Anda di halaman 1dari 5

EKONOMI

ANDARA
HARITS
HERA
HENDRI
RATU STELLA
TAZKIYA
BIAYA PELUANG (OPPORTUNITY COST)
1. Opportunity Cost (biaya peluang)
Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhasus, biaya peluang merupakan biaya
atas suatu keputusan karena memilih alternative tertentu dengan mengorbankan
alternative lain. Biaya peluang bisa juga diartikan nilai barang atau alternatif yang
dilepaskan atau dikorbankan.
Menurut Wikipedia: Biaya peluang atau biaya kesempatan adalah biaya yang dikeluarkan
ketika memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul
dari kegiatan yang tidak bisa kita lakukan.
Ciri-ciri biaya peluang
Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang, akan tetaapi
dengan dasar manfaat yang berupa waktu, kesenangan, maupuin keuntungn di
masa yang akan datang
Memiliki banyak pkemungkinan penggunaan
Pengambilan kkeputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi tiap
individu
Biasanya merupakan suatu kebutuhan sekunder atau tersier
Contoh
• Seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan
untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia
akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya,
apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk
menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya Peluang.
• Suatu perusahaan mempunyai sebuah sumber daya seperti gedung sebagai aset perusahaan
tersebut. Pilihan yang ada yaitu perusahaan tersebut dapat menyewakan gedung tersebut atau
kah menggunakan gedung tersebut sebagai sarana usaha. semisalnya sewa gedung tersebut di
hargai dengan Rp 150.000.000,- pertahun maka perusahaan tersebut memperoleh
keuntungan sesuai nilai sewa gedung tersebut namun kehilangan kesempatan atau peluang
untuk menggunakan gedung tersebut sebagai sarana usaha perusahaan.
2. Opportunity lost (kesempatan yang hilang)
Opportunity Lost adalah kesempatan yang hilang karena seseorang memilih untuk
melakukan kegiatan lain
Contoh:
Seorang siswa lulusan SMK jurusan Akuntansi yang sangat berprestasi ditawari bekerja
sebagai staff accounting di sebuah perusahaan ternama. Akan tetapi, ia ingin
meningkatkan pengetahuannya terlebih dahulu dengan kuliah di perguruan tinggi
negeri. Jadi, kesempatan untuk bekerja hilang karena siswa tersebut memilih untuk
belajar.

Anda mungkin juga menyukai