Anda di halaman 1dari 75

Sumber: www.

shutterstockcom

Fungsi, Fungsi Invers, dan Komposisi Fungsi


Kompetensi Dasar
Pengalaman Belajar

• Mengidentifikasi hubungan antara daerah asal, daerah hasil suatu


fungsi, dan ekspresi simbolik yang mendefinisikannya serta
mendiskusikan hubungan yang teridentifikasi dengan menggunakan
berbagai representasi bersama temannya.
• Mengumpulkan dan mengolah informasi untuk membuat kesimpulan,
serta menggunakan prosedur untuk menyelesaikan masalah kontekstual
yang dinyatakan dengan fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional.
• Mengumpulkan dan mengolah informasi untuk membuat kesimpulan,
serta menggunakan prosedur untuk melakukan operasi aritmetika pada
fungsi (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) dan
operasi komposisi pada fungsi.
• Mengamati dan mengidentifikasi fakta pada fungsi invers yang akan
digunakan untuk menentukan eksistensinya.
• Mengumpulkan dan mengolah informasi untuk membuat kesimpulan,
serta menggunakan prosedur untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan fungsi invers suatu fungsi.
• Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan fungsi.
Pada akhir abad ke-18 Joseph Louis
Lagrange, matematikawan Italia kelahiran
Prancis memulai kajian secara mendalam
tentang teori fungsi. Kemudian pada awal
abad ke-19 Augustin Louis Cauchy,
matematikawan Perancis, mengembangkan
hasil kerja Lagrange mengenai fungsi.

Ia juga mulai membuat analisis yang


mendalam dan memulai kajian tentang
fungsi variabel kompleks. Hasil karya ini
kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh
dua matematikawan Jerman, yaitu Karl
Sumber : commons.wikimedia.org Theodor W. Weierstrass dan Georg Friedrich
B. Riemann.
5.1 RELASI DAN FUNGSI
5.1.1 Relasi
A. Pengertian relasi
Untuk memahami maknarelasi, perhatikan ilustrasi berikut.

terdapat suatu himpunan ibu kota A = {Bandung (B), Makassar (M), Padang (P)}
himpunan provinsi B = {Jawa Barat (JB), Sulawesi Selatan (SS), Sumatra Barat
(SB)}. ada hubungan antara himpunan A dengan himpunan B

Pada Gambar , himpunan A disebut daerah Asal


(domain), himpunan B disebut daerah Kawan
(kodomain), dan himpunan {Jawa Barat, Sulawesi
Selatan, Sumatra Barat} disebut daerah hasil (Range).
Perhatikan himpunan P = {2, 3, 5, 7} dan himpunan
Q = {4, 9, 25, 49}. 2 = 4, 3 = 9, 5 = 25, dan 7 = 49.
Hal ini berarti bahwa “ada hubungan” di antara himpunan P
dengan himpunan Q. Hubungan tersebut disebut “kuadrat
dari”.

Relasi pada diagram panah di atas dapat juga


ditunjukkan dalam diagram Cartesius, dengan
daerah asal P diwakili oleh sumbu X dan daerah
kawan Q diwakili oleh sumbu Y.

Definisi: Relasi
Relasi atau hubungan dari himpunan A terhadap himpunan B
adalah pemasangan antara anggota himpunan A dengan anggota
himpunan B melalui suatu aturan tertentu.
Contoh 1
Diketahui R: x → 2x – 1 didefinisikan sebagai suatu relasi dari himpunan A = {1, 2,
3, 4} ke himpunan B = {bilangan bulat}.
a. Tentukan daerah asal.
b. Tentukan daerah kawan dan daerah hasil.
c. Tunjukan R pada diagram Cartesius.

Jawab:
a. Daerah asal x adalah A = {1, 2, 3, 4}.
b. Daerah kawan R = {…, –1, 0, 1, 2, …}

Jadi, daerah hasil (range) = {1, 3, 5, 7}.


