Anda di halaman 1dari 49

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI –Part 2

Grade 10 - Ekonomi
Learning Objectives
• Siswa dapat memahami pengertian ilmu ekonomi
• Siswa dapat mengidentifikasi masalah ekonomi
(kelangkaan/scarcity dan kebutuhan yang relatif tidak
terbatas)
• Siswa dapat memahami konsep pilihan (kebutuhan dan
keinginan) dan skala prioritas
• Siswa dapat memahami kebutuhan dan alat pemuas
kebutuhan
• Siswa dapat memahami konsep biaya peluang
(opportunity cost)
Apa itu Scarcity ?
C. Menentukan Pilihan yang Tepat
Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Analisis biaya peluang.
Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena
alternatif tindakan. Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa
jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang
sesungguhnya. Misalnya, jika pemerintah memutuskan untuk membangun
jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk
membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau
biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan di atas
taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk
menikmati indahnya taman atau melepas lelah di taman tersebut.
2. Analisis biaya manfaat.
Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang digunakan untuk
membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang
diharapkan. Dengan analisis ini kita dapat menentukan pilihan
mana yang memberikan manfaat lebih besar dibandingkan
biayanya.
3. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi.
Suatu kegiatan ekonomi pasti didasari oleh motif-motif tertentu.
Untuk itu kita perlu mengidentifikasi motif tersebut. Ada motif
yang berasal dari dalam diri manusia, seperti untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ada juga motif yang berasal dari luar diri
manusia, seperti pengaruh lingkungan dan iklan. Tentu saja
dalam menentukan pilihan yang tepat kita hendaknya lebih
mempertimbangkan motif yang berasal dari dalam diri kita
sendiri.
4. Menyadari trade off.
Trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat
keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal
lain dengan alasan ekonomis.Misalnya kita memilih
menggunakan waktu untuk belajar daripada bermain game.

5. Berpegang pada prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah


prinsip tindakan dengan pengorbanan tertentu untuk
mendapatkan hasil sebesar-besarnya, atau tindakan dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.
Dalam kegiatan konsumsi, ada beberapa prinsip yang mendasari
pilihan konsumen. Prinsip itu antara lain sebagai berikut.

1. Pendapatan yang terbatas mengharuskan pemilihan. Karena


kelangkaan, kita semua memiliki pendapatan terbatas. Karena
penghasilan kita terbatas, kita membuat pilihan tentang barang
apa yang akan dan tidak akan kita beli. Bila lebih dari satu barang
atau jasa yang dibeli, kita harus menentukan barang apa yang
kita beli lebih sedikit.
2. Konsumen membuat keputusan dengan mempertimbangkan
alternatif. Jika biaya dua produk sama, konsumen akan memilih
untuk membeli produk yang diharapkan memiliki manfaat yang
lebih tinggi. Sebaliknya, jika dua produk menghasilkan manfaat
yan umun, konsumen akan memilih untuk membeli produk yang
harganya lebih murah. Padu dusurnyu, diasumsikan bahwa
konsumen mampu mempertimbagkan biaya dan manfaat dari
alternatif pilihan.
3. Sebuah barang dapat digantikan yang lain. Konsumen dapat mencapai
kepuasan duri
darihunyuk alternatif yang berbeda. Baik mi ayam atau lontong
sayur bisa memuaskan rasa lapar Anda, sementara pergi menonton film atau
pertandingan sepak bola bisa memuaskan keinginan Anda untuk hiburan.
Dengan uang sebesar Rp. 3.000.000, Anda mungkin membeli seperangkat
iPad baru atau rekreasi ke Bunaken. Tidak ada satu barang yang sangat
berharga sehingga tak dapat tergantikan oleh barang lain dalam jumlah cukup
besar. Bahkan barang yang tampaknya tidak berhubungan kadang dapat
diganti satu dengan yang lain. Contohnya, harga air yang tinggi menyebabkan
orang di daerah tertentu memilih untuk memiliki kebun kaktus dan kepala
shower dengan pembatas arus karena air relatif mahal.
4. Konsumen harus membuat keputusan tanpa informasi
sempurna, tapi pengetahuan dan pengalaman akan membantu.
Waktu dan usaha yang dihabiskan konsumen untuk mencari
informasi akan berhubungan langsung dengan nilai yang dapat
diambil darinya. Umumnya, konsumen akan lebih banyak
menghabiskan waktu dan uang untuk mencari informasi ketika
mereka akan membeli barang “besar” seperti mobil atau sistem
AC, dibanding ketika mereka akan membeli pensil atau ha
5. Terjadinya hokum nilai guna marginal. Ketika jumlah konsumsi
eningkat, nilai guna marginal yang didapat dari mengonsumsi
unit tambahan, akan menurun. Contohnya, meskipun kita
menyenangi eskrim, kepuasan marginal yang kita dapatkan dari
mengonsumsi es krim akan makin berkurang ketika kita makin
banyak memakannya.
D. Skala Prioritas dan Pengelolaan Keuangan

• Kebutuhan
• Kebutuhan
Sekunder
Prioritas Primer Prioritas Prioritas Kebutuhan
• Kebutuhan tersier
I • Kebutuhan II masa
III
Sekarang
datang
E. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan Kebutuhan
Kebutuhan yang Tidak Terbatas
Setiap individu memiliki kebutuhan yang hampir tak terbatas. Coba tulis pada
secarik kertas daftar kebutuhan Anda. Pastilah dalam catatan itu tercatat
lebih banyak barang dan jasa yang Anda butuhkan daripada yang Anda miliki
sekurang. Anda mungkin ingin tinggal di beberapa tempat yang menarik.
Contohnya, Bali, Hongkong, Hawaii, atau Paris. Karena tempat-temput itu
jauh, mungkin Anda tidak ingin bergantung pada penerbangan komersial.
Anda berharap orang tua Anda memiliki sebuah jet pribadi yang
menyenangkan atau Rolls-Royce, Mercedes, Ferrari, atau Porsche. Mungkin
juga Anda tidak ingin menghabiskan seluruh waktu untuk membantu Ibu
membersihkan rumah atau memasak. Anda berharap ada beberapa
pembantu yang siap melayani Anda.
Jenis-Jenis Kebutuhan
Jenis kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan tingkat intensitasnya, subjek yang
membutuhkan, waktu pemenuhan kebutuhan, dan sifat pemenuhan kebutuhan.
a. Jenis kebutuhan berdasarkan tingkat intensitas
Berdasarkan tingkat intensitas atau keharusan pemenuhan kebutuhan, kebutuhan
dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.

1) Kebutuhan primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk
melangsungkan hidupnya. Agar dapat hidup layak, manusia harus makan,
berpakaian, dan mempunyai tempat tinggal. Kebutuhan primer sering disebut
sebagai kebutuhan alamiah atau kebutuhan utama.
2) Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder atau kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan
yang dipenuhi setelah kebutuhan primer. Contohnya, manusia perlu
melengkapi diri dengan sepatu, tas, dan peralatan untuk bekerja.

3)Kebutuhan tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah. Umumnya
tujuan pemenuhan kebutuhan ini adalah untuk menaikkan statug
sosial. Kebutuhan mewah dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder telah terpenuhi. Sebagai contoh, penggunaan mobil mewah
bukan lagi bertujuan sebagai sarana transportasi, tetapi untuk
menunjukkan status sosial. Penggunaan perhiasan mahal atau tinggal
di apartemen mewah juga dapat menaikkan status sosial pengguna.
b. Jenis kebutuhan berdasarkan subjek yang membutuhkan
Subjek pengguna alat pemenuhan kebutuhan dapat dibedakan ata.
individu dan masyarakat umum. Oleh karena itu, jenis kebutuhan
menurut subjek dibedakan menjadi kebutuhan individu dan
kebutuhan umum.
1) Kebutuhan individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
berbagai individu yang berbeda. Sebagai contoh, seorang petani
membutuhkan cangkul, benih, traktor, dan alat pertanian lainnya. Di
lain pihak, guru membutuhkan alat peraga, buku referensi, modul,
dan perangkat mengajar lainnya.
2) Kebutuhan umum
Kebutuhan umum adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
masyarakat atau disebut juga kebutuhan sosial. Contoh
kebutuhan umum adalah jalan raya, jembatan penyeberangan,
taman kota, air bersih, jaringan listrik, dan fasilitas umum
lainnya.
c. Jenis kebutuhan berdasarkan waktu
Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan djbedakan atas
kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa mendatang.
1. Kebutuhan sekarang atau kebutuhan saat ini adalah kebutuhan
yang tidak dapat ditnmda
ditunda pemenuhannya dan harus dilakukan
saat ini. Sebagai contoh, orang yang lapar harus segera makan dan
orang yang sakit harus segera berobat atau dirawat di rumah sakit.
2. Kebutuhan masa mendatang atau kebutuhan masa depan adalah
kebutuhan yang dirancang atau direncanakan untuk terpenuhi di
masa depan. Sebagai contoh, orang tua menabung atau mengikuti
asuransi pendidikan untuk mempersiapkan biaya kuliah anaknya.
d. Jenis kebutuhan menurut sifat pemenuhan kebutuhan.

