Anda di halaman 1dari 99

Dr.

James Thimoty, SpA, MKes

Divisi Neonatologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak


FKUNCEN – RSUD JAYAPURA
Causes of Neonatal Deaths in Indonesia

Mortality profiles. Geneva, World Health Organization,


2007
2
Setiap enam menit
dua bayi Indonesia
meninggal

Setiap hari 500 bayi


meninggal
Cerebral palsy Chronic lung disease ROP
The first golden hour
Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama  dampak
bermakna bagi keluaran bayi terutama pada bayi
prematur

Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama harus


memfokuskan untuk menurunkan komplikasi :
hipotermi, IVH, CLD dan ROP

Kerja tim, perawatan konsisten dan aplikasi sesuai


praktek berbasis bukti akan meningkatkan kualitas
pelayanan neonatus
Hipotermi
• Termoregulasi  hal utama pada perawatan bayi
• Berbahaya bagi bayi prematur
 Gangguan vasomotor paru  Hipoksia
 Gangguan aliran darah ke  Ketidakseimbangan
otak asam basa
 Hipoglikemi  Hipotensi
 Penumpukan asam laktat  Hipovolemi
 menyebabkan kerusakan
jaringan dan otak
permanen, bahkan
kematian
hyperthermia

Moderate hypothermia
 Metode kehilangan panas :
1. Evaporasi : Kehilangan panas ke udara di dalam
ruangan melalui kulit atau selaput mukosa (kulit
basah
karena cairan amnion)
2. Konduksi : Terjadi jika BBL diletakkan pada
permukaan
yang dingin dan padat (alas bayi)
3. Radiasi : panas berpindah dari BBL ke benda padat
lainnya tanpa melalui kontak langsung (lemari
besi)
4. Konveksi : Kehilangan panas dari kulit BBL ke
udara yang bergerak (dekat jendela,AC)
Mekanisme hilangnya panas ----
--=
vaporatio Conduction
n
\h ... 1,,.-,,
--- --..

-~·
'\ h II i"•rJIUI\ ~'

, J

·
t: -

Convection Rad int


ion
I
J(, I
\
I
11, .. 1
I
l
I (_
l'

--
.
/,· -... I ' I •
··--...

I
Intraventricular Hemorrhage (IVH)
 Insidens perdarahan matriks germinal dan IVH
meningkat dengan menurunnya usia gestasi dan
berat lahir
 Insidens tertinggi terjadi pada bayi dengan BL < 1 kg
 Waktu yang tepat terjadinya IVH tidak diketahui,
50% terjadi pada hari pertama kehidupan
 Terjadinya IVH dikaitkan dengan hipoksia, distres
napas, penggunaan ventilasi mekanik, f luktuasi
tekanan darah, pemberian surfaktan, transfusi
darah/bolus cairan, stres dingin, posisi kepala, dan
nyeri
Chronic Lung Disease (CLD)
 Napas pertama yang diberikan di kamar bersalin
mempunyai efek bermakna terhadap
berkembangnya CLD.
 Rekomendasi perawatan neonatus untuk
menurunkan CLD : permissive hypercapnia,
pemberian surfaktan dini, penggunaan T-piece
resuscitator, titrasi oksigen.
Retinopathy of Prematurity (ROP)
 Faktor risiko : prematuritas, berat lahir rendah,
hiperoksia.
 Insidens ROP menurun dengan merubah praktek
pemberian oksigen dan monitoring :
 Pulse oximetry harus tersedia di kamar bersalin
 saturasi 88-92%, FiO2 disesuaikan dengan
perubahan yang kecil.
Resusitasi Upayakan Bayi

Temperature

Airway Warm

Breathing

Sweet Pink
Circulation

Drugs
FASE TRANSISI BBL : RESPIRASI
FASE TRANSISI : RESPIRASI
Cairan di alveo li  diserap jaringan paru 
diganti udara  O2 udara berdifus i ke
pembuluh darah sekeliling alveoli.
Bagaimana bila bayi baru lahir mengalami gangguan
dalam kandungan / masa perinatal ?
 Pernapasan adalah tanda vital pertama yg berhenti bila bayi
kurang O2
 Setelah periode awal pernapasan cepat  apnu primer 
rangsangan mengeringkan / menepuk kaki  menimbulkan
pernapasan  bila kekurangan O2 terus berlangsung 
usaha napas megap-megap  apnu sekunder  stimulasi
tidak membantu  bantuan pernapasan harus diberikan.

Gambar 1. Apnu primer dan apnu sekunder


 Jika bayi tidak bernapas setelah dirangsang  kemungkinan
apnu sekunder  memerlukan ventilasi tekanan positif 
melanjutkan rangsangan tidak menolong.
 Frekuensi jantung menurun pada apnu primer, tekanan
darah tetap bertahan sampai apnu sekunder mulai.

Gambar 2. Perubahan frekuensi jantung dan tekanan


darah selama apneu
FASE TRANSISI : SIRKULASI
TARGET DAN TUJUAN RESUSITASI
 “preserve life, restore health, relieve suffering,
limit disability, and reverse clinical death”
 Menyediakan ventilasi adekuat, oksigenasi
dan cardiac output  memastikan oksigen ke
otak, jantung dan organ vital lain dalam
jumlah cukup

 Tindakan yang paling penting dan efektif


pada resusitasi neonatus adalah pemberian
ventilasi paru-paru dengan / tanpa oksigen
Diagram Prosedur Resusitasi
Selalu Menilai reaksi bayi saat lahir
diperlukan bayi
baru lahir Usahakan tetap hangat, posisi yang benar,
bersihkan jalan napas, rangsang napas
dengan mengeringkan, dan beri O2 (bila perlu)

Berikan ventilasi efektif


Diperlukan lebih jarang Balon dan sungkup
 Intubasi endotrakeal

Kadang-kadang diperlukan Lakukan kompresi dada


bayi baru lahir
Pemberian
obat-obatan
PERSIAPAN RESUSITASI
Edukasi dan Persetujuan Keluarga
Pembentukan dan Pengarahan Tim Resusitasi
Persiapan Alat Resusitasi
Tindakan pencegahan infeksi
Persiapan tranportasi dan ruang perawatan BBL

22
TIM RESUSITASI NEONATUS

PEMBAGIAN TUGAS MENGURANGI


KOMUNIKASI KESALAHAN
YANG JELAS
EFEKTIF DALAM RESUSITASI

INFORMASI MATERNAL: INFORMASI BAYI:


• Riwayat Kehamilan • Taksiran Usia Gestasi
• Jumlah bayi (satu, kembar, triplet)
Sebelumnya
• Neonatus Risiko tinggi
• USG antenatal • Ketuban Hijau Kental
• Riw Penyulit dalam antenatal • Variasi dari denyut jantung janin
• Risiko Infeksi Kehamilan • Kelainan Kongenital
• Riwayat obat yang dikonsumsi
ibu
'

Tim Resusitasi
SKOR APGAR
0 1 2

1. Detik jantung - < 100 / mnt  100/mnt

2. Usaha - tangisan lemah


tangisan kuat
pernafasan tak teratur

3. Tonus otot lunglai sedang pergerakan


aktif

4. Reflex, atas - menyeringai menangis,


pembersihan batuk, bersin
jalan nafas

5. Warna kulit pucat biru tubuh merah seluruh tubuh


seluruh tubuh extrimitas biru merah
SKOR APGAR :
1. a AS 5 menit :
≤ 3 : Asfiksia
Bil

2 . PENTING : Skor Apgar tidak untuk membuat


keputusan mengenai saat dimulainya resusitasi.
(RESUSITAS I dimulai segera setelah bayi lahir, bila
bayi mengalami a  jangan hitung AS dulu
asfiksi )
3. N Skor Apgar 1’
KEGUNAA :
1 . Menilai efektifitas tindakan resusitasi
2 . Menentukan tindakan selanjutnya
Temperature

 Ruangan dan alat yang


optimal
 Suhu ruangan yang hangat : 260C.
 AC jangan di atas tempat tidur
bayi, angin tidak kencang.
 Nyalakan infant warmer sebelum
bayi lahir  hangatkan matras
bayi, bila perlu selimut/alas
penghangat
 Siapkan kain hangat dan kering
 Gunakan plastik pembungkus bayi
BB < 1500 g
 Topi bayi
 Incubator transport yang sudah
dihangatkan
 Metoda Kangguru bila tidak
tersedia inkubator
Airway

• Bulb Syringe/ penghisap balon


• Kateter pengisap, ukuran 5 (atau 6), 8, 10 Fr
• Aspirator mekonium
• Pengisapan mekanik
• Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
• Kain Pengganjal Bahu
Peralatan intubasi
• Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No.
1 (neonatus cukup bulan)
• Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
• Pipa ET: 2, 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
• Gunting
• Sarung tangan
• Plester Hipafix
• Tali Benang Kasur
• OGT 5 Fr, 8 Fr
Breathing

• Oral airway, neonatus cukup bulan dan prematur


• Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan
• Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%
• Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa
oksigen
• Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk
neonatus cukup bulan dan prematur
• Kanul hidung atau kateter hidung
• T-Piece Resusitator
• Pulse Oxymetri
• Blender Oksigen
• Surfactan (usia < 28 minggu)
JENIS PERALATAN VTP

Balon Tidak
Mengembang Sendiri
(BTMS)

Balon Mengembang
Sendiri (BMS)
T-piece
resuscitator
Circulation Drugs

Epinefrin 1:10.000
Cairan pengganti volume/plasma expander, satu atau
lebih dari bahan di bawah ini:
Salin normal
Larutan Ringer laktat
Darah utuh (whole blood) golongan darah O
positif
Natrium bikarbonat 4,2%
Dekstrosa 10%
Nalokson
Aqua steril
Resusltasl Neonatus di Fasllltas Pelayanan Kesehatan Primer

Bayi Lahir

.
---

.
1 ...
-
. -~-.,,..,.....

• ~
-
jlEti..p.wi"' laju ~
.obsenesi
-....~. '
• «1tlkM
!

..,..
j.abn t'.IC)IS

._
• S t ift.c:.lil:
.

~d E n i::oUbertapas
pn ~ spon:an.?
janaq. dift tonus otol
• JtiMat. gaibl;qderpt. ibu
.. :.::i.- sa-,i >10C bi pE!

- - _
me'Jit?

. ...

--1·2 ~
COrQtbM~kuM
• ....
-
°""l'U!~
" --~~--
Ul. •
~....,
a... > 100 a6
ti.napes spom:.1n'

, OWitOl'\IJ.S 00)1 Off mttllll,


metl¥UIU"" '
.....
• hnOi:.. ua.nsl otscwr
"' I·
....
-=+-
Jika t id ak ber
J--
1:~·.·ws
-
ALGORITMA
RESUSITASI
NEONATUS IDAI
2013
30 detik pertama ..
~

Ya
------------------
Berna pas a tau ~ ---------
menangis? •
Perawatan rutin:
Tonus baik? I
• Pastikan bayi tetap hangat
Tidak
• Kerfngkan bayi

"' • LanJutkan observasl


Langkah awal: pencatat pernapasan, la JU
(nyalakan waktu) denyut
• Pastikan bayi letap hangat
• Atur posisi dan bersihkan napa [antung, dan tonus


jalan
Keringkan'tc' dan stimulasi
s

1500
*
---------------
Keterangan:
Pada bayi
Pada
1500 gram,
bayi dengan berat s
-------------
gram, bay,
Posrsikan kembali
langsung plastik
dibungkus
dibungkus pl bening
tanpa
dllceringkan lebih dahulu
Observasi usaha napas, laju denyut jantung (LOJ), dan ton ust oto ter
kecuah wa1ahnya,
kecuah
kernudran
wa1ahn Bayl tetap dapat
drstimulast
dlpasang topl.walaupun
dibungkus
drstimulast
- wal
plastlk
30 detik pertama .....
r
Ya
Berna pas atau menangis ?/ -
Perawatan rutin:

\.
Tonus baik? /

Tidak
r I

ngat
• Keringkan bayi
• Lanjutkan
*
• Pastikan bayi tetap ha

observas
,r pernapasan, laju l
denyut
tangkah awal: (nyala ka pencatat wa u) jantung, dan tonus
.........._
•• Pastikan bayi tetap ha ~at jalan napas



Atur posisi
Keringkan*
dan bers:ihkan
dan stimulasi
*Keterangan:
Pada bayi dengan berat


Posisikan kernbali
s
dibungkus bayi langsvng
1500 gram,plastik benmg tanpa
dlkerlngkan terleblh dahulu
Observasi usaha napas, laju denyut jantung tLDJ), dan ton us otot
kecuah wajahnva, kemvdian
- - dipasang topi. Sayi tetap dapat
distimulasi walaupun
d1bungkus
plastik

Mekonium??
PASTIKAN BAYI TETAP HANGAT
MELETAKKAN PADA POSISI YANG BENAR

······
; ······ ·
·· ········....
· ...\
 Posisikan, bersihkan jalan napas  Hanya jika
ada sumbatan jalan nafas yang nyata  Tidak
rutin

Then nose

Penghisapan mulut dan hidung: Mulut - Hidung


 Keringkan, merangsang pernapasan dan
meletakkan pada posisi yang benar

Dry thoroughly

Remove wet lmen

Repositionthe h
ad

Figure 2.7 Acceptable mPlhods of st1mutaun9a bat>y to bre.ithc


Figu~ 2.6 O,ymg and r rnov1n9 "'ct men to prevent heat to\i and r pos, 1on1og
the
h d to ensure an open 1rway
LANGKAH AWAL BAYI PREMATUR / BERAT
LAHIR < 1500 g  Dibungkus Plastik Transparan
Segera setelah lahir:
• Bayi diletakkan di bawah
radiant warmer dan Kepala
dikeringkan dengan
handuk hangat
• Kepala ditutup dengan
topi, badan langsung
dibungkus dengan plasti
Terdapat mekonium?

Tidak Ya

Lakukan penghisapan mulut,


hidung setelah kepala lahir,
sebelum melahirkan bahu.

Bayi bugar?*

Ya · Tidak

Lakukan penghisapan mulut


dan trakea

Teruskan melakukan langkah awal:


• Bersihkan jalan napas
• Keringkan, rangsang pernapasan,
posisikan lagi
• Berikan oksi en bila di erlukan
-
30 detik kedua (lndikasi untuk VTP)... • •·

t
Observasi usaha napas, laju denyut jantung {LDJ), dan tonus
.-
-
......
otot .....

r:
/ ,
' 1 ,
"'
ldak bernapas/
mega~ , Bernapas spontan

megap,
\ LDJ danrnenit
< lOOx/ ,,
-.
'-. atau ~

J , , ,
'
/ r

~
Distres napas
"' Sianosis sentral persisten
·.-..
Q,I
. ; ;/ .

"'C
0
Ventilasi tekanan
(Takipnu, retraksi, atau
t
Tanpa distres napas

+
'--
f"il"I, merintih)
posltif (VTP)A ~
ementasi okslgen
"
/'
\.. / "~ '
Pemantauan
'
A
Pertimbangkan
spo, supl
Continuous posttive ainvay
pressure (CPAP) A
, Pemantauan
' PEEP ...1
5-8 cmH20
Sp02 ... • I
Balon dan sungkup resusitasi
Sebelum melakukan resusitasi :
 Pilih sungkup dengan ukuran yang sesuai
 Pastikan jalan napas terbuka
 Posisikan kepala bayi
 Posisikan diri penolong di sisi meja
resusitasi
 Meletakkan posisi sungkup tepat pada
wajah, memantapkan lekatan antara
sungkup dan wajah
CARA MEMBERIKAN VTP

f19u1• 3 28 Correctly po1,1 tlon l'!J ma1,~ on the 1ll


… balon dan sungkup resusitasi

Kapan memulai VTP dengan balon dan


sungkup resusitasi :
 Bila bayi tetap tidak bernapas atau napas
tidak adekuat, FJ < 100/menit
 Bila warna kulit tetap sianosis walau telah
diberi oksigen 100%
Tanpa reservoar O2
…balon resusitasi
Udara
kamar O2 21%

O2 100%
Pengaturan
oksigen dan
tekanan dalam O2 40% ke pasien

balon Dengan reservoar O2

mengembang
O2 100%
sendiri

Reservoar O2

O2 90% - 100% ke pasien


Breathing

 Frekuensi meremas balon : 40 – 60 x/menit


Pompa … Dua ... Tiga … Pompa … Dua … Tiga (remas)
(lepas……..) (remas) (lepas)

 VTP dihentikan bila :


 Frekuensi jantung meningkat
 Perbaikan warna kulit
 Adanya napas spontan
Penggunaan Neopuff®

PIP 25 – 30 CM H2O dan PEEP 5 CM H2O


NETS Education
… balon dan sungkup
resusitasi
Bila dada tidak mengembang adekuat
Kondisi Tindakan
Lekatan tidak adekuat • Pasang kembali sungkup ke wajah
(BOCOR)
Jalan napas tersumbat • Reposisi kepala
• Periksa sekresi, hisap bila ada (lendir/darah)
• Lakukan ventilasi dengan mulut sedikit
terbuka

Tidak cukup tekanan • Naikkan tekanan sampai tampak gerakan naik


turun dada yang mudah
• Apakah udara dalam lambung mengganggu
pengembangan dada
• Pertimbangkan intubasi endotrakeal
… balon dan sungkup
resusitasi
Bila bayi tidak menunjukkan perbaikan :
 Apakah oksigen 100% diberikan
• Apakah pipa oksigen tersambung pada balon dan ke
sumber oksigen ?
• Apakah gas mengalir melalui pengatur aliran ?
• Bila memakai balon mengembang sendiri, apakah
reservoar oksigen terpasang ?
• Bila menggunakan tangki oksigen, apakah tangki berisi
oksigen ?
… balon dan resusitas
 Bila sungkup
ventilasi balon dan i
sungkup lebih dari
beberapa menit 
harus dipasang pipa
orogastrik
 Panjang pipa
orogastrik : jarak dari
pangkal tulang hidung
ke telinga dan dari
telinga ke prosesus
sifoid
30 detik kedua (indikasi CPAP .....
)

