Anda di halaman 1dari 22

Demam tifoid

Hendra Arif Rachmawan

#
• Hubungan kebersihan makanan dengan penyakit tifoid di purwosari
tahun 2019

#
Demam Tifoid

• Demam tifoid atau yang biasa disebut juga sebagai penyakit tipes
merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhii

#
Mikrobiologi

• Bentuk: batang
• Susunan: tunggal
• Warna: merah
• Sifat: gram negatif
• Metode: pewarnaan gram

#
Struktur antigen

• Antigen O: antigen somatik


• Antigen H: antigen flagel
• Antigen Vi: antigen permukaan/ kapsular

#
Epidemiologi

• Merupakan penyakit endemik di Indonesia


• Penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang
sehingga dapat menimbulkan wabah
• Insidensi demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya terkait
dengan sanitasi lingkungan

#
Patogenesis

#
#
Manifestasi klinis

• Masa tunas berlangsung antara 10-14 hari


• Minggu pertama ditemukan demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, tidak enak diperut,
batuk, dan epitaksis
• Demam meningkat perlahan terutama pada sore dan malam hari.

#
• Minggu kedua gejala berupa demam, bradikardia relatif
(peningkatan suhu 1 C tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8x per
menit), lidah yang berselaput, hepatomegali, slenmomegali,
meteroismus, gangguan lesadaran (somnolen, stupor, koma,
delirium)

#
Pemeriksaan laboratorium

• Pemeriksaan rutin
• Leukosit normal atau leukositosis (walaupun tanpa infeksi sekunder)
• Anemia ringan dan trombositopenia
• LED dapat meningkat
• SGOT dan SGPT seringkali meningkat, tetapi akan kembali normal setelah
sembuh.

#
• Uji widal
• Terjadi suatu reaksi aglutinasi antara antigen kuman S. typhii dengan
antibodi yang disebut aglutinin.
• Tujuan: menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita tersangka
demam tifoid: aglutinin O, aglutinin H, dan aglutinin Vi
• Dari ketiga aglutinin hanya aglutinin O dan H yang digunakan untuk
diagnosis demam tifoid.

#
• Kultur darah
• Hasil biakan darah positif memastikan demam tifoid, tapi hasil yang negatif
tidak menyingkirkan demam tifoid, karena mungkin disebabkan oleh:
1.Telah mendapat terapi antibiotik
2.Volume darah yang kurang (5cc)
3.Riwayat vaksinasi

#
Penatalaksanaan

• Istirahat dan perawatan dengan tirah baring untuk mempercepat


penyembuhan dan mencegah komplikasi
• Diet dan terapi penunjang dengan diberi makanan lunak seperti
bubur saring untuk menghindari komplikasi perdarahan saluran
cerna atau perforasi usus.

#
Pemberian antimikroba

• Kloramfenikol 4 x 500 mg per hari PO. Demam akan turun rata2


setelah 7 hari
• Tiamfenikol 4 x 500 mg, demam rata2 turun pada hari ke-5 sampai
ke-6
• Kotrimoksazol dosis dewasa 2 x 2 tablet (1 tab mengandung
sulfametoksazol 400 mg dan 80 mg trimetropin) diberikan selama 2
minggu

#
• Ampisilin dan amoksisilin 50 – 150 mg/kgBB selama 2 minggu, tetapi
menurunkan panas lebih rendah dibandingkan dengan kloramfenikol
• Sefalosporin generasi ketiga  seftriakson 3-4 gr dalam dextrose
100 cc diberikan selama ½ jam perinfus sekali sehari selama 3 – 5
hari.

#
• Kortikosteroid  demam tifoid yang mengalami syok septik dosis
3x5 mg
• Wanita hamil  ampisillin, amoksisilin
• Kloramfenikol tidak dianjurkan pada trimester 3  menyebabkan partus
prematur, kematian fetus intrauterin.
• Tiamfenikol tidak dianjurkan trimester ke 1  efek teratogenik

#
Komplikasi

• Perdarahan intestinal : plak peteri usus yang terinfeksi menyebabkan


tukak/ luka pada usus
• Perforasi usus
• Hepatitis tifosa
• Komplikasi hematologik

#
Pencegahan

• Identifikasi dan eradikasi S. typhii pada pasien tifoid asimptomatik,


karier, dan akut
• Pencegahan transmisi langsung dari penderita terinfeksi S. typhii akut
maupun karier
• Proteksi pada orang yang berisiko tinggi tertular dan terinfeksi

#
Vaksinasi
• Jenis vaksin:
• Vaksin oral: -Ty21a (vivotif Berna).á belum beredar di Indonesia
• Vaksin parenteral: -ViCPS (Typhim Vi/Pasteur Merieux), vaksin kapsul
polisakarida
• Pemilihan vaksin:
• Vaksin oral Ty21a diberikan 3 kali selama 5 tahun atau 3 tahun.
• Vaksin parenteral sering menyebabkan reaksi efek samping

#
• Indikasi vaksin:
• Populasi: anak usia sekolah di daerah endemik, personil militer, petugas RS,
laboratorium kesehatan, industri makanan/minuman
• Individual: wisatawan ke daerah endemik, orang yang kontak erat dengan pengidap
tifoid
• KI: alergi, penurunan imunitas, kehamilan.
• Efek samping: pada Ty21a adalah sakit kepala; sedangkan pada ViCPS
demam, malaise, sakit kepala, rush, reaksi nyeri lokal

#
#

Anda mungkin juga menyukai