metode pembelajaran yang interaktif, berbasis kelompok,
yang dilakukan dengan menciptakan suasana belajar berkolaborasi untuk mewujudkan praktik yang berkolaborasi, dan juga untuk menyampaikan pemahaman mengenai interpersonal, kelompok, organisasi dan hubungan antar organisasi sebagai proses profesionalisasi (Clifton et al., 2006). diikuti oleh dua ataulebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan dan pelakasanaanya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran, baik itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan yang profesional (Lee et al., 2009) TUJUAN
bekerjasama dengan memberikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi secara efektif menanamkan kompetensi-kompetensi IPE sejak dini MANFAAT (WHO, 2010)
dapat meningkatkan keterjangkauan serta koordinasi
layanan kesehatan, penggunaan sumber daya klinis spesifik yang sesuai, outcome kesehatan bagi penyakit kronis, dan pelayanan serta keselamatan pasien dapat menurunkan komplikasi yang dialami pasien, jangka waktu rawat inap, ketegangan dan konflik di antara pemberi layanan (caregivers), biaya rumah sakit, rata-rata clinical error, dan rata-rata jumlah kematian pasien. KOMPETENSI IPE (BARR, 1998)
Memahami peran, tanggung jawab dan kompetensi profesi lain dengan
jelas bekerja dengan profesi lain untuk memecahkan konflik dalam memutuskan perawatan dan pengobatan pasien bekerja dengan profesi lain untuk mengkaji, merencanakan, dan memantau perawatan pasien, menoleransi perbedaan, kesalahpahaman dan kekurangan profesi lain memfasilitasi pertemuan interprofessional memasuki hubungan saling tergantung dengan profesi kesehatan lain. KERANGKA TERIMA KASIH