Ti dak be napa
r s/ -
megap, ta
megap dan ait u
LDJ < lOOx/ men
i D stres napas Sianosis sentral
·a,..-. Tak pnui etraks
au ri )
, r a i, t Tanppersisten
a
distres
napas
'C
0
til i me ntih
M
Vent ias (
ekanan
Continuous posttive Pertim oksigen
suplementasi
pos tif bangkan
Pemantauan airway(CPAP)
VTP)£
Sp02
pressure
A
APEEP 5-8
cmH20 Pemantauan
Pemantauan Sp02
Sp02
BAYI SESAK / MERINTIH
Evaluasi distres napas
Skor Downe
0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis
dengan O2 menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
Evaluasi distres napas
Skor Downe

Skor < 4 Gangguan pernapasan ringan


(nasal kanul)
Skor 4 – 5 gangguan pernapasan sedang
(pakai CPAP)
Skor > 6 gangguan pernapasan berat
(pemeriksaan gas darah harus
dilakukan) pakai ventilator
PASANG CPAP DENGAN PEEP 7 CM H2O

Face mask

Single nasal prong


TAHAP PEMASANGAN NASAL PRONG UNTUK
PEMBERIAN CPAP
Tanpa PEEP

Dengan PEEP
30 detik kedua (indikasi 02 bebas).....
t
Observasi usaha napes, laju denyut jantung {LDJ), cl-an tonus
otot
, I
1
,
r '
Tidak bernapas/ Bernapas spontan
megap-
megap, dan -: <,
atau ~ , I ~
\
r ...
LDJ < lOOx/ r I
,
"I

,menit
,. Distres napas 1
Sianosis sentral
en
·QI~. '- ~ (Takipnu,
persis

I '
... \ ~
retraksi, atau
:"'C
0
V,entilasi
merintih)
,\ napas t
Tanpa distres
M
tekanan
posltn
'-

/'
+
Continuous positive '
~

, suplement
~m~n "'
oksigen
(VTP) .. asi ~
pressure {CPAP) _A.
airway
PEEP 5-8 cmH20 Pemantauan Sp02
Pemantauan Sp01
Pemantauan Sp02 \.

1 , .. _,,
J
I
Acrocyanosis
2 menit 65-
85%

3 menit 70-
900.o

~enit 75-900.o

10smenit
menit 80-
85-90%
Central Cyanosis ' 900..6

---------~ ~~I ..

TIMBUL KARENA SEL DARAH MERAH TIDAK TERIKAT CUKUP OKSIGEN 


SATURASI OKSIGEN DALAM DARAH KURANG
NEC RETINOPATI
BPD

TOKSISITAS OKSIGEN TERJADI BILA SATURASI OKSIGEN


DALAM DARAH 100%!!!

SELALU MULAI RESUSITASI NEONATUS DENGAN UDARA


HIRUP FIO2 21%
Free Flow Oxygen
Bayi yang dapat bernapas tetapi mengalami sianosis sentral
 free f low oxygen

Resusitasi Selang oksigen di Balon Mengembang Sendiri


mengunakan Neopuff antara telapak Laerdal (dekat, tidak rapat)
(1 cm di atas wajah) tangan seperti Tidak diremas dengan oksigen
≥ 96% (termasuk PEEP) bentuk sungkup 100% dan kecepatan aliran 5
≥ 93% (tidak termasuk (1 cm di atas wajah) L/min (1 cm di atas wajah )
PEEP) ≥ 90% 39-56% 63
ALAT YANG DIPERLUKAN UNTUK TERAPI OKSIGEN SECARA OPTIMAL

BLENDER

PENCAMPURAN OKSIGEN
CAMPURAN UDARA DAN OKSIGEN  INGAT RUMUS 8!!!

Udara Bertekanan / Oksigen 21% (liter/rnenit)


%
kons. 02
1 2 3 4 5 6 rt
8 9 10
·" ""
- c:
QI
E
1

61%
41% 37% 34% 32% \

(l._41%
'
~

I
31% "' 30% 29% 28%

2 53% 47% 44% 38% 37% 35% 34%


. ....
... .
QI
...... _/
- 3 80% 68% 61%
,,.. ,, .,. ,
n,
l,,"'._J;)/V "\
( <,
,..51%) 47% 45% 43% 41% 39%
'*' 0
0
~
4 84% 74% I
, rvV/0, ~1%_./ 56% 52% 50% 47% 45% 44%
·-c.: 5 86% / ........ OL
, I
~
........ ~70%) 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47%
:::,
E. 6 88%\ 8orJ 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51%
QI
.VI
7( 90°! 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54%
~
0c: 8 )91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%
bO
9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58%
87% 82% 61%
~
10 93%
-
77% 74% -~ 70% 67% 65% 63%
)>
Keterang•n:
Bllill LOJ t et illp
£. Apabtl• LOJ > 100 ull per memt dan

