Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN BULAN KE I

PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KAB. BIREUEN - 1

4.1. LAMPIRAN P3K/SMK3

A. PENGERTIAN SMK3

Terdapat beberapa pengertian mengenal SMK3, antara lain

1. Pengertian SMK3 menurut para ahli salah satunya adalah mengkunegara ( 2002.p 163 )
Beliau Memberikan Pengertian SMK3 adalah suatu pemikiran yang berupaya menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik Bersifat jasmani ( fisik ) maupun rohaniah ( jiwa/psikis )
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada Umumnya terhadap hasil karya dan budaya
dengan tujuan agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur.

2. Pengertian SMK3 menurut PP No. 50 Tahun 2012, PERATURAN PEMERINTAH TENTANG


PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, di dalam BAB 1
KETENTUAN UMUM pasal 1, yang Dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan kerja
( SMK3 ) adalah bagian dari sistem manajemen Perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka mengendalikan resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja Guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisiensi dan produktif.

3. Pengertian SMK3 menurut peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05 Tahun 2014 tentang
SMK3 adalah Merupakan bagian dari sitem manajemen secara keseluruhan yang meliputi
Struktur organisasi, Perencanaan, Tanggung jawab, pelaksanaan, prosudul dan proses serta
sumber daya manusia yang dibutuhkan bagi Pengembangan, penerapan, pencapayan,
pengkajian serta pemeliharaan kebijakan mengenai keselamatan Dan kesehatan kerja dalam
rangka mengendalikan resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja dengan Tujuan
terciptanya area kerja yang aman, efisiensi dan produktif.
LAPORAN BULAN KE I
PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KAB. BIREUEN - 1

B. TUJUAN PENERAPAN SMK3


Adapun tujuan penerapan SMK3 mengacu pada peraturan pemerintah No.Tahun 2012, antara lain :
1. Meningkatkan efektifitas perlindungan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur
dan Terintegrasi.
2. Mencagah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh : seta
3. Menciptakan Tempat kerja yang aman, nyaman dan efisiensi untuk mendorong.

Manfaat penerapan SMK3 secara umum pada perusahaan, antara lain :

1. Memberikan Perlindungan Maksimal Terhadap Pekerja


Manfaat langsung yang bisa di rasakan oleh internal baik kariyawan maupun perusahaan, dimana
Kecelakaan kerja dapat diminalisir sehingga hilangnya jam kerja seta kerugian material yang
Diakibatkan oleh kecelakaan kerja padat di kurangi. Hal ini akan menciptakan efisiensi kerja serta
Meningkatkan produktifitas kerja kariyawan dalam bekerja. Semua ini akan menguntungkan
Semua Ini akan menguntungkan semua pihak baik kariyawan maupun perusahaan.

2. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan


Dengan penerapan SMK3 secara tidak langsung meningkatkan kepercayaan pelanggan. Ketika
Sistem SMK3 diterapkan dalam suatu proses produksi itu artinya sistem produksi telah dilakaukan
Dengan cara yang baik dan benar, hal ini yang memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa
Produk yang di hasilkan adalah produk yang berkualitas karena di hasilkan dalam proses produksi
Yang baik dan benar.

3. Perusahaan mengikuti peraturan pemerintah


Salah satu manfaat dari penerapan SMK3 adalah perusahaan secara tidak langsung telah mengikuti
Aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal menjaga keselamatan dan kesehatan
Pada pekerja. Dengan mengadopsi sistem SMK3 berati perusahaan telah menghindarkan dari
LAPORAN BULAN KE I
PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KAB. BIREUEN - 1

Sangsi dari pemerintah akibat melelaikan perlindungan terhadap para pekerja yang berada
dibawah
Tanggung jawabnya.

