mengatasi sembelitndengan membuat kotoran bergerak dengan mudah diusus 1. Pencahar pembentuk tinja (bulk laxative) 2. Pelembut tinja/feses 3. Pencahar stimulan/perangsang 4. Pencahar hiperosmoler (osmotic laxative) 5. Enema 1. Bulking Agents 2. Pelunak Feses 3. Minyak Mineral 4. Bahan-bahan Osmotik 5. Pencahar Perangsang. 1. Memperlancar persiapan gerakan usus 2. Sembelit kronis 3. Imobilitas kronis 1. Perut Kembung 2. Nyeri Perut 3. Kram Perut
4. Mual 5. Ruam Kulit
1. Fenolftalein 2. Bisakodil 3. Glikosida Antrakinon 4. Laktulosa 5. Agar-agar 6. Metilselulosa 7. Garam lnggris/garam magnesium 8. Dioktil Natrium Sulfosuksinat 9. Parafin Cair 10. Gliserin Cara kerja obat Bekerja 4 – 8 jam setelah pemberian¬nya, tanpa menyebabkan sakit perut atau kejang. Dikeluarkan melalui urin dan menyebabkan urin berwarna merah. Relatif tidak toksik. Pada dosis berlebihan menimbulkan diane hebat sehingga kehilangan elektrolit dan cairan. · Efek yang tidak diinginkan Alergi, berupa erupsi, urtikaria dan pigmentasi kulit. · Aturan pemakaian 100 – 200 mg; diberikan pada malam hari sebelum tidur. 2. Bisakodil · Cara kerja obat Bekerja langsung pada dinding usus besar dengan memperkuat peristaltik-¬nya. Pada penggunaan oral, efek pencahar terlihat setelah kurang Iebih 7 jam. Sedangkan pada penggunaan secara rektal kurang lebih setelah 30 menit. · Efek yang tidak diinginkan Kejang penut, (penggunaan melalui oral)-Merangsang selaput lendir nektum (penggunaan melalui dubur). · Aturan pemakaian pen oral (tablet): 5 mg sebelum tidur 1 – 2 tablet; – pen rektal: 10 mg suppositonia pada pagi hari. 3. Glikosida Antrakinon Cara kerja obat Efek pencahar terlihat setelah 6 jam. Zat aktifnya dapat ditemukan dalam ASI, sehingga mempengaruhi bayi yang disusui. Bila menggunakan zat ini, maka tinja dan urin yang keluar berwarna kuning sampai merah. Zat ini terdapat dalam tanaman Cascara sagrada, Sennae, Rhei radix, Aloe, dan Dantron 4. Laktulosa · Cara kerja obat Zat ini dalam usus menghasilkan asam organik yang menstimulir peristaltik usus dan menahan air dengan jalan osmosis, sehingga tinja menjadi lunak. Efek pencahar terlihat sesudah 2 – 3 hari. · Aturan pemakaian 7 – 10 g, kadang-kadang diperlukan dosis awal 40 g 5. Agar-agar · Cara kerja obat Merupakan koloid hidrofil, banyak mengandung hemiselulosa yang sulit di cerna sehingga merangsang peris¬taltik usus dan dapat melunakkan tinja. 6. Metilselulosa · Cara kerja obat Dalam cairan usus bahan obat ini akan mengembang, membentuk gel emolien atau larutan kental yang dapat melunakkan tinja. Efek pen¬cahar terlihat setelah 12-24 jam. Efek maksimal terjadi setelah beberapa hari pengobatan. · Efek yang tidak diinginkan Obstruksi usus dan esofagus. · Aturan pemakaian Dewasa: 2-4 kali, 1,5 g/hari. Anak-anak: 3 – 4 kali, 500 mg/hari. 7. Garam lnggris/garam magnesium = MgSO4 · Cara kerja obat Zat ini diabsorpsi melalui usus kurang lebih 20% dan diekskresi melalui ginjal; efek pencahar terlihat setelah 3 – 6 jam. · Hal yang perlu diperhatikan Tidak dianjurkan digunakan bagi penderita gagal ginjal, karena dapat menyebabkan dehidrasi, hipotensi dan kelumpuhan otot pernafasan. 8. Dioktil Natrium Sulfosuksinat · Cara kerja obat Zat ini berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan, sehingga mempermudah penetrasi air dan lemak. Tinja menjadi lunak setelah 24 – 48 jam. · Efek yang tidak diinginkan Kolik usus, mual, muntah, diare. 9. Parafin Cair · Cara kerja obat Zat ini bersifat mengurangi absorpsi vitamin yang larut dalam lemak. · Hal yang perlu diperhatikan Dapat menyebabkan radang kronik oleh karena itu tidak dianjurkan untuk digunakan. · Aturan pemakaian Oral 15-45 ml, diberikan pada malam hari sebelum tidur. 10. Gliserin Cara kerja obat Berfungsi menarik air dalam makanan, sehingga merangsang rektum untuk berkontraksi dan juga sebagai pelicin dan melunakkan tinja, sehingga tinja mudah keluar. Digunakan sebagai obat luar dalam bentuk semprot.