Jenis kebutuhan ini digolongkan berdasarkan sasaran alat pemenuhan


kebutuhan yang digunakan. Dalam hal ini, terdapat alat pemenuhan
kebutuhan jasmani dan alat pemenuhan kebutuhan rohani.
1) Kebutuhan jasmani atau kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang
berhubungan dengan tubuh manusia. Jenisnya antara lain pakaian,
makanan, minuman, dan obat-obatan.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan kejiwaan
seseorang. Sebagai contoh, agar dapat bekerja lebih baik karyawan perlu
mendapat nasihat, motivasi, dan latihan yang berhubungan dengan
pengembangan kepribadian maupun keahlian kerja.
2. Barang dan Jasa sebagai Alat Pemenuhan
Kebutuhan
Untuk memenuhi kebutuhan manusia diperlukan barang dan jasa. Barang adalah alat
pemenuhan kebutuhan manusia yang mempunyai bentuk fisik. Di lain pihak, jasa adalah alat
pemenuhan kebutuhan yang tidak berbentuk tetapi bisa dirasakan manfaatnya.
1. Jenis-Jenis Barang
Barang dapat dibedakan berdasarkan cara memperoleh, kepentingan barang dalam kehidupan
manusia, cara penggunaan, serta cara pengerjaan menurut bentuk dan sebab.
a) Berdasarkan cara memperoleh, barang dapat dibedakan menjadi barang ekonomi dan
barang nonekonomi.
1) Barang ekonomi adalah barang yang didapat dengan cara mengorbankan sesuatu untuk
mendapatkannya. Contoh barang ekonomi antara lain baju, komputer, dan sepatu.
2) Barang nonekonomi atau barang bebas adalah barang yang bisa didapat tanpa pengorbanan
atau biaya. Beberapa contoh barang pemenuhan kebutuhan yang tidak memerlukan biaya
untuk mendapatkannya adalah sinar matahari, air sungai, pasir di pantai, dan udara.
b) Berdasarkan kepentingan, barang dibedakan menjadi barang inferior,
barang esensial, barang normal, dan barang mewah.
1) Barang inferior adalah barang yang pemakaiannya dikurangi jika pendapatan
bertambah dan sebaliknya. Contohnya adalah sandal jepit, barang bekas, dan
barang tiruan. Pembelian barang-barang ini akan dikurangi jika pendapatan
bertambah, tetapi pembelian akan bertambah jika pendapatan berkurang.
2) Barang esensial adalah barang yang sangat diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dan permintaannya tidak signifikan dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan. Contohnya adalah beras, gula, minyak sayur, dan bensin.
3) Barang normal adalah barang yang permintaannya bertambah pada saat
pendapatan meningkat dan sebaliknya. Contohnya adalah bain, buku, dan
komputer.
4) Barang mewah adalah barang yang berharga mahal dan dapat menaikkan
status sosial penggunanya. Contohnya adalah perhiasan berlian, mobil mewah,
dan kapal pesiar.
c. Berdasarkan cara penggunaan, barang dapat dibedakan
menjadi barang pribadi dun barang publik.
1) Barang pribadi adalah barang yang dimiliki dan digunakan
oleh individu atau perorangan. Contohnya adalah rumah,
tabungan, dan mobil.
2) Barang publik adalah barang yang digunakan untuk
kepentingan banyak orang atau masyarakat umum.
Contohnya adalah taman, jembatan penyeberangan, jalan
raya, dan sekolah.
d) Berdasarkan hubungan pemakaian, barang dapat dibedakan
menjadi barang substitusi dan barang komplementer.
1) Barang substitusi adalah menggantikan barang lain.
Contohnya adalah jika harga beras mahal, maka orang
mengonsumsi jagung atau singkong sebagai pengganti.
Contoh lainnya, jika harga tiket pesawat terbang mahal maka
orang alternatif.
2) Barang komplementer adalah barang yang kegunaannya
semakin bertambah jika digunakan bersama dengan barang
lain. Contohnya adalah baju kemeja dengan dasi, sepatu
dengan kaus kaki, serta mobil dengan bensin.
e. Berdasarkan cara pengerjaan atau proses pengolahan, barang dapat
dibedakan menjadi barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.