4. Mengektifkan sistem manajemen secara efektif serta efisien


Manfaat menerapkan SMK3 pada perusahaan sesungguhnya terdapat manfaat yang secara tidak
Langsung di rasakan oleh perusahaan. Manfaat tersebut antara lain semua kegiatan yang dilakukan
Dalam semua proses produksi dilakukan secara tertata rapi. Teroganisasi dimana semua aktifitas
Tersebut didokumentasikan secara baik sehingga tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
untuk
Melakukan evalusai serta perbaikan apabila terjadi ketidak sesuaian proses kerja.

C. PELAKSANAAN K3
1. Pelaksanaan Keselamatan Kerja/SMK3
Pelaksanaan Jasa Konsultasi pengawasan Pembangunan rumah layak hini ini memerlukan
Pengorganisasian pelaksanaan pekerjaan pengawasan, metode kerja serta rencana kerja yang
Efisien, sistematis dan sederhana, sehingga akan menghasilkan suatu pengawasan yang baik,
Tepat waktu dan tepat mutu. Faktor efektifitas dan efisien dalam hubungan kerja antara pihak
Pemberi tugas ( Direksi ), Pihak consultant dan Kontraktor secara tidak langsung sangat
Mempengaruhi hasil akhir pekerjaan tersebut. Oleh karena itu Koordinasi melalui tata laksana
Struktur organisasi antara pemberi tugas ( Direksi) dan consultant dan kontraktor adalah sangat
Penting.
LAPORAN BULAN KE I
PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KAB. BIREUEN - 1

TEMPAT KERJA

POTENSI DAN FAKTOR BAHAYA

IDENTIFIKASI POTENSI DAN


FAKTOR BAHAYA

ADEMINITRASI DAN APD TIDAK DILAKUKAN


PENGENDALIAN

KEBIJAKAN PERUSAHAAN
KECELAKAAN DAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA

PENGENALAN

PENGGUNAAN

PEMELIHARAAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA MENINGKAT
LAPORAN BULAN KE I
PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KAB. BIREUEN - 1

Bagian Rencana Pelaksanaan SMK3

Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur, K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk Menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat dan bebes dari pencemaran lingkukngan, sehingga dapat Mengurangi
atau bebes dari kecelakaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas Kerja, secara
teoristis istilah-istilah bahaya yang sering dijumpai dalam lingkungan kerja adalah sebagai

Berikut:

1. Incident ( insiden ), munculnya kejadian yang bahaya ( kejadian tidak dinginkan, yang dapat/telah
Mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur ).
2. Accident ( kecelakaan ), Kejadian bahaya yang di sertai adanya korban dan atau kerugian
( manusia dan benda ).
3. Hazard ( Sumber Bahaya ), Suatu Keadaan yang memungkikan atau dapat menimbulkan kecelakaan
Kerusakan atau menghabat kemampuan pekerja yang ada.
4. Danger ( Tingkat bahaya ), peluang bahaya sudah tampak ( kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat di
Cegah dengan berbagai tindakan preventif )
5. Risk ( Resiko ), Prediksi tingkat Keparahan apabila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.

Dalam K3 ada tiga ( 3 ) pedoman yang selalu harus di pahami , Yaitu :

1. Aturan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja.


2. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3. Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja.

Sasaran K3 adalah :
LAPORAN BULAN KE I
PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KAB. BIREUEN - 1

1. Menjamin Proses Produksi aman dan lancer,


2. Menjamin keselamatan operator dan orang lain
3. Menjamin penggunaan peralatan yang aman dioperasikan.

Tetapi dalam pelaksanaan banyak ditemuakan hambatan dalam peneapan K3 dalam dunia
Pekerjaan Kontruksi, hal ini terjadi dikarnakan beberapa factor yaitu :

Dari Sisi Pekerja:

1. K3 belum menjadi tuntutan para pekerja.


2. Tuntutan pekerja masih meliputi kebutuhan dasar ( Upah dan tunjangan
Kesehatan/kesejahtraan)

Dalam Sisi Pengusaha:

1. Pengusaha lebih menekan penghematan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

LAMPIRAN TABEL SMK3

Anda mungkin juga menyukai