Dampak Korupsi
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
1. Bella Anggraini NIM:P07124118175
2. Elrana Salsabilla NIM:P07124118185
3. Nor Kholifah NIM:P07124118218
4. Shinta Mardiana NIM:P07124118240
Setelah memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, tak lupa kami haturkan sholawat dan salam senantiasa
dicurahkan kepada panutan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
segenap sahabat beliau hingga akhir zaman. Puji syukur juga kami panjatkan karena
sesuai dengan jadwal kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”Dampak Korupsi”
Kami telah berusaha maksimal sesuai dengan kemampuan Kami untuk menyusun
makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini tak lupa
kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan
makalah ini adanya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
baik dari segi isi maupun tata-cara kami menyampaikanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi sudah sering kita dengar saat ini, baik di media masa maupun
media elektronik. Korupsi berada di sekitar kita, bahkan mungkin kita tidak
menyadarinya. Korupsi bisa terjadi mulai dari hal yang sangat kecil dan sepele
sampai dengan hal yang besar. Korupsi juga bisa terjadi di rumah, di sekolah, di
masyarakat, maupun di insatansi tertinggi serta dalam pemerintahan. Mereka yang
melakukan korupsi terkadang mengangap remeh hal yang dilakukan itu. Hal ini
sangat menghawatirkan, sebab bagaimana pun, apabila suatu organisasi dibangun
dari korupsi akan dapat merusaknya.
Maraknya praktek korupsi di Indonesia tampaknya sudah sangat parah.
Korupsi terlanjur kuat, tak terkendali, dan menjadi sistem tersendiri yang mengakar
di Indonesia. Orang yang awalnya baik, dapat dengan mudah berubah menjadi
korup. Hal ini menyebabkan kepercayaan publik terhadap instansi pemerintah
menurun drastis.
Celah hukum dan pengawasan yang lemah sering dianggap sebagai
penyebab utama terjadinya korupsi. Namun demikian sebenarnya sikap individu
dan masyarakat yang menganggap remeh praktek korupsi merupakan pendorong
yang sangat kuat untuk melakukan tindakan korupsi. Sering kali oknum pejabat
mau menerima pemberian dari orang lain berupa makanan atau oleh-oleh. Memang
hal itu sangatlah sepele, namun apabila dibiarkan dan diremehkan secara terus
menerus, nantinya pemberian tersebut berubah menjadi parcel, uang saku, atau
lebih besar lagi dan jadilah tindakan penyuapan. Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah
yang menyebabkan tindakan korupsi tumbuh subur di Indonesia.
Nampaknya pengajaran atau pengetahuan mengenai penanggulangan
korupsi ini kurang ditekankan dalam pendidikan di Indonesia. Atau bisa jadi
metode yang digunakan kurang tepat. Hal ini membuat kita sering menganggap
remeh bahkan malas untuk mempelajari penanggulangan korupsi, karena
kurangnya motivasi pada diri sendiri, sehingga sering sekali berasumsi “untuk apa
mempelajari “ padahal itu sangat penting untuk diketahui agar tahu hak dan
4
kewajiban kita untuk Negara ini. Oleh karena itu penulis merasa perlu membuat
makalah berjudul Pemberantasan Korupsi Di Indonesia ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dampak korupsi terhadap birokrasi pemerintahan ?
2. Apa saja dampak korupsi terhadap politik dan demokrasi ?
3. Apa saja dampak korupsi terhadap penegakan hukum ?
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tindakan korupsi dari aspek
birokrasi pemerintahan.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tindakan korupsi dari aspek
politik dan demokrasi.
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tindakan korupsi dari aspek
penegakan hukum.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
pada saat membuat peraturan perundang-undangan ditingkat legislatif terjadi
sebuah tindak pidana korupsi baik dari segi waktu maupun keuangan. Dimana
legislatif hanya memakan gaji semu yang diperoleh mereka ketika melakukan
rapat. Sehingga apa yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan
ituhanya melindungi kaum pejabat saja dan mengabaikan masyarakat.
