ANAK
Ns.Kurnia Wijayanti, S.Kep, M.Kep
Depart. Kep. Anak
FIK UNISSULA
masih • Definisi pertumbuhan
Ingatkaahh...?? perkembangan
• Tahap pencapaian tumbang
anak
• Daur pertumbuhan anak
• Pola tumbuh kembang
• Pertumbuhan fisik sesuai
tahap usia
Teori Perkembangan
Perkembangan Psikoseksual/Sigmund Freud
Perkembangan Psikososial/Erik erikson
Perkembangan Kognitif/Jean Piaget
Perkembangan Psikomoral/Kohlberg
Perkembangan Anak
Imajinasi
Jenis kelamin
Status sosioekonomi
Lingkungan kota
vs desa
Urutan
kelahiran
intelegensi
Ukuran
keluarga
Penerimaan teman
sebaya,dan lawan jenis
Company Logo www.themegallery.com
Ekspresi kreativitas dimasa
kanak-kanak
Melucu ANIMISME
Text Bermain
Dusta putih drama
/tall tales
www.themegallery.com
Tahapan Perkembangan Kreativitas
Anak
Description
Tahap Perkembangan Kreativitas Anak
* Masa Balita (2-3 tahun). Di titik ini, anak-anak butuh keseimbangan. Hal yang
terjadi di masa ini adalah perkembangan otonomi.
"Anak di usia ini sedang belajar berjalan, berbicara, dan cenderung semaunya.
Ia perlu dibimbing dan diarahkan. Bila ia melakukan kesalahan, jangan sampai
ia melakukan hal yang salah, kemudian dipermalukan atau dipatahkan
semangatnya hingga merasa malu,“
* Masa Kanak-kanak Awal (3-6 tahun). Di tahap ini, anak sedang mencoba dan
belajar hal-hal baru. Ia belajar berinisiatif melakukan sesuatu, mengeksplorasi.
Hindari memarahi anak hingga ia merasa amat bersalah untuk mencoba
melakukan sesuatu.
* Masa Usia Sekolah (6-12 tahun). Di tahun-tahun ini, anak masuk dalam tahap
produktif.
"Di masa ini, anak-anak banyak menghasilkan sesuatu. Ia sedang berkembang,
dan diharapkan untuk menghasilkan sesuatu. Kreativitasnya pun diuji
Block Ward
1 2 3
Aspek Kognitif Aspek afektif. Aspek konatif.
Perasaan
Persepsi, kekaguman,
anggapan,dan simpati, iri hati, dan
harapan dari rasa takut.
kelompok jenis
kelamin pria dan
wanita
www.themegallery.com
1. Aspek Kognitif Description
Aspek kognitif mencakup persepsi, anggapan dan harapan orang dari kelompok jenis
kelamin pria dan wanita. Anggapan, persepsi, dan harapan ini sederhana, seringkali
kurang berdasar, dan kadang-kadang sebagian tidak akurat tetapi tetap dipertahankan
kuat-kuat oleh banyak orang.
2. Aspek Afektif
Aspek afektif mencakup sikap ramah maupun tidak ramah umum terhadap objek sikap
dan berbagai perasaan sikap dan berbagai perasaan spesifik yang memberi warna
emosional pada sikap tersebut. Perasaan ini mungkin berupa kekaguman dan simpati atau
rasa superior, iri hati, dan rasa takut.
3. Aspek Konatif
Aspek konatif dari semua stereotip mencakup anggapan mengenai apa yang harus
dilakukan berkenaan dengan kelompok yang bersangkutan dan dengan anggota
tertentu kelompok tersebut. Dalam kasus stereotip peran seks, terdapat anggapan bahwa
anggota kelompok seks pria harus bertanggung jawab atas tugas-tugas yang menuntut
kekuatan fisik, dan bahwa anggota jenis kelamin wanita harus dilindungi terhadap setiap
tanggung jawab yang mungkin membahayakan kondisi fisik mereka yang lebih lemah.
