Anda di halaman 1dari 13

DILEMA MORAL PADA KASUS

KESEHATAN REPRODUKSI
Disusun Oleh :
1. Elrana Salsabilla
2. Indah Rahmatul Jannah
3. Nor Kholifah
4. Nur Raudhatul Jannah
5. Nurima Rizky Putri Millenia
6. Salma Mariesa
7. Shinta Mardiana
Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi diartikan
sebagai keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial yang menyeluruh -
dan tidak tidak semata-mata terbebas
dari penyakit atau kecacatan- dalam
semua hal berhubungan dengan
sistem reproduksi dan fungsi serta
prosesnya.
Kasus Semu

Ny. Suminah berumur 19 tahun datang ke Puskesmas untuk periksa hamil


tanggal 7 Maret 2017. Hamil ini adalah kehamilan yang kedua, belum pernah abortus
dan menyatakan mengunakan pil KB sebelum hamil , namun Ny.Sumiah menyatakan
bahwa kehamilanya tidak diinginkan karena satu anak saja sudah cukup dan karena
pengalaman hamil yang pertama banyak gangguan yang tidak nyaman yang dirasakan
ibu serta mengalami hipertensi pada kehamilan sebelumnya HPHT : 28 Mei 2016. Ibu
mengatakan merasa gatal dan panas disekitar vagina, dorongan buang air kecil lebih
sering, nyeri saat hubungan seksual, menggigil, nyeri perut atau kram Dari hasil
pemeriksaan ditemukan TD : 110/70 mmhg, S : 36 C, M : 80 x / mnt, Rr “ 20 x / mnt,
Hb : 8 gram%, kunjungtiva merah muda dan DJJ 144 x / mnt teratur, terdengar di perut
ibu sebelah kiri.
Kata Kunci Masalah:

a. Kehamilan yang tak diinginakan.


