Anda di halaman 1dari 34

Tugas farmakoterapi 1

Kelompok : 4

1. Cenda wirdatul janna


2. Deslina setria mita
3. Desna amelliya
4. Devi puspita
5. Dian oktaviani
6. Dwi ollivia jasman

Dosen mata kuliah : Ifora, M. Farm, Apt

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi ( STIFARM )


Padang
Tahun Ajaran 2018

1
2
EPIDEMIOLOGI
 Menurut Internasional headache society, migren sering
terjadi pada pria dengan usia 12 tahun sedangkan pada
wanita, migren sering terjadi pada usia besar dari 12
tahun. HIS jugamengemukakan cluster headache 80 ± 90
% terjadi pada pria.
 Prevalensi sakit kepala di USA menunjukkan 1 dari 6
orang (16,54%) atau 45 juta orang menderita sakit
kepala kronik dan 20 juta dari 45 juta tersebut
merupakan wanita. 75 % dari jumlah di atas adalah tipe
tension headache yang berdampak pada menurunnya
konsentrasi belajar dan bekerja sebanyak 62,7 %.
 Pada penelitian tahun 2009, 90% populasi manusia
pernah mengalami cephalgia dan menjadi alasan
terbanyak ke 2 untuk datang ke dokter.

3
ETIOLOGI NYERI KEPALA
1. Penggunaan obat yang berlebihan.
2. Stres.
3. Masalah tidur
4. Obesitas
5. Kafein.
6. Penyakit atau infeksi

4
FISIOLOGI NYERI KEPALA

5
Klasifikasi Nyeri Kepala

Headache

Primer / Idiopathic Sekunder


Nyerikepalayangbukan Nyerikepalayangmerup
disebabkankarenaadany akangejalapenyertakare
apenyakitlain. naadanyapenyakitlain.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke National, Institutes of Health.


Headache, Hope Trough Research. US. 2009. 6
Klasifikasi
Nyeri kepala Primer Nyeri kepala Sekunder

1. Migrain 1. Nyeri kepala dengan


2. Tension-type headache trauma kepala
3. Cluster headache 2. Nyeri kepala dengan
4. Other primary headache kelainan vaskuler
disorder 3. Nyeri kepala dengan
kelainan pada cranium,
leher, mata, telinga,
hidung, sinus, gigi, mulut,
dll.

Mumenthaler M, Mattle H. Fundamentals of Neurology. Chapter 13: Painful syndromes.


US. 2009. Page: 243-261.
7
Nyeri Kepala Primer
8
Migren
Definisi
 nyeri kepala dengan serangan nyeri yang berlansung 72 jam.
 Nyeri biasanya unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai
berat dan diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual muntah, fotofobia dan
fonofobia.

Etiologi dan Faktor Resiko

 perubahan hormon (65,1%),


 makanan (26,9%)
 vasodilator, vasokonstriktor, stress (79,7%)
 rangsangan sensorik (38,1%)
 berlebihan perubahan pola tidur,
 perubahan lingkungan (53,2%), alcohol (37,8%), merokok (35,7%).
 Faktor resiko migren riwayat migren dalam keluarga,wanita, dan usia
muda.
9
Epidemiologi

 Migren terjadi hampir pada 30 juta penduduk Amerika Serikat dan 75%
diantaranya adalah wanita.
 Migren dapat terjadi biasanya pada usia 10 - 40 tahun dan angka
kejadiannya menurun setelah usia 50 tahun.
Klasifikasi

1. Migrain dengan aura


2. Migrain tanpa aura
3. Tipe migrain lainnya:
a. Abdominal migrain
b. Basilar type migrain
c. Hemiplesia migrain
d. Menstrually related migrain
e. Ophtlamoplegia migrain
f. Retinal migrain