Jawab:
c. Relasi tersebut dapat dinyatakan
dalam himpunan pasangan ordo
dua sebagai berikut.
R = { (x, 2x – 1) | (1, 1), (2, 3), (3,
5), (4, 7) } .
B. JENIS-JENIS RELASI

Contoh 2 Jawab:
Tunjukkan dengan diagram
panah yang menunjukkan relasi
“faktor dari” dari himpunan A =
{2, 3, 5, 7} ke himpunan B = {4, 8,
12, 15, 21}.
5.1.2 FUNGSI
A. Pengertian fungsi

Definisi fungsi dapat ditinjau dari dua hal berikut


ini.
1. Fungsi sebagai pemetaan
Fungsi dalam himpunan A (domain) ke B
(range) adalah suatu aturan yang
memetakan setiap anggota di A dengan
tepat satu anggota dalam B.
2. Fungsi sebagai pasangan terurut dua
bilangan real x dan y adalah himpunan (x, y)
dengan x paling banyak muncul satu kali
dalam setiap pemetaan.
Syarat keanggotaan himpunan fungsi f biasanya ditentukan oleh
pemetaan x ke y,
Domain : Df = {x | (x, y) ∈ f}
Range : Rf = {y | (x, y) ∈ f}
Fungsi : f = {(x, y) | (x, y1) dan (x, y2) ∈ f → y1 = y2}

Definisi: Fungsi
Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi
sedemikian sehingga setiap anggota himpunan A dipasangkan
dengan tepat satu anggota himpunan B.
Contoh 3
Perhatikan beberapa contoh relasi dari himpunan A ke himpunan B
berikut.

(1) (2) (3) (4)

Dari keempat relasi pada Gambar di atas, yang merupakan fungsi adalah
relasi (1) dan (4), sedangkan (2) bukan fungsi, sebab tidak setiap anggota
himpunan A mempunyai pasangan di B, demikian juga relasi (3) bukan
fungsi, karena ada anggota A yang mempunyai dua pasang (tidak tepat
satu) anggota B.
B. DOMAIN DAN RANGE SUATU FUNGSI

Pada suatu fungsi f: A → B, A disebut domain D, B disebut kodomain,


dan himpunan B yang mempunyai pasangan di A disebut range R
(daerah hasil).
Domain D : Df = A = {a, b, c, d}
Kodomain : B = {p, q, r, s, t}, dan
Range R : Rf = {q, r, s} ⊂ B
Contoh 4
Gambar di samping menunjukkan
fungsi f : x → 3x + 1.
(i) Jika domain x = {0, 1, 2, 3},
maka rangenya adalah
y = {1, 4, 7, 10}.
Pasangan terurut f adalah
{(0, 1), (1, 4), (2, 7), (3, 10)}.

(ii) Jika domain


Df = {x | 0 ≤ x ≤ 3, x ∈ R},
maka rangenya adalah
Rf = {y | 1 ≤ y ≤ 10, y ∈ R}.
C. NOTASI FUNGSI

1. Tanda fungsi f(x) dapat dinotasikan sebagai f : x.


Misalnya f(x) = 3x + 5 dapat dinyatakan sebagai f : x → 3x + 5 yang
artinya “f adalah fungsi yang memetakan x ke 3x + 5”.

2. Jika y = 3x + 1, maka dikatakan y adalah fungsi untuk x, karena setiap


unsur dari domain x dihubungkan dengan tepat satu unsur dalam
daerah kawan (kodomain). Jadi, f (x) = 3x + 1 setara dengan y = 3x + 1.
Oleh karena y adalah fungsi untuk x, maka nilai y bergantung kepada
nilai x.
Contoh 5
Pada setiap kurva Cartesius seperti pada Gambar di bawah ini; tunjukkan dan
jelaskan mana yang merupakan fungsi.

i) Kurva pada Gambar 5.14(i) adalah fungsi, karena untuk satu koordinat x
seperti pada titik A dan B dihubungkan dengan tepat satu koordinat y.
(ii) Kurva pada Gambar 5.14(ii) bukan fungsi, karena untuk satu koordinat
x seperti pada titik P dan Q dihubungkan dengan dua koordinat y.
Kamu bisa menguji pemahaman
tentang RELASI
dengan mengerjakan soal
Latihan 1 pada halaman 153
5.2 JENIS-JENIS FUNGSI

5.2.1 Fungsi Konstan

Fungsi konstan adalah suatu fungsi f yang dinyatakan dengan


rumus:
f(x) = a

dengan a suatu konstanta.


