Anda di halaman 1dari 22

DEMAN BERDARAH

EBOLA

WA O D E G U ST I A NI P U R NA MA SAR I
A 2 0 1 6 01 0 53
PRINSIP KERJA VIRUS EBOLA
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya
menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
EBOLA VIRUS
Virus ebola merupakan virus penyebab demam berdarah ebola (DBE)
yang menyebabkan pendarahan internal massif dan mematikan
Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan
juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Virus ini
mempengaruhi sel indotelial pada permukaan pembuluh darah.

Di Kongo Barat Laut 5000 ekor gorila mati akibat terinfeksi virus Ebola,
yang memusnahkan hampir separuh populasi hewan yang terancam
punah. Simpanse juga banyak yang mati akibat virus ini. Para ahli
menyatakan bahwa virus Ebola yang sangat menular ini terutama
tersebar melalui kontak antar kelompok gorila dan simpanse, bahkan
manusia juga bisa terinfeksi oleh virus Ebola.
Lanjt....
Virus ini pertama kali ditemukan tahun 1976 di Kongo, dan sejauh ini
hanya ditemukan di Afrika saja. Wabah virus Ebola terakhir di Uganda
pada Oktober 2000, ketika 173 orang meninggal dan total 426 orang
terdiagnosis mengidap virus itu di Uganda bagian utara.
Penularan virus Ebola hanya terjadi melalui kontak langsung dengan
darah atau cairan tubuh.
Struktur Virus
Morfologi virus ebola berbentuk tubular berfilamen, amun bisa ditemukan
juga dalam bentuk sirkuler atau bercabang. Virion biasanya berdiameter 80 nm
dan memiliki panjang bervariasi antara 800 – 1000 nm.
EBOLA VIRUS
Patogenesis

Virus ebola mampu bereplikasi dengan cepat di sel-


sel tubuh manusia antara lain di sel endotelial, sel
monosit, makrofak dan sel hepar. Setelah virus
masuk ke dalam sel hospes, didalam sekretori
glikoprotein (sGP) , glikoprotein viral (GP) disintesis.
Replikasi virus ebola dalam sel mengacaukan
sintesis protein hospes dan system imun hospes.
Patogenesis
Patogenesis

Glikoprotein viral membentuk klompleks trimerik yang merupakan


komponen untuk virus mengikatkan dirinya pada lapisan sel endotelial yang
melapisi dinding bagian dalam, pembuluh darah. Komponen dimerik dari sGP
protein, yangmerupakan komponen kompleks trimeric glikoprotein viral telah
mengalabui kerja neutrophil sehingga virus dapat berlindug dari system
imundengan menghambat langka awal aktivitas neutrophil.
Patogenesis
Patogenesis

Keberadaan partikel virus dan kerusakan sel akibat proses budding pada
saat virion keluar dari dalam sel yang terinfeksi, mengakibatkan pelepasan
sitokin terutama TNF-a, IL-6, IL-8 dan lainnya, yang merupakan molekul
signal untuk aktivitas proses demam dan inflamasi. Disamping itu efek
sitopatogenik virus pada sel indotelial yang melapisi bagian dalam pembulu
darah, dapat menyebabkan kebocoran pada dinding sel pembuluh darah.

.
Patogenesis
Patogenesis
Kebocoran pada dinding sel pembuluh darah ini diperparah oleh efek
sintesis glikoprotein viralyang mengambil glikoprotein sel yang terinfeksi,
sehingga mempengaruhi fungsi protein integrin yang bertanggung jawab pada
intergritas struktur ikatan intraseluler. Hal ini dapat menimbulkan
permeabilitas dinding pembuluh darah. Disamping itu infeksi virus ebola pada
sel hepatosis menyebabkan kerusakan pada sel hati.

sehingga mengakibatkan koagulopati atau kelainan pada system


pembuluh darah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa ketika dinding
pembuluh darah mengalami kebocoran dan mekanisme koagulasi tidak
bekerja secara efektif, maka darah akan keluar dari pembuluh darah sehingga
menyebabkan hipovolemik dan syok.

.
Patogenesis
Patogenesis
PATOFISIOLOGI

Penyakit ebola menyebar dan masuk ke


dalam tubuh host melalui berbagai
macam cara antara lain melalui jarum
suntik , donor darah , dan melalui
kontak langsung tangan.
PATOFISIOLOGI
Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain :

1. Virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak


dengan cairan tubuh atau sekret dari pasien
yang terinfeksi dan didistribusikan melalui
sirkulasi. melalui lecet di kulit selama perawatan
pasien, ritual penguburan dan mungkin kontak
dengan daging secara terinfeksi, atau di
permukaan mukosa.Terkadang jarum suntik
merupakan rute utama dari eksposur kerja.
PATOFISIOLOGI
Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain :

2. Target awal dari replikasi adalah sel-sel


retikuloendotelial, dengan replikasi tinggi
dalam beberapa tipe sel di dalam hati, paru-paru
dan limpa.
PATOFISIOLOGI
Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain :

3. Sel Dendritic, makrofag dan endotelium


tampaknya rentan terhadap efek cytopathic
produk gen virus Ebola in vitro dan mungkin in
vivo melalui gangguan jalur sinyal seluler
dipengaruhi oleh mengikat, fagositosis serapan
virus atau keduanya. Kerusakan tidak langsung
juga dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor yang
beredar seperti faktor tumor nekrosis dan oksida
nitrat.
PATOFISIOLOGI
VIRUS EBOLA
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai