Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

TINDAKAN, MOTIF, PRINSIP EKONOMI, DAN BIAYA PELUANG

A. Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah segala tindakan yang dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tindakan ekonomi yang tepat adalah tindakan ekonomi yang rasional, yaitu
tindakan yang didasarkan pada pilihan yang baik dan menguntungkan. Contoh tindakan ekonomi
dalam kehidupan sehari-hari adalah:
a. Ibu Tika ingin membeli kompor gas. Untuk mendapatlkan kompor gas dengan harga
murah dan berkualitas baik, Ibu Tika membandingkan harga dari berbagai toko elektronik
dan berusaha mendapatkan potongan harga.
b. Ismail diberikan uang oleh orangtuanya sebagai hadiah ulang tahun. Dengan uang
tersebut, ia bisa membeli buku bacaan atau gim. Sebagai anak yang cermat, Ismail tidak
mau membeli barang yang kurang berguna. Oleh karena itu, Ismail memutuskan untuk
membeli buku bacaan yang berguna menambah pengetahuannya.
Berdasarkan contoh tersebut, tampak bahwa dalam melakukan tindakan ekonomi, baik
mengonsumsi, memproduksi, maupun mendistribusikan, manusia selalu memikirkan cara
mendapat keuntungan yang optimal. Oleh karena itu, manusia selalu menggunakan tindakan
yang rasional melalui hasil penghitungan yang matang. Manusia yang rasional akan memilih
alternatif terbaik di antara berbagai pilihan yang ada.

B. Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan
ekonomi. Sederhananya seperti ini, misalnya Anda ingin membeli satu barang yang sudah Anda
idamkan, pastinya Anda akan bekerja dan mengumpulkan uang, kan? Nah, “bekerja” itu
termasuk ke dalam tindakan ekonomi, sementara “membeli barang-barang”-nya adalah motif
ekonominya.
Secara umum, ada 2 jenis motif ekonomi, antara lain:
 Motif intrinsik yaitu motif ekonomi atas kemauan sendiri. Contoh motif intrinsik adalah
ketika kamu lapar/haus, maka kamu akan membeli makanan/minuman
 Motif ekstrinsik yaitu motif ekonomi atas dorongan lingkungan atau di luar diri sendiri.
Contoh motif ekstrinsik adalah ketika kamu membeli makanan produk baru karena
kemakan iklan di televisi.
Motif ekonomi setiap orang berbeda-beda. Contohnya motif seorang produsen melakukan
kegiatan produksi adalah untuk mencari laba, memperoleh kekuasaan, dsb. motif konsumen
adalah untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya, dan motif ekonomi yang dilakukan oleh
distributor adalah memperoleh laba yang optimal serta untuk mempercepat barang sampai ke
konsumen.

C. Prinsip Ekonomi
Kalau Anda mau membeli suatu barang, pasti ingin harga barang tersebut sesuai dengan
budget yang Anda miliki atau lebih murah dari harga aslinya, kan? Nah, ketika harga barang
tersebut tidak sesuai dengan keinginan Anda, Anda akan cenderung melakukan tawar menawar
agar barang tersebut bisa lebih murah. Kalau penjualnya deal atau setuju dengan harga yang
Anda inginkan, sisa uang untuk membeli barang tadi bisa digunakan untuk membeli kebutuhan
yang lain dan Anda akan lebih hemat.
Nah, tawar menawar merupakan suatu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh penjual
dan pembeli untuk menentukan suatu barang. Dalam melakukan tindakan ekonomi, setiap orang
harus memiliki pedoman atau arahan yang disebut dengan prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi
adalah dasar berpikir yang digunakan oleh manusia dalam melakukan tindakan ekonomi, yaitu
dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang sebesar-besarnya atau dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya diperoleh hasil tertentu.
Berdasarkan penjelasan tersebut, ada dua keuntungan yang diperoleh jika menerapkan
prinsip ekonomi. Pertama, kita dapat memaksimalkan keuntungan (dengan memperoleh hasil
yang sebesar-besarnya). Kedua, kita dapat meminimalkan kerugian (dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya). Contohnya seperti kasus tawar menawar yang sudah dijelaskan di atas tadi.
Ciri-ciri prinsip ekonomi adalah sebagai berikut:
 Mengutamakan kebutuhan yang sifatnya lebih penting dan mendesak
 Bersikap hemat dan tidak boros dalam tindakannya
 Melakukan tindakan ekonomi dengan pertimbangan yang matang
 Mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap tindakan ekonomi yang
dilakukannya
Prinsip ekonomi berlaku pada setiap kegiatan, baik kegiatan produksi, konsumsi, maupun
distribusi.
a. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi
Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi adalah menghasilkan barang dan jasa
sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Tujuan utama produsen
melakukan kegiatan produksi adalah memperoleh keuntungan. Agar tujuan tersebut tercapai, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh produsen, antara lain:
1) Produsen harus memastikan produk diminati konsumen
2) Produsen harus menentukan lokasi produksi yang tepat agar tidak menimbulkan
pembengkakan biaya produksi
3) Produsen harus mengetahui cara terbaik dalam menghasilkan suatu barang sehingga proses
berjalan dengan efektif dan efisien tanpa harus mengurangi kualitas produk.

b. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi


Setiap manusia sebagai konsumen memiliki sumber daya yang terbatas untuk memuaskan
kebutuhan yang tidak terbatas. Tentunya, seorang konsumen harus mempertimbangkan cara agar
sumber daya yang terbatas dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu, seorang
konsumen harus menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi. Prinsip ekonomi akan
mengarahkan konsumen untuk mendapatkan kepuasan maksimal dari produk yang dikonsumsi
dengan biaya dan pengorbanan sekecil-kecilnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara sebagai
berikut:
1) Menyusun skala prioritas
2) Menerapkan strategi pembelian
3) Menghemat pemakaian sumber daya

c. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi


Seorang distributor bertugas menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Dengan demikian, prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi adalah menyampaikan barang dan
jasa kepada konsumen dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat dengan biaya tertentu.
Distributor harus mengetahui cara terbaik dan tercepat untuk mendistribusikan barang dan jasa
dari produsen ke konsumen.
D. BIAYA PELUANG
Pernahkah Anda merasa bingung ingin membeli ice cream dan cokelat tapi hanya
memiliki uang sebesar Rp10.000,00 yang hanya cukup untuk membeli salah satunya? Lalu
akhirnya Anda harus memutuskan untuk memilih satu dari pilihan tersebut, misalnya lebih
membeli cokelat. Kalau Anda pernah melakukan hal tersebut, dalam ilmu ekonomi disebut
sebagai biaya peluang. Artinya, biaya peluang dalam ilustrasi tersebut adalah satu ice cream,
dengan kamu memilih cokelat maka kamu kehilangan kesempatan untuk membeli ice cream.
Biaya Peluang/Biaya Implisit/Ongkos Alternatif (Opportunity Cost) adalah biaya yang
timbul akibat memilih sebuah peluang terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia atau biaya
yang muncul karena hilangnya kesempatan akibat memilih alternatif lain. Ketika seseorang
dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan dan harus memilih salah satu di antaranya, maka
alternatif yang tidak dipilihnya itulah yang menjadi biaya peluang.
Biaya peluang bisa muncul karena sumber-sumber daya ekonomi bersifat terbatas
sehingga memaksa manusia untuk melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya yang
tentunya didasarkan pada skala prioritas kebutuhan. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan
pengorbanan pada pilihan yang lain dan timbulnya biaya peluang. Dalam perhitungannya, biaya
peluang tidak selalu berhubungan dengan uang. Bisa juga berupa waktu, kesenangan,
keuntungan di masa depan, dan faktor-faktor lainnya. Dalam pengambilan keputusannya biaya
peluang ini tergantung pada tujuan dan situasi yang dialami individu.
Untuk mencari biaya peluang adalah dengan cara mencari pilihan yang ditinggalkan
dengan nilai tertinggi. Apabila ada dua pilihan, maka pilihan yang tidak dipilih adalah biaya
peluangnya. Sedangkan jika pilihan lebih dari dua, maka biaya peluang adalah pilihan dengan
nilai tertinggi dari alternatif yang tidak dipilih. Simak contoh soal berikut ini.
E.
Andi mempunyai modal dan keahlian untuk melakukan usaha bengkel mobil, dengan
F.
peluang mendapatkan keuntungan dibulan pertama kurang lebih Rp. 5.000.000 per bulan.
G.
Pada saat yang bersamaan, Andi mendapatkan tawaran untuk bekerja sebagai teknisi di
H.
bengkel mobil terkenal di kotanya dengan gaji Rp. 6.000.000 per bulan. Namun, Andi
I.
memilih untuk membuka usaha bengkel mobil sendiri. Maka, besarnya biaya peluang bagi
J.
Andi selama satu bulan adalah Rp. 6.000.000. Artinya Andi harus bekerja di bengkelnya
sendiri dan merelakan kesempatan mendapatkan pendapatan potensial sebagai teknisi
bengkel Rp 6.000.000
K.
L.
M.
N.
O.
P. b. Perbedaan biaya peluang dengan biaya sehari-hari
Q. 1) Biaya peluang berbeda dengan biaya sehari-hari. Biaya sehari-hari adalah
pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan kegiatan ekonomi, tanpa
memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain.
R. 2) Sedangkan. Jadi Ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y
yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksikan.

Anda mungkin juga menyukai