b. Terasa gatal dan panas di sekitar vagina.
c. Buang air menjadi lebih sering.
d. Nyeri berhubungan seksual.
e. Mengigil dan keramperut.
f. HPHT : 28 Mei 2016.
Pertanyaan Masalah
1. Yang harus dilakukan adalah membuat analisa
dengan 5W1H yang akan muncul pada
pertanyaan masalah tersebut, yaitu:
2. What (Apa) apa inti permasalahn kasus tersebut?
3. Who (Siapa) siapa saja yang terlibat dalam kasus
tersebut?
4. Why (Kenapa) Kenapa masalah tersebut muncul?
5. When (Kapan) sejak kapan masalah itu muncul?
6. Where (Dimana) Diman biasanya masalah
tersebut muncul?
7. How (Bagaimana) bagaimana cara mengatasi
masalah tersebut?
ANALISA MASALAH
1. What (Apa) apa inti permasalahn kasus tersebut?
Yang menjadi inti masalah dalam penelitian ini adalah keadaan Ny.Sumiah
berusia 19 tahun yang sedang cemas karena mengandung anak kedua
padahal sudah mengunakan Pil KB. Ny,Sumiah mengatakan bahwa dirinya
menggunakan pil KB agar tidak kembali hamil dikarenakan kehamilan
sebelumnya Ny.Sumiah mengalami hipertensi, merasa gatal dan panas di
area vagina, sakit saat berhubungan intim, frekuensi buang air kecil
meningkat, keram perut dan gangguan lain yang membuatnya tidak
nyaman. Pada keadaan ini Ny.Sumiah disebut Ibu hamil risiko tinggi
komplikasi dengan keadaan penyimpangan dari normal yang secara
langsung menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya
dan kehamilan terebut termasuk dalamkehamilan yang tidak diinginkan
antara lain ada beberapa alasan untuk tidak menginginkan kehamilan
antara lain karena perkosaan, kurang pengetahuan yang memadai tentang
kontrasepsi, terlalu banyak anak, alasan kesehatan, janin cacat, usia muda
atau belum siap menikah, pasangan tidak bertanggung jawab atau
hubungan dengan pasangan belum mantap, kendala ekonomi dan
lainnya. Sehingga membuat banyak keluhan yang terjadi.
2. Who (Siapa) siapa saja yang terlibat dalam
kasus tersebut?
Dari permasalahan kasus tersebut pihak-pihak
yang menyebabkan permasalahan ini diantaranya
kurangnya pengetahuan Ny.Sumiah tentang
pemakaian kB dan angka kegagalan kontrasepsi
serta kurangnya sosialisasi dan kajian pemerintah
tentang KB. Serta Ny.Sumiah yang kurang
memperhatikan kesehatan vaginanya sendiri,
untuk seperti vagina yang panas dan gatal
biasanya di sebakan oleh jamur dikarenakan
pemakaian celana dalam yang ketat, tidak
bersihnya saat buang air kecil, tidak menjaga
kelembapan vagina, mau pun keputihan.
3.Why (Kenapa) Kenapa masalah tersebut muncul?
keadaan kualitas pelayanan yang belum maksimal menjadi jawaban dari adanyamasalah
tersebut. Kualitas pelayanan menjadi penting, karena:
kualitas pelayanan memang diperlukan bagi keberhasilan gerakan KB,
adanya peningkatan modernitas dan rasionalitas masyarakat
adanya kaitan yang erat antara kualitas pelayanan KB dengan kesehatanreproduks
perbaikan kualitas pelayanan merupakan satu cara evektif untuk memperkecil kegagalan
kontrasepsi atau KDT bagi para akseptor
kurangnya informasii tentang kesehatan reproduksi
tidak adanya timbal balik antara pemahaman
kurangnya informasi saat hamil
Berawal dari kegagalan dalam menggunakan alat kontrasepsi maka akan terjadi
kehamilan tidak Diinginkan KTD. Terdapat dua tindak lanjut berbeda yang dilakukan
masyarakat setelah mengalami yaitu tetap mempertahankan kehamilan tersebut hingga
bayi dilahirkan karena alasan takut dosa bila melakukan aborsi atau akan dilakukan
aborsi apabila ada indikasi kedaruratan medis sesuai dengan peraturan pemerintah
nomor 61 tahun 2014 pada pasal 31 S/D 39 tentang tindakan aborsi yang dapat
dilakukan hanya berdasarkan indikasi kedaruratan medisatau kehamilan akibat
perkosaan.
4. When (Kapan) sejak kapan masalah itu
muncul?
Masalah itu muncul sejak kegagalanya
kontrasepri serta kurangnya pemahaman dan
perhatian dalam kebersihan diri. Ny.Sumiah
yang dimana masih terbilang sangat muda dan
banyak resiko yang akan di dapat saat
mengandung apa lagi saat melahirkan.
5. Where (Dimana) Diman biasanya masalah tersebut muncul?
• Masalah akan muncul jika pasangan menggunakan KB dan tidak
mengetahui kekurangan dari KB tersebut misalnya saja seperti Pil KB
ynag dimana familiar di gunakan. Ada pun yang dima pil KB ini
mencegah kehamilan kira kira 80% , yang dimana bertujuan
Mencegah ovulasi, sehingga sel telur tidak dapat dilepaskan dari
indung telur. Mengubah kondisi leher rahim, mengentalkan lendir
yang terdapat di leher rahim sehingga sperma susah untuk bergerak
menuju uterus. Mencegah pematangan dinding rahim, yang
digunakan sebagai tempat menempel dan tubuhnya janin. Jika terjadi
pembuahan, maka sel telur yang sudah dibuahi tersebut tidak dapat
menempel pada dinding rahim.walau ada efeksampingnya seprti
mual, bercak darah, nyeri payudara, bahkan keputihan dan lain-lain.
Namun pil Kb pun bisa gagal sama seperti alat kontrasepsi lainya
SOLUSI MASALAH
How (Bagaimana) bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
Seharusnya lebih banyak mendapat perhatian dan pemberian
konseling terhadap KB agar tidak terjadi kehamilan yang tidak
diinginkan serta pemeberitahuan informasi pada Ny.Sumiah agar
menjaga alat reproduksinya dan dirinya agar tetap sehat dan
menjaga kebersihan dirinya dan area intinya agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak dinginkan. Serta pasangan tersebut harus bisa
menjaga alat reproduksi mereka sendiri bahkan lebih
memperhatikan diri mereka dari hal berhubungan badan maupun
kebersihan reprodksi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai