Grade 10 - Ekonomi
Learning Objectives
• Siswa dapat memahami pengertian ilmu ekonomi
• Siswa dapat mengidentifikasi masalah ekonomi
(kelangkaan/scarcity dan kebutuhan yang relatif tidak
terbatas)
• Siswa dapat memahami konsep pilihan (kebutuhan dan
keinginan) dan skala prioritas
• Siswa dapat memahami kebutuhan dan alat pemuas
kebutuhan
• Siswa dapat memahami konsep biaya peluang
(opportunity cost)
Apa itu Scarcity ?
C. Menentukan Pilihan yang Tepat
Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Analisis biaya peluang.
Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena
alternatif tindakan. Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa
jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang
sesungguhnya. Misalnya, jika pemerintah memutuskan untuk membangun
jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk
membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau
biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, biaya peluang membuat jalan di atas
taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk
menikmati indahnya taman atau melepas lelah di taman tersebut.
2. Analisis biaya manfaat.
Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang digunakan untuk
membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang
diharapkan. Dengan analisis ini kita dapat menentukan pilihan
mana yang memberikan manfaat lebih besar dibandingkan
biayanya.
3. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi.
Suatu kegiatan ekonomi pasti didasari oleh motif-motif tertentu.
Untuk itu kita perlu mengidentifikasi motif tersebut. Ada motif
yang berasal dari dalam diri manusia, seperti untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ada juga motif yang berasal dari luar diri
manusia, seperti pengaruh lingkungan dan iklan. Tentu saja
dalam menentukan pilihan yang tepat kita hendaknya lebih
mempertimbangkan motif yang berasal dari dalam diri kita
sendiri.
4. Menyadari trade off.
Trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat
keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal
lain dengan alasan ekonomis.Misalnya kita memilih
menggunakan waktu untuk belajar daripada bermain game.
• Kebutuhan
• Kebutuhan
Sekunder
Prioritas Primer Prioritas Prioritas Kebutuhan
• Kebutuhan tersier
I • Kebutuhan II masa
III
Sekarang
datang
E. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan Kebutuhan
Kebutuhan yang Tidak Terbatas
Setiap individu memiliki kebutuhan yang hampir tak terbatas. Coba tulis pada
secarik kertas daftar kebutuhan Anda. Pastilah dalam catatan itu tercatat
lebih banyak barang dan jasa yang Anda butuhkan daripada yang Anda miliki
sekurang. Anda mungkin ingin tinggal di beberapa tempat yang menarik.
Contohnya, Bali, Hongkong, Hawaii, atau Paris. Karena tempat-temput itu
jauh, mungkin Anda tidak ingin bergantung pada penerbangan komersial.
Anda berharap orang tua Anda memiliki sebuah jet pribadi yang
menyenangkan atau Rolls-Royce, Mercedes, Ferrari, atau Porsche. Mungkin
juga Anda tidak ingin menghabiskan seluruh waktu untuk membantu Ibu
membersihkan rumah atau memasak. Anda berharap ada beberapa
pembantu yang siap melayani Anda.
Jenis-Jenis Kebutuhan
Jenis kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan tingkat intensitasnya, subjek yang
membutuhkan, waktu pemenuhan kebutuhan, dan sifat pemenuhan kebutuhan.
a. Jenis kebutuhan berdasarkan tingkat intensitas
Berdasarkan tingkat intensitas atau keharusan pemenuhan kebutuhan, kebutuhan
dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
1) Kebutuhan primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk
melangsungkan hidupnya. Agar dapat hidup layak, manusia harus makan,
berpakaian, dan mempunyai tempat tinggal. Kebutuhan primer sering disebut
sebagai kebutuhan alamiah atau kebutuhan utama.
2) Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder atau kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan
yang dipenuhi setelah kebutuhan primer. Contohnya, manusia perlu
melengkapi diri dengan sepatu, tas, dan peralatan untuk bekerja.
3)Kebutuhan tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah. Umumnya
tujuan pemenuhan kebutuhan ini adalah untuk menaikkan statug
sosial. Kebutuhan mewah dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder telah terpenuhi. Sebagai contoh, penggunaan mobil mewah
bukan lagi bertujuan sebagai sarana transportasi, tetapi untuk
menunjukkan status sosial. Penggunaan perhiasan mahal atau tinggal
di apartemen mewah juga dapat menaikkan status sosial pengguna.
b. Jenis kebutuhan berdasarkan subjek yang membutuhkan
Subjek pengguna alat pemenuhan kebutuhan dapat dibedakan ata.
individu dan masyarakat umum. Oleh karena itu, jenis kebutuhan
menurut subjek dibedakan menjadi kebutuhan individu dan
kebutuhan umum.
1) Kebutuhan individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
berbagai individu yang berbeda. Sebagai contoh, seorang petani
membutuhkan cangkul, benih, traktor, dan alat pertanian lainnya. Di
lain pihak, guru membutuhkan alat peraga, buku referensi, modul,
dan perangkat mengajar lainnya.
2) Kebutuhan umum
Kebutuhan umum adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
masyarakat atau disebut juga kebutuhan sosial. Contoh
kebutuhan umum adalah jalan raya, jembatan penyeberangan,
taman kota, air bersih, jaringan listrik, dan fasilitas umum
lainnya.
c. Jenis kebutuhan berdasarkan waktu
Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan djbedakan atas
kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa mendatang.
