Anda di halaman 1dari 28

SISTEM KONTROL ELEKTRONIK

SISTEM EFI TIPE - D


SISTEM EFI TIPE - L
SISTEM EFI TIPE - L
AIR FLOW METER
CARA KERJA AFM
• Sudut membukanya
measuring plate
dirubah menjadi
voltage ratio oleh
potentiometer.
• Voltage ratio akan
diterima ECU dalam
bentuk signal
tegangan
CARA KERJA AFM

• Nilai tahanan pada


rangkaian adalah sama

• Jika tegangan 12 V
dialirkan pada sirkuit,
tegangan pada P5 = 12
V, P4 = 9 V, P3 = 6 V,
P2 = 3 V, P1 = 0 V.
IDLE MIXTURE ADJUSTING SCREW

• AFM mempunyai
2 saluran :
utama dan
bypass.

• AFR dapat
dirubah dengan
memutar IMAS
DAMPING CHAMBER

• Perubahan volume
udara mengakibatkan
vibrasi pada
measuring plate.

• Damping chamber
dan compensating
plate meredam
vibrasi tsb.
FUEL PUMP SWITCH (FPS)
• FPS terdapat dalam
air flow meter.
• FPS terbuka (OFF)
jika mesin mati, shg
fuel pump tidak
bekerja meskipun
kunci kontak ON.
• FPS tertutup (ON)
jika mesin hidup dan
udara mengalir
MANIFOLD PRESSURE SENSOR

• Volume udara masuk


ditentukan dengan
mengukur tekanan
intake manifold.
• Tekanan intake
manifold disensor
oleh silicon chip.
• Silicon chip merubah
tekanan menjadi
resistan yang akan
dideteksi secara
electrical oleh IC.
THROTTLE POSITION SENSOR
• TPS merubah
sudut pembukaan
throttle menjadi
tegangan dan
mengirimkannya
ke ECU
• Signal IDL : untuk
memutus BB dan
signal PSW : untuk
menambah BB
IDLE POINT

• Jika throttle posisi


menutup, TL dan
IDL berhubungan

• Signal ini juga


digunakan untuk
fuel cut-off selama
deselerasi
POWER POINT

• Jika throttle terbuka


sekitar 50° atau 60 °
dari posisi menutup,
TL dan PSW
berhubungan

• Kondisi full load yang


dideteksi
WATER TEMPERATURE SENSOR

• WTS mendeteksi
temperatur air

• Pada WTS terdapat


thermistor yang
sensitif terhadap
perubahan suhu
SIRKUIT WTS
• Resistor R pada
ECU dirangkai
secara seri dengan
thermistor.
• Signal tegangan
pada WTS berubah
sesuai dengan
perubahan nilai
resistan pada
thermistor
AIR TEMPERATURE SENSOR

• Mendeteksi
suhu udara
yang masuk
melalui air
cleaner
SIRKUIT ATS

• Karakteristik
ATS dan
hubungannya
dengan ECU
pada dasarnya
sama dengan
WTS
ATS PADA D EFI

• Penempatan
ATS pada air
cleaner case
atau air intake
chamber
SIGNAL PENGAPIAN

• Berfungsi untuk
menentukan saat
pengapian dan rpm
mesin
• Mengkalkulasi
penentuan awal
injeksi dan fuel
cut-off.
SIGNAL STARTER
• Saat start AFR
kurus
• Signal STA
berfungsi
menambah volume
injeksi saat start.
• Tegangan signal
STA sama dengan
tegangan pada
motor starter
EFI MAIN RELAY

• Sebagai sumber
tegangan untuk
ECU dan circuit
opening relay
• Berfungsi
mencegah
penurunan
tegangan dalam
sirkuit ECU
OXYGEN SENSOR

• Hanya untuk model


TWC
• Sensor oxygen
mensensor AFR
• Ditempatkan di
exhaust manifold
ECU / ECM
ECU / ECM
 Mengevaluasi/menghitung/mengkalkulasi
segala masukan dari sensor selama mesin
beroperasi.

 Dengan berbagai perangkat yang ada di


dalamnya ECU mengatur keluaran untuk
injektor, pengaturan putaran idel, saat
pengapian atau keluaran yang lain.
PERANGKAT ECU
 Pembentuk sinyal : membentuk
sinyal yang masuk tetapi masih
berupa gelombang AC seperti dari
sensor putaran mesin, sensor posisi
poros engkol, sensor detonasi. Hasil
pemrosesan di pembentuk sinyal tsb.
baru dapat diolah oleh komputer.
 Perubah sinyal analog ke digital :
WTS, ATS, TPS, MAPS, tegangan
baterei, dll.
Mikrokomputer terdiri atas :
 Bus : tempat semua data terkumpul, yang
kemudian didistribusikan pada bagian lain dari
mikrokomputer.
 CPU : pusat proses penghitungan untuk segala
keluaran ECU seperti : waktu penyemprotan BB,
saat pengapian dll.
 ROM : menyimpan secara permanen program
yang dimasukkan ke ECU seperti karakteristik
mesin atau nilai-nilai teoritis lainnya.
 RAM : memproses data dari sensor-sensor untuk
dibandingkan dengan bagian yang lain. Data
disini akan hilang jika mesin dimatikan dan
muncul yang baru jika mesin dihidupkan lagi.

Anda mungkin juga menyukai