Korupsi tidak terlepas dari kehidupan politik dan demokrasi. Rencana anggran
yang diajukan pihak eksekutif kepada pejabat legislatif yakni pihak DPR/APBD
adalah berdampak politik. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan anggaran
pendapatan belanja negara di DPR kemungkinan tidak terlepas dari kepentingan
politik dari masing-masing partai yang diwakilinya. korupsi mengganggu kinerja
sistem politik yang berlaku, publik cenderung meragukan citra dan kredibilitas
suatu lembaga yang diduga terkait dengan tindakan korupsi. Transparency
international (IT) ,sebagai lembaga internasionl yang bergerak dalam upaya anti
korupsi,membagi kegiatan di sektor publok ke dalam dua jenis ,yaitu:
a. korupsi administratif
Secara administratif,korupsi bisa dilakukan “sesuai dengan hukum” yaitu
meminta imbalan atas pekerjaan yang seharusnya memang
dilakukan,serta korupsi yang “bertentangan dengan hukum” yaitu
meminta imbalan uang untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya
dilarang untuk dilakukan ditanah air,jenis korupsi administratif
berwujud uang pelicin dalam mengurus berbagai surat-surat,seperti kartu
tanda penduduk (KTP),surat ijin mengemudi (SIM),akte lahir dan paspor
agar prosesnya lebih cepat. padahal seharusnya tanpa uang pelicin surat-
surat ini memang harus diproses dengan cepat.
b. korupsi politik
Jenis korupsi muncul dalam bentuk “uang damai” misalnya, uang yang
diberikan dalam kasus pelanggaran lalu lintas ,agar si pelanggar tidak
perlu ke pengadilan . manajemen kerja birokrasi yang efisien sungguh
merupakan barang yang langka di tanah air. Menurut H.S Dillon,
birokrasi hanya dapat digerakkan oleh politikus yang berkeahlian dalam
bidangnya . bukan sekedar pejabat yang direkrut dari kalangan profesi
atau akademikus tanpa pengalaman dan pemahaman tentang kerumitan
birokrasi.
7
Dampak Terhadap Politik Dan Demokrasi
Dampak masif korupsi terhadap politik dan demokrasi antara lain:
8
kondisi ini mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan publik
terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.
Masyarakat akan semakin apatis dengan apa yang dilakukan dandiputuskan oleh
pemerintah. Apatisme yang terjadi ini seakan memisahkanantara masyarakat dan
pemerintah yang akan terkesan berjalan sendiri-sendiri. hal ini benar-benar harus
diatasi dengan kepemimpinan yang baik, jujur,
bersih dan adil. sistem demokrasi yang dijalankan indonesia masih sangat muda,
walaupun kelihatannya stabil namun menyimpan berbagai kerentanan.
3. Menguatnya plutokrasi
Korupsi yang sudah menyandera pemerintahan pada akhirnya akan
menghasilkan konsekuensi menguatnya plutokrasi (sistem politik yang dikuasai
oleh pemilik modal/kapitalis) karena sebagian orang atau perusahaan besar
melakukan ‘transaksi’ dengan pemerintah, sehingga pada suatu saat mereka lah
yang mengendalikan dan menjadi penguasa di negeri ini. perusahaan-perusahaan
besar ternyata juga ada hubungannya dengan partai-partai yang ada di kancah
perpolitikan negeri ini,bahkan beberapa pengusaha besar menjadi ketua sebuah
partai politik. Tak urung antara kepentingan partai dengan kepentingan
perusahaan menjadi sangat ambigu.
berani melakukan tindakan korupsi, sebab hukuman yang diperoleh lebih ringan
9
Pihak yudikatif, eksekutif, dan legislatif, yang seharusnya banyak berperan
ikut berperan dalam KKN, sebagai dampak dari penegakan hukum yang lemah.
