Anda di halaman 1dari 25

 I Nengah Guna A 03013094

 Rizvialdi 03015002
 Achmad Fikri 03015004
 Adinda Farsyadhia 03015006

Kelompok 1  Akhirul 03015010


 Alifah Rifka
Modul IPT
03015012
 Alysa Masytha M 03015014
 Ameldha Afriska 03015016
 Ancilla Agra Y N 03015018
 Anggi Tridinanti P 03015022
Skenario
kasus
Klarifikasi istilah

 Demam : Suatu kondisi dimana suhu tubuh berada di atas normal ( >
37.2 C )

 Batuk : merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran


pernafasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh
terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir atau mukus,
makanan, debu, asap dan sebagainya

 Petechiae : sebuah bintik kecil merah keunguan yang bulat, tidak


menonjol, disebabkan oleh perdarahan di dalam kulit atau submucosa.
Identifikasi masalah

 Wanita, 24 tahun Demam 5 hari yang lalu

 Demam disertai sakit kepala, nyeri otot, persedian serta mual, nyeri ulu hati, muntah
sebanyak dua kali.

 Tidak nafsu makan, batuk-batuk sejak 1 hari yang lalu


 Pemandu wisata gunung gede
 Pemeriksaan fisik : suhu (38,6), lidah tampak kering, warna agak pucat,

 paru : suara napas vesikuler terdengar melemah pada bagian bawah basal kedua paru
 Pemeriksaan laboratorium :
 Hb : 16,8 g/dL (normal:12)

 Ht : 49 (normal : 34,9 – 44,5%)

 leukosit : 2500 (normal : 4500-10000)


 trombosit : 80.000 (norml : 150.000-400.000)
Analisis
Masalah
Learning Objectives

 Memahami definisi dan etiologi demam dengue dan demam


berdarah dengue

 Memahami patofisiologi demam dengue


 Memahami derajat dan klasifikasi demam dengue dan demam
berdarah dengue

 Memahami penegakan diagnosis demam dengue dan demam


berdarah dengue

 Memahami tatalaksana demam dengue dan demam berdarah


dengue

 Memahami komplikasi demam dengue dan demam berdarah


dengue

 Menyimpulkan prognosis kasus


 Demam dengue (dengue fever) dan demam berdarah
dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi
Definisi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diathesis hemoragik.
Etiologi
 Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus
dengue, yang termasuk genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae.

 Flavivirus  diameter 30 nm, terdiri dari ssRNA, berat molekul 4x10 6


 Terdapat 4 serotipe virus: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4
 Vektor: Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
Patofisiologi
Klasifikasi derajat
virus dengue
DD/DBD Derajat* Gejala laboratorium
DD Demam disertai 2 atau Leukopenia,
lebih tanda: sakit trombositopenia, tidak
kepala, nyeri retro ditemukan bukti
orbital, myalgia, kebocoran plasma,
artralgia serologi dengue positif

DBD I Gejala di atas Trombositopenia


ditambah uji bendung (<100.000/μm), bukti
positif ada kebocoran plasma

DBD II Gejala di atas Trombositopenia


ditambah perdarahan (<100.000/μm), bukti
spontan ada kebocoran plasma

DBD III Gejala di atas Trombositopenia


ditambah kegagalan (<100.000/μm), bukti
sirkulasi ( kulit dingin ada kebocoran plasma
dan lembab gelisah )
DBD IV Syok berat disertai Trombositopenia
dengan tekanan darah (<100.000/μm), bukti
dan nadi tidak terukur ada kebocoran plasma

*DBD derajat III dan IV juga di sebut sindrom syok dengue (SSD)
Referensi: Buku Ilmu Penyakit Dalam
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan fisik
penunjang

• Demam tinggi, 2-7 hari, • Uji bendung positif • Laboratorium


disertai nyeri kepala, • Ptekie • Darah perifer  Hb,
nyeri otot dan • Perdarahan Ht, leukosit,
sendi/tulang, nyeri • Hepatomegali teraba trombosit, hitung jenis
retro-orbital, 22-4cm di bawah arcus & Deteksi antigen
photopobia, nafsu costae kanan virus
makan menurun, nyeri • Uji serologi IgM dan
• Kelainan fungsi hati
perut, muntah. IgG anti dengue
• Radiologis
• Pemeriksaan foto
dada dalam posisi
RLD  dapat untuk
menilai adanya efusi
pleura
Tatalaksana
 Perhimpunan dokter ahli penyakit dalam indonesia
(PPAPDI) bersama dengan divisi penyakit tropik dan
infeksi dan divisi hematologi dan onkologi medik
fakultas kedokteran universitas indonesia telah
menyusun protokol penatalaksanaan DBD pada pasien.
Protokol ini terbagi dalam 5 kategori :
Protokol 1.
penanganan tersangka
(probable) DBD
dewasa tanpa syok
Protokol 2. pemberian
cairan pada tersangka
DBD dewasa di ruang
rawat
Protokol 3.
penatalaksanaan DBD
dengan peningkatan
Ht > 20%
Protokol 4.
penatalaksanaan
perdarahan
spontan pada DBD
dewasa
Protokol 5.
tatalaksana sindrom
syok dengue pada
dewasa
Komplikasi
1. Ensefalopati dengue
 Syok yang berkepanjangan dengan perdarahan
 Gangguan metabolik seperti hipoksemia, hiponatremia
dan perdarahan
 Dapat juga terjadi karena trombosis pembuluh darah
otak akibat koagulasi intravaskuler
2. Dengue shock syndrome
 Karena peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga
terjadi kebocoran plasma, efusi cairan serosa ke rongga
pleura dan peritoneum yang mengakibatkan
berkurangnya aliran balik vena sehingga terjadi
penurunan ke sirkulasi jaringan
Prognosis
Ad Vitam : Dubia ad Bonam

Ad Functionam : Bonam

Ad Sanationam : Bonam

Prognosi baik bila dapat di deteksi dini, penanganan


yang tepat dan tanpa adanya komplikasi yang
menyertai.
Referensi

1. Aryu candra. Demam berdarah dengue. Epidmiologi, patogenesis


dan faktor risiko penularan. Aspirator. 2010 ; 2(2) : 110-19.
2. Setiati s, Alwi I, Sudoyo A.W, K marcellus S, setiahadi B, Syam
A. ilmu penyakit dalam : demam berdarah dengue. Jakarta :
interna publishing ; 2014.
3. Lukman hakim. Malaria, epidemiologi dan diagnosis : aspirator,
2011; 3(2) : 108-115.

Anda mungkin juga menyukai