10
Migrain tanpa aura Migrain dengan aura
 Sedikitnya 5 serangan  Pasien mengalami migrain
dengan karakteristik tertentu dengan sedikitnya 3 dari 4
 Terjadi antara 4-72 jam karakteristik :
 Karakteristik : Unilateral,  Pasien mengalami gejala aura
berdenyut-denyut, intensitas reversibel
sedang hingga berat, dapat  Pasien mengalami aura yang
bertambah dengan aktivitas berkembang secara bertahap
fisik lebih dari 4 menit atau 2 gejala
aura berturut-turut
 Mual dan muntah,
photophobia atau  Gejala aura berakhir tidak lebi
phonophobia dari 60 menit
 Aura terjadi tidak lebih 60
menit sebelum terjadinya sakit
kepala

11
Diagnosa Headache
1. Anamnesa
 Usia timbulnya, syndrome yang benign seperti migraine, tension-type headache dan
cluster headache biasanya mulai sebelum usia pertengahan.aneurisma, tumor otak lebih
banyak pada usia sekitar 35 tahun.
 Lamanya & frekwensi nyeri kepala. Lamanya keluhan nyeri kepala pada pasien dapat
mengarahkan kepada kelainan neurologi yang progressive atau suatu keganasan.
 Nyeri kepala hebat yang akut disertai dengan kehilangan kesadaran atau tanda-tanda
gangguan neurological fokal mengarah kepada subaraknoid hemoragia atau meningitis.
Nyeri kepala yang kronis misalnya pada migraine atau tension type headache.
 Sisi mana yang sakit. Tension type headache sering difuse dan bilateral. Migraine dapat
bilateral tapi lebih sering unilateral. Cluster headache selalu unilateral
 Kwalitas nyeri kepala. Kwalitas nyeri kepala sangat subyektif tergantung pada keadaan
psikologi pasien
 Saat timbulnya nyeri kepala. Cluster headache sering nyeri timbul pada saat pasien tidur
sehingga sering membangunkan pasien. Tumor otak dalam ventrikel juga dapat
menyebabkan nyeri kepala pada saat tidur.

12 12
2. Pemeriksaan fisik.
3. Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium darah ,LED
 Lumbal punksi
 Elektroensefalografi
 CT Scan kepala , MRI.

13
Penatalaksanaan Migrain

Tujuan terapi migren adalah membantu


penyesuaian psikologis dan fisiologis, mencegah
berlanjutnya dilatasi ekstrakranial, menghambat aksi
mediahumoral (misalnya serotonin dan histamin),
dan mencegah vasokonstriksi arteri intrakranial
untuk memperbaiki aliran darah otak.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke National, Institutes of


Health. Headache, Hope Trough Research. US. 2009.
14
 Terapi
◦ Serangan akut
◦ Ergotamin tartat (gynergen)
 Dosis: 0,25 – 0,5 mg IM maks 1 mg/24 jam atau 2
mg saat nyeri timbul, maks 10 mg / minggu.
 Konta indikasi: sepsis/infeksi, penyakit vaskuler
perifer / jantung.
 Efek Samping : baal dan kesemutan pada
ekstremitas, tegang, nyeri otot.
◦ Dihydrorgotamin (DHE 45)
 Dosis : 1 mg IM/N
 Kalau perlu ulangi pemberian setiap jam.

15
16
17
18
TENSION-TYPE HEADACHE
Definisi

» Merupakan jenis nyeri kepala yang paling banyak dijumpai


» Biasanya terjadi pada usia 20-40 tahun

Etiologi

 stress,depresi, bekerja dalam posisi yang menetap dalam waktu


lama, kelelahan mata, kontraksi otot yang berlebihan,
berkurangnya aliran darah, dan ketidakseimbangan
neurotransmitter.

Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The International. 2013.
19
Tension Type Headache (TTH)
Epidemiologi

 TTH terjadi 78% sepanjang hidup dimanaTension Type Headache


episodik terjadi 63% dan Tension Type Headache kronik terjadi
3%.Tension Type Headache episodik mengenai pasien wanita sebesar
71% sedangkan pada pria sebanyak 56%.
 Biasanya mengenai umur 20 -40 tahun.

Klasifikasi

 Tension Type Headache episodik (ETTH)


◦ frekuensi serangan tidak lebih 15 hari /bulan dan berlangsung selama
30 menit ± 7 hari
 Tension Type Headache kronik (CTTH)
◦ frekuensi serangan lebih dari 15 hari setiap bulan dan berlangsung lebih
dari 6 bulan.
20
Meningkatnya kontraksi dan iskemia
otot kepala dan leher

Vasokontriksi pembuluh darah

Aliran darah berkurang

Meningkatkan metabolisme anaerob

Asam laktat menumpuk NYERI


21
Diagnosis TTH
 Tension Type Headache harus memenuhi syarat
yaitu dua dari kriteria berikut ini :
(1) adanya sensasi tertekan/terjepit.
(2) intensitas ringan-sedang,
(3) lokasi bilateral
(4) Tidak diperburuk aktivitas.
(5) tidak dijumpai mual muntah,
(6) tidak ada salah satu dari fotofobia dan fonofobia.
(7) Gejala klinis dapat berupa nyeri ringan- sedang-
berat, tumpul seperti ditekan atau diikat, tidak
berdenyut, menyeluruh, nyeri lebih hebat pada
daerah kulit kepala, oksipital, dan belakang leher,
terjadi spontan.
22
Penatalaksanaan
(Non-farmakologi)
1. Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu
sedikitnya 20 sampai 30 menit
2. Perubahan posisi tidur
3. Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah :
- Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja,
menggunakann komputer, atau saat menonton televisi
- Hindari ekposur terus-menerus pada suara keras dan
bising
- Hindari suhu rendah pada saat tidur di malam hari.

Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The


International Classification of Headache Disorders,
3rd edition (beta version). International Headache Society. 2013.
23
Penatalaksanaan
(Farmakologi)
 Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 minggu
◦ Analgetik: Aspirin 1000 mg/hari, Acetaminofen 1000 mg/hari,
NSAID (Naproxen 660-750 mg/hari, Asam mefenamat,
Fenoprofen, Ibuprofen 800 mg/hari, diklofenak 50-100
mg/hari)
 Pada type kronis
1. Antidepresan
Jenis trisiklik : amitryptilin , sebagai obat teurapetik maupun
pencegahan TTH.
2. Anti anxietas
Golongan yang sering dipakai benzodiazepine dan butalbutal ,
namun obat ini bersifat adiktif.

24
CLUSTER HEADACHE
Definisi

 Nyeri kepala vaskular yang juga dikenal sebagai nyeri kepala


migren merah (red migraine) karena pada waktu serangan akan
tampak merah pada sisi wajah yang mengalami nyeri.

Etiologi

 Penekanan pada nervus trigeminal (nervus V) akibat dilatasi


pembuluh darah sekitar.
 Pembengkakan dinding arteri carotis interna.
 Pelepasan histamin
 Letupan paroxysmal parasimpatis.
 Abnormalitas hipotalamus.
 Penurunan kadar oksigen.
25
prevalensi

 Prevalensinya tidak diketahui dengan pasti, diperkirakan sekitar


1/10.000 penduduk, Serangan pertama muncul antara usia 10 - 30
tahun pada seluruh pasien.
 Cluster headache sering dengan rasio jenis kelamin laki-laki dan
wanita 4:1. Serangan terjadi pada waktu-waktu tertentu, biasanya
dini hari menjelang pagi.

Klasifikasi

 CH Episodik:
paling sedikit 2 serangan selama 7 hari sampai 1 tahun dengan
interval paling sedikit 1 bulan.
• CH Kronik:
 serangan muncul sekali dalam setahun tanpa adanya remisi atau
muncul dengan interval < 1 bulan.

26
Diagnosis Cluster Headache
◦ Berdasarkan the International Headache Society (IHS):
 Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :
 Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakrimasi
 Kongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea
 Edema kelopak mata ipsilateral
 Berkeringat pada bagian dahi dan wajah ipsilateral
 Miosis dan atau ptosis ipsilateral
 Kesadaran gelisah atau agitasi
 Berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital, dan atau nyeri
temporal selama 15-180 menit bila tidak di tatalaksana.

