Anda di halaman 1dari 24

OKSIGENASI

DISAMPAIKAN OLEH:

DEWI SETYA PARAMITHA

MATA KULIAH KEPERAWATAN DASAR


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FKIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2017
PENGERTIAN
OKSIGENASI adalah upaya pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan
cara melancarkan saluran masuknya
oksigen dengan cara (1) melancarkan
saluran masuknya oksigen atau (2)
memberikan aliran gas oksigen
sehingga konsentrasi oksigen meningkat
dalam tubuh.
SISTEM PERNAFASAN (1)

VENTILASI – PERFUSI – DIFUSI


SISTEM PERNAFASAN (2)
• Pada keadaan istirahat frekuensi
pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3
langkah dalam proses oksigenasi yaitu
ventilasi, perfusi paru dan difusi.

proses gerakan darah pergerakan molekul dari


keluar melewati area dg konsentrasi
masuknya sirkulasi paru tinggi ke area
udara dari untuk konsentrasi rendah,
dan ke dioksigenasi. terjadi antara alveolus dg
paru-paru. membrane kapiler.
FREKUENSI NAFAS NORMAL

• Usia 2‐6 tahun = 21‐30 kali/menit


• Usia 6‐10 tahun = 20‐26 kali/menit
• Usia 12‐14 tahun = 18‐22 kali/menit
• Dewasa = 12‐20 kali/menit
• Lanjut usia = 12‐20 kali/menit
SISTEM PERNAFASAN YANG
TIDAK ADEKUAT

OKSIGENASI

KERUSAKAN ORGAN/OTAK *) Hipoksia yaitu suatu


kondisi tidak
tercukupinya oksigen
sampai jaringan.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI OKSIGENASI
1. Tahap perkembangan (bayi, anak, dewasa dan
orang tua)
2. Lingkungan (tempat kerja, suhu dan ketinggian)
3. Gaya hidup (nutrisi, exercise, merokok, sering
cemas berlebihan)
4. Status Kesehatan (riwayat sakit paru sebelumnya)
5. Narkotika
6. Perubahan pola nafas
7. Obstruksi jalan napas
TANDA AWAL HIPOXIA
1. Peningkatan nadi
2. Peningkatan rata-rata dan kedalaman
pernafasan
3. Sedikit peningkatan sistole (tekanan darah
atas)
4. Mual, muntah, kencing sedikit/tidak ada,
nyeri kepala dan kehilangan memori

Kecukupan oksigen merupakan kebutuhan


pokok untuk berfungsinya otak.

Otak hanya dapat mentolerir hipoksia selama 3-5 menit


sebelum terjadi kerusakan permanen.
Patologis Sistem Pernafasan

• Perubahan Pola Nafas


– Tachypnea ialah : pernafasan yang memiliki frekuensi
lebih dari 24 kali per menit
– Bradypnea ialah : pola pernafasan yang lambat dan
bahkan kurang dari 10 kali per menit
– Hiperventilasi ialah : cara tubuh dalam mengkompensasi
peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernafasan
lebih cepat dan dalam
– Hipoventilasi ialah : upaya tubuh untuk mengeluarkan
korbondioksida dengan cukup yang dilakukan dengan
pada saat ventilasi alveolar
Patologis Sistem Pernafasan

• Perubahan Pola Nafas


– Kusmaul ialah pola pernafasan cepat dan dangkal yang
dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis
metabolik
– Orthopnea ialah kesulitan bernafas kecuali dalam posisi
duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada
seseorang yang mengalami kongestif paru
– Dispnea ialah perasaan sesak dan berat saat bernafas.
– Cheyne stokes ialah : siklus pernafasan yang
amplitudonya mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian
mulai dari siklus baru.
Patologis Sistem Pernafasan

• Perubahan Pola Nafas


– Pernafasan paradoksal ialah pernafasan yang ditandai
dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan arah
dari keadaan normal, bergerak masuk saat inspirasi
dan berkerak keluar saat ekpirasi. Sering ditemukan
pada keadaan atelektaksis (pengerutan paru).
– Biot ialah : Pernafasan yang iramanya mirip dengan
cheyne stokes, tetapi amplitudonya tidak teratur
– Stridor ialah : pernafasan bising yang terjadi karena
penyempitan pada saluran pernafasan
Patologis Sistem Pernafasan

• Obstruksi jalan nafas


– Ialah kondisi pernafasan yang tidak normal diakibatkan
kurangnya bersihan jalan nafas, ketidakmampuan batuk
secara efektif, sekresi yang kental atau berlebihan

– Tanda klinis : Batuk tidak efektif; Tidak mampu


mengeluarkan sekret (dahak); suara nafas yg
menunjukkan adanya sumbatan; jumlah, irama dan
kedalaman pernafasan tidak normal
Patologis Sistem Pernafasan

• Gangguan pertukaran gas


– Kondisi penurunan gas baik O2 dan CO2 antara
alveoli paru dan sistem vaskular yang
disebabkan oleh sekresi yang kental,
immobilisasi akibat gangguan persyarafan,
depresi SSP atau penyakit radang paru
– Tanda klinis antara lain dispnea, agitasi (tegang-
diri), lelah, letargi (bingung) dan sianosis
(kebiruan)
TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI

1. Untuk
mempertahankan
oksigen yang
adekuat pada
jaringan
2. Untuk menurunkan
kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan
kerja jantung

Pulse Oxymetri: alat (portabel) untuk


mengetahui kadar oksigen di jaringan
(SpO2). Nilai normalnya: 100%
PEMBERIAN OKSIGEN
Merupakan proses memberikan oksigen ke
dalam paru-paru melalui saluran pernafasan
dengan menggunakan ALAT BANTU OKSIGEN.
Pemberian oksigen dapat dilakukan jika
terdapat:
1. Sumber oksigen
2. Alat-alat seplementasi seperti: kanul nasal
dan beberapa macam sungkup muka
SUMBER OKSIGEN
TABUNG OKSIGEN

FLOW METER

HUMIDIFIER
ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (1)

• KANUL NASAL

• Kecepatan aliran 1-6 liter per


menit (lpm)
• Maksimal fraksi oksigen (FiO2)
adalah 44%

Kecepatan aliran % oksigen


1 liter per menit 21-24 %
2 liter per menit 25-28 %
(FiO2) atau fraksi
3 liter per menit 29-32 %
oksigen inspirasi
adalah konsentrasi 4 liter per menit 33-36 %
oksigen yang 5 liter per menit 37-40 %
dihirup pasien 6 liter per menit 41-44 %
ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (2)

• SUNGKUP MUKA SEDERHANA

• Dikenal dengan sungkup muka


Hudson
• Terdapat lubang-lubang kecil di
sekeliling sungkup muka
• Kecepatan aliran 6-10 liter per
menit (lpm) dengan (FiO2) yang
dicapai sekitar 35-60%
• Aliran oksigen tidak boleh kurang
dari 6 lpm karena akan terjadi
penumpukan CO2 karena dead
space mechanic
ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (3)

• SUNGKUP MUKA NON-REBREATHING

• Dilengkapi kantong reservoar yg terus menerus terisi 02


• Aliran oksigen sebesar 9-15 lpm, mengkasilkan 90-100% 02
• Kantong reservoir harus dijaga kembang-kempisnya
PEMILIHAN ALAT

Nilai Oksimetri Arti Klinis Pilihan Alat


95-100% Dalam batas O2 4 lpm 
normal kanul nasal
90-95% Hipoksia ringan Sungkup muka
sampai sedang sederhana

85-90% Hipoksia sedang Sungkup muka dg


sampai berat reservoir O2
<85% Hipoksia berat Ventilasi dibantu
mengancam jiwa (di RS)
PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN
NASAL KANUL
PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN
MASKER
PROSEDUR KEPERAWATAN DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

• Menghitung pernapasan)* (lab skill terintegrasi di mata


kuliah ket keh 2).
• Mengumpulkan sputum untuk pemeriksaan. (lab
skill 1).
• Memberikan oksigen, kanul nasal dan masker. (lab
skill 1)
• Melatih napas dalam dan batuk efektif.)* (lab skill
terintegrasi di mata kuliah ket keh 2).
Ada Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai