Anda di halaman 1dari 13

LBM 1

NAMA: MUHAMMAD RIFQI LATHIF


NIM: 30901501957
1. Patofisiologi DM

Pancreas yang disebut kelenjar ludah perut, adalah kelenjar penghasil insulin yang terletak di belakang
lambung. Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut
pulau-pulau Langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormone insulin yang sangt berperan
dalam mengatur kadar glukosa darah.
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu
masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa tersebut dimetabolisasikan
menjadi tenaga. Bila isulin tidak ada, maka glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan
akibat kadar glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalams el dengan akibat kadar glukosa dalam
darah meningkat. Keadaan inilah yang terjadi pada diabetes mellitus tipe 1.
Pada keadaan diabetes mellitus tipe 2, jumlah insulin bisa normal, bahkan lebih banyak, tetapi jumlah
reseptor (penangkap) insulin di permukaan sel kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai
lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada keadaan DM tipe 2, jumlah lubang kuncinya kurang,
sehingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang,
maka glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit, sehingga sel kekurangan bahan bakar (glukosa) dan
kadar glukosa dalam darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan keadaan DM tipe 1,
bdanya adalah pada DM tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, kadar insulin juga tinggi atau normal.
Pada DM tipe 2 juga bisa ditemukan jumlah insulin cukup atau lebih tetapi kualitasnya kurang baik,
sehingga gagal membawa glukosa masuk ke dalam sel. Di samping penyebab di atas, DM juga bisa
terjadi akibat gangguan transport glukosa di dalam sel sehingga gagal digunakan sebagai bahan bakar
untuk metabolism energy.
2. Classification DM?

Klasifikasi diabetes dijabarkan secara lengkap berdasarkan


penyebabnya (ADA, 2013).
1. Diabetes tipe 1 adalah tubuh sangat sedikit atau tidak mampu
memproduksi insulin akibat kerusakan sel beta pankreas
ataupun adanya proses autoimun. Umumnya DM tipe 1
menyerang di usia anak-anak dan remaja.
2. Diabetes tipe 2 adalah hasil dari gangguan sekresi insulin
progresif yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
3. DM tipe spesifik lain terjadi sebagai hasil kerusakan genetik
spesifik sekresi insulin dan pergerakan insulin ataupun pada
kondisi-kondisi lain.
4. Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama
kehamilan (ADA, 2013; Alberti, 2010).
3. Mengapa pada skenario pada pemeriksaan
darah didapatkan keton?

 Keton adalah hal yang dapat terjadi jika orang yang


memiliki diabetes tipe 1 serta tidak menggunakan insulin
atau tidak menggunakan cukup insulin untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi, seperti selama sakit, stres,
atau ketika aliran darah tersumbat.
 Hal ini juga dapat terjadi pada orang dengan
diabetes tipe yang kekurangan insulin saat mereka sakit.
Anda mungkin memiliki keton tanpa ketoasidosis jika
makanan yang Anda makan mengandung rendah
karbohidrat atau sangat rendah kalori dan nutrisi.
4. Apa maksud dari glukosa ++++ dan keton +++
?

Itu adalah perbandingan konsentrasi kadar glukosa


dengan kadar keton. Pada hasil lab di dapatkan
perbandingan 3:4 pada glukosa dan keton.
5. Apa itu ketonuria?

Benda keton yang sering dijumpai didalam urin adalah


asam asetoasetat dan aseton. Kedua senyawa
tersebut berada didalam urin karena keton memiliki
struktur yang kecil sehingga dapat diekskresikan
kedalam urin. Asam asetoasetat dan aseton yang
mengalami peningkatan disebut Ketosis. Ketosis
yang terjadi didalam urin disebut Ketonuria
(Riswanto, 2010).
6. Apakah asidosis metabolik?

Asidosis metabolik didefinisikan sebagai penurunan


konsentrasi serum bikarbonat (HCO3) sering
dikaitkan dengan penurunan pH darah (Ortega LM,
2012).
7. Penatalaksanaan KAD

Penatalaksanaan KAD dapat dilakukan dengan:


1. Terapi cairan
PrioritasutamapadapenatalaksanaanKAD
adalahterapicairan.8Terapiinsulinhanyaefektifjika
cairandiberikanpadatahapawalterapidanhanya
denganterapicairansajaakanmembuatkadargula darah
menjadilebih rendah.Studimenunjukkan bahwa selama empat
jam pertama, lebih dari 80%
penurunankadarguladarahdisebabkanoleh rehidrasi
2. Terapi Insulin
Pemakaianinsulin akanmenurunkankadarhormonglukagon,sehingga
menekanproduksibendaketondihati,pelepasan asam
lemakbebasdarijaringanlemak,pelepasan asam
aminodarijaringanototdanmeningkatkan utilisasiglukosa oleh
jaringan (Van Zyl Dg, 2008).
8. Anatomi fisiologis sistem endokrin
9. Askep KAD

Pengkajian
Pasien mengeluh sakit perut, sesak nafas, dan dada
berdebar.
Pasien memiliki riwayat diabetes gestasional.
Hasil lab analisa gas darah PH 7.0002 PCO2 16.3 PO
63.
Urine glukosa ++++ dan keton +++.
TD 130/80 mmHg, GDS 512 mg/dl, Na 136 Cl 99.
Diagnosa:
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d penurunan
kemampuan bernafas.
2. Deifisit volume cairan b.d polinuria.
3. Resiko tinggi terjadinya gangguan pertukaran gas
b.d peningkatan keasamana akibat hiperglikemia.
10. AGD pada skenario diatas

Secara umum, nilai normal analisa gas darah adalah sebagai berikut: pH darah normal
(arteri): 7,38-7,42
1. Bikarbonat (HCO3): 22-28 miliekuivalen per liter
2. Tekanan parsial oksigen: 75 sampai 100 mm Hg
3. Tekanan parsial karbon dioksida (pCO2): 38-42 mm Hg
4. Saturasi oksigen: 94 sampai 100 persen.
Adapun hasil abnormal dapat menjadi tanda dari kondisi medis tertentu, sebagai
berikut:
1. pH darah: < 7,4, Bikarbonat: Rendah, pCO2: Rendah => Asidosis Metabolik,
contohnya pada gagal ginjal, syok, dan ketoasidosis diabetik (KAD).
2. pH darah: < 7,4, Bikarbonat: Tinggi, pCO2: Tinggi => Asidosis Respiratorik,
contohnya pada penyakit paru-paru, termasuk pneumonia atau PPOK.
3. pH darah: > 7,4, Bikarbonat: Tinggi, pCO2: Tinggi => Alkalosis Metabolik,
contohnya pada muntah kronis, kalium darah rendah (hipokalemia).
4. pH darah: > 7,4, Bikarbonat: Rendah, pCO2: Rendah => Alkalosis Respiratorik,
contohnya pada Bernapas terlalu cepat, rasa sakit, atau kecemasan.

Anda mungkin juga menyukai