Contoh 6
Fungsi f dinyatakan dengan f(x) = 5. Dalam hal ini
untuk setiap nilaix ∈ bilangan real,
maka nilai fungsi tersebut tetap yaitu 5.

Grafik fungsi konstan f(x) = 5 diperlihatkan seperti


Gambar di samping
5.2.2 FUNGSI IDENTITAS

Fungsi identitas adalah suatu fungsi I yang dinyatakan dengan


rumus:
I(x) = x

Fungsi ini ditunjukkan pada Gambar berikut.


5.2.3 FUNGSI BILANGAN BULAT TERBESAR

Fungsi bilangan bulat terbesar dinotasikan dengan:


f(x) = [[x]], x ∈ R

Fungsi [[x]] jika x ∈ R didefinisikan sebagai berikut.


Definisi: Fungsi bilangan bulat terbesar

[[x]] = k → k ≤ x < k + 1, k adalah bilangan bulat


dengan Df ∈ R dan Rf ∈ himpunan bilangan bulat.
Contoh 7 Lukislah grafik fungsi f(x) = [[x]] untuk −2 ≤
x < 5.
Jawab:
Untuk x = −2, −2 ≤ x < −1, f(−2) = [[–2]] = −2. Dengan cara yang sama,
Untuk x = 2, f(2) = 2;
x = −1, f(−1) = −1; x = 1, f(1) = 1;
x = 0, f(0) = 0; x = 3, f(3) = 3;
x = 4, f(4) = 4.

Grafik fungsi f menyerupai tangga, maka fungsi f yang demikian


disebut fungsi tangga.
5.2.4 FUNGSI MODULUS
5.2.5 FUNGSI LINEAR

Fungsi linear adalah fungsi f yang dinyatakan dengan rumus:


f(x) = ax + b

dengan a dan b konstanta, dan a ≠ 0.


Fungsi linear disebut juga fungsi berderajat satu atau fungsi
pangkat satu.
Grafik fungsi linear berupa garis lurus, seperti diperlihatkan
pada Gambar berikut ini.
5.2.6 FUNGSI KUADRAT

A. Memahami fungsi kuadrat


Fungsi kuadrat adalah sejenis fungsi yang berbentuk:

dengan a, b, dan c ∈ R serta a ≠ 0.


B. MELUKIS GRAFIK FUNGSI KUADRAT
Berdasarkan Contoh 8 dan 9,
dapat disimpulkan bahwa:
Grafik fungsi kuadrat berbentuk
parabola.
Ciri khas kurva berbentuk
parabola adalah sebagai berikut.
(i) kurva mulus,
(ii) memiliki sumbu simetri,
(iii) memiliki titik balik, yaitu titik
balik maksimum atau
minimum.
5.2.7 FUNGSI POLINOM

Penulisan fungsi polinom diawali dengan koefisien berderajat tertinggi. Fungsi linear dan
fungsi kuadrat termasuk fungsi polinom. Grafik fungsi polinom diperlihatkan pada
Gambar di bawah

(i) Fungsi polinom berderajat 3 dan (ii) fungsi polinom berderajat 4


5.2.8 FUNGSI RASIONAL

Fungsi rasional merupakan fungsi dengan bentuk umum

dengan g(x) dan h(x) adalah fungsi polinom dan h(x) ≠ 0.

Ketika Anda menggambar grafik fungsi rasional, akan ditemukan suatu garis
pembatas kurva yang disebut asimtot.
Asimtot adalah suatu garis lurus yang didekati oleh kurva lengkung dengan jarak
semakin lama semakin kecil mendekati nol di jauh tak terhingga. Asimtot juga
dapat diartikan dengan sebuah garis lurus yang sangat dekat dengan kurva
lengkung di titik jauh tak terhingga. Terdapat tiga jenis asimtot, yaitu sebagai
berikut.
1. Asimtot datar adalah garis tersebut sejajar dengan sumbu X
2. Asimtot tegak adalah garis tersebut sejajar dengan sumbu Y
3. Asimtot miring adalah garis tersebut tidak sejajar dengan sumbu X dan dengan
sumbu Y
GRAFIK FUNGSI RASIONAL DIPERLIHATKAN PADA
GAMBAR BERIKUT.

Pada Gambar (i) garis x = 2 disebut asimtot tegak dan y = –1


disebut asimtot datar. Sementara itu, pada Gambar (ii) garis x = –2
dan x = 2 disebut asimtot tegak, sedangkan y = 0 disebut asimtot
datar.
5.2.9 FUNGSI GANJIL DAN FUNGSI GENAP
A. Fungsi ganjil
Suatu fungsi y = f(x) adalah fungsi ganjil
jika f(−x) = −f(x), x ∈ Df.
Fungsi ganjil simetri terhadap titik
(titik pangkal).

B. Fungsi genap
Suatu fungsi y = f(x) adalah fungsi genap
jika f(−x) = f(x), x ∈ Df.
Grafik fungsi genap simetri terhadap
sumbu Y.
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang JENIS-
JENIS FUNGSI
dengan mengerjakan soal
Latihan 2 pada halaman 164
5.3 OPERASI ALJABAR FUNGSI
Jadi, kurva h(x) = x2 + 2 diperoleh dari menggeser kurva f(x) = x2
sejauh 2 satuan ke atas.
Kamu bisa menguji pemahaman
tentang OPERASI ALJABAR
FUNGSI
dengan mengerjakan soal
Latihan 3 pada halaman 167
5.4 SIFAT-SIFAT FUNGSI

5.4.1 Fungsi Onto


Fungsi f : A → B disebut fungsi onto atau surjektif, apabila setiap
anggota B mempunyai pasangan anggota A.
Jadi, daerah hasil (range) saling berimpit dengan daerah kawan
(kodomain).

Bentuk umum fungsi onto adalah sebagai berikut.


f : A → B surjektif jika untuk setiap b ∈ B dan a ∈ A, maka f(a)
= b.
Contoh 16
Perhatikan beberapa fungsi dari A → B yang disajikan dengan
diagram panah

fungsi onto atau surjektif adalah fungsi f (nomor 1) dan g (nomor


3), sebab setiap anggota B mempunyai pasangan pada anggota A.
Sementara itu, pada fungsi h (nomor 2) dan k (nomor 4) bukan
fungsi surjektif, karena ada anggota B yang tidak mempunyai
pasangan pada anggota A.
5.4.2 FUNGSI SATU-SATU

Fungsi f : A → B disebut fungsi satu-satu atau injektif,


apabila setiap anggota B mempunyai pasangan tepat satu saja pada
anggota A.
Dalam kasus ini, tidak perlu semua anggota B mempunyai pasangan
anggota di A.
Contoh 17
Perhatikan beberapa fungsi dari A → B yang disajikan dengan diagram
panah

Dari keempat fungsi tersebut, yang merupakan fungsi satu-satu (into)


adalah
fungsi f (nomor 1) dan g (nomor 3), sebab setiap anggota B pada fungsi
f dan g mempunyai pasangan anggota A hanya tepat satu pasang saja,
sedangkan pada fungsi h (nomor 2) dan k (nomor 4) bukan fungsi satu-
satu.
5.4.3 FUNGSI KORESPONDENSI SATU-SATU

Fungsi f : A → B disebut fungsi yang berkorespondensi


satusatu atau bijektif, apabila fungsi tersebut
merupakan fungsi surjektif dan sekaligus fungsi injektif.
Contoh 18
Perhatikan beberapa fungsi dari A → B yang disajikan dengan diagram
panah

Dari keempat fungsi tersebut, yang merupakan fungsi yang


berkorespondensi satu-satu atau bijektif adalah fungsi f (nomor 1) dan k
(nomor 4), sebab setiap anggota A mempunyai tepat satu pasangan di B
dan berlaku sebaliknya. Sementara itu, pada fungsi h (nomor 2) dan g
(nomor 3) bukan fungsi bijektif, karena ada anggota B yang tidak
mempunyai pasangan pada anggota A.
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang SIFAT-
SIFAT FUNGSI
dengan mengerjakan soal
Latihan 4 pada halaman 170
5.5 FUNGSI INVERS

