SKENARIO 2 :
Sakit Perut
Pak Gani, 40 tahun datang ke IGD RS Cut Meutia dengan keluhan sakit seluruh perut, demam,
dan muntah-muntah sejak 3 hari yang lalu. Dari anamnesis, diketahui bahwa 1 minggu yang lalu ia
sudah berobat ke puskesmas dengan sakit perut sebelah kanan, demam, mual, muntah dan tidak ada
nafsu makan. Dokter puskesmas menganjurkannya untuk dirujuk ke RS namun Pak Gani menolak.
Pada pemeriksaan fisik oleh dokter IGD didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi
120 x /menit, suhu 39.5 °C, perut distensi, nyeri tekan diseluruh kuadran abdomen dan adanya defans
muscular. Pada auskultasi didapatkan bising usus menurun. Hasil laboratorium didapatkan Hb 11gr/dL,
lekosit 18.000/mm³ dan trombosit 140.000/mm³. Dokter segera memasang infus, mempuasakan pasien,
memasang pipa nasogastrik, kateter urine dan memberi antibiotika injeksi serta mengkonsultasikan
ke dokter spesialis bedah. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter bedah memutuskan bahwa Pak Gani
harus segera dioperasi. Pak Gani sangat cemas dan berpikir apakah penyakitnya bisa disembuhkan.
Di sebelah Pak Gani, terbaring seorang pemuda yang juga menunggu untuk segera dioperasi.
Menurut keterangan perawat, pemuda tersebut adalah korban penusukan di bagian perut pada kejadian
perampokan dijalan.
Bagaimana anda menjelaskan penyakit Pak Gani dan pemuda tersebut?
Jump 1 : terminologi
• Perut distensi :kondisi tegangan abdomen krn
penumpukan zat(gas/ cairan dlm perut)
• Defens muscular : nyeri tekan seluruh
lapangan abdomen yg menunjukan adanya
rangsangan peritoneum parietal
• Akut abdomen : keadaan mendadak dan gejala
nyeri perut yang mengancam jiwa
Jump 2 & 3
- Sakit seluruh perut : karena inflamasi yang bisa disebabkan patogen -> pelepasan mediator kimiawi ->
aktivasi reseptornya -> rasa nyeri merata. Dan bisa juga karena peradangan peritoneum parietal.
- Demam : karena inflamasi -> rangsangan hipotalamus -> memicu termostat -> suhu naik
- Mual muntah : adanya depolarisasi mikroorganisme ke sisten gastrointestinal yang menyebabkan ggn.
2. Mengapa pak gani mengeluh sakit perut sebelah kanan , mual, muntah, tidak nafsu makan sejak 1
Kemungkinan pak gani menderita appendisitis karena gejala sakit perut sebelah kanan, demam, mual
muntah, tidak nafsu makan. Bila appendisitis tidak ditangani dapat menjadi peritonitis yang gejalanya
Jika tidak dirujuk -> prognosis buruk, dapat terbentuk pertorasi dan abses
pada appendixnya.
- TD 110/80 : normal
-Leukosti : leukositosis
-pemeriksaan lain :
• Cairain peritoneal
• Urinalisa
-pemeriksaan radiologi :
Dd : appendisitis akut
8. Mengapa dokter memasang infus, mempuasakan pasien,pipa nasogastrik, kateter dan
memberi antibiotik?
Untuk membuang jaringan yang terinfeksi dan untuk memperbaiki jaringan nekrosis pada
Manifestasi Klinis
fisik
pemeriksaan penunjang
Epidemiologi
Kasus abdominal pain tercatat 5-10% dari semua kunjungan gawat darurat
atau 5-10 juta pasien Amerika serikat, studi ini menunjukkan bahwa 25% dari
pasien yang datang ke gawat darurat mengeluh nyeri perut.
Menurut survei World gastroenterologi organization, diagnosis akhir pasien
dgn nyeri akut abdomen adalah Appendesitis (28%), kolesistitis (10%),
obstruksi usus halus (4%), keadaan akut ginekologi (4%), pancreatitis akut
(3%), colic renal (3%), perforasi ulkus pepsis (2,5%), atau diverticularis akut
(1,5%)
Etiologi
1. Inflamasi
• Kategori inflamasi dapat dibagi menjadi 2 bagian: yaitu yg
disebabkan bakteri dan kimiawi, kalau karena bakteri spt
Appendesitis dan diverticularis dan beberapa kasus pelvis
inflamatory disease.
• Inflamasi Krn kimiawi antara lain perforasi dan ulkus pepticum
2. Mekanik
• Penyebab mekanik mslnya obstruksi, spt hernia incarserata,
intususepsi , malrotasi usus dgn volvolus , atresia kongenital atau
stenosis usus, penyebab tersering obstruksi mekanik usus besar
adalah ca colon
3. Neoplasma
4. Vascular
• Kelainan vaskular tersering adalah trombosis/embolisme a.mesenterika yg
menyebabkan aliran darah terhenti shg timbul nekrosis jaringan dgn gangguan usus
5. Defek kongenital
• Defek kongenital yg dapat menyebabkan akut abdomen spt atresia duodenum,
omphalocele, atau hernia diafragmatica
6. Trauma
• Penyebab traumatik dari akut abdomen bervariasi dari luka tusuk dan tembak
sampai luka tumpul abdominal yg menyebabkan keadaan rusaknya organ viscera
spt ruptur Lien
• Patofisiologi
1. nyeri viseral
2. Nyerii somatik
3. nyeri alih
4. Nyeri proyeks
5. Nyerii iskemik
Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium
a. Hitung jenis leukosit dengan hasil leukositosis.
b. Pemeriksaan urin dengan hasil sedimen dapat
normal atau
terdapat leukosit dan eritrosit lebih dari normal
bila apendiks yang meradang menempel pada
ureter atau vesika
Pemeriksaan Radiologi
a. Apendikogram
b. Ultrasonografi (USG)
Tatalaksana
tetapi tetap tinggi dan tak dapat diterima (10-15%) pada anak kecil dan
Tindakan operasi, terutama operasi daerah perut, kerap menjadi penyebab utama ileus
paralitik. Normalnya, aktivitas usus halus kembali dalam beberapa jam pasca operasi,
sedangkan usus besar kembali normal dalam 3-5 hari pasca operasi.
• Penyakit Parkinson.
• Peradangan dan infeksi pada saluran pencernaan, seperti penyakit Crohn, gastroenteritis,
divertikulitis, dan radang usus buntu.
• Sepsis.
• Gagal ginjal akut.
• Pasca trauma tulang iga atau tulang belakang.
• Hiportirodisme.
• Stroke.
• Serangan jantung (infark miokard akut).
• Pasca melahirkan.
• Gangguan elektrolit atau mineral dalam tubuh, terutama hipokalemia.
• Ketoasidosis diabetes.
Gejala Ileus Paralitik
Trauma Tumpul
Trauma Penetrans :
Senjata Tajam Low Energy
Senjata Api Kinetic
Energy
MEKANISME TRAUMA
Trauma Tumpul
1. Kompresi
2. Shearing
3. Deselerasi
hati (40%)
usus halus (30%)
Luka tusuk diafragma (20%)
usus besar (15%)
Riwayat trauma
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
efcharist
o