41
Penatalaksanaan
◦ Pemberian O2 sungkup 10 lpm
◦ Ergotamin tartat (gynergen)
 Dosis: 0,25 – 0,5 mg IM maks 1 mg/24 jam atau 2 mg saat
nyeri timbul, maks 10 mg / minggu.
 KI: sepsis/infeksi, penyakit vaskuler perifer / jantung.
 ES: baal dan kesemutan pada ekstremitas, tegang, nyeri otot.
◦ Dihydrorgotamin (DHE 45)
 Dosis : 1 mg IM/N
 Kalau perlu ulangi pemberian setiap jam.

Beck E, Sieber WJ,Trejo R. Management of cluster headache. Am Fam Physician. 2005. 71(4):717-24.

28
Nyeri Kepala Primer
Lainnya
Nyeri kepala primer lainnya dapat dibagi menjadi
 Primary Stabbing Headache
 Primary Cough Headache
 Primary Exertional Headache
 Nyeri kepala primer yang berhubungan dengan
aktifitas sexual
 Hypnic Headache
 Primary thunderclap headache
 Hemikrania kontinua
 New daily persistent headache

29
30
31
Nyeri Kepala Sekunder Menurut IHS

traumakepaladan/ataul gangguanpembuluhdar
gangguanintrakranialn
eher ahkranialatauserviks on-vaskular

• sakitkepalaakutpasca • Sakitkepaladisebabk • Sakitkepaladisebabk


- anstrokeiskemikataut antekanancairansereb
trauma,sakitkepalakr ransient ischemic rospinaltinggi,sakitke
onispasca- attack,sakitkepaladis paladisebabkantekan
trauma, Sakitkepala ebabkanperdarahanin ancairanserebrospina
disebabkanhematom trakranialnon- lyangrendah,sakitkep
aintrakranialtraumati traumatik aladisebabkanpenyak
k. itepilepsi

32
Sakitkepaladisebabka gangguanhomoeostas nyeriwajah
ninfeksi is

• Sakitkepaladisebabk • Sakitkepaladisebabk • Sakitkepaladisebabk


aninfeksiintracranial anhipoksiasakitkepa angangguantulangte
,sakitkepaladisebab ladisebabkanarterih ngkorak,sakitkepala
kaninfeksisistemik,s ipertensi,sakitkepal disebabkanganggua
akitkepaladisebabka adisebabkanhipotir nleher,sakitkepaladi
nHIV / oidisme,. sebabkangangguant
AIDS,sakitkepalapas elinga,sakitkepaladis
ca-infeksi. ebabkanrinosinusiti
s

33
DAFTAR PUSTAKA
 Bigal ME, Lipton R. Headache : classification in Section 6 :Headache and
fascial pain Chapter 54 McMahon ebook p.1-13.
 Cephalalgia an international journal of headache, the international
classification of headache disorder 2nd edition. International Headache
Society 2004, vol 24, sup 1. United Kingdom: Blackwell Publishing 2004.
 Chawla J. Migraine Headache: Differential Diagnoses & Workup. Diunduh
dari : http://emedicine.medscape.com/article/1142556-diagnosis.
 Ginsberg, Lionel. Lectures notes Neurologi. Ed. Ke -8. Erlangga : Jakarta,
2008. Stephen D, Silberstein. Wolff’s headache and Other Head
Ache.London : Oxford University Press.2001
 ISH Classification ICHD II ( International Classification of Headache
Disorders). Diunduh dari
http://hisclassification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
 Lindsay, Kenneth W,dkk. Headache Neurology and Neurosurgery
Illustrated. London: Churchill Livingstone.2004.66-72.ISH Classification
ICHD II ( International Classification of Headache Disorders) available at
: http://ihs-classification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
 Patestas, Maria A. dan Leslie P.Gartner.Cerebrum.A Textbook of
Neuroanatomy. United Kingdom: Blackwell.2006.69-70.Price, Sylvia dan
Lorraine M.

34

Anda mungkin juga menyukai