaga kerja yang masih rendah
 Penegakan hukum yang lemah
 Supervisi dan pelaksanaan k3 yang tidak komprehensif
 Jenis standar k3 yang berbeda-beda

8
STANDAR
SMK3
Beberapa standar yang digunakan dalam SMK3:
1. British Safety (BS)
2. DNV Standard for Sertification of Occupational Health and Safety Management System
3. Five Star Health and Safety Management System 1978
4. APOSHO Standar 1000
5. OSHA: 1989 Safety and Health Program Management Guidelines
6. ISO 9000: 2000 International Labour Office Guidelines on Occupational Safety and Health
Management Systems (ILO-OSH) 2001
7. BS OHSAS 18001: 2007 Occupational Health and Safety Management Systems
Requirements (Britist Standards Institution)

 Negara yang belum punya standar SMK3 dapat mengadopsi ILO – OSH 2001 atau OHSAS 18001:
2007
 Indonesia: PP RI NO. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3 9
Azas SMK3
Dalam Kebijakan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan di Bidang K3, disampaikan bahwa asas SMK3 yaitu :
 Peningkatan K3 secara terus-menerus dengan pola mandiri
 Bagian dari sistem pengawasan K3
 Bersifat wajib
 Sejalan dengan kaidah Internasional
 Di audit olehBadan Audit Independen (eksternal)
 Dilakukan oleh Auditor

10
PRINSIP

11
Penetapan Kebijakan
K3
Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada
seluruh pekerja. Dalam penyusunan kebijakan K3, pengusaha paling sedikit harus:
A. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi :
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih
baik
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan
dengan keselamatan
5. Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan

12
B. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus
menerus
C. Memperhatikan masukan dari pekerja atau serikat pekerja
D. 4 Kebijakan K3 paling sedikit harus memuat:
1. Visi
2. Tujuan perusahaan
3. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan
4. Kerangka dan program kerja yang mencangkup kegiatan perushaaan
secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau operasional

13
K3
Perencanaan K3 dimaksudkan untuk menghasilkan rencana K3. Rencana
K3  ini disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan mengacu pada
kebijakan K3 yang telah ditetapkan. Dalam menyusun rencana K3 harus
melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina K3, wakil pekerja, dan pihak lain yang
terkait di perusahaan. Dalam penyusunan rencana K3, pengusaha harus
mempertimbangkan:
 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
 Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
 Sumber daya yang dimiliki

14
Pelaksanaan Rencana K3
Berdasarkan rencana K3 yang telah ditetapkan, dalam
pelaksanaannya pengusaha didukung oleh SDM di bidang K3,
sarana dan prasarana. SDM yang dimaksud harus memiliki:
× Kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat
× Kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan ijin
kerja dan/atau surat penunjukan dari instansi yang
berwenang

15
Pelaksanaan
Sarana dan prasana yang dimaksud Syarat minimal kegiatan pelaksanaan rencana K3 harus
minimal harus terdiri : meliputi:

a) Organisasi atau unit yang a) Tindakan pengendalian


bertanggungjawab di bidang K3
b) Perancangan dan rekayasa
b) Anggaran yang memadai c) Prosedur dan instruksi kerja
c) Prosedur operasi/kerja, informasi, dan d) Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
pelaporan serta pendokumentasian
e) Pembelian/pengadaan barang dan jasa
d) Instruksi kerja
f) Produk akhir

16
Pemantauan dan Evaluasi
Kinerja K3
Kegiatannya melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit
internal SMK3 dilakukan oleh SDM yang kompeten, jika tidak
memiliki SDM yang kompeten dapat menggunakan jasa pihak lain.
Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaporkan kepada
pengusaha dan digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan yang
dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

17
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
 Fungsinya untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan SMK3
yang dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
dan evaluasi untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja dalam hal:
a) Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan
b) Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
c) Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan
d) Terjadi perubahan struktur organisasi
e) Adanya perkembangan IPTEK, termasuk epidemiologi
f) Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja
g) Adanya pelaporan
h) Adanya masukan dari pekerja

18
SDM yang Jasa pihak
Pengusaha
kompeten lain
Jika perusahaan
tidak memiliki
Pemeriksaan,
SDM yang
Pemantauan dan pengujian,
kompeten
evaluasi kinerja pengukuran, dan Hasil pemantauan
K3 audit internal dilaporkan ke
SMK3 pengusaha untuk
tujuan tindakan
perbaikan

19
OHSAS
180001/20
07
Occupational Health and Sa
fe ty Assessment Series (OHSA
S 18001)
× suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/ perusahaan

× Tujuan : mendorong organisasi secara konsisten mengidentifikasi


dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.

× OHSAS memiliki model SMK3 yang berbasis pada metodologi Plan-


Do- Check-Act (PDCA)
• mengambil tindakan
untuk meningkatkan
performansi K3 •menentukan
secara terus menerus tujuan dan
proses yang
diperlukan untuk
memberikan hasil
yang sesuai
Action Plan dengan kebijakan
K3 perusahaan.

Check Do
• memantau dan menilai pelaksanaan proses
berdasarkan kebijakan K3, tujuan, standar • mengimplementasi
serta perysaratan lainnya, dan melaporkan kan proses yang
hasilnya.
telah
direncanakan
1. KEBIJAKAN K3
Kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen puncak harus :
× Sesuai dengan sifat dan skala risiko K3 organisasi
× Mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan
× Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan
× hukum K3 terkini yang dapat diterapkan dan persyaratan
× lain yang diikuti oleh organisasi yang berkaitan dengan
× risiko K3-nya
× Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan
× meninjau ulang tujuan K3
Kriteria kebijakan
 Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 organisasi. Juga didasarkan pada visi misi,
strategi bisnis
 Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutan (aspek K3 tidak statis)
 Ada komitmen memenuhi perundangan K3 yang berlaku dan persyaratan lain
(petunjuk praktis dll)
 Didokumentasikan (tertulis), diimplementasikan (jadi acuan kebijakan perusahaan)
dan dipelihara (disempurnakan sesuai tuntutan organisasi)
 Dikomunikasikan ke seluruh pekerja (buku saku, website, ditempatkan di lokasi
kerja dll)
 Tersedia bagi pihak lain yang terkait.
 Ditinjau ulang secara berkala (masih relevan dan sesuai)
2. Perencanaan
2.1.
Identifikasi,penilaian 2.2. Persyaratan
2.3. Tujuan K3 2.4. Program K3
dan pengendalian Hukum dan lainnya
Resiko
2.1.Identifikasi Resiko,penilaian dan pengendalian resiko
2.2. Persyaratan Hukum
d an lainnya
× Persyaratan K3 akan berbeda pada organisasi i yang berbeda.
× Di Indonesia :
 UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Beberapa peraturan pelaksana ( sektor pertambangan, kelautan,konstruksi dll)
 Standar / best practice dari organisasi sejenis.
Pertimbangan dalam menentukan perundangan & persyaratan yang akan dipakai :
 Rincian aktivitas organisasi + produk &jasa yang dihasilkan
 Hasil identifikasi bahaya yang dilakukan
 Best practice
 Persyaratan hukum yang berlaku untuk kegiatan sejenis.
2.3. Tujuan K3
× Organisasi harus menetapkan, menjalankan dan memelihara tujuan K3 yang
terdokumentasi, pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi.
× Tujuan harus terukur, konsisten dengan kebijakan K3, komitmen untuk mencegah
cedera dan PAK, pemenuhan persyaratan hukum dan persyaratan lain yang diikuti
organisasi, dan peningkatan berkelanjutan
× Pertimbangan dalam menetapkan tujuan:
1. Kebijakan organisasi secara menyeluruh agar sejalan
2. Hasil Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
3. Ketersediaan sumberdaya
4. Ketentuan perundangan yang terkait Partisipasi semua pihak
2.4. Program K3
Organisasi harus menetapkan, menjalankan dan memelihara program untuk
mencapai tujuan.
Program minimal mencakup:
1. Penentuan tanggung jawab dan wewenang yang ditetapkan untuk mencapai
tujuan pada fungsi dan tingkatan organisasi
2. Sarana dan jangka waktu untuk mencapai tujuan.

Program harus ditinjau ulang secara teratur dalam interval yang terencana dan disesuaikan sesuai
kebutuhan untuk memastikan tercapainya tujuan K3.
3. Penerapan dan operasi

Dalam penerapan perlu diperhatikan :


1. Sumberdaya, Peran, Tanggung Jawab, Tanggung Gugat dan Wewenang
2. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran(peningkatan kehlian dan kompetensi)
3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi
4. Dokumentasi( Menyimpan rekaman dokumentasi kegiatan K3)
5. Pengendalian Dokumen(Pengendalian semua dokumen AHSUS sebagai bukti
implementasi)
6. Pengendalian Operasi(menetapkan tehnik pengopersional alat tertentu)
7. Persiapan dan Tanggap Darurat ( menetapkan kondisi gawat darurat dan tanggap
terhadap kodisi darurat)
4. Pemeriksaan

1. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja


2. Evaluasi Pemenuhan(menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur
evaluasi pemenuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku secara
teratur dan menyimpan rekaman evaluasinya.
3. Penyelidikan insiden,tindakan perbaikan dan pencegahan
4. Pengendalian Rekaman (menetapkan dan memelihara rekaman untuk
menunjukkan pemenuhan terhadap persyaratan SMK3 dan standar
OHSAS
5. Audit Internal(Program audit harus direncanakan, ditetapkan, diterapkan
dan dipelihara oleh organisasi)
5. Tinjauan Managemen
× Manajemen puncak harus meninjau ulang SMK3 pada interval
waktu tertentu untuk memastikan kelangsungan
kesesuaian,kecukupan dan efektivitasnya.
× Tinjauan ulang mencakup upaya perbaikan dan kebutuhan akan
perubahan terhadap SMK3, termasuk perubahan kebijakan dan
tujuan K3.
× Tinjauan manajemen harus didokumentasikan. Hasil tinjauan
manajemen harus tersedia untuk komunikasi dan konsultasi.
Sungai musi airnya bersih
rumah gubuk dari kayu ulin
kami ucapkan terima kasih
atas perhatian para hadirin

36

Anda mungkin juga menyukai