1) Barang mentah atau bahan mentah adalah barang yang belum


mengalami pengolahan. Contohnya adalah kelapa, kentang, dan ubi
kayu.
2) Barang setengah jadi adalah barang yang telah diproses pada tahap
tertentu, tetapi belum menjadi barang siap pakai. Contohnya adalah
benang, kopra, dan tepung beras.
3) Barang jadi adalah barang yang telah diproses hingga siap untuk
digunakan. Contohnya adalah sepatu, tas, kemeja, dan komputer.
f) Berdasarkan bentuk dan sifat, barang dapat dibedakan menjadi
barang tetap dan barang bergerak.
1) Barang tetap adalah barang yang bersifat tetap dan tahan
lama. Contohnya adalah gedung, mesin pabrik, dan tanah.
2) Barang bergerak adalah barang yang bersifat tidak tetap dan
masa pakainya pendek. Contohnya adalah buah, sayur, beras,
dan bahan bakar.
Kegunaan Suatu Barang
Setiap hari manusia membutuhkan berbagai barang untuk memenuhi kebutuhannya.
Kegunaan suatu barang bagi manusia menurut AJ Meyers dapat dibedakan menjadi
kegunaan bentuk, kegunaan tempat, kegunaan waktu, dan kegunaan milik.

a. Kegunaan bentuk (Form Utility)


Kegunaan bentuk adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang diubah
bentuknya. Contohnya adalah papan, paku, cat, dan pelitur yang diolah menjadi meja,
kursi, atau perabotan lainnya. Dengan diubah bentuknya, barang-barang tersebut
semakin bernilai.

b. Kegunaan tempat (Place Utility)


Kegunaan tempat adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang dipindahkan ke
tempat lain. Contohnya adalah pasir di pantai atau batu kapur di gunung akan memiliki
nilai ekonomis setelah diangkut ke lokasi pembangunan gedung di kota.
c. Kegunaan waktu (Time Utility)
Kegunaan waktu adalah kegunaan barang ketika digunakan tepat
waktu. Contohnya adalah tabungan pendidikan yang telah disiapkan
sejak jauh-jauh hari menjadi berguna ketika tiba saatnya membayar
biaya pendaftaran sekolah. Contoh lainnya adalah pakaian bayi yang
berguna pada waktu bayi telah lahir.

d. Kegunaan milik (Ownership Utility)


Kegunaan milik adalah kegunaan barang yang muncul ketika barang
tersebut telah dimiliki. Sebagai contoh, komputer yang ada di toko
akan berguna setelah pembeli membayar dan memiliki barang
tersebut sehingga dapat digunakan.
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan
Jika dicermati lebih dalam, terdapat beberapa perbedaan antara
kebutuhan seseorang dan seseorang lainnya. Demikian juga halnya
dengan perbedaan kebutuhan antara suatu kelompok dan kelompok
lain. Sebagai contoh, kebutuhan seorang pelukis dengan kebutuhan
seorang arsitek tentu berbeda. Pelukis membutuhkan kuas, kanvas,
cat minyak, dan peralatan melukis lainnya. Arsitek membutuhkan
meja gambar, pena teknik, penggaris, komputer, dun peralatan teknis
lainnya. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan perbedaan
kebutuhan tiap individu. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, agama, adat istiadat, dan peradaban.
a. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor' penyebab yang
memengaruhi perbedaan kebutuhan nunmsin. Manusia yang hidup
pada lingkungan yang berbeda akan memiliki kebutuhan yang
berbeda pula. Sebagai contoh, orang yang tinggal di daerah yang
beriklim dingin cenderung menggunakan pakaian tebal dan makan
makanan yang mengandung kalori tinggi agar badan mereka tetap
hangat. Sebaliknya, orang yang tinggal di daerah beriklim panas
cenderung berpakaian tipis dan menghindari makanan yang
mengandung kalori tinggi.
b. Agama
Agama juga merupakan salah satu faktor pembeda kebutuhan individu.
Sebagai contoh, orang yang beragama Islam membutuhkan Al-Quran,
sajadah, dan tasbih untuk beribadah serta tidak mengonsumsi daging babi. Di
lain pihak, penganut agama Hindu menggunakan bunga, janur, dan
perlengkapan lainnya untuk melaksanakan ritual keagamaan serta tidak
mengonsumsi daging sapi.

c. Adat istiadat
Adat istiadat yang berlaku di suatu daerah juga turut memengaruhi
perbedaan kebutuhan dan pola hidup seseorang. Sebagai contoh, masyarakat
suku Melayu Riau memiliki tradisi untuk menggunakan berbagai jenis pakaian
adat berdasarkan waktu atau acara tertentu. Sementara itu, masyarakat suku
Tapanuli mempunyai tradisi menggunakan ulos dalam acara-acara adat.
d. Peradaban Kemajuan peradaban yang berbeda-beda di tiap
wilayah juga menyebabkan perbedaan kebutuhan. Sebagai
contoh, nenek moyang kita pada masa lalu cukup berpakaian
sederhana dan makan umbiumbian. Setelah peradaban semakin
maju, jenis pakaian dan makanan yang dikonsumsi masyarakat
semakin beragam. Contoh lainnya, pada tahun 1980an sarana
komunikasi di Indonesia masih terbatas pada telepon dan pos.
Saat ini, masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi dengan
menggunakan telepon seluler dan internet.
F. Memanfaatkan Biaya Peluang
Salah satu cara menentukan pilihan yang tepat untuk menetapkan alternatif
yang paling menguntungkan adalah dengan mempertimbangkan biaya
peluang. Biaya peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk
mendapat sesuatu. Setiap kali kita harus membuat keputusan atau memilih
suatu tindakan, kita tidak hanya memilih, tetapi harus mempertimbangkan
biaya peluang (opportunity cost).
Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat
sesuatu. Setiap kali kita harus membuat keputusan atau memilih suatu
tindakan, kita tidak hanya memilih, tetapi juga harus mempertimbangkan
biaya peluang.
Dari beberapa pengertian biaya peluang, diambil beberapa
kesimpulan antara lain:
1) Biaya peluang dari sesuatu adalah apa yang dikorbankan
untuk mendapatkan sesuatu.
2) Biaya peluang juga dapat menjadi dasar pilihan jika
mengerjakan alternatif yang dipilih. Hasilnya adalah sesuatu
yang tidak didapat dibandingkan dengan sesuatu yang
didapat setelah memilih alternatif tindakan.
Untuk lebih memahami penerapan biaya peluang atau opportunity cost,
berikut ini disajikan beberapa contoh.
Contoh 1.1
Sepasang suami istri ingin pergi bertamasya ke suatu tempat hiburan untuk mengusir rasa
kejenuhannya. Untuk keperluan itu, mereka harus membayar biaya transportasi sebesar Rp300.000,00
dan membeli tiket masuk Rp100.000,00. Jika tidak pergi bertamasya, pasangan suami istri itu dapat
bekerja dan menghasilkan upah masing-masing sebesar Rp100.000,00 sehari. Pertanyaannya, berapa
biaya peluang dari suami istri yang bertamasya itu?
Jawab:
Biaya transportasi Rp3oo.ooo,oo
Tiket masuk Rp100.ooo,oo +
Biaya eksplisit Rp4oo.ooo,oo
Penghasilan jika tidak bertamasya (biaya implisit) Rp200.000,00 +
Biaya bertamasya Rp600.000,00
Jadi, biaya yang dikorbankan bukan hanya biaya yang nyata-nyata dibayar, tetapi termasuk pendapatan
yang tidak jadi diperoleh karena memilih untuk pergi bertamasya. Tetapi pada kasus ini biaya peluangnya
adalah Rp2oo.ooo,oo.
Contoh 1.2
Seorang siswa yang baru lulus SMA ingin melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar Sl. Biaya yang
harus dibayar untuk kuliah di perguruan tinggi adalah:
Biaya tetap (hanya 1 x) Rp5.ooo.ooo,oo
Uang semester 8 x Rp 3.000.000 Rp24.ooo.ooo,oo
Pembelian buku Rp10.000.ooo,oo
Uang asrama 48 bulan Rp48.000.000,00+
Biaya eksplisit Rp87.000.000,00

Sebenarnya, calon mahasiswa tersebut jika tidak kuliah dapat bekcrja dengan gaji sebesar
Rp3.ooo.ooo,oo sebulan. Jika dia bekerja selama empat tahun, dia akan memperoleh gaji sebesar
Rp144.ooo.000,oo (biaya implisit). Hal ini tidak diperolehnya karena dia kuliah.
Pertanyaannya, berapa biaya peluang siswa tersebut untuk kuliah Sl?
Jawab:
Rp231.ooo.ooo (Rp87.ooo.ooo + Rp144.ooo.ooo). Ini adalah biaya eksplisit + biaya implisit. Biaya
eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan. Biaya implisit adalah biaya peluang. Jadi, biaya
peluang dalam contoh ini adalah Rp144.oo.ooo,oo.
Contoh 1.3
Seorang pegawai dapat pergi ke kantornya dengan dua cara. Cara pertama
naik bus umum dengan biaya Rp15.ooo. Cara kedua naik taksi dengan biaya
Rp50.ooo.

Pertanyaannya, berapa biaya peluang jika ia memutuskan naik taksi?

Jawab: Biaya peluang yang dapat menambah tabungannya adalah sebesar


selisih ongkos naik angkutan bus dan naik taksi. J adi, biaya peluang naik taksi
adalah Rp50.ooo Rp15.ooo = Rp35.ooo. Tetapi jika kita menghitung laba rugi,
maka yang dipersoalkan adalah Rp35.ooo dengan waktu yang dihemat dan
kenyamanan. J ika waktu yang dihemat ditambah kenyamanan nilainya lebih
tinggi dari Rp35.ooo, maka pilihan naik taksi dianggap tepat. Tetapi jika nilai
Rp35.ooo lebih tinggi dari waktu yang dihemat dan ditambah
kenyamanannya, maka pilihan naik taksi tidaklah tepat.
2. Perbedaan Biaya Peluang dan Biaya Sehari-hari
Biaya peluang muncul karena kita melakukan suatu kegiatan dan
mengorbankan kegiatan lain. Biaya peluang berbeda dengan
biaya sehari-hari.
Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan
untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan ekonomi), tanpa
memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain.
Singkatnya, biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang
dilakukan. Biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak
bisa dilakukan.
Untuk memperjelas hal ini, ikutilah ilustrasi berikut.
G. Prinsip dan Motif Ekonomi
Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi menurut Mankiw adalah dasar berpikir yang digunakan
manusia untuk memaksimumkan suatu tujuan melalui pengorbanan tertentu,
atau untuk mencapai tujuan tertentu dengan pengorbanan sekecil mungkin
(Mankiw, 2011).

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi tentu saja sangat


bermanfaat. Manfaatnya antara lain sebagai berikut.
a) hasil yang diperoleh semaksimal mungkin,
b) kemampuan, alat, dan modal yang digunakan secukupnya,
c) risiko kerugian diperkecil, dan
d) pemborosan dapat dihindari.
Prinsip ekonomi akan membuat tindakan konsumen dalam
melakukan kegiatan ekonomi menjadi lebih terarah, rasional, dan
cermat. Prinsip ini membuat konsumen akan memperoleh kepuasan
semaksimal mungkin dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.
Untuk itu, hal-hal berikut perlu diperhatikan oleh konsumen.
a) menentukan skala prioritas kebutuhan dalam kurun waktu
tertentu dengan mempertimbangkan jumlah uang yang dimiliki.
b) memilih barang dan jasa yang memiliki kualitas yang terbaik
dengan harga yang murah dan terjangkau;
c) berusaha untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan
dengan harga yang murah.
2. Motif Ekonomi
Motif Kegiatan Produksi
Hal terbanyak yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan produksi adalah motif
ekonomi. Namun, ada pula orang yang melakukan kegiatan produksi didorong oleh motif
nonekonomi seperti keinginan untuk membantu orang lain, keinginan untuk mendapat
penghargaan dari orang lain.

Motif Kegiatan Konsumsi


Konsumen mengonsumsi berbagai macam barang dan jasa untuk memperoleh kepuasan
sebesar-besamya. Sementara itu, motif nonekonomi yang mendorong konsumen
mengonsumsi barang dan jasa antara lain agar dapat bertahan hidup, agar bisa diterima
dengan baik dalam lingkungan masyarakat, dan agar status sosialnya naik di mata masyarakat.