dan Dewan Perwakilan Rakyat yang tergambar dengan hubungan partai politik
system politik atau pemerintahan. Pada dasarnya, isu korupsi lebih sering
korupsi tidak saja bersifat personal, melainkan juga dapat mencoreng kredibilitas
lembaga yang diduga terkait dengan tindak korupsi. Di sisi lain lembaga politik
kelompok. Ini mengandung arti bahwa lembaga politik telah dikorupsi untuk
10
berjalannya fungsi pemerintahan, sebagai pengampu kebijakan negara, dapat
& politik.
mata. Hal ini dapat mencapai titik yang membuat orang tersebut kehilangan
negara yang paling korup menurut Barometer Korupsi Global (BKG) pada tahun
2009:
b. Partai Politik
c. Kepolisian RI
11
mafia hukum. Berita yang pahng akhir adalah kasus korupsi besar-besaran
pejabat pemerintahan dan para petinggi Partai PoUtik yang berkuasa yang pada
seperti mafia hukum dan mafia anggaran. Sungguh situasi yang paradox, padahal,
seharusnya suatu sistem hukum diciptakan oleh otoritas pemerintah atas dasar
bukan sebaliknya.
Kondisi kemiskinan pada akhirnya memicu berbagai kerawanan sosial lainnya yang
yang
sering kali berakibat negatif terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Masyarakat menjadi sangat apatis dengan berbagai program dan keputusan yang
dibuat
oleh pemerintah, karena mereka menganggap hal tersebut tidak akan mengubah
dengan menggunakan cara-cara yang negatif. Akumulasi dari rasa tidak percaya,
12
apatis, tekanan hidup, kemiskinan yang tidak berujung, jurang perbedaan kaya dan
miskin yang sangat dalam, serta upaya menyelamatkan diri sendiri menimbulkan
efek yang sangat merusak, yaitu kekerasan. Setiap orang cenderung keras yang
pada akhirnya perkelahian masai pemuda, mahasiswa dan anak sekolah setiap hari
pada akhirnya lebih memilih kekerasan dari pada jalur hukum, karena sudah tidak
ada lagi kepercayaan kepada sistem dan hukum. Belum lagi permasalahan lain yang
lebih dahsyat yang dihubungkan dengan agama dan kepercayaan. Kekerasan seperti
ini mengakibatkan perang saudara yang sangat merugikan baik material maupun
budaya dan tatanan masyarakat, seperti yang pernah terjadi di Ambon, Poso dan
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Beberap unsur yang
terdapat dalam perbuatan korupsi meliputi menerima hadiah atau janji (penyuapan),
pemerasan dalam jabatan, ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai
negeri/penyelenggara negara), menerima gratifikasi, serta menyalahgunakan
kewenangan.
Korupsi berdampak pada berbagai lintas sendi kehidupan negara seperti efek
domino yang berantai. Semakin tingginya praktik korupsi di suatu negara akan
secara instan maupun bertahap melemahkan kondisi keuangan negara,
penyelenggaraan negara, dan kondisi sosial masyarakat.
Dampak korupsi terhadap kondisi keuangan negara disumbangkan dari dampak
langsungnya pada bidang perpajakan dan ekonomi. Adapun dampak korupsi
terhadap penyelenggaraan negara adalah akumulasi dari dampak langsung korupsi
dalam bidang politik, demokrasi, dan hukum. Sedangkan dampak korupsi terhadap
kondisi sosial masyarakat adalah wujud dari dampak langsung korupsi dalam bidang
akhlak dan moral, sosial, budaya, kode etik, dan sumber daya manusia
B. SARAN
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini. Dan
pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.
Setelah mengetahui jenis perbuatan korupsi dan dampak masifnya dalam
berbagai aspek kehidupan bernegara, sebaiknya kita melakukan tindakan
pencegahan sebagai berikut:
1. Memerangi korupsi terhadap keuangan Negara
2. Memerangi Korupsi terhadap Penyelenggaraan Negara
3. Memerangi Korupsi dalam Kondisi Kehidupan Sosial
14
DAFTAR PUSTAKA
15