Kromosom Tubuh
(Autosom)
Kromosom Seks
(Gonosom)
Seperti
Terkait Buta Warna
Hemofilia
Albino
Anodontia
Polidaktili Kromosom X S
dll
Diabetes Melitus e
Kebotakan p
Thalasemia e
Brakidaktili rt
dll Kromosom Y i Hypertrichosis
Hakstekgrafior
Webbedtoes
dll
Ibu Ayah
XX XY
X X X Y
XX XY
Sistem M N
Didasarkan pada ada atau tidaknya antigen –
antibodi dalam darah
Antigen Antibodi
Zat asing yang menggumpalkan berupa Zat yang digumpalkan dalam bentuk
aglutinogen aglutinin sebagai pelawan antigen
Seseorang yang
mengandung antigen Rh
Golongan darah
pada eritrositnya disebut
rhesus ditentukan
Rh+ (Rhesus Positif),
oleh ada tidaknya
sedangkan yang tidak
faktor rhesus (antigen
mempunyai antigen
rhesus) pada sel
rhesus disebut Rh- (Rhesus
darah seseorang
Negatif)
Sistem R h
Sistem M N
Apabila seseorang bergolongan
darah M, artinya di dalam
darahnya megandung antigen M,
Penggolongan darah MN sedangkan orang yang di dalam
didasarkan pada ada sel darah merahnya
tidaknya antigen dalam mengandung antigen N, maka
sel darah merah orang tersebut bergolongan
seseorang darah N
Kelainan atau
Penyakit Menurun
Pewarisan Autosomal
Bersifat
Dominan
Dominan
Kemampuan
mengecap
phenylthiocarbamide Thallasemia
(PTC)
Dentinogenesis
Polidaktili Imperfecta
♀
T t
♂
T TT Tt
t Tt tt
Penyakit darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah
pecah (hemolisis)
Sering disebut Cooleys Anemia
Meyerang bayi dan anak-anak
Banyak terdapat pada negara di sekitar laut tengah (Italia,
Yunani, Turki, Pantai Utara benua Afrika) Timur Tengah
(Libia, Irak, Afganistan, Iran, Pakistan) dan di Khatulistiwa
Merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan:
• Berkurang (tidak adanya) Sintetis Hemoglobin (Hb)
• Berakibat tidak mampu mengikat Oksigen
• Bentuk eritrosit tidak teratur
Macam thalassemia : α, β, F (λβ)
Banyak ditemukan pada penduduk Asia
Penyebabnya : delesi (Tidak ada) gen a
Delesi dapat terjadi pada 1, 2, 3, atau 4
gen sehingga menentukan tingkat
keparahan pasien.
Menyebabkan kelainan
(kerusakan) pada
pemrosesan prekursor DNA
Terdiri dari Thalassemia β0
dan β+
Kelainan berupa jari lebih sehingga
seseorang memiliki tambahan jari pada
satu atau kedua tangan dan atau
kakinya.
Penambahan jari biasanya di dekat jari
kelingking atau ibu jari.
Diwariskan oleh gen autosomal
dominan P
seorang ibu melahirkan bayi dengan jumlah jari tangan yang berlebih
(12 buah). Dokter melihat ternyata jumlah jari tangan ibu normal,
sedangkan ayah memiliki jumlah jari tagan yang berlebih (12 buah).Kelainan
yang menyebabkan jumlah jari tangan berlebih seperti pada kasus diatas
disebut dengan polidaktili.
Penurunan autosom dominan memiliki beberapa kriteria. Mari kita
melihat satu persatu kriteria yang ada untuk membuktikan bahwa
polidaktili yang diderita bayi merupakan kelainan yang diturunkan dari
generasi sebelumnya (dalam hal ini ayah). Kriteria yang pertama
mengatakan bahwa paling sedikit satu orangtua harus mempunyai ciri ini
(polidaktili), dari kasus dapat kita temukan bahwa ayah menderita
polidaktili.
Jika gen dominan polidaktili dilambangkan P maka individu dengan gen
homozigot dominan (PP) dan heterozigot (Pp) akan menderita polidaktili.
Sementara itu, individu dengan gen homozigot resesif (pp) akan bersifat
normal.
Pemisalan pertama (ayah memiliki gen homozigot – ibu normal)
P : PP X pp
(polidaktili) (normal)
F1 : Pp
(100% polidaktili)
Bayi yang dilahirkan semuanya akan menderita polidaktili
Pemisalan kedua (ayah memiliki gen heterozigot – ibu normal)
P : Pp X pp
(polidaktili) (normal)
F1 : Pp ; pp
(50% polidaktili) (50% normal)
Bayi yang dilahirkan memiliki peluang 50% untuk menderita polidaktili, dan
bayi yang dilahirkan oleh si ibu ternyata menderita polidaktili.