-
l CPAP
Gaga
< 100 kali / menlt uraet Htur•st oltsiaen terc•pal: ::J:
PEEP8cmH10 • T•npa •l•t -+ t.anJutk•n ke )>
FI01 > '°"
Oenaan d1stresNpas
perawalilln observ•st
z
• Dena.in •l•t -+ L•nJutkan ke
perawalilln pHka-resus1tHI
c~
)>
s:
Dada mengembang
adekuat mengemb,1ng ,1dekuat
s:
OJ
namun LOJ < 60x/ menlt Eva uasl l :
• POSISI kep•l a billy
, -4
VTP (011001') + • Obstruks, J•lan c
kompresl dad• napas ::J:
c
~-·"
2 menlt 65-85'6
70-
(3 kompresl Uillp 1 n•pas) • Kebocor,1n sunakup ,-
• Teunan pun~k 75-9°"
75- :::
1nspirasicukup at•u 70-9°"
tJdillk
me nit
z)>
Observas1LOJ d•n 5 menlt S0-9°"
85- OJ
uSillhill )>
nillpillsuap 30 detlk
10 menlt 85-9°" z
+
K eterannn:
d1perumb•n1un p,1d• lanauh lnl ap•bll• VTP
-4
c)>
LOJ < 60/
lntubast endotraku d•p•t z
•...,J
menlt?
ttd•k efekt,f atau tel,1h d1lakukan selam• 2
men it
60 Detik ketiga ..... !!!
)>
Keterangan:
Bila lDJ tetap
Gagal (PAP
A Apab,la lDJ > 100 kah per menrt dan ~
< 100 kali/ menit PEEP 8cmH20 taraet saturasl okslgen tercapai: ~
FIOz > 4°" • Tanpa alat ~ LanJutkan Ice )>
t
Oengan dtstres napa_s
go:an 1ntubas1 •
perawatan observas1
Oengan alat ~ Lanjutkan ke
zc
Pengembangan dada adekua ? Pertlmban perawatan paslta-resus,tasl
)>
T1dak
Waktu darl Target Sp01
s:
m
Bi~ dada tldak
mengembang adekuat
L.aha IPreduktal
c:,
s:
1 menit
namun LDJ < 60x/ menit Evaluasi:
• Posu, kepala bayi
60-7°"
c:
-4
2 menit 65·85"
VTP (Oz 10<H6) +
kompn!_SI dada
• Obstruksl Jalan
~
c:
napas 3 menit 70-9°"
( 3 kompresl tlap 1napas) • Kebocoran sunakup ~
• Tekal'\an puncak 4 menit 75·9°" )>
lnsplrasi cukup atau 5 menit 80-9°"
z
bdak c:,
Observua LOJ dan usaha 10 menit 85·9°" )>
napas tlap 30 det l
-4
cz:
z
LDJ < 60 / menit? • lntubu, endotrakea dapat
Keterangan: )>
d1pert1mbangkan pada langkah In, apabtla VTP •"',)
tldak efekttf atau telah dtlakukan selama 2
men,t
Perbmbangk.an pemberian obat dan ca,ran ,ntravena
Circulation

 Bantu sirkulasi dengan memulai kompresi


dada sambil tetap melakukan ventilasi
selama 30 detik.
 Indikasi untuk memulai kompresi dada : bila
frekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detik
dilakukan VTP yang efektif
 Lebih baik dilakukan intubasi endotrakeal
untuk menjamin ventilasi yang adekuat dan
memudahkan koordinasi VTP dan kompresi
dada
KOMPRESI DADA : DIPERLUKAN 2 ORANG
2 TEKNIK:
• Teknik ibu jari
• Teknik dua jari

Teknik dua jari Teknik ibu jari


…kompresi dada
 Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum
 Penekanan : ±1/3 diameter anterior-
posterior dada
 Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3
kompresi + 1 ventilasi (waktu 2 detik)  90
kompresi & 30 ventilasi per menit
 Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga
- Pompa
 Hentikan bila FJ > 60 /menit
…kompresi dada
Bagaimana bila tidak ada perbaikan klinis
bayi ?
 Apakah gerakan dada adekuat (apakah telah
dipertimbangkan intubasi endotrakeal) ?
 Apakah oksigen 100% telah diberikan ?
 Apakah kedalaman penekanan  1/3 dari
diameter dada ?
 Apakah kompresi dada dan ventilasi dilakukan
secara terkoordinasi baik ?
INTUBASI ENDOTRAKEA…
 Kenali dan tentukan lokasi glotis, letak pipa endotrakea yang benar : antara pita suara
dan karina  masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada sebatas pita
suara

 Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat membantu visualisasi glotis

 Setiap tindakan pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik


Glotis
Epiglotis

Esofagus
Pita suara

Garis batas pita suara


INTUBASI ENDOTRAKEA…

Cara Pengenceran
Dosis

Nama Obat Konsentrasi Konsentrasi


sediaan Volume
Volume obat pengencer
(NaCl 0,9%)