5.5.1 Fungsi yang Memiliki Invers


misalkan fungsi f memetakan suatu anggota x ∈ A
ke suatu anggota y ∈ B, maka y adalah peta dari x oleh f.
Peta tersebut dinyatakan dengan f(x), dan ditulis f: x → f(x).
Gambar di samping menunjukkan pemetaan x → 2x + 1.
• 2x + 1 adalah peta dari x oleh f.
• f(0) = 2 · 0 + 1 = 1 artinya 1 adalah peta dari 0,
f(1) = 2 · 1 + 1 = 3 artinya 3 adalah peta dari 1,
demikian seterusnya.
• Setiap anggota pada daerah asal (domain) dipasangkan
dengan tepat satu anggota pada daerah kawan (kodomain),
maka fungsi f merupakan fungsi satu-satu.
• Karena fungsi f(x) = 2x + 1 adalah fungsi satu-satu, maka f
mempunyai invers
Contoh 19
Pada setiap gambar berikut ini, apakah termasuk fungsi? Jika fungsi,
fungsi manakah yang mempunyai invers?

Jawab:
• Gambar (i) f: A → B adalah fungsi, tapi tidak mempunyai invers.
• Gambar (ii) fungsi g adalah fungsi satu-satu. Jadi, fungsi g mempunyai invers.
• Gambar (iii) f adalah fungsi, tetapi tidak mempunyai invers. Apabila
domainnya
dibatasi, misalnya {x | x > 2, x ∈ R} maka fungsi f mempunyai invers.
• Gambar (iv) h bukan fungsi.
5.5.2 PENGERTIAN FUNGSI INVERS
Secara umum dapat dikatakan: Jika fungsi f : Df → Rf adalah
fungsi bijektif, maka invers dari fungsi f adalah fungsi f −1 yang
didefinisikan sebagai berikut.
5.5.3 MENENTUKAN RUMUS FUNGSI INVERS
Contoh 20
Fungsi f: R → R dinyatakan dengan f(x) = 3x + 5. Tentukan rumus
fungsi inversnya.
Kamu bisa menguji pemahaman
tentang FUNGSI INVERS
dengan mengerjakan soal
Latihan 5 pada halaman 174
5.6 FUNGSI KOMPOSISI

5.6.1 Komposisi Dua Fungsi


Dua buah fungsi f dan g dapat dikomposisikan dengan suatu
“aturan tertentu” yang disebut dengan “komposisi suatu fungsi”.
5.6.2 INVERS DARI FUNGSI KOMPOSISI
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang FUNGSI
KOMPOSISI
dengan mengerjakan soal
Latihan 6 pada halaman 179
5.7 MENYELESAIKAN MASALAH YANG MELIBATKAN OPERASI,
INVERS, DAN KOMPOSISI FUNGSI

Contoh 28
Irma adalah karyawan di sebuah toko sepatu. Ia menerima gaji
pokok ditambah 3% komisi dari penjualan yang melebihi
Rp5.000.000,00 per minggu. Di bulan Agustus 2015, Irma
mencapai penjualan Rp3.000.000,00 pada minggu pertama,
Rp6.000.000,00 pada minggu kedua, Rp5.500.000,00 pada
minggu ketiga, dan Rp8.000.000,00 pada minggu keempat.
Jawab:
Alternatif penyelesaian 1:

Jadi, total komisi yang diterima Irma sebesar


Rp30.000,00 + Rp15.000,00 + Rp90.000,00 = Rp135.000,00.
Kamu bisa menguji pemahaman
tentang MENYELESAIKAN
MASALAH YANG MELIBATKAN
OPERASI, INVERS, DAN KOMPOSISI
FUNGSI
dengan mengerjakan soal
Latihan 7 pada halaman 183

Anda mungkin juga menyukai