Terakhir, kriteria penurunan autosom dominan adalah: bahwa ciri tersebut
akan muncul pada setiap generasi. Karena itulah, tidak menutup kemungkinan
bahwa bayi yang dilahirkan ibu akan menderita polidaktili. Jadi, kelebihan jari
tangan (polidaktili) yang diderita bayi merupakan kelainan yang diturunkan
oleh ayahnya.
Kelainan gigi manusia dentin putih
seperti susu (opalesen)
Penyebabnya : Gen dominan D ; Bila Dd
DI, namun bila dd normal.
Hasil foto Rontgen email normal, namun
ruang-ruang pulpa dan saluran akar gigi
terhapu dengan dentin abnormal.
Terpaut pada Kromosom Tubuh
♀
A a
♂
Aa aa
a
normal albino
Keterangan:
1. Aa normal heterozigot 50%
2. aa albino 50%
Contoh lain
P : Aa x Aa
Gamet : A dan a A dan a
F1
♀
A a
♂ Keterangan:
1. AA normal 25%
A AA Aa 2. Aa normal
heterozigot 50%
a Aa aa 3. aa albino 25%
Phenylketonuria (PKU)
Phenylketonuria (PKU) atau fenilketonuria adalah suatu
gangguan genetik dimana terbentuknya asam amino
fenilalanin dalam darah.
Penyebab fenilketonuria (PKU) ialah kekurangan atau
mempunyai tingkat kadar enzim fenilalanin
hidroksilase/phenylalanine hydroxylase (PAH) yang rendah.
Ciri penderita PKU umumnya mengalami keterbelakangan
mental. Namun retardasi yang terjadi, sudah dibawa sejak
lahir (diturunkan secara genetik).
Menimbulkan hambatan mental yang ireversibel dan berat,
terutama pada bayi, bila tidak diobati segera.
Cystic fibrosis (CF)
Penyakit Fibrosis Kistik (Cystic Fibrosis/CF) adalah penyakit
genetik yang ditandai perubahan/mutasi gen.
Kelainan yang terjadi disebabkan mutasi gen pada kromoson
nomor 7 (gen CF).
Penyakit langka ini berdampak kelainan pada produksi kelenjar
seperti kelenjar ludah dan kelenjar keringat.
Gejala klinik yang ditimbulkan adalah produksi kelenjar ludah
yang sangat kental, termasuk produksi kelenjar mukus di saluran
pernafasan, yang terjadi juga di pankreas, hati, usus, sinus di
daerah hidung dan organ kelamin.
Penyakit CF ini juga mempengaruhi kelenjar keringat dengan ciri
keringat yang sangat asin dan bau yang khas.
Problem yang sering terjadi adalah :
Kulit yang sangat asin (karena produksi
keringat yang mengandung garam yang tinggi)
Batuk persisten dengan dahak yang kental
Infeksi paru berulang
Bunyi nafas mengi (wheezing) dan pernafasan
pendek
Gagal tumbuh dengan berat badan yang
rendah
Keluhan saluran cerna lain seperti sulit BAB,
tinja yang keras
Merupakan kelainan otosom yang bersifat resesif.
Biasanya penderita karier ini mempunyai kadar hex A kurang lebih
50% dari kadar orang normal.
Kelainan ini paling sering ditemukan pada masyarakat keturunan
Yahudi Ashkenazi di Eropa Tengah dan Timur, dengan perbandingan
1 diantara 30 orang pada kelompok populasi tersebut yang
merupakan penderita karier.
Bayi yang menderita Tay-Sachs Infantil Akut akan terlihat
sehat/tanpa gejala saat lahir.
Gejala biasanya akan terlihat pada usia 3-6 bulan, yang diawali
dengan kelemahan motorik yang ringan dan kadang-kadang kedutan
pada mata (hentakan-hentakan mioklonik).
Pada usia 6 hingga 10 bulan mengalami kehilangan fungsi motorik
dan setelah itu keadaannya akan memburuk dengan cepat dengan
gejala-gejala: kejang, kebutaan, kelumpuhan dan kematian yang
biasanya terjadi pada usia 4 atau 5 tahun.
Terpaut pada Kromosom Seks
Pewarisan Terpaut X-
Bersifat
Dominan
Dominan
Pewarisan Terpaut X-
Bersifat
Resesif
Resesif
Butawarna Hemofilia
Gamet X’ X
P ♀ XX x ♂ X’Y X Y
Normal Buta warna
F1 XX’ = perempuan carrier
Gamet X X’ XX = perempuan normal
Y XY = laki-laki normal
X’Y = laki-laki buta warna
F1 XX’ = perempuan normal
XY = laki-laki normal
P ♀ X’X x ♂ X’Y
Carrier buta warna
Gamet X’ X’
X Y
Normal Normal Hemofili Carier Normal Carier Normal Carier Normal Letal Hemofili Carier
Terpaut pada Kromosom Seks
Hanya Dimiliki
Pewarisan Terpaut Y oleh Individu
Laki-laki
• XY = ♂ normal
• XYh = ♂ hypertrichosis
X Yhh
X XX XYhh
X XX XYhh
Webbedtoes