Morfin 10 mg/mL 0,1 mL 0,9 mL 1 mg/mL 0,1-0,2 mg/kg 0,1-0,2 mL/kg

Sulfas Atropin 250 mcg/mL 0,40 mL 0,60 mL 100 mcg/mL 20 mcg/kg 0,2 mL/kg

Midazolam 1 mg/mL - - 1 mg/mL 0,15-0,3 0,15-0,3


(Dormicum) mg/kg mg/kg
Suxamethonium 50 mg/mL 0,2 mL 0,8 mL 10 mg/mL 3 mg/kg 0,3 mL/kg

Berikan morfin lebih dahulu,tunggu 3-5 menit, lalu berikan sulfas atropin.
1 menit kemudian berikan midazolam/suxamethonium.
UKURAN DAUN LARINGOSKOP
Ukuran Usia Gestasi

1 CUKUP BULAN

0 KURANG BULAN

00 BAYI BERAT LAHIR RENDAH

No. 1

No. 0

No. 00
UKURAN PIPA ENDOTRAKEA
Berat Badan (g) Usia Gestasi (mgg) Ukuran ETT (mm)

< 1000 < 28 2.5

1000 – 2000 28 - 34 3.0

2000 - 3000 34 - 38 3.5

3000 - 4000 > 38 3.5 – 4.0


INTUBASI ENDOTRAKEA…
 Kedalaman pipa endotrakea (intubasi dari mulut)

Jarak ujung bawah pipa endotrakea ke bibir = berat lahir (kg) + 6

Berat Badan (g) Kedalaman ETT (cm)

< 1000 6.5 – 7

1000 – 2000 7–8

2000 - 3000 8–9

3000 - 4000 >9


KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop Lidah di sekitar Masukkan daun


kurang dalam daun laringoskop lebih
dalam
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA…
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop terlalu Dinding esofagus di Tarik daun laringoskop


dalam sekitar daun perlahan sampai terlihat
epiglotis dan glotis
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA…
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Geser daun laringoskop ke


Laringoskop miring ke Bagian glotis terletak tengah dengan perlahan.
satu sisi miring di satu sisi Kemudian masukkan atau
daun cabut, tergantung pada
petunjuk yang terlihat
FIKSASI PIPA
ENDOTRAKEA…

Rekatkan plester dimulai


dari sudut bibir sebelah
kanan, melingkari pipa
endotrakea dengan ujung
satunya berada di sudut
bibir sebelah kiri
FIKSASI PIPA ENDOTRAKEA…

▫ Ulangi fiksasi dengan cara yang sama pada bibir bawah


.... pipa endotrakea
 Tekan pipa endotrakea ke arah langit-langit untuk mencegah
terekstubasi, cek berapa cm kedalaman pipa di bibir

 Cek suara napas di kedua lapang paru dan perhatikan


kembang dada

 Potong pipa endotrakea  4 cm di atas bibir kemudian


dihubungkan ke connector

 Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung


BILA TIDAK BISA / KOMPETEN INTUBASI  PASANG
LARYNGEAL MASK (LMA)
60 Detik ketiga ..... !!!
)>
Keterangan:
GagalCPAP .A. Apab,la lDJ > 100 kah per menrt ~
< 100 kali/ meni t
PEEP8cmH10 taraet saturasldan
okslgen tercapal: :c
FI02>~ )>
Deng an dtstres na pas • Tanpa alat -+
perawatan lanJutkan ke
observasl
z
Pengembangan dada adekuat?
Pert mbangkan ntubaS1 • Oengan alat -+1LanJutkan ke
c 1

perawatan paska-resusitasl
s:
)>

Dada mengembang I
Bila dada Target
Waktu dari tidak sp0.. I I
lahlr Preduktal
s:
m
namun lDJ < 6-0x/ menit E~luasi: 1menlt 60-70'6
adekuat mengembang adekuat ~ O-I J
• Pos,_s, kepala c
VTP(0,100%)+
kompres1 dada

bayl
Obstn.lksl Jalan
napas
2 menit 6S-8S" c
:c
3 menlt 70-9CN
(3 kompresl bap 1 napas) • Kebocoran sunakup ~
4 menit 7S-~ )>
• Teunan puncak
Pert,mbanakan lntubas, + lnsp1ras, cukup atau 5 menit
z
tidak OJ
Observu1 lDJ dan usaha )>
napas uap 30 det,k
10 menit 85-90%
z
-I
c)>
+
K eterangan:
1ntubas1 endotrakea dapat z
d1pert1mbangkan pada langkah lnl apablla VTP

obat dal'\ ca,ran 1ntravena


Udak efektlf atau telah d1lakukan selama 2
men it ""
rian
'
Drugs

Berikan epineprin sambil terus melanjutkan


kompresi dada dan ventilasi.
A. Epinefrin :
  kontraksi jantung
 Fase konstriksi perifer   aliran darah ke
arteri koronaria dan ke otak.
 Jalur : melalui endotrakeal atau IV (Vena
Umbilicalis
 Dosis : 0,1 – 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000