Tiga kriteria yang membedakan anak laki-laki
daripada anak perempuan
Description
Ada tiga kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak perempuan (Sunarto
dan Hartono Agung,2008:84),yaitu dalam hal :
1. Kriteria kematangan seksual
Kriteria kematangan seksual tampak lebih jelas pada anak perempuan daripada anak
laki-laki. Menstruasi pertama dipakai sebagai tanda permulaan pubertas .Sesudah itu
masih dibutuhkan satu sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak wanita dapat
betul-betul matang dalam bereproduksi. Kriteria ini jelas tidak terdapat pada anak
laki-laki. Sehubungan dengan ejakulasi (pelepasan air mani) pada permulaannya
masih sangat sedikit ,sehingga tidak jelas .
2. Permulaan kematangan seksual
Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2 tahun lebih cepat
mulainya daripada anak laki-laki. Menstruasi merupakan tanda permulaan
kematangan seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal
antara 10 sampai 16,5 tahun ,jadi kira-kira satu tahun setelah dilaluinya puncak
percepatan pertumbuhan.
Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama kira-kira satu
tahun sesudah puncak percepatan perkembangan (kurang lebih umur 14 tahun).
Namun ejakulasi pertama (mimpi pertama) mendahului puncak percepatan
perkembangan ,tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma.
3. Urutan gejala-gejala kematangan seksual
Pada anak wanita kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin sekunder
dengan tumbuhnya buah dada yang tampak dan bagian puting susu yang sedikit
mencuat ,terjadi pada usia 8 dan 13 tahun. Baru pada stadium kemudian ,
menjelang menarche,jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbuh hingga
payudara mulai memperoleh bentuk yang dewasa . Kelenjar payudara baru
mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan
produksi air susu pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat reaksi - reaksi
fisiologi yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ kelamin
internal dalam hipofise lobus frontalis.
Pada anak laki-laki,kematangan seksual dimulai dengan pertumbuhan testis yang
dimulai antara umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5 dan 17 tahun.
Pada usia kurang lebih 15-16 tahun,pada anak laki-laki maupun perempuan
pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar yang menyebabkan pita suara
menjadi lebih panjang. Anak laki-laki mengalami hal itu lebih banyak. Perubahan
dalam pita suara tadi menyebabkan anak gadis mendapatkan suara yang lebih
tinggi dan lebih nyaring,sedangkan suara anak laki-laki berubah menjadi agak
berat.
Jenis Peran Seks
1. Peran seks tradisional
Prinsip dasar perbedaan antara laki-laki
dan perempuan.
2. Peran seks yang sederajat
Perkembangan Emosi Anak
Perilaku awal emosi dapat digunakan untuk memprediksi perkembangan
kemampuan afektif (Cicchetti, Ganiban dan Barnet, 1991 dalam Pamela W.,
1995:417). Keluarga dengan orang tua yang memiliki emosi positif cenderung
memiliki anak dengan perkembangan emosi yang juga positif, demikian pula
sebaliknya (Pamela W., 1995:422).
Kondisi emosi itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu
positif (misalnya, gembira) dan negatif (misalnya sedih).
Konsep emosi cukup penting bila dikaitkan dengan fungsinya dalam
hubungan interpersonal.
Ekspresi emosi akan menjadi fasilitasi bagi seorang anak untuk dapat
mengungkapkan perasaannya, perilakunya, serta keinginan-
keinginannya.
Pada hubungan antara anak dan orangtua, ekspresi emosi merupakan bahasa
pertama kali dalam berkomunikasi. Seorang bayi telah mampu bereaksi
terhadap ekspresi wajah dan nada suara orang tuanya.
Perkembangan Emosi
Emosi memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak,
baik pada usia prasekolah maupun pada tahap-tahap perkembangan
selanjutnya, karena memiliki pengaruh terhadap perilaku anak. Woolfson,
2005:8 menyebutkan bahwa anak memiliki kebutuhan emosional, yaitu :
a) Dicintai, b) Dihargai, c) Merasa aman, c) Merasa kompeten, d)
Mengoptimalkan kompetensi
Apabila kebutuhan emosi ini dapat dipenuhi akan meningkatkan
kemampuan anak dalam mengelola emosi, terutama yang bersifat
negatif.
Memahami bahasa tubuh inilah kita dapat memahami
pikiran, ide, tingkah laku serta perasaan anak.
Bahasa tubuh yang dapat diamati antara lain :
a) Ekspresi wajah, b) Napas, c) Ruang gerak,
d) Pergerakan tangan dan lengan
Hurlocka, 1978:211 menyebutkan bahwa emosi
mempengaruhi penyesuaian pribadi sosial dan anak.