Anda di halaman 1dari 65

Kusta

dr. I. Viviane Sumolang,SpKK


TIU:
Setelah selesai mengikuti kuliah tentang Penyakit
Kusta mahasiswa dapat melakukan pengobatan
untuk penderita dengan kusta.

TIK:
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
penyakit kusta
Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi penyakit
kusta
Mahasiswa dapat mengobati penyakit kusta yang
menjadi kompetensi dokter umum.
Pendahuluan
gejala dini tidak khas
the great imitator

pengobatan benar, lebih dini

dapat disembuhkan
kecacatan psikososial
angka kesakitan:2,6/10.000
pddk(Sulut) 2005
Definisi
Kusta :
Peny. infeksi kronik

Penyebabnya Mycobacterium leprae

Saraf tepi: afinitas pertamakulit,


mukosa tr.resp.bgn atasorgan
lain(kecuali ssp)
Sinonim
Lepra, Morbus Hansen
Epidemiologi
Indonesia urutan ke-3(India,Brasil)
Cara penularan,ada 2 anggapan:
1. kontak lgsg antar kulit lama&erat
2. inhalasi
Masa tunas:
sgt bervariasi, 40 hr 40 thn,rata2 3 5 thn
Sumber infeksi: manusia, lain ?
Etiologi
Mycobacterium leprae
bersifat tahan asam
berbentuk batang
P:1-8,L 0,2-0,5
berkelompok, satu2
hidup dlm sel(jaringan
bersuhu dingin)
tidak dapat dikultur
dlm media buatan
Patogenesis
Cara masuk:
kulit lecet, mukosa nasal
Sel target u/pertumbuhan M.leprae
sel Schwann (saraf)
Kusta tipe LL:
sist.imun.seluler makrofag tdk mampu
hancurkan kuman multiplikasi jar.rusak
Kusta tipe TT:
sist.imun.seluler makrofag hancurkan kuman
makrofag jd sel epiteloid rx jar. rusak
Patogenesis
Klasifikasi
Tujuan:
1. Menentukan rejimen tx,prognosis &

komplikasi.
2. Menemukan pasien2 menular
(target utama pengobatan)
3. Identifikasi pasien yg akan
menderita cacat
Klasifikasi
Modifikasi WHO (1988):
Kusta PB TT, BT (BTA -)
(Ridley & Jopling)
I & T (Madrid)
Kusta MB LL, BL, BB (BTA +)
(Ridley & Jopling)
B & L (Madrid)
Klasifikasi
Gambaran klinik
Kusta Indeterminate
makula/infiltrat
hipopigmentasi sisik ,
kulit sktr normal
jumlah sedikit
(satu/beberapa)
asimetrik
hipestesi
sdkt penebalan saraf
ekst ekstremitas,
bokong, muka
Gambaran klinik
Kusta PB
Lesi:
* Tipe: makula, infiltrat, makula dibatasi
infiltrat
Warna: hipopigmentasi/eritem
Permukaan kering,skuama+,halus agak
berkilat
Distribusi asimetris
Jumlah 1 5
Saraf:
Hilangnya sensasi jelas
Hanya 1 cabang saraf
BTA: negatif
Tes Lepromin: positif
Kusta PB
Kusta MB
Lesi
* Tipe:makula,plak,papul,
infiltrat, nodus
Permukaan:halus berkilat
Distribusi lebih simetris
Jumlah 5 lesi
Hilangnya sensasi jelas
Kerusakan saraf banyak
cabang
BTA:positif
Tes Lepromin: negatif
Kusta MB
Pure neural leprosy

- Penebalan saraf,
tidak ditemukan pd
penyakit lain
- India (+)
- Tanpa lesi kulit
Diagnosis
Tanda kardinal (utama):
1. Bercak kulit yg mati rasa
2. Penebalan saraf tepi
3. Ditemukan kuman tahan asam
Dx : minimal 1 dari 3 tanda,
bila (-)tersangka kusta, observasi
3 6 bulan periksa kembali
Bercak kulit mati rasa
Gangguan fungsi sensoris
- rasa nyeri
- rasa raba Anestesi
- rasa suhu
Gangguan fungsi motoris
paresis/paralisis
Gangguan fungsi otonom
kulit kering,retak,edema,pertumbuhan
rambut terganggu
Penebalan saraf tepi
Basil Tahan Asam positif
Pemeriksaan pasien
TES FUNGSI SARAF