(0,01 – 0,03 mg/kg)


 Kecepatan : secepat – cepatnya
Drugs

B. NaCl 0,9%
Solusio plasenta
Plasenta previa
Kehilangan darah tali pusat

Syok hipovolemik  pucat, nadi lemah  beri


garam fisiologis 10 mL/kg IV selama 5 – 10
menit.
PEMASANGAN VENA UMBILICALIS EMERGENSI

• MASUKKAN KATETER 2-4 CM KEDALAM VENA DAN LAKUKAN PENJAHITAN


MELINGKAR DENGAN SILK 3-0
• LEPASKAN IKATAN UMBILIKAL SEGERA SETELAH PROSEDUR SELESAI 
OBSERVASI PERDARAHAN
• CATAT ALIRAN DARAH SAAT MEMBUKA STOPCOCK & SEMPRIT DIASPIRASI
• PADA PREMATUR, KEDALAMAN KATETER <<<
• BILA KATETER DIMASUKKAN TERLALU DALAM DAPAT MERUSAK HEPAR
SIRKULASI
 Pada bayi yang tidak bugar
 pikirkan pemasangan infus
 Sentral / Perifer
 Posisi kateter umbilikal “ sementara “

Kalau perlu berikan bolus Nacl 0,9% 10 cc/kg selama 30 menit 


lanjutkan dengan rumatan Dextrose 10% 60 – 80 ml/kg/hari
Resusitasi Upayakan Bayi

Temperature

Airway Warm

Breathing

Sweet Pink
Circulation

Drugs
PENANGANAN NEONATUS

A BCD S TAB LE

Resusitasi Stabilisasi
STAB LE
PERIKSA GULA DARAH, PASANG INFUS
 Sugar + Safe Care
/ UMBILIKAL
 Temperature INKUBATOR TRANSPOR / KMC (S 36,5-
37,5o C

Nasal Kanul / CPAP / Intubasi


 Airway
Pasang infus/ umbilical, Loading Nacl
 Blood Pressure 0,9% Pastikan sirkulasi baik
 Lab Work AGD, DPL, Septic Work up (sesuai
kebutuhan)
 Emotional Support
Inform Consent tentang Kondisi bayi 
Empati + Tertulis
Transportasi bayi
 Transportasi bayi yang
membutuhkan CPAP
dini di kamar bersalin
 menggunakan ETT
yang dimasukkan ke
lubang hidung sebatas
garis hitam (± 2 cm),
dipotong ± 5 cm dan
dihubungkan ke T-
piece resuscitator
CPAP dengan single nasal prong
Profilaksis Perdarahan Bayi Baru
Lahir & n Imunisasi
Pemberia B
Hepatitis
 Segera setelah lahir
 Vitamin K1 injeksi 1 mg IM (paha kiri)
 Vaksin Hepatitis B 0,5 ml IM (paha
kanan),
minimal 1 jam setelah lahir
Penncceeggaahhaa II nfekkss P Padda a
nn
•M ii ssaal eepp mmM
Meenngggguunnaakkaann aatta
aattaa11
• tHtHeeata
trra
rrauussssiikkddlliiiinneerri kkaann ddlim
bb m wwaakkttuu 11% °/o
j aam
m
PPPP ((sseetteel aahh
•
iibbuu//kkeelluargaa mmeem moom mongg bbaayyii &&
ddiibbeerrii AASSI )
BBerikan salepp mata tsb dlim satu garis
lluurus
•
mmuullaai ddaarri bbggnn mmaattaa yygg ppaalliinngg
ddeekkaatt ddggnn hhidung bbayi m menuju kke bbgn
• JlJuaaan rngm ga aatna n mmeenngghhaappuuss ssaal eepp mmaattaa bbaay
d
&d&aaaarrn inm jmuuarrkaktta aa nn kkeelluuaarrggaa uuttkk ttddkk yii
U
m mjjeueun
U nnngggghhattaaab pu
pbu ssba
uunssg oo baalaeep
tt p mmaattaa ttiiddaakk bboolleehh
m
ttmssbebennyyeennttuh mmaattaa bbaayyii
KESIMPULAN

Penanganan bayi baru lahir dengan


cepat dan benar

menurunkan angka kematian bayi


mencapai tumbuh kembang optimal

Anda mungkin juga menyukai