1. Kebutuhan sekarang atau kebutuhan saat ini adalah kebutuhan
yang tidak dapat ditnmda
ditunda pemenuhannya dan harus dilakukan
saat ini. Sebagai contoh, orang yang lapar harus segera makan dan
orang yang sakit harus segera berobat atau dirawat di rumah sakit.
2. Kebutuhan masa mendatang atau kebutuhan masa depan adalah
kebutuhan yang dirancang atau direncanakan untuk terpenuhi di
masa depan. Sebagai contoh, orang tua menabung atau mengikuti
asuransi pendidikan untuk mempersiapkan biaya kuliah anaknya.
d. Jenis kebutuhan menurut sifat pemenuhan kebutuhan.
c. Adat istiadat
Adat istiadat yang berlaku di suatu daerah juga turut memengaruhi
perbedaan kebutuhan dan pola hidup seseorang. Sebagai contoh, masyarakat
suku Melayu Riau memiliki tradisi untuk menggunakan berbagai jenis pakaian
adat berdasarkan waktu atau acara tertentu. Sementara itu, masyarakat suku
Tapanuli mempunyai tradisi menggunakan ulos dalam acara-acara adat.
d. Peradaban Kemajuan peradaban yang berbeda-beda di tiap
wilayah juga menyebabkan perbedaan kebutuhan. Sebagai
contoh, nenek moyang kita pada masa lalu cukup berpakaian
sederhana dan makan umbiumbian. Setelah peradaban semakin
maju, jenis pakaian dan makanan yang dikonsumsi masyarakat
semakin beragam. Contoh lainnya, pada tahun 1980an sarana
komunikasi di Indonesia masih terbatas pada telepon dan pos.
Saat ini, masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi dengan
menggunakan telepon seluler dan internet.
F. Memanfaatkan Biaya Peluang
Salah satu cara menentukan pilihan yang tepat untuk menetapkan alternatif
yang paling menguntungkan adalah dengan mempertimbangkan biaya
peluang. Biaya peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk
mendapat sesuatu. Setiap kali kita harus membuat keputusan atau memilih
suatu tindakan, kita tidak hanya memilih, tetapi harus mempertimbangkan
biaya peluang (opportunity cost).
Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat
sesuatu. Setiap kali kita harus membuat keputusan atau memilih suatu
tindakan, kita tidak hanya memilih, tetapi juga harus mempertimbangkan
biaya peluang.
Dari beberapa pengertian biaya peluang, diambil beberapa
kesimpulan antara lain:
1) Biaya peluang dari sesuatu adalah apa yang dikorbankan
untuk mendapatkan sesuatu.
2) Biaya peluang juga dapat menjadi dasar pilihan jika
mengerjakan alternatif yang dipilih. Hasilnya adalah sesuatu
yang tidak didapat dibandingkan dengan sesuatu yang
didapat setelah memilih alternatif tindakan.
Untuk lebih memahami penerapan biaya peluang atau opportunity cost,
berikut ini disajikan beberapa contoh.
Contoh 1.1
Sepasang suami istri ingin pergi bertamasya ke suatu tempat hiburan untuk mengusir rasa
kejenuhannya. Untuk keperluan itu, mereka harus membayar biaya transportasi sebesar Rp300.000,00
dan membeli tiket masuk Rp100.000,00. Jika tidak pergi bertamasya, pasangan suami istri itu dapat
bekerja dan menghasilkan upah masing-masing sebesar Rp100.000,00 sehari. Pertanyaannya, berapa
biaya peluang dari suami istri yang bertamasya itu?
Jawab:
Biaya transportasi Rp3oo.ooo,oo
Tiket masuk Rp100.ooo,oo +
Biaya eksplisit Rp4oo.ooo,oo
Penghasilan jika tidak bertamasya (biaya implisit) Rp200.000,00 +
Biaya bertamasya Rp600.000,00
Jadi, biaya yang dikorbankan bukan hanya biaya yang nyata-nyata dibayar, tetapi termasuk pendapatan
yang tidak jadi diperoleh karena memilih untuk pergi bertamasya. Tetapi pada kasus ini biaya peluangnya
adalah Rp2oo.ooo,oo.
Contoh 1.2
Seorang siswa yang baru lulus SMA ingin melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar Sl. Biaya yang
harus dibayar untuk kuliah di perguruan tinggi adalah:
Biaya tetap (hanya 1 x) Rp5.ooo.ooo,oo
Uang semester 8 x Rp 3.000.000 Rp24.ooo.ooo,oo
Pembelian buku Rp10.000.ooo,oo
Uang asrama 48 bulan Rp48.000.000,00+
Biaya eksplisit Rp87.000.000,00
Sebenarnya, calon mahasiswa tersebut jika tidak kuliah dapat bekcrja dengan gaji sebesar
Rp3.ooo.ooo,oo sebulan. Jika dia bekerja selama empat tahun, dia akan memperoleh gaji sebesar
Rp144.ooo.000,oo (biaya implisit). Hal ini tidak diperolehnya karena dia kuliah.
Pertanyaannya, berapa biaya peluang siswa tersebut untuk kuliah Sl?
Jawab:
Rp231.ooo.ooo (Rp87.ooo.ooo + Rp144.ooo.ooo). Ini adalah biaya eksplisit + biaya implisit. Biaya
eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan. Biaya implisit adalah biaya peluang. Jadi, biaya
peluang dalam contoh ini adalah Rp144.oo.ooo,oo.
Contoh 1.3
Seorang pegawai dapat pergi ke kantornya dengan dua cara. Cara pertama
naik bus umum dengan biaya Rp15.ooo. Cara kedua naik taksi dengan biaya
Rp50.ooo.