A. Tes sensoris
* Rasa raba
* Rasa nyeri
B. Tes otonom
Dasar: gangguan berkeringat di
makula anestesi

Tes anhidrosis:
* Tes dgn pinsil tinta
(tes Gunawan)
* Tes pilokarpin
C. Tes motoris
PEMERIKSAAN SARAF TEPI
N. Aurikularis magnus
N.Ulnaris
N.Peroneus lateralis
PEMERIKSAAN
BAKTERIOSKOPIS
a. Indeks Bakteri (IB)
b. Indeks Morfologi (IM)

Jlh seluruh kuman utuh


IM =---------------------------- x 100%
Jlh seluruh kuman diperiksa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan histopatologis
(biopsi kulit dan biopsi saraf)
Pemeriksaan serologis

- MLPA
- PCR
TATALAKSANA UNTUK
PENANGANAN PENYAKIT KUSTA
1. PENGOBATAN KAUSAL : MDT-
WHO
Obat PB (6 bulan) MB (12 bulan)

Rifampicin 600mg /bln, 600mg /bln


*supervised *supervised
DDS 100mg /hari 100mg/hari

Lamprene - 300mg/ bln*


+ 50mg/hari
DOSIS ANAK
MDT MB usia 10 14 tahun
Klofazimin 150 mg/bulan diawasi
50 mg/selang sehari
Rifampisin 450 mg/bulan diawasi
Dapson 50 mg/hari
(Lama pengobatan: 12 18 bulan)

MDT PB usia 10 14 tahun


Rifampisin 450 mg/bulan diawasi
Dapson 50 mg/hari
(Lama pengobatan 6 9 bulan)
TATA-LAKSANA :

ALTERNATIF :
Bila salah satu obat MDT tidak bisa
diberikan
Ofloxacine 400mg/hari
Minocycline 100mg/hari
Clarithromycine 250mg/hari

CATATAN :
Lama pemberian obat bervariasi,
semakin lama semakin baik
TATA-LAKSANA :

2. PENGOBATAN SIMTOMATIS :
pengobatan ulkus
pengobatan reaksi
3. PERBAIKAN GIZI/K.U.
4. REHABILITASI MEDIK
5. EDUKASI :
keteraturan berobat
pencegahan kecacatan
Diagnosis Banding
(vitiligo)
Birth mark (tanda lahir)
Pitiriasis versikolor
Pitiriasis rosea
Psoriasis vulgaris
Liken simpleks kronikus
Neurofibromatosis
Tinea korporis
KOMPLIKASI
Reaksi kusta:
Pelbagai gejala & tanda radang akut
lesi pasien kusta,sbg kelaziman pd
perjalanan peny./bgn komplikasi
peny. Kusta
Penyebab pasti ?

Reaksi sistem kekebalan tubuh


Faktor pencetus
Setelah tx antikusta yg intensif
Infeksi rekuren

Pembedahan

Stres fisik

Imunisasi

Kehamilan

Saat-saat setelah melahirkan


Pembagian Reaksi
Ada dua tipe
1. Reaksi kusta tipe 1(r.reversal)
2. Reaksi kusta tipe 2
(eritema nodosum leprosum = ENL)
Reaksi Reversal & ENL
Tanda Reaksi tipe 1 Reaksi tipe 2

KUlit Lesi eritem Nodus,baru,


banyak,nyeri,
eritem
Saraf Membesar, Membesar,
nyeri nyeri
Keadaan Baik,demam Jelek,demam
umum /- +, malaise
Waktu timbul Awal MDT, Akhir MDT,MB
& tipe pasien PB&MB
Organ lain yang diserang:
Mata : nyeri, penurunan visus,
limbus merah, iritis
Rx tipe 1 & 2

Testis : lunak, nyeri & membesar


Rx tipe 2
a. Reaksi Reversal
b. Reaksi ENL
Penanganan Reaksi Kusta
Reaksi ringan
1.Non medikamentosa:
Istirahat, imobilisasi berobat jalan
2.Medikamentosa:
Aspirin,Klorokuin,Antimon,Talidomid
Reaksi berat
MRS
Tipe 1: kortikosteroid, Tipe 2: klofazimin,
talidomid, kortikosteroid
Prednison:
Dimulai 30 80 mg prednison/hari,
diturunkan 5-10 mg/2 minggu:
2 minggu I :40 mg/hari
2 minggu II :30 mg/hari
2 minggu III :20 mg/hari
2 minggu IV :15 mg/hari
2 minggu V :10 mg/hari
2 minggu VI : 5 mg/ hari
Lagoftalmus
Facies leonina
Saddle nose
Ulkus plantar pedis

Anda mungkin juga menyukai