#
• Hubungan kebersihan makanan dengan penyakit tifoid di purwosari
tahun 2019
#
Demam Tifoid
• Demam tifoid atau yang biasa disebut juga sebagai penyakit tipes
merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhii
#
Mikrobiologi
• Bentuk: batang
• Susunan: tunggal
• Warna: merah
• Sifat: gram negatif
• Metode: pewarnaan gram
#
Struktur antigen
#
Epidemiologi
#
Patogenesis
#
#
Manifestasi klinis
#
• Minggu kedua gejala berupa demam, bradikardia relatif
(peningkatan suhu 1 C tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8x per
menit), lidah yang berselaput, hepatomegali, slenmomegali,
meteroismus, gangguan lesadaran (somnolen, stupor, koma,
delirium)
#
Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan rutin
• Leukosit normal atau leukositosis (walaupun tanpa infeksi sekunder)
• Anemia ringan dan trombositopenia
• LED dapat meningkat
• SGOT dan SGPT seringkali meningkat, tetapi akan kembali normal setelah
sembuh.
#
• Uji widal
• Terjadi suatu reaksi aglutinasi antara antigen kuman S. typhii dengan
antibodi yang disebut aglutinin.
• Tujuan: menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita tersangka
demam tifoid: aglutinin O, aglutinin H, dan aglutinin Vi
• Dari ketiga aglutinin hanya aglutinin O dan H yang digunakan untuk
diagnosis demam tifoid.
#
• Kultur darah
• Hasil biakan darah positif memastikan demam tifoid, tapi hasil yang negatif
tidak menyingkirkan demam tifoid, karena mungkin disebabkan oleh:
1.Telah mendapat terapi antibiotik
2.Volume darah yang kurang (5cc)
3.Riwayat vaksinasi
#
Penatalaksanaan
#
Pemberian antimikroba
#
• Ampisilin dan amoksisilin 50 – 150 mg/kgBB selama 2 minggu, tetapi
menurunkan panas lebih rendah dibandingkan dengan kloramfenikol
• Sefalosporin generasi ketiga seftriakson 3-4 gr dalam dextrose
100 cc diberikan selama ½ jam perinfus sekali sehari selama 3 – 5
hari.
#
• Kortikosteroid demam tifoid yang mengalami syok septik dosis
3x5 mg
• Wanita hamil ampisillin, amoksisilin
• Kloramfenikol tidak dianjurkan pada trimester 3 menyebabkan partus
prematur, kematian fetus intrauterin.
• Tiamfenikol tidak dianjurkan trimester ke 1 efek teratogenik
#
Komplikasi
#
Pencegahan
#
Vaksinasi
• Jenis vaksin:
• Vaksin oral: -Ty21a (vivotif Berna).á belum beredar di Indonesia
• Vaksin parenteral: -ViCPS (Typhim Vi/Pasteur Merieux), vaksin kapsul
polisakarida
• Pemilihan vaksin:
• Vaksin oral Ty21a diberikan 3 kali selama 5 tahun atau 3 tahun.
• Vaksin parenteral sering menyebabkan reaksi efek samping
#
• Indikasi vaksin:
• Populasi: anak usia sekolah di daerah endemik, personil militer, petugas RS,
laboratorium kesehatan, industri makanan/minuman
• Individual: wisatawan ke daerah endemik, orang yang kontak erat dengan pengidap
tifoid
• KI: alergi, penurunan imunitas, kehamilan.
• Efek samping: pada Ty21a adalah sakit kepala; sedangkan pada ViCPS
demam, malaise, sakit kepala, rush, reaksi nyeri lokal
#
#