Motif Kegiatan Distribusi


Motif distributor menyampaikan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen
adalah untuk memperoleh laba yang sebesarbesarnya. Motif seperti ini tidak berlaku untuk
semua distributor. Ada distributor yang melakukan kegiatan ekonomi bukan untuk memperoleh
laba semata. Contohnya adalah koperasi para petani beras. Koperasi ini membeli pupuk dari
perusahaan pupuk dan menjualnya kepada para anggota koperasi (petani) dengan harga murah
atau dicicil.
H. Pembagian ilmu ekonomi
1. Ekonomi deskriptif (descriptive economics) bekerja dengan
mengumpulkan informasi-informasi faktual mengenai masalah
ekonomi. Ekonomi deskriptif menggambarkan keadaan
perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Ekonomi
deskriptif memberikan keterangan yang melibatkan
pengidentifikasian, pendefinisian, kompilasi informasi, pengukuran
fenomena, dan pengumpulan data. Dengan kegiatan ini, kita
memperoleh sejumlah pengetahuan tentang fakta-fakta atau data
empiris yang ada. Contohnya, jumlah angkatan kerja, struktur serikat
buruh, dan asal-nsul serta sejarah lembaga ekonomi. Pada ekonomi
deskriptif tidak ada penjelasan mengapa fakta-fakta itu terjadi dan
tidak ada pernyataan evaluatif atau penilaian alas fakta-fakta itu.
2. Teori ekonomi (economic theory) berusaha menggeneralisasi
data-data ekonomi dan memberikan penafsiran atas data tersebut.
Teori ekonomi merupakan kumpulan asas atau hukum ekonomi yang
digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kebijakan ekonomi,
Teori ekonomi adalah bagian dari ilmu ekonomi yang bertugas
menerangkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dan
merumuskan hubungan-hubungan tersebut dalam suatu hukum atau
teori ekonomi. Teori ekonomi merupakan kerangka konsep yang
berasal dari data-data konkret yang disusun, diolah, serta diuji coba
sehingga akhirnya membentuk asumsi yang bersifat umum. Teori
ekonomi terbagi atas ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang khusus
mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan.
Ekonomi makro meneliti fenomena ekonomi yang luas, seperti
tingkat pengangguran, pendapatan nasional, tingkat pertumbuhan
ekonomi, inflasi, dan tingkat harga. Tujuan kajian ekonomi makro
adalah untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi dan
merumuskan serta memperbaiki kebijakan ekonomi.

Ekonomi mikro adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari


perilaku individu dan rumah tangga produksi atau perusahaan dalam
membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang
terbatas.
3. Ekonomi terapan (applied economics) merupakan cabang ilmu ekonomi
yang menggunakan hasil kajian teori ekonomi untuk menjelaskan fakta-fakta
yang dikumpulkan oleh ekonomi deskn'ptif. Berbeda dengan ekonomi murni
yang berkaitan dengan teori secara abstrak, ekonomi terapan dipandang
sebagai sarana untuk solusi bagi masalah-masalah praktis.

Ekonomi terapan termasuk dalam arena kebijakan pengambilan keputusan


untuk memecahkan masalah berdasarkan bukti empiris. Ekonomi terapan
antara lain menggunakan teori ekonomi, pengukuran dan metode analisis
statistik, serta ekonometrika untuk menjelaskan fenomena ekonomi dan
untuk menginformasikan kebijakan ekonomi. Ekonometrika adalah
seperangkat metode statistika yang memungkinkan ekonom menguji
hipotesis dengan menggunakan data dari lapangan.
Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi delapan cabang
berikut.
1. Ilmu ekonomi moneter
2. Ilmu ekonomi publik
3. Ilmu ekonomi industri
4. Ilmu ekonomi intemasional
5. Ilmu ekonomi regional
6. Ilmu ekonomi sumber daya alam (SDA)
7. Ilmu ekonomi sumber daya manusia (SDM)
8. Ilmu ekonomi syariah
Metodologi Ilmu Ekonomi
1. Melakukan observasi dan memilih teori
2. Mengidentifikasi permasalahan serta menentukan variable
dan hipotesis
3. Menggunakan asumsi dan model
Assignment!
Take Home - Unit Test

